Monday, May 29, 2017

9 Faktor Penentu Lokasi Industri Yang Perlu Diperhatikan


Ada beberapa klasifikasi industri di Indonesia. Keputusan untuk mendirikan suatu industri atau perusahaan di suatu tempat bergantung pada aneka macam faktor. Keberadaan industri bisa terjadi lantaran adanya usul akan suatu barang dan jasa. Pertimbangan aksesibilitas lokasi industri serta faktor lain menyerupai kebijakan perusahaan sampai peraturan pemerintah mempengaruhi sebuah lokasi industri dalam menentukan lokasi usahanya.





Dalam alur produksi, ketersediaan materi baku dan energi mempengaruhi proses penentuan lokasi. Misalnya ketersediaan sumber energi menyerupai contohnya sumber pertanian dan jenis-jenis tanah maka akan mempengaruhi industri pengolahan hasil pertanian. Begitu pula sumber menyerupai air, minyak, emas, dan tembaga mempengaruhi industri yang berkaitan dengan faktor materi baku. Begitu pula dengan industri jasa yang menentukan perkotaan sebagai tempat untuk melangsungkan perjuangan jasa dan perdagangan.





Selain itu aksesibilitas berupa infrastruktur jalan, alat angkut menyerupai kapal bahari juga mempengaruhi pemilihan tempat. Selain itu aturan dan peraturan yang berlaku di Indonesia yakni mencakup rencana tata ruang dan wilayah baik di tingkat lokal atau nasional mempengaruhi tunjangan izin lokasi. Peraturan mengenai analisis mengenai dampak lingkungan (Amdal) yang cukup ketat di Indonesia menciptakan industri harus melengkapi sejumlah persyaratan berupa izin biar tidak hanya produktif namun ramah terhadap lingkungan.





Pada prinsipnya lokasi industri sanggup dipengaruhi oleh pertimbangan ekonomi, lingkungan, kebijakan, dan ketersediaan sumber daya. Berikut ialah beberapa faktor penentu lokasi industri tersebut:





1. Bahan Baku





Ketersediaan materi baku menjadi faktor yang penting alasannya ialah menjadi bahan
dasar dalam menghasilkan suatu barang dan produk. Ketika suatu lokasi industri
dekat dengan susukan materi baku, maka kelancaran produksi akan lebih terjamin.
Sebagai contoh, lokasi industri semen idealnya bersahabat dengan penghasil batu
kapur. Industri tembakau harus berada di kawasan pegunungan, dan industri pengolahan
ikan harus bersahabat dengan bahari dan pelabuhan.





2. Topografi dan Iklim





Menentukan lokasi industri harus mempertimbangkan topografi dan kondisi lingkungan, menyerupai lokasi industri dengan topografi datar dan pegunungan yang besar lengan berkuasa dalam penentuan lokasi. Topografi kawasan di Indonesia bermacam-macam yakni mencakup dataran rendah yang berada di kawasan pesisir ataupun kawasan pegunungan. Selain itu penentuan iklim yang harus diperhatikan pada industri pertanian dan peternakan.





3. Transportasi dan Infrastruktur





Lokasi industri sangat tergantung pada kemudahan transportasi dan infrastruktur. Misalnya mempertimbangkan lokasi dan jenis kemudahan transportasi untuk membawa material baku atau yang telah menjadi olahan menyerupai kereta api, truk, ataupun kapal laut. Biaya masing – masing transportasi juga perlu dilihat contohnya biaya perjalanan atau bongkar muat. Akses ke kawasan pemasaran juga diharapkan contohnya susukan ke perkotaan dan perdesaan dalam industri makanan, ataupun barang.





4. Ketersediaan Tenaga Kerja





Lokasi industri juga perlu mempertimbangkan tenaga kerja yang terampil untuk perkembangan industri. Selain itu kebijakan pemerintah mengenai upah minimum regional yang berbeda – beda satu sama lain sanggup diperhatikan. Industri yang bergerak jauh dari sentra kota biasanya mempunyai upah minimum yang lebih rendah dibandingkan dengan yang berada di sentra kota ataupun ibukota provinsi. Kualitas tenaga kerja harus direkrut menurut keterampilan teknis yang memadai. Dalam beberapa contoh, terdapat industri yang membutuhkan suplai tenaga kerja yang banyak maka perlu diletakkan di kawasan dengan ketersediaan jumlah penduduk di kawasan tersebut. Karena berkaitan dengan kebijakan pemerintah lokal, terdapat aturan industri harus memberi lapangan pekerjaan kepada penduduk yang ada di kawasan tersebut.





5. Layanan Publik





Keberadaan layanan publik yang memadai pada kawasan industri mempengaruhi
kehidupan industri dan pekerja yang ada. Kebutuhan akan penyediaan fasilitas
pendidikan kesehatan, transportasi, pelatihan, pasar, dan susukan yang memadai
mempengaruhi ekonomi dan kesejahteraan pekerja yang ada.





6. Pasar dan Konsumen





Industri dibangun untuk memenuhi kebutuhan pasar yakni memproduksi barang dan jasa. Hal tersebut yang menjadi alasan mempertimbangkan faktor pasar dan konsumen dalam aktivitas industri. Jika konsumen membutuhkan banyak suplai produk atau jasa, berarti industri harus memenuhi kebutuhan dalam jumlah yang banyak dan cepat. Selain itu pemasaran yang dilakukan harus sesuai dengan sasaran yakni kemampuan ekonomi konsumen yang ada dan kondisi geografis dari konsumen tersebut.









Dalam ilmu ekonomi, terdapat seni administrasi pemasaran yang harus diperhatikan menurut faktor yang mempengaruhi. Pertama ialah faktor mikro, yaitu mediator pemasaran, pemasok, pesaing, dan masyarakat. Kedua, faktor makro yaitu demografi, aturan dan kebijakan daerah, teknologi dan sosial budaya. Sedangkan seni administrasi pemasaran dikenal dengan istilah 4P yakni promosi, place (tempat yang strategis), produk, dan price (harga yang kompetitif. Sedangkan dari sudut pelanggan dikenal dengan istilah 4C yaitu kebutuhan dan keinginan, biaya pelanggan, kenyamanan dan komunikasi.





7. Teknologi





Teknologi mempunyai peranan dalam dunia industri. Teknologi industri berkaitan dengan cara atau metode yang terus diperbarui. Misalnya penggunaan mesin modern yang akan menaikkan produktivitas. Selain itu penggunaan teknologi di bidang jasa tentu membutuhkan tenaga terampil yang memahami perihal teknologi ketika ini. Dalam kala revolusi industri 4.0 di Indonesia, penggunaan teknologi telah merubah sistem industri yang ada. Dampaknya ialah penggantian tenaga kerja dengan mesin dan konsep gres menyerupai sharing economy.





8. Keterkaitan antar Jenis Industri





Berkumpulnya aneka macam jenis industri dalam suatu lokasi mempengaruhi biaya eksternal bagi sejumlah perusahaan yang ada di lokasi tersebut. Konsep aglomerasi yakni penghematan terjadi lantaran faktor eksternal sanggup dinikmati oleh semua industri yang ada di lokasi tersebut. Misalnya kawasan pelabuhan tempat lokasi bongkar muat, serta kawasan perkotaan yang mempunyai susukan infrastruktur yang memadai.





9. Kebijakan Pemerintah





Pendirian industri juga merupakan upaya pemerintah dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Namun kebijakan tata kota dan rencana tata ruang dan wilayah mempengaruhi lokasi industri. Pembagian kawasan dan zonasi merupakan kebijakan yang ada di Indonesia. Selain itu dalam menentukan lokasi industri terdapat sejumlah perizinan yang harus dipenuhi oleh industri menyerupai izin prinsip, izin lokasi, izin gangguan (ho), analisis mengenai dampak lingkungan, dan surat tanda terdaftar perusahaan. Kebijakan tersebut diberikan oleh pemerintah biar industri juga melihat aspek lingkungan dan kawasan yang ada biar tidak berdampak jelek bagi lingkungan. Bagi industri yang mempunyai limbah dalam bentuk besar, harus memperhatikan pengolahan limbah biar tidak mencemarkan lingkungan.





Demikian klarifikasi mengenai faktor penentu lokasi industri yang harus dipertimbangkan. Semoga bermanfaat.



Sumber aciknadzirah.blogspot.com