Sunday, November 5, 2017

Akuifer

 insan tidak lepas dari air sebagai unsur vital dalam menjalani aktifitas sehari AkuiferDalam kehidupan, insan tidak lepas dari air sebagai unsur vital dalam menjalani aktifitas sehari-hari, mulai dari mandi, memasak, minum, mencuci baju, pembangkit tenaga listrik, dan lain sebagainya. Air telah menjadi bab yang tidak terpisahkan dalam hidup manusia, dan badan insan mengandung air hampir kurang lebih 70% persen. Serta, 60% persen permukaan planet Bumi dilapisi oleh air, baik air permukaan dan air bawah tanah. Sehingga, peranan air sangat mayoritas dalam kelangsungan hidup mahkluk di planet Bumi ini. Berbicara mengenai air, salah satu jenis air yakni akuifer. Akuifer secara umum merupakan jenis lapisan tanah pembawa air dan air tersebut berkumpul dan menciptakan genangan atau pedoman yang ada di bawah permukaan bumi. Penjelasan mengenai akuifer lebih lanjut sanggup dilihat dalam beberapa paragraf berikut ini.


Pengertian


Secara epistemologi, akuifer merupakan kata yang berasal dari bahasa Latin yang terdiri dari kata aqui atau aqua, yang bermakna air, dan kata ferre, yang berarti membawa. Selanjutnya, dari beberapa andal pengertian akuifer yakni sebagai berikut: akuifer yakni lapisan tanah yang mempunyai kandungan air yang mengalir melalui ronga-rongan udara kedalam bawah tanah (Herlambang, 1996). Selain itu, berdasarkan sifat batuan terhadap air, akuifer yakni lapisan batuan jernih air di bawah permukaan tanah yang sanggup menyimpan dan meneruskan air dalam kuantitas yang mencukupi dan ekonomis. Menurut ilmu tanah, akuifer yakni lapisan tanah pembawa air yang mempunyai daya irit dalam mengalirkan atau merembaskan air ke dalam tanah. Sebagai pola lapisan tanah sebagai pembawa air atau akuifer sanggup terjadi pada jenis lapisan tanah dan batuan sebagai berikut ini:



Sehingga, akuifer sanggup terjadi bila suatu media, baik tanah atau batuan mempunyai ronga atau pori atau ruang yang sanggup mengalirkan jumlah air dalam kuaantitas yang memadai dan berlangsung secara efisien.


Sistem Akuifer


Dari pengertian mengenai akuifer tersebut di atas, berdasarkan Puradimaja (1993), dilihat dari tipologinya di Indonesia, sistem akuifer mempunyai lima tipologi sistem akuifer, antara lain sebagai berikut:



  1. Sistem Akuifer Endapan Gunungapi. Sistem ini terjadi pada area gunung berapi dimana lapisan pembawa air mulai dari permukaan gunung yang terdiri dari batuan piroklastik yang turun ke bab dalam gunung berapi menuju pedoman lava dan selanjutnya masuk kedalam batuan dasar gunung berapi;

  2. Sistem Akuifer Endapan Aluvial. Sistem ini terdapat pada jenis tanah endapan aluvial yang terdapat di sepanjang pedoman sungai yang jenis tanahnya masih muda dan belum terkonsolidasi dengan tepat sehingga lapisan tanah ini sanggup mengalirkan air atau meresapkan air menuju permukaan dalam lapisan tanah;

  3. Sistem Akuifer Batuan Sedimen. Sistem ini mengalami prosesnya pada lapisan batuan sedimen yang mempunyai ronga atau pori atau rekahan dan meneruskan air di atas permukaan menuju ke bab dalam atau bawah permukaan tanah;

  4. Sistem Akuifer Batuan Kristalin dan Metamorf; dan

  5. Sistem Akuifer Endapan Glasial.


Klasifikasi Akuifer


Dalam memilih pembagian terstruktur mengenai akuifer sendiri ada tiga pengukuran dalam memilih jenis akuifer yang ada. Adapun pengukuran tersebut mencakup sebagaimana berikut ini:



  • tingkat ketebalan akuifer. tingkat ketebalan ini diukur dari permukaan air tanah sampai lapisan yang berkarakteristik semi kedap air, yang mencakup akuiklud dan akuifus.

  • tingkat permeabilitas. pengukuran ini dilihat dari kemampuan suatu akuifer dalam meneruskan kuantitas air melalui penampang sebesar 1 m persegi. Tingkat permeabilitas ini ditentukan berdasar tekstur dan struktur mineral atau partikel-partikel atau butiran-butiran penyusun batuannya.

  • koefisiensi lolos. Koefisiensi ini mengatakan seberapa besar kemampuan batuan dalam meloloskan pedoman air tanah.


Jenis-jenis akuifer


Berdasarkan pengertian, sistem, dan pembagian terstruktur mengenai akuifer yang telah dijelaskan di bab sebelumnya, maka akuifer sanggup dibedakan kedalam beberapa jenis akuifer. Menurut Kodoatie (2012), jenis akuifer terdiri dari tiga jenis, yaitu:



  1. Akuifer bebas, atau unconfined aquifer. Akuifer yang lapisan pembatasnya hanya pada bab bawah saja dan tidak ada lagi sekat dengan lapisan atasnya, yaitu pada muka air tanah.

  2. Akuifer tertekan, atau confined aquifer. Akuifer yang pembatas pada lapisan atas dan bawahnya merupakan pembatas yang tidak tembus air sehingga mengakibatkan air muncul di atas gugusan tertekan pad abagian bawahnya sehingga akuifer ini terisi penuh oleh air tanah.

  3. Akuifer semi tertekan, atau leaky aquifer. Akuifer yang mempunyai air yang jenuh dan dibatasi oleh lapisan atas berupa akuitard dan lapisan bawah yang merupakan akuiklud. Jenis akuifer ini merupakan jenis akuifer yang tepat alasannya yakni pada lapisan atas dibatasi oleh lapisan semi-lolos air dan lapisan bab bawah yakni lapisan lolos air atau semi-lolos air.


Selain ketiga jenis akuifer tersebut, ada satu akuifer lagi yang merupakan akuifer buatan. Akuifer ini merupakan lapisan tanah yang sengaja dibentuk atau ditata ulang untuk menyimpan dan mengalirkan air dari dalam tanah sehingga sanggup menjadi sumber air yang berkelanjutan. Tujuan dibuatnya akuifer buatan ini yakni sebagai sumber penyediaan air baku bagi penduduk yang wilayahnya sangat minim sekali terdapat pedoman air dan sering mengalami kekeringan dalam jangka waktu yang lama. Proses akuifer buatan ini melalui beberapa tahapan. Pertama, air permukaan dialirkan ulang ke dalam akuifer buatan yang selanjutnya akan mengalir dengan kecepatan yang sangat lamban menuju lapisan tanah batuan pembentuk akuifer. Sleanjutnya, kuantitas air akan terpenuhi oleh akuifer selama perjalanan menuju tempat penampungan atau pengambilan. Semakin lamban kecepatannya semakin baik akuifernya. Akuifer ini merupakan solusi bagi ketersediaan air yang berkelanjutan dan sanggup menjadi sumber air tanah yang sanggup diperbaharui dan dikembangkan pada tempat yang rawan air untuk dipakai dalam kegiatan atau aktifitas sehari-hari. Selain itu, akuifer buatan ini sanggup menjadi prasarana dalam aktivitas konservasi tempat pedoman sungai.


 



Sumber aciknadzirah.blogspot.com