Sunday, October 22, 2017

√ Cara Kerja Bel Listrik (Electric Bell)

Cara Kerja Bel Listrik – Bel Listrik yang dalam bahasa Inggris disebut dengan Electric Bell ialah sebuah alat yang sanggup mengubah energi listrik menjadi energi bunyi dengan memakai prinsip Elektromagnetik. Meskipun ketika ini banyak Bel yang memakai sistem Elektronik, Bel Listrik yang memakai prinsip gaya elektromagnet ini masih banyak digunakan.


Penggunaan Bel Listrik jenis Elektromagnetik ini banyak kita temui pada sistem keamanan dan keselamatan yang terdapat di Pabrik, Hotel maupun Pusat Perbelanjaan dengan mempergunakannya sebagai Alarm Kebakaran (Fire Alarm). Selain itu, Bel Listik juga sering dipakai sebagai Alarm Maling dan juga Lonceng di Sekolah.


Salah satu Bel Listrik dengan prinsip Elektromagnetik yang sering dipakai ialah Bel Listrik yang berbentuk “Interrupter Bell” yaitu jenis Bel Listrik yang sanggup menghasilkan bunyi secara terus menerus ketika diberikan arus listrik. Cara kerja Bel Listrik juga tidak terlalu rumit, untuk menjelaskannya lebih lanjut, kita perlu mengetahui beberapa bab atau komponen penting dalam Bel Listrik dan juga gambar dasarnya.


Komponen Utama Bel Listrik


Bel Listrik dengan Prinsip kerja Elektromagnetik terdiri dari beberapa Komponen atau bab utama yaitu :



  1. Lonceng (Gong)

  2. Pemukul (Striker)

  3. Kumparan Elektromagnet

  4. Armature

  5. Spring

  6. Interuptor (penghubung dan pemutus arus listrik)


Gambar Rangkaian Bel Listrik (Electric Bell)


 Bel Listrik yang dalam bahasa Inggris disebut dengan Electric Bell ialah sebuah alat yan √ Cara Kerja Bel Listrik (Electric Bell)Cara Kerja Bel Listrik


Berdasarkan gambar Rangkaian Bel Listrik (Electric Bell)  diatas, ketika Switch (S1) ditekan (ON), arus listrik akan mengalir ke Kumparan Elektromagnet melalui Interuptor sehingga terjadi medan magnet untuk menarik Armature Striker (pemukul). Striker yang ditarik tersebut kemudian memukul Lonceng (Gong) sehingga Bel Listrik berbunyi.   Ketika Armature Striker ditarik oleh Elektromagnet, hubungan listrik di Interuptor pun terputus dan menjadikan Kumparan Elektromagnetik tidak dialiri arus listrik.


Kumparan Elektromagnetik yang tidak dialiri arus listrik tersebut akan kehilangan medan magnetnya sehingga tidak bisa lagi menarik Armature. Armature yang terlepas tersebut akan mengayun kembali ke posisi semula dan Interuptor menjadi terhubung kembali sehingga arus listrik sanggup mengalir lagi ke Kumparan Elektromagnet untuk menarik Armature. Demikian siklus proses tersebut berulang-ulang kembali dengan cepat dalam hitungan detik sehingga menghasilkan bunyi yang berkesinambungan (terus menerus). Suara atau bunyi Bel Listrik ini akan terhenti jikalau Switch (S1) di-OFF-kan.



Sumber https://teknikelektronika.com/