Saturday, November 4, 2017

7 Ciri-Ciri Tanah Vulkanik

 Indonesia merupakan salah satu negara di dunia yang mempunyai jajaran gunung berapi yang s 7 Ciri-ciri Tanah Vulkanik Indonesia merupakan salah satu negara di dunia yang mempunyai jajaran gunung berapi yang sangat banyak. Gunung berapi ini sebagian sudah tidak aktif (baca: gunung berapi yang tidak aktif di Indonesia) dan sebagian lagi masih aktif hingga sekarang, sebut saja Gunung Merapi di wilayah Propinsi D.I. Yogyakarta, Gunung Sinabung di Propinsi Sumatera Utara, Gunung Semeru dan Bromo di Propinsi Jawa Timur, Gunung Soputan di Propinsi Sulawesi, dan masih banyak yang lain lagi (baca: gunung meletus). Sehingga, Indonesia termasuk dalam tempat The Ring of Fire, atau Cincin Api. Gunung berapi ini selain memperlihatkan efek negatif ketika terjadinya letusan yang mengakibatkan hujan bubuk dan pasir, aliran lahar dan awan panas, dan kerugian material dan korban jiwa, ada juga sejumlah efek faktual dengan adanya gunung berapi itu sendiri. Beberapa diantaranya yaitu lapisan tanah gunung berapi merupakan lapisan tanah yang sangat subur untuk dipakai dalam bidang pertanian dan perkebunan, material pasir dan bebatuannya juga sangat mempunyai kegunaan untuk acara pembangunan dan hal lainnya.


Dalam pembahasan kali ini akan menjelaskan mengenai ciri-ciri tanah vulkanik yang sanggup dipakai untuk menunjang kehidupan manusia. Secara garis besar, pengertian dari tanah vulkanik yaitu tanah yang berasal dari letusan gunung berapi. Tanah vulkanik ini merupakan salah satu materi material yang ada di gunung berapi selain pasir, lahar, dan debu vulkanik. Serta, tanah vulkanik ini berasal juga dari materi gas ibarat awan panas yang membeku dan bercampur dengan materi lainnya menjadi tanah vulkanik. Dari beberapa materi padatan dan gas ini, tanah vulkanik lalu sanggup diartikan sebagai tanah yang berasal dari proses pelapukan kimiawi dari sejumlah batuan hasil letusan gunung berapi yang membeku, disebut dengan efusit dan bubuk vulkanis yang disebut dengan eflata.


Proses terjadinya tanah vulkanis berlangsung selama beberapa tahun alasannya yaitu pembentukan tanah vulkanis ini sendiri berkaitan dengan proses terjadinya erupsi gunung berapi yang dapatterjadi sewaktu-waktu. Secara umum, pembentukan tanah vulkanik sanggup dijelaskan sebagai berikut. Pada saaat erupsi gunung berapi, material muntahan dari erupsi tersebut keluar dari dapur magma gunung berapi ke atmosfer bumi. Material tersebut mempunyai suhu yang sangat amat panas sekali. Sejumlah material padatan dan gas bercampur menjadi satu dan menyembur keluar. Setelah beberapa hari material pasir, lava, kerikil dan batu, serta bubuk vulkanis tersebut mengalami pendinginan yang berasal dari guyuran air hujan yang terjadi secara terus menerus. Maka, jawaban dari pendinginan secara terus menerus ini sejumlah material padatan tersebut menjadi masbodoh dan berfungsi sebagai pembentuk unsur tanah vulkanis. Selain itu, materi padatan yang berupa batuan yang keras juga berperan dalam pembentukan tanah vulkanis, namun prosesnya sangat usang dan memakan waktu hingga bertahun-tahun. Bahan padatan vulkanik berupa batuan berapi ini harus mengalami proses pelapukan kimiawi terlebih dahulu sebelum menjadi tanah vulkanis.


Berdasarkan dari karakteristik tanahnya, tanah vulkanik sanggup dibedakan menjadi dua macam. Perbedaan ini terletak dari sifat dan fungsi tanah vulkanis itu sendiri. Dua tipe tanah vulkanis tersebut yaitu sebagai berikut:



  • Tipe Regosol


Tanah vulkanik tipe regosol yaitu tanah yang mempunyai butiran garang dan berasal dari erupsi gunung berapi dan mengalami proses pengendapan sehingga sanggup dikatakan juga bahwa tanah vulkanis tipe ini disebut juga dengan tanah regosol. Selain itu, tanah vulkanis tipe ini mempunyai warna abu-abu hingga kuning dan bertekstur garang dan sedikit mengandung materi organik. Persebarannya terletak di lapisan atas pada tanah vulkanik.


Menurut Rachim dan Suwardi (1999), karakteristik dari tanah regosol yaitu sebagai berikut tanah ini merupakan jenis tanah entisol, mengandung sejumlah material yang masih baru, mempunyai tekstur tanah yang garang dan berbutir, tanahnya bersifat gembur dan gampang terurai, mempunyai pH tanah sebesar 6-7, cenderung bermetamorfosis tanah padas dengan sistem drainase yang tidak baik, belum membentuk agregat tanah, sensitif terhadap erosi, mempunyai kandungan Nitrogen yang rendah, mengandung unsur P dan K yang sangat besar.



  • Tipe Latosol


Tanah vulkanis tipe latosol yaitu tanah vulkanik yang mempunyai kadar keasaman yang rendah dan mengandung materi organik yang mencukupi. Tekstur tanahnya berwarna merah hingga kuning yang mengindikasikan tingkat pH asam yang rendah. Tipe ini merupakan jenis kelompok tanah yang telah mengalami proses pelapukan dan pengendapan yang didalamnya terjadi proses pengumpulan seskuioksida dan silika. Maka, tanah vulkanis tipe ini juga disebut sebagai tanah latosol.


Dilihat dari struktur dan karakteristik tanahnya, tanah latosol terdiri dari lapisan lempung hingga tanah liat, adanya perbedaan horison antara lempung dan liat yangtidak begitu jelas, mempunyai struktur butiran atau granular hingga bergumpal dan gampang hancur, bersifat gembur, mempunyai sistem drainase yang baik dengan tingkat permeabilitas yang tinggi, mempunyai stabilitas agregat yang tinggi dan sangat sensitif terhadap erosi.


Berdasarkan pemaparan di atas, ciri-ciri tanah vulkanik yang umumnya ada di Indonesia sanggup ditunjukkan sebagai berikut ini:



  1. memiliki unsur hara yang tinggi alasannya yaitu mengandung sejumlah unsur-unsur pembentuk tanah yang terdiri dari unsur N, P, K, Fe, dan Al yang berasal dari lava gunung berapi;

  2. berwarna hitam pekat hingga keabu-abuan pada lapisan atasnya, sedangkan di lapisan bawah berwarna dari coklat, kemerahan, hingga kekuning-kuningan. Hal ini dikarenakan unsur pembentuk tanah vulkanik berasal dari material lava yang berpijar dan mengalami proses pendinginan serta pelapukan dari batuan pijar dan bubuk vulkanis yang panas;

  3. stuktur tanahnya masih rentan terhadap pengikisan alasannya yaitu belum mengalami proses pemadatan yang tepat atau sanggup dikatakan tanah vulkanik merupakan jenis tanah muda di bab permukaan atasnya;

  4. cocok dan sesuai untuk lahan pertanian dan perkebunan alasannya yaitu mempunyai unsur hara yang tinggi;

  5. unsur pH tanah yang asam, berkisar antara 4-7;

  6. bersifat gembur dan gampang terurai; dan

  7. persebarannya terdapat di seluruh permukaan gunung berapi.


Dalam pemanfaatannya, tanah vulkanik sangat mempunyai kegunaan sekali dalam menunjang bidang pertanian dan perkebunan serta tanah vulkanik ini juga sesuai untuk adonan materi bangunan.



Sumber aciknadzirah.blogspot.com