Sunday, February 5, 2017

√ Ekonomi Makro Vs Mikro: Apa Yang Membedakannya?

Pernahkah kau mendengar istilah ekonomi makro dan mikro? Keduanya mempunyai keterikatan dengan pelaksanaan perekonomian di sebuah negara. Karena, baik ekonomi makro maupun mikro, akan saling mensugesti antara satu sama lain, hingga tercapai tujuan perekonomian yang dicita-citakan. Meskipun mempunyai keterikatan satu sama lain, keduanya mempunyai perbedaan yang terlihat cukup jelas. Untuk itu, dalam artikel ini kita akan membahas wacana perbedaan yang dimiliki oleh ekonomi makro dan mikro. Agar kau lebih paham, yuk kita baca bersama pembahasannya!


Pernahkah kau mendengar istilah ekonomi makro dan mikro √ Ekonomi Makro VS Mikro: Apa yang Membedakannya?


Definisi Ekonomi Makro VS Mikro


Sebelum mulai melihat perbedaan diantara dua jenis disiplin ilmu ekonomi ini, terlebih dahulu kita harus mengetahui definisi yang dimiliki keduanya. Berikut ini akan diperlihatkan beberapa defisinisi yang dikemukakan oleh para ahli, wacana ekonomi makro (makroekonomi) dan mikro (mikroekonomi):


Ekonomi Makro


Terdapat beberapa andal yang telah mengemukakan pendapatnya mengenai teori ekonomi makro. Salah satunya tiba dari Samuelson dan Nordhaus, yang beropini bahwa ekonomi makro yaitu yang mempelajari dan mengamati kinerja perekonomian secara keseluruhan dan komprehensif. Sejalan dengan pendapat tersebut, Sadono Sukirno menyatakan makroekonomi sebagai cabang ilmu ekonomi yang mempelajari wacana acara utama perekonomian secara komprehensif terhadap banyak sekali persoalan pertumbuhan ekonomi. Masalah yang dimaksud di sini diantaranya adalah: inflasi, pengangguran, dan neraca pembayaran serta perdagangan sebuah negara. Dari kedua pendapat andal tersebut apa nih yang bisa kau simpulkan? Berdasarkan pendapat tersebut, ekonomi makro sanggup dikatakan sebagai cabang ilmu ekonomi yang mempelajari variabel-variabel keseluruhan di sebuah negara.


Ekonomi Mikro


Teori ekonomi mikro juga banyak dikemukakan oleh para ahli, diantaranya tiba dari Mankiw. Menurutnya, mikroekonomi yaitu bidang ilmu yang membahas wacana tugas individu-individu pelaku ekonomi, bagaimana rumah tangga dan perusahaan membuat keputusan, dan bagaimana mereka berinteraksi di dalam pasar tertentu. Pendapat selanjutnya tiba dari Sadono Sukirno, yang mengemukakan wacana ekonomi mikro sebagai cabang dari ilmu ekonomi yang mempelajari sikap konsumen dan perusahaan serta penentuan harga-harga pasar dan kuantitas faktor input, barang, dan jasa yang diperjualbelikan. Berdasarkan pendapat keduanya, sanggup disimpulkan bahwa ekonomi mikro lebih memperhatikan banyak sekali sikap dan keputusan individu maupun tubuh dalam mensugesti penawaran dan permintaan yang pada jadinya akan memilih harga barang dan jasa.


Dari klarifikasi di atas, terlihat bahwa makroekonomi lebih membahas persoalan perekonomian di sebuah negara dalam lingkup yang lebih luas. Sedangkan, dalam mikroekonomi, lebih dibahas mengenai proses perekonomian yang dilakukan oleh para pelaku ekonomi yang terjadi di dalam sebuah pasar. Gimana, apa hingga sini kau sudah menerima pencerahan terkait perbedaan antara ekonomi makro dan mikro?


Pernahkah kau mendengar istilah ekonomi makro dan mikro √ Ekonomi Makro VS Mikro: Apa yang Membedakannya?


Pernahkah kau mendengar istilah ekonomi makro dan mikro √ Ekonomi Makro VS Mikro: Apa yang Membedakannya?


Berdasarkan Tujuan


Faktor perbedaan kedua sanggup dilihat dari tujuan yang dimilikinya. Ekonomi makro lebih mengarah untuk membantu memahami dan menuntaskan persoalan terkait perekonomian, dan juga sebagai alat untuk memilih arah kebijakan yang akan diambil. Sedangkan, ekonomi mikro lebih bertujuan untuk menganalisis pasar beserta mekanismenya yang membentuk harga relatif kepada produk maupun jasa, serta alokasi dari sumber terbatas.


Untuk lebih jelasnya, berikut ini akan disebutkan apa saja tujuan kebijakan ekonomi makro:



  • Membantu meningkatkan kapasitas produksi dan pertumbuhan ekonomi suatu negara demi terjadinya pemerataan distribusi pendapatan

  • Membantu meningkatkan pendapatan nasional dengan menambah kesempatan kerja untuk masyarakat

  • Mengendalikan laju inflasi dan kestabilan perekonomian pada suatu negara

  • Menyeimbangkan neraca pembayaran luar negeri


Kemudian, tujuan kebijakan ekonomi mikro sanggup terlihat pada poin-poin di bawah ini:



  • Melakukan analisis terhadap prosedur pasar yang membentuk harga relatif kepada produk barang dan jasa, serta alokasi dari sumber terbatas di antara banyaknya penggunaan alternatif

  • Melakukan analisis kegagalan pasar, yaitu dikala pasar gagal dalam memproduksi hasil yang efisien dan menjelaskan banyak sekali kondisi teoritis yang diharapkan bagi suatu pasar dengan persaingan sempurna.



Pernahkah kau mendengar istilah ekonomi makro dan mikro √ Ekonomi Makro VS Mikro: Apa yang Membedakannya?


Konsep Dasar yang Dimiliki


Baik makro- maupun mikroekonomi mempunyai konsep-konsep dasar yang menyusun pelaksanaan tujuannya. Perbedaan selanjutnya yang akan dibahas yaitu dari konsep dasar yang dimiliki oleh keduanya. Uniknya, kedua macam bidang keilmuan ini sama-sama mempunyai 3 konsep dasar yang menyusunnya. Kira-kira sama tidak ya? Untuk menjawab rasa penasaranmu, eksklusif aja yuk kita lihat bersama!


Konsep Dasar Ekonomi Makro


Seperti yang sudah dijelaskan pada poin-poin sebelumnya, bahwa ekonomi makro lebih membahas mengenai variabel keseluruhan di sebuah negara, akan mensugesti konsep dasar yang menyusunnya. Untuk lebih jelasnya, berikut ini yaitu konsep dasar yang dimiliki oleh teori ekonomi makro:


Pengeluaran (Outcome) dan Pendapatan (Income)


Apa yang dimaksud dengan keluaran nasional ialah total nilai seluruh produksi negara pada masa yang sudah ditentukan. Sedangkan untuk pendapatan, berasal dari semua barang yang diproduksi dan dijual oleh pelaku ekonomi. Maka dari itu, keluaran dan pendapatan biasanya dianggap setara dan dua istilah tersebut sering dipakai berganti-gantian. Keluaran bisa diukur sebagai jumlah pendapatan, atau bisa dilihat dari sisi produksi dan diukur sebagai jumlah nilai output dan jasa.


Outcome dari ekonomi makro, sanggup diukur dengan Produk Domestik Bruto (PDB). Baik kemajuan teknologi, akumulasi modal dan kualitas SDM merupakan salah satu hal pokok yang mensugesti tinggi rendahnya PDB sebuah negara. Jika suatu negara bisa mengadopsi teknologi canggih dan mempunyai akumulasi modal yang tinggi, serta tingginya tingkat pendidikan untuk mengatakan kualitas SDM, maka akan mempunyai PDB yang tinggi pula, hal ini akan berlaku kebalikannya. Maka dari itu, supaya tujuan perekonomian sanggup tercapai, sebuah negara harus bisa menghasilkan outcome yang sesuai dengan ekspektasi.


Pengangguran


Pengangguran masih menjadi persoalan utama di banyak negara, tak terkecuali Indonesia. Tingginya angka pengangguran akan berdampak pada tingginya beban yang akan ditanggung oleh negara. Akibatnya, pertumbuhan ekonomi menjadi lambat dikarenakan produksi nasional rendah. Selain itu, pengangguran juga berdampak pada tingkat daya beli masyarakat yang rendah sehingga mengakibatkan lesunya perekonomian suatu negara.


Inflasi dan Deflasi


Inflasi sanggup dikatakan sebagai sebuah proses kenaikan harga secara umum dan terus-menerus (continue) dan berkaitan dengan prosedur pasar yang sanggup disebabkan oleh banyak sekali faktor. Konsumsi masyarakat yang meningkat, berlebihnya likuiditas di pasar yang memicu konsumsi atau bahkan spekulasi, hingga termasuk juga akhir adanya ketidaklancaran distribusi barang, merupakan beberapa faktor yang sanggup mengakibatkan terjadinya inflasi. Dengan kata lain, inflasi juga merupakan proses menurunnya nilai mata uang secara kontinu.


Sementara itu, deflasi terjadi berkebalikan dengan situasi yang mengakibatkan inflasi. Deflasi akan terjadi ketika harga turun secara umum dan terus menerus, atau menurunnya nilai mata uang secara kontinu. Indeks harga merupakan salah satu alat yang sanggup dipakai untuk mengukur perubahan harga ini. Dengan melihat klarifikasi sebelumnya, terlihat bahwa inflasi dan deflasi saling berkaitan dekat dengan ekonomi moneter. Maka, adanya perubahan harga yang begitu drastis baik inflasi maupun deflasi berisiko pada terjadinya krisis perekonomian negara secara menyeluruh. Sehingga, pada kondisi menyerupai ini, maka pemerintah perlu ikut campur tangan dengan menerapkan kebijakan fiskal dan moneter.Pernahkah kau mendengar istilah ekonomi makro dan mikro √ Ekonomi Makro VS Mikro: Apa yang Membedakannya?


Pernahkah kau mendengar istilah ekonomi makro dan mikro √ Ekonomi Makro VS Mikro: Apa yang Membedakannya?


Konsep Dasar Ekonomi Mikro


Selanjutnya akan dibahas apa saja yang menjadi konsep dasar pelaksanaan kebijakan ekonomi mikro. Agar kau bisa lebih memahaminya, kita simak bersama, yuk!


Teori Produksi


Kata produksi mungkin sudah tidak absurd untuk kamu, lantaran sering ditemukan dalam kehidupan sehari-hari. Produksi sendiri merupakan suatu acara untuk membuat atau menambah nilai guna suatu barang, guna memenuhi kebutuhan hidup manusia. Pada sebuah proses produksi, tentu memerlukan input, salah satunya yaitu sumber daya yang sangat diharapkan untuk menghasilkan barang/jasa tersebut.


Teori produksi ini tidak lain merupakan pemahaman wacana teori yang berkaitan dengan kuantitas dan faktor-faktor produksi menyerupai materi baku, tenaga kerja, biaya produksi, dan lain sebagainya. Oleh lantaran itu, proses produksi, berkaitan dekat dengan makroekonomi, lantaran bekerjasama dengan penggunaan tenaga kerja yang akan kuat kepada tingkat pengangguran.


Teori Harga


Konsep selanjutnya yaitu teori harga yang bersifat fluktuatif. Harga itu sendiri merupakan sebuah penentu nilai barang atau jasa. Selain itu, harga berkaitan dekat dengan interaksi antara seruan (demand) dan penawaran (supply) yang kerap terjadi di dalam pasar. Jadi, penentuan harga suatu barang atau jasa dipengaruhi oleh tingkat seruan konsumen dan penawaran oleh produsen terhadap barang atau jasa tersebut.


Teori Distribusi


Konsep terakhir dalam ekonomi mikro yaitu teori distribusi. Distribusi pada rantai perekonomian kerap kali disebut sebagai acara pemasaran (marketing), lantaran berfungsi sebagai penyalur barang atau jasa dari produsen ke konsumen. Selain itu, sebuah proses produksi barang tidak akan bisa dilakukan tanpa adanya pendistribusian materi baku. Oleh lantaran itu, pada proses distribusi ini sering kali melibatkan pihak eksternal, menyerupai distributor, pedagang grosir, hingga retail yang meliputi reseller dan dropshipper di dalamnya. Penggunaan pihak eksternal dimaksudkan untuk melancarkan proses distribusi barang maupun jasa ke tangan konsumen.


Pernahkah kau mendengar istilah ekonomi makro dan mikro √ Ekonomi Makro VS Mikro: Apa yang Membedakannya?


Jadi, apakah kini kau jadi lebih paham wacana perbedaan antara ekonomi makro dan mikro? Keduanya saling berkaitan satu sama lain, dan memang memegang peranan penting dalam perekonomian sebuah negara. Ditambah lagi, pada kurun digital menyerupai dikala ini, banyak sekali aplikasi-aplikasi yang sanggup membantumu ikut berkontribusi dalam pembangunan perekonomian negara. Salah satunya yaitu JojoExpense yang sanggup membantumu mengelola pengeluaran perusahaan dengan lebih efisien dan ekonomis waktu. Dengan keuangan perusahaan yang dikelola dengan efisien, sanggup dipastikan perusahaanmu akan menghasilkan laba maksimal. Maka kau jadi bisa ikut berkontribusi untuk perekonomian Indonesia, deh!



Sumber aciknadzirah.blogspot.com