Karangan semi ilmiah dalam bahasa Indonesia ialah salah satu dari jenis-jenis karangan yang memuat sisi ilmiah, pendapat, dan fiksi dalam proses penulisannya. Adapun jenis-jenis karangan semi ilmiah diantaranya ialah artikel, resensi, tajuk rencana, feature atau karangan khas, dan opini. Berikut ialah pola karangan semi ilmiah berbentuk artikel dengan tema kesehatan.
Mengenal Glaukoma*
Di seluruh dunia, glaukoma ialah penyebab kebutaan kedua sehabis katarak. Penyakit mata yang satu ini ditimbulkan oleh adanya kerusakan pada saraf optik yang sanggup mengakibatkan kebutaan. Para andal meyakini bahwa kerusakan saraf optik ini berkaitan dengan semakin meningkatnya tekanan bola mata dan gangguan yang terjadi pada lapang penglihatan.
Peningkatan tekanan bola mata umumnya terjadi alasannya ialah adanya ketidakseimbangan jumlah volume cairan yang dihasilkan dan jumlah volume cairan yang dibuang dalam bola mata. Ketidakseimbangan jumlah cairan dalam bola mata inilah yang berakibat pada rusaknya saraf optik. Namun perlu dipahami pula bahwa peningkatan tekanan bola mata tidak selalu mengakibatkan kerusakan saraf optik.
Siapakah yang beresiko terkena glaukoma? Glaukoma sanggup menyerang siapa saja, anak-anak, orang cukup umur muda, orang tua, bahkan bayi pun tidak luput dari serangan glaukoma. Namun, ada beberapa kondisi khusus yang mengakibatkan seseorang beresiko terkena glaukoma, menyerupai mereka yang telah berusia lebih dari 40 tahun, mereka yang mempunyai riwayat keluarga penderita glaukoma, mereka yang mempunyai keterbatasan penglihatan, penderita diabetes, mereka yang meminum obat steroid tertentu secara regular dan dalam waktu yang lama; dan mereka yang mempunyai trauma pada mata sebelumnya. Selain itu, mereka yang juga beresiko terkena glaukoma ialah penderita rabun jauh atau myopia, mereka yang menderita hipertensi, mereka yang mengalami penyempitan pembuluh darah otak atau migrain, dan mereka yang mempunyai tekanan bola mata yang tinggi.
Terdapat dua jenis glaukoma yaitu glaukoma sudut terbuka dan glaukoma sudut tertutup. Glaukoma sudut terbuka bersifat kronis dan progresif. Mereka yang menderita glaukoma sudut terbuka umumnya tidak mencicipi gelaja apapun namun jika tidak tertangani sanggup mengakibatkan kebutaan permanen. Untuk itu investigasi mata secara rutin perlu dilakukan. Sementara itu, penderita glaukoma sudut tertutup akan mengalami hal-hal menyerupai melihat halo di sekitar lampu, memudarnya penglihatan, mata merah, penglihatan kabur terutama pada bayi, mual atau muntah, sakit mata, dan menyempitnya penglihatan. Penderita glaukoma jenis ini sanggup kehilangan penglihatannya dalam hitungan jam. Untuk membantu mengurangi potensi terjadinya kebutaan, terdapat beberapa metode yang sanggup dipakai untuk menangani glaukoma, yaitu dengan memakai obat tetes mata, pil, operasi atau kombinasi dari beberapa metode glaukoma.
Demikianlah ulasan singkat perihal pola karangan semi ilmiah perihal kesehatan dalam bahasa Indonesia. Artikel lainnya yang berkaitan dengan karangan adalah contoh jenis-jenis karangan semi ilmiah singkat, contoh jenis-jenis karangan non ilmiah singkat, karangan ilmiah, semi ilmiah, dan non ilmiah, jenis-jenis karangan ilmiah, jenis-jenis karangan non ilmiah, perbedaan karangan ilmiah dan non ilmiah, jenis-jenis karangan menurut cara penyajiannya, dan jenis-jenis karangan menurut bobot isinya. Semoga bermanfaat. Terima kasih.
*Diolah dari beberapa sumber.
Sumber https://dosenbahasa.com