Tubuh kita terdiri dari beberapa tulang yang menyambung menjadi satu bab yang tegak dan sanggup berfungsi. Kerangka tulang tersebut disambung oleh sebuah sendi. Sendi mempunyai fungsi untuk menyambungkan tulang satu dengan lainnya.
Sambungan dua tulang tersebut dinamakan persendian atau artikulasi. Sendi tidak hanya dimiliki pada kerangka insan saja. Sendi juga dimiliki oleh kerangka hewan. Meskipun terlihat sederhana, sendi juga mempunyai beberapa bab dan komponen penunjang.
Diantaranya adalah lapisan berserabut yang terdapat pada lapisan sendi bab luar. Pada bab dalam lapisan ini ada rogganya. Lapisan ini disebut juga Kapsula Sendi. Selain kapasula sendi, komponen penunjang sendi yang lain adalah Ligamen atau sering disebut juga Ligamentum.
Ligamen atau ligamentum merupakan jaringan yang tersusun dari serabut liat berbentuk pita yang berfungsi sebagai pengikat tulang satu dengan lainnya. Selanjutnya ada tulang rawan hialin atau sering disebut juga kartilago Hialin.
Tulang rawan hialin atau kartilago hialin ini merupakan tulang rawan yang berada pada bab luar yang tersambung oleh sendi. Fungsi dari bab ini adalah untuk menghindari benturan antar kedua tulang tersebut. Komponen penunjang yang terakhir adalah cairan sinovial.
Layaknya engsel pada pintu yang membutuhkan pelumas semoga sanggup bergerak dengan baik, sendi juga mempunyai pelumas yang disebut dengan cairan sinovial. Selain komponen penunjang, sendi juga terdapat beberapa macam.
Diantaranya adalah Sinartrosis. Sinartrosis merupakan bab persendian yang tidak mengizinkan adanya sebuah pergerakan. Sendi ini diklasifikasikan menjadi dua yakni Sinartrosis sinfibrosis dan Sinartrosis Sinkondrosis.
Sinartrosis sinfibrosis merupakan sinartrosis yang mana tulangnya dikaitkan dengan jaringan ikan fibrosa. Bagian yang terdapat dalam sinartrosis sinfibrosis ini adalah persendian yang ada pada bab tulang tengkorak.
Selanjutnya, Sinartrosis Sinkondrosis adalah sinartrosis yang dikaitkan dengan tulang rawan. Persendian ini terletak pada tulang belakang. Macam sendi yang lain adalah Diartrosis. Berbeda dengan sendi Sinartrosis, sendi diartrosis ini memungkinkan adanya pergerakan yang terjadi pada persendian ini.
Sendi jenis ini dibedakan menjadi beberapa kelompok ibarat sendi peluru, pelana, putar, luncur dan engsel.
Sumber aciknadzirah.blogspot.com