MENGENAL DAN MENGETAHUI TEKANAN DARAH
1. Pengertian
Tekanan darah yaitu kekuatan yang diharapkan supaya darah sanggup mengalir didalam pembuluh darah dan beredar mencapai semua jaringan badan manusia. (Gunawan, 2001)
Tekanan darah yaitu tekanan yang diukur pada nadi, yang dinyatakan dalam milimeter (mm) air raksa (Hg) dan terdiri dari 2 nilai: yang diatas yaitu tekanan sistolik, dan yang dibawah yaitu tekanan diastolik. (Steven, 1999)
Istilah tekanan darah berarti tekanan pada pembuluh nadi dari peredaran darah sistemik didalam badan manusia. Tekanan darah dibedakan antara tekanan darah sistolik dan tekanan darah diastolik. Tekanan darah sistolik yaitu tekanan darah pada waktu jantung menguncup (sistole), adapun tekanan darah diastolik yaitu tekanan darah pada ketika jantung mengendor kembali (diastole). (Gunawan, 2001)
2. Alat Pengukur Tekanan Darah
Tekanan darah insan sanggup diukur secara tidak pribadi dengan alat tensimeter (Sfigmomanometer air raksa). Alat tensimeter air raksa terdiri atas beberapa komponen utama, yaitu:
· Manset (cuff) dari karet yang terbungkus kain
· Manometer air raksa bersekala 0 mm – 300 mm Hg
· Pompa karet
· Pipa karet atau selang
· Ventil putar
3. Hal-hal yang Perlu Diperhatikan dalam Mengukur Tekanan Darah
· Pengukuran tekanan darah boleh dilaksanakan pada posisi duduk ataupun berbaring. Namun yang paling penting, lengan tangan harus diletakkan dengan santai.
· Pengukuran tekanan darah dalam posisi duduk, akan memperlihatkan angka yang lebih tinggi dibandingkan dengan posisi berbaring, meskipun selisihnya relatif kecil.
· Tekanan darah juga dipengaruhi kondisi ketika pengukuran. Pada orang yang gres berdiri tidur, akan didapatkan tekanan darah paling rendah, yang dinamakan tekanan darah basal. Tekanan darah yang diukur sehabis jalan kaki atau aktifitas fisik akan memberi angka yang lebih tinggi disebut tekanan darah kausal. Oleh sebab itu, sebelum pengukuran tekanan darah , sebaiknya beristirahat duduk santai minimal 10 menit. Disamping itu, dihentikan merokok atau minum kopi karenan akan menyebabkan tekanan darah sedikit naik
· Pada suatu investigasi kesehatan, sebaiknya tekanan darah diukur 2 atau 3 kali berturut-turut. Jika kesudahannya berbeda, maka nilai yang digunakan yaitu nilai yang terendah.
· Ukuran manset (cuff) harus sesuai dengan lingkar lengan, penggalan yang mengembang harus melingkari 80% lengan dan meliputi 2/3 dari panjang lengan atas. Untuk itu sebaiknya digunakan ukuran manset yang berbeda untuk anak, remaja dan orang gemuk.
4. Pembagian Tekanan Darah
Tekanan darah insan sanggup digolongkan menjadi beberapa kelompok, sebagai berikut:
1) Tekanan darah rendah (Hipotensi): tekanan darah dibawah 120/80 mmHg
2) Tekanan darah normal (Normotensi): tekanan darah antara 120/80 s.d 140/90
mmHg
mmHg
3) Perbatasan: tekanan darah antara 141/91 s.d 159/94 mmHg
4) Tekanan darah tinggi (Hipertensi); tekanan darah lebih dari 160/95
(WHO, 1992)
5. Pengontrol Tekanan Darah Tubuh
Tekanan darah dikontrol oleh dua sistem, yaitu sistem saraf otonom dan ginjal:
1) Sistem saraf otonom terdiri dari
¨ Sistem saraf simpatis berfungsi memacu frekuensi denyut jantung, mengkonstriksi pembuluh darah, dan meningkatkan tekanan darah.
¨ Sistem saraf parasimpatis berfungsi menurunkan frekuensi denyut jantung, mendilatasi pembuluh darah, dan menurunkan tekanan darah.
2) Ginjal
Ginjal berperan dalam menjaga keseimbangan cairan badan (garam dan air).
Semakin banyak cairan dalam sirkulasi semakin tinggi tekanan darah. Dengan
mengubah volume darah, maka tekanan darah ikut berubah. Selain itu
pengaturan tekanan darah juga dipengaruhi oleh sistem renin angiotensin.
Semakin banyak cairan dalam sirkulasi semakin tinggi tekanan darah. Dengan
mengubah volume darah, maka tekanan darah ikut berubah. Selain itu
pengaturan tekanan darah juga dipengaruhi oleh sistem renin angiotensin.
DAFTAR PUSTAKA
Gunawan. 2001. Hipertensi Tekanan Darah Tinggi.Cetakan ke-8. Kanisius: Yogyakarta.
Steven dkk. 1999. Ilmu Keperawatan. Jilid II. Edisi 2. EGC: Jakarta.
Palmer & William. 2007. Tekanan Darah Tinggi. Airlangga. Jakarta