Tuesday, November 14, 2017

8 Faktor Penyebab Lahan Kritis Oleh Insan Dan Alam

 yang sanggup dimanfaatkan untuk kepentingan ekonomi insan 8 Faktor Penyebab Lahan Kritis oleh Manusia dan AlamLahan merupakan area yang meliputi sumber daya alam tanah yang sanggup dimanfaatkan untuk kepentingan ekonomi manusia. Nah, dilihat dari produktivitasnya, lahan terbagi menjadi dua jenis ialah lahan potensial dan lahan kritis. Lahan potensial merupakan lahan yang sanggup dimanfaatkan untuk acara ekonomi dan meningkatkan kesejahteraan manusia. Lalu, kalau lahan potensial merupakan lahan produktif yang masih sanggup bermanfaat untuk banyak sekali hal menyerupai pertanian, perkebunan, dan sebagainya.


Berarti, lahan kritis bersifat sebaliknya. Lahan ini merupakan lahan yang tidak produktif. Lahan kritis telah mengalami kerusakan baik fisik, kimia, dan biologis. Sehingga lahan ini tidak mempunyai nilai ekonomi lagi. Beberapa ciri-ciri yang sanggup terlihat dari sebuah lahan sampai dikatakan kritis, antara lain:



  • Tidak subur


Lahan kritis apabila dijadikan lahan pertanian maka hasil panennya akan jauh dari yang diharapkan. Lahan menjadi tidak subur disebabkan lantaran tanah sedikit mengandung mineral yang dibutuhkan tumbuhan untuk tumbuh. Biasanya tempat dengan resiko bahaya besar menyerupai pengikisan dan banjir sering mengalami hal ini.



  • Miskin humus


Tanah humus merupakan tanah yang bercampur dengan materi organik menyerupai daun dan ranting yang membusuk. Tanah humus mengandung zat-zat yang dibutuhkan tumbuhan untuk tumbuh. Tanah yang miskin humus sudah barang tentu tidak akan efektif kalau dijadikan tanah pertanian.


Lalu, tahukah kau berapa banyak lahan kritis di Indonesia? Menurut Dirjen Pengendalian Daerah Aliran Sungai (DAS) dan Hutan Lindung Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) menyebutkan bahwa dari data tahun 2017 ini lahan kritis di Indonesia mencapai 12% atau sekitar 24,3 juta hektar yang tersebar di seluruh Indonesia. Tiap tahunnya, luas lahan kritis mengalami peningkatan.


Faktor Penyebab Lahan Kritis


Lahan kritis sanggup disebabkan oleh faktor alam menyerupai iklim dan macam-macam petaka di Indonesia serta faktor non-alam menyerupai sikap manusia. Ya, benar. Perilaku insan yang ingin memanfaatkan lahan secara maksimal atau bahkan yang sama sekali tidak bekerjasama dengan lahan, terkadang mengakibatkan kerusakan alam termasuk menimbulkan lahan kritis. Baik dengan disadari maupun tanpa disadari. Beberapa faktor penyebab lahan kritis di Indonesia:


1. Faktor Alam



  • Kekeringan


Kekeringan biasanya terjadi pada daerah-daerah yang sangat minim intensitas hujan. Indonesia memang beriklim tropis, tapi perlu diingat bahwa ada daerah-daerah dalam waktu yang cukup panjang tidak mendapat siklus hujan. Lahan di tempat ini cenderung kritis lantaran tanah kering dan kurang adanya air yang bermanfaat untuk kehidupan tumbuh-tumbuhan kalau lahan dimanfaatkan sebagai lahan pertanian.



  • Genangan air yang terus menerus


Humus tanah serta mineral-mineral tanah yang terdapat di lapisan cuilan atas lahan sanggup tergerus kalau tanah terus-menerus tergenang air. Tanah akan menjadi jenuh terhadap air sehingga mineral dan humus tanah akan larut dalam air dan menghilangkan lapisan tanah subur tersebut. Tanah menyerupai ini merupakan ciri-ciri lahan basah.



  • Erosi tanah


Erosi tanah (masswasting) oleh air biasanya sering terjadi di tempat daratan tinggi, pegunungan, serta daerah-daerah dengan lahan miring. Jika tidak diolah secara tepat, maka akan terjadi pengikisan tanah, di mana tanah akan terus bergerak menuruni ketinggian gunung sanggup mengikis lapisan tanah subur di cuilan atas lahan.



  • Pembekuan air


Faktor ini memang jarang bahkan sulit terjadi di daerah-daerah di Indonesia, biasanya hal ini terjadi di tempat kutub dan pegunungan tinggi yang memang cuacanya lebih dingin.


2. Faktor Non-alam



  • Alih fungsi lahan


Salah satu faktor yang banyak terjadi sehingga menjadi penyebab kerusakan lahan dan lahan menjadi kritis ialah adanya alih fungsi lahan, terutama terkait dengan Daerah Aliran Sungai (DAS). DAS seharusnya mempunyai fungsi untuk menampung, menyimpan, dan mengalirkan air hujan secara alami. Jika DAS dialihfungsikan untuk keperluan industri, pemukiman, dan perkebunan besar, maka sanggup mempercepat kelangkaan air dan mengakibatkan lahan pada DAS rentan kritis, timbulnya pencemaran air sungai, dan sebagainya.



  • Kesalahan dalam pengelolaan lahan


Tentu, mengelola lahan ada hukum yang harus ditaati. Sehingga lahan tetap mempertahankan produktivitasnya dengan baik. Salah satu metode yang sering dipraktikan ialah dengan menyelang-nyeling periode penanaman. Misalnya pada 6 bulan awal lahan ditanami dengan padi. Setelah masa panen, tanah perlu digemburkan kembali dengan dibajak. Kemudian ditanami dengan tumbuhan lain yang tidak terlalu membutuhkan air dan pestisida. Selain pemilihan jenis tanaman, pemilihan pupuk, pestisida, metode pembajakan sawah, metode panen, dan sebagainya juga mempengaruhi.



  • Pencemaran materi kimia


Bahan kimia menyerupai penggunaan pestisida serta limbah pabrik sanggup menyerap ke dalam tanah dan mencemari lahan pertanian. Beberapa pestisida sanggup bertahan dalam tanah sampai bertahun-tahun. Tentu hal ini sanggup mengganggu kesuburan tanah. Sedangkan pencemaran limbah pabrik dapat mencemari lahan melalui pemikiran sungai yang membawa materi kimia tersebut, maupun melalui air tanah sehingga usang kelamaan mengakibatkan lahan menjadi kritis.



  • Adanya material yang tidak sanggup terurai di tanah


Limbah menyerupai plastik, steroform, atau material lain yang tidak sanggup terurai dalam tanah sampai puluhan tahun. Jika limbah-limbah semacam ini masuk ke dalam lahan potensial dengan jumlah yang terus meningkat, usang kelamaan lahan potensial akan menjadi kritis lantaran pencemaran material jenis ini. Pengolahan sampah plastik sanggup dimanfaatkan untuk materi bakar kalau diolah dengan benar.


Demikian klarifikasi mengenai faktor penyebab lahan kritis. Semoga bermanfaat.



Sumber aciknadzirah.blogspot.com