Thursday, June 28, 2018

√ 30 Pantun Cinta Lucu Buat Kekasih

30 Contoh Pantun Cinta Lucu Buat Kekasih – Pantun ialah salah satu bentuk karya sastra puisi usang yang yang mempunyai ritme dan muatan makna yang indah. Ciri dari puisi ialah berbait-bait dan tiap baitnya mempunyai susunan kata dalam satu baris. Berima a-b-a-b , a-a-a-a, dan lainnya. Pantun biasa disajikan dalam bentuk pembacaan dan lainnya. Berdasarkan muatan isinya, pantun terdiri atas aneka macam jenis diantaranya ialah pantun Cinta yang bersifat humor. Berikut beberapa pola mengenai pantun lucu tersebut:


Pantun Cinta 11 Bait


Senyum – senyum memandangai si Dia

Si rambut panjang yang tiba bertamu

Kanda rela menyeberangi samudera Hindia

Jikalau itu syarat untuk mendapat cintamu


Sungguh asyiknya bersama kekasih mengobrol sambil makan

Tak terasa sudah siang dengan naiknya matahari

Andaikan kanda harus jungkir balik jempalitan

Tak mengapa asalkan dinda mau kanda nikahi


Pergi memancing di pinggir kali

Kali yang besar di pinggiran kota Kalianda

Ataukah kanda harus salto sebanyak dua belas kali

Sungguh tak mengapa asalkan dinda mau dengan kanda


Berdendang ria sambil memainkan musik biola

Memainkan musik di beranda rumahku

Ataukah harus berlari – lari keliling lapangan sepak bola

Sungguh – sungguh tak mengapa asalkan dirimu sudi bersamaku


Melihat tarian para tentara kafetaria bar

Ada juga diantaranya yang asyik berkelakar

Bukan saya tak ingin pergi melamar

Aku takut pada ayahandamu yang berwajah sangar


Beradu gulat hingga tubuh memar – memar

Pemenangnya memamerkan otot sambil menyalak

Bukan saya tak mau pergi malamar

Tapi saya takut pada ibumu yang amat galak


Belajar berhitung amatlah sukar

Apalagi kalau tak pernah sekalipun belajar

Bukan saya tak mau tiba melamar

Tapi saya takut dengan abangmu yang berbadan kekar


Pelayan toko berwatak sangat penyabar

Apalagi pada dikala mengatakan barang

Bukan saya tak mau pergi melamar

Tapi saya takut dengan pamanmu yang bersenjatakan parang


Menjulang tinggi gedung- gedung yang besar

Menapaki lantai demi lamtai harus dengan sabar

Bukan saya tak ingin pergi melamar

Tapi saya takut pada bibimu yang menuntut mahar besar


Gelisah hati berdampak gusar

Melihat bocah berpenampilan amat kumal

Bukan saya tak ingin pergi melamar

Tapi saya takut pada kakekmu yang mantan penjagal


Para algojo beringas dan bersikap kasar

Melihat tahanan yang arif menjilat

Bukan saya tak mau tiba melamar

Tapi saya takut pada nenekmu yang arif bergulat


Pantun Cinta 7 Bait


Gedung tinggi sebesar gunung

Dikerjakan oleh para pekerja kasar

Bertahun – tahun saya menabung

Hanya untuk membeli mahar


Penjagal garang berambut gondrong dan berkumis

Dipinggangnya terdapat dua buah pentungan

Bertahun – tahun saya rela berpuasa senin kamis

Agar sanggup berhemat untuk menambah tabungan


Alangkau indahnya dari kejauhan hutan bakau

Jika rusak maka rusak pulalah lingkunganmu

Bertahun – tahun saya rela menahan hasrat menghisap tembakau

Agar sanggup berhemat memperbesar tabunganku


Bocah gembal tumbuhnya menyamping

Tak heran alasannya ialah banyak makannya

Jikalau sudi adinda kupersunting

Untuk menjalani perahu rumah tangga berdua


Hendak menjahit pakaian terlebih dulu memintal benang

Memintal benang banyak untuk dipakai semua

Bertahun – tahun saya rela menahan hasrat untuk bersenang – senang

Hanya untuk persiapan masa depan kita berdua


Bocah – bocah kumal pergi berlarian

Melihat saudagar kaya tiba dari Kupanh

Bertahun – tahun kanda kurus alasannya ialah kurang makan

Agar sanggup mengirit dan mengumpulkan uang


Melihat gladiator saling beradu pedang

Alangkah lucunya gladiator yang berasal dari tanah sunda

Bertahun- tahun kanda hidup susah menggelandang

Kelak semoga adinda tak susah hidup dengan kanda




style="display:inline-block;width:336px;height:280px"
data-ad-client="ca-pub-1973764693216878"
data-ad-slot="5881289326">


Pantun Cinta 8 Bait


Bocah bandel mengerjai pamannya hingga berang

Tak tahu aib meskipun ada tamu

Biarkan saya pergi merantau ke negeri seberang

Kelak saya pulang membawa berlian untukmu


Hendak ke ladang dengan membawa parang

Hendak mengambil singkong yang besar dan panjang

Relakan kanda pergi berjuang

Untuk sanggup pulang dengan berlian segudang


Bang Toyib hingga sekarang belum juga pulang

Mungkin saja belum mendapat emas dan perak

Doakan kanda di negeri orang

Agar sanggup rezeki berkah dan banyak


Datang jauh – jauh dari negeri Belanda

hendak mengunjungi keluarga untuk sekedar bertemu

Beri sumbangan yang besar untuk kanda

Agar saya sanggup semangat dalam memperjuangkanmu


Bocah bandel berlari belingsatan

Habis mengerjai si tukang

Apakah adinda suka memandangi lautan

Jikalau suka bulan depan kita pergi melancong berdua


Anak – anak berlarian setengah telanjang di pemandian

Para orang bau tanah murka mencak – mencak

Jikalau dinda ingin melihat pemandangan

Minggu depan kita pergi berdua menuju puncak


Mengayuh sampan dari pulau ke pulau

Sungguh letih dan penat amat terasa

Apakah dinda suka naik perahu di tengah danau

Jikalau dinda mau kita pergi ke Danau Ranau esok lusa


Sungguh elok dan anggun perangai

Melihat janda muda duduk berdua

Jikalau dinda suka melihat pantai

Esok kanda antar dengan sepeda tua


Pantun Cinta 4 Bait


Melenggang kangkung si orang kaya

Ternyata yang kaya ialah orang tuanya

Hidung mancung siapa yang punya

Tentu adinda yang anggun rupanya


Menunggangi kuda ajaib sulit rupanya

Badan terasa pegal dan lelah dibuatnya

Mata lingkaran bulu mata lentik siapa yang punya

Sudah niscaya adinda ku sayang yang anggun parasnya


Bermandikan hujan terasa bahagia dirinya

Kalau masuk angin barulah tau rasa

Rambut indah agak ikal siapa yang punya

Sudah niscaya yang terkasih yang lembut tutur katanya


Bertepuk tangan setengah hati apa adanya

Melihat komedian konyol yang tak ada bakatnya

Kulit kuning langsat sawo matang siapa yang punya

Tentu dirimulah sayang yang ku cinta



Baca Juga:




  1. 31 Contoh Pantun Cinta Romantis Gombal

  2. 40 Contoh Berbalas Pantun Nasehat

  3. Jenis-Jenis Paragraf dan Contohnya



Sumber https://ruangseni.com