Pengertian, Macam-Macam Majas, & Contohnya – Majas ialah suatu ungkapan gaya bahasa yang dipakai untuk meperindah kata dalam kalimat dengan tujuan memperlihatkan kesan imajinatif tertentu terhadap pembaca. Majas pada umumnya terdapat pada beberap jenis karya sastra mirip pantun, puisi, dan lainnya. Secara garis besar majas terbagi atas tiga kelompok besar diantaranya ialah majas Perbandingan, Majas Pertentangan, Majas Penegasan dan majas Sindiran. Berikut penjelasannya :
A. Majas Perbandingan
Majas perbandingan ialah suatu ungkapan gaya bahasa yang pada kalimatnya menyatakan perbandingan untuk memberi kesan dan imbas tertentu terhadap pembaca sastra. Majas perbandingan dibedakan atas beberapa jenis bergantung pada tata cara membandingkannya, diantaranya ialah sebagai berikut :
1. Perumpamaan atau Asosiasi
Majas perumpamaan atau asosiasi ialah pada kalimatnya melaksanakan perbandingan terhadap dua obyek yang berbeda, akan tetapi secara sengaja disamakan menurut persamaan yang ada pada dua obyek tersebut. Pada kalimatnya, majas ini sanggup diidentifikasikan dengan adanya penggunaan kata bagaikan, bagai, seperti, seumpama, laksana, dan seperti.
Contoh :
Wanita tak ubahnya mirip gelas beling yang berdebu.
2. Metafora
Majas metafora ialah suatu ungakapan logis yang dinyatakan secara pribadi dalam bentuk kiasan untuk menjelaskan suatu obyek. Misalnya jantung hati, belahan jiwa, tulang punggung, raja siang, raja hutan, bintang lapangan, anak emas, gudang ilmu, kamus berjalan, dan lainnya.
Contoh :
Fani sangat pinta berbahasa Inggris, sehingga ia dijuluki sebagai kamus berjalan.
3. Pesonifikasi
Majas ini melaksanakan perbandingan dengan menyatakan benda mati seolah mempunyai sifat layaknya manusia.
Contoh :
Suara klakson kendaraan beroda empat renta itu berteriak-teriak memakasa kendaraan lain untuk minggir.
4. Alegori
Majas ini melaksanakan perbandingan dengan mengiaskan suatu hal terhadap sebuah obyek yang mempunyai persamaan dalam hal peranan dan fungsi.
Contoh :
Suami ialah seorang nahkoda yang memimpin perjalanan sebuah perahu rumah tangga.
5. Simbolik
Simbolik merupakan ungkapan gaya bahasa yang mendeskripsikan suatu hal dengan memakai hewan, tumbuhan, atau benda lainnya sebagai simbol dan lambang. Misalnya si mahir merah, bunga desa, buaya darat, lintah darat, dan lainnya.
Contoh :
Ratna dikenal sebagai bunga desa di kampungnya.
6. Metonomia
Majas ini memakai sebuah istilah tertentu yang telah menempel pada suatu benda dan mengganti nama benda dengan istilah tersebut. Istilah tersebut sanggup berupa merk, atribut tertentu, dan karakteristik yang khas.
Contoh :
Ia pergi ke toko buku dengan memakai kawasaki ninja. (sepeda motor)
7. Sinekdok
Majas ini menyebutkan bab dari suatu hal untuk menyatakan keseluruhan dari benda tersebut dan sebaiknya. Majas ini terbagi atas dua jenis yakni :
a. Pars Pro Toto
Majas ini menyebutkan sebagian pada suatu hal untuk menyatakan keseluruhan dari obyek tersebut. Contoh :
Harga tiket kereta api kelas ekonomi ialah Rp 35.000, 00 per-kepala.
b. Totem Pro Parte
Majas ini menyebutkan keseluruhan yang ada pada suatu hal untuk menyatakan sebaagian dari hal tersebut.
Contoh :
Pada ajang perlombaan cepat sempurna tahun ini SMPN 28 Bandar Lampung berhasil menggungguli penerima lainnya dari seluruh kota Bandar Lampung.
8. Simile
Majas ini menyatakan perbandingan antara dua hal secara ekspilisit dengan persamaan yang dimiliki oleh kedua hal tersebut. Pada kalimat majas ini sanggup diidentifikasikan dengan penggunaan kata ibarat, umpama, bak, dan bagai.
Contoh :
Mereka menyerupai air dan api yang tak sanggup menyatu.
B. Majas Pertentangan
Majas kontradiksi ialah ungkapan gaya bahasa yang menjelaskan maksud dan tujuannya dengan sesuatu hal yang bertentangan. Majas kontradiksi terdiri atas beberapa jenis diantaranya ialah :
1. Antitesis
Majas ini mengungkapkan gaya bahasa dengan memakai kata berlawanan dalam kalimatnya. Contoh :
Kaya dan miskin, tampan atau jelek, semua sama dihadapan Tuhan.
2. Paradoks
Majas ini berisikan kontradiksi antara peryataan dalam kalimat dengan faktanya.
Contoh;
Aku merasa sangat kesepian di tengah-tengah ekspo yang ramai ini.
3. Hiperbola
Majas ini mengungkapkan peryataan yang berlebihan dari fakta yang sebenarnya.
Contoh:
Keadaan pengemis itu sekarang hanya tinggal selembar kulit yang membalut tulangnya.
4. Litotes
Majas ini menyatakan sesuatu yang berlawanan dari kenyataan bantu-membantu dengan ungkapan merendah.
Contoh :
Sudikah kiranya tuan mampir ke gubuk milik saya ini?
style="display:inline-block;width:336px;height:280px"
data-ad-client="ca-pub-1973764693216878"
data-ad-slot="5881289326">
C. Majas Penegasan
Majas penegasan ialah ungkapan gaya bahasa berkias yang memberi peryataan untuk menegaskan kembali maksud dan tujuan dalam wacana sehingga menjadikan kesan tertentu kepada pembaca. Majas penegasan terdiri atas 7 macam, diantaranya ialah :
1. Pleonasme
Majas pleonasme ialah ungkapan gaya bahasa yang memakai kata berlebihan dengan tujuan penegasan makna dari kata-kata yang disampaikan.
Contoh:
Semua pengunjung terbelalak melihat agresi panggung musisi rock papan atas tersebut.
2. Repetisi
Pada majas ini penegasan makna dilakukan dengan cara mengulang-ulang kata pada kalimat.
Contoh :
Hanya dirimulah yang kucinta, kudamba, dan kunantikan.
3. Paralelisme
Majas ini melaksanakan penegasan dengan mengulang kata dalam bait puisi.
Contoh :
Hidup ialah perjuangan
Hidup ialah pengharapan
Hidup ialah jerih payah
4. Taulogi
Majas ini menegaskan makna dengan cara mengulang kata hingga beberapa kali pada sebuah kalimat. Terkadang kata yang mengalami pengulangan merupakan kata bersinonim.
Contoh :
Semestinya sebagai keluarga kita sanggup hidup rukun, akrab, dan saling membantu.
5. Klimaks
Majas ini menegaskan makna pada kata dengan menyatakan suatu hal secara berjenjang dan makin usang semakin meningkat.
Contoh :
Seluruh warga aparatur negara di tingkat tempat mulai dari camat, bupati, dan gubernur diminta hadir di istana negara dalam peringatan hari Pendidikan Nasional.
6. Antiklimaks
Majas ini mengungkapkan makna dengan cara memulai dari jenjang tertinggi hingga jenjang terendah.
Contoh :
Pada upacara bendera di lapangan kantor kecamatan di hadiri oleh camat, ketua RW, dan ketua RT se-kecamatan Kemiling Permai.
7. Retorik
Majas ini memakai kalimat tanya yang tak memerlukan balasan atas pertanyaan tersebut.
Contoh :
Menurutmu siapa yang telah membantumu selama ini?
D. Majas Sindiran
Majas Sindiran ialah ungkapan gaya bahasa berkias yang memperlihatkan makna menyindir dalam penerapan kalimatnya. Majas ini dibagi menjadi beberapa macam, diantaranya ialah :
1. Ironi
Majas ini menngungkapkan makna kata menyindir dengan hal-hal yang saling bertentangan.
Kau memang siswa yang pandai, nilai rapotmu merah semua.
2. Sinisme
Majas ini mengungkapkan makna kata dengan melaksanakan sindiran secara pribadi dan terang-terangan.
contoh :
Kata-katamu barusan menciptakan hatiku panas, sebagai seorang pelajar kau tak seharusnya bicara begitu.
3. Sarkasme
Majas ini mengungkapkan makna kata sindiran secara ektrem.
Contoh :
Enyahlah dari rumahku dasar pencuri!
sumber :
http://rohmatullahh.blogspot.co.id/2013/09/PengertianMajasContohMacam-macamMajas.html
Baca Juga:
Sumber https://ruangseni.com