Tidak berlebihan kalau dikatakan hampir semua orang menyukai cokelat lantaran rasanya yang manis, enak dan nikmat. Selain rasa, ternyata mengandung segudang khasiat untuk otak dan tubuh. Kerap juga dipakai sebagai simbol ungkapan kasih sayang. Terlebih bagi sepasang kekasih yang saling jatuh cinta. Inipun berlebihan, lantaran terdapat kandungan phenylethylamine yang sanggup memunculkan perasaan “jatuh cinta”, perasaan bahagia dan perbaikan suasana hati. Dengan khasiatnya yang bisa melebarkan pembuluh darah, maka suhu badan akan stabil dan otot-otot mengendur, dengan demikian badan menjadi lebih rileks.
Banyak sekali manfaatnya, namun pada artikel ini hanya mengungkap beberapa saja yang didasarkan pada hasil penelitian, dan lebih banyak yang pengaruhnya (terutama) terhadap kinerja otak.
Untuk Hidup Lebih Lama
Pada satu penelitian yang dilakukan di Harvard terungkap bahwa konsumen coklat bisa bertahan hidup lebih usang daripada yang tidak mengonsumsinya. Salah satu orang tertua di dunia, Jeanne Louise Calment hidup hingga usia 122 tahun ternyata ia penggemar dark chocolate. Ia mengonsumsi sebanyak 2,5 pon dalam seminggu.
Mempertajam Ingatan
Penelitian (Harvard University) menemukan fakta manfaat meminum dua cangkir coklat panas setiap hari (pagi dan sore). Kebiasaan ini ternyata bermanfaat untuk mempertajam ingatan sekaligus meningkatkan kecerdasan otak ketika berpikir. Bahkan bagi orang remaja maupun usia lanjut, coklat bisa memperbaiki problem kognitif akhir diabetes, hipertensi, atau penyakit pembuluh darah lainnya.
Meperlancar Darah
Sebuah studi pada yang berusia sekitar 73 tahun. Ia meminum dua cangkir coklat rutin setiap harinya selama sebulan. Hasil studi memperlihatkan kemampuan yang luar biasa. Ia bisa menuntaskan tes kognitif hingga tuntas. Pada rekaman otaknya memperlihatkan pedoman darah menuju otak menjadi lancar. Dipublikasikan pada sebuah Jurnal Neurology.
Meningkatkan Ingatan
Penelitian dilakukan selama 2 bulan, melibatkan 90 orang lanjut usia. Para relawan dibagi dalam 3 kelompok. Pertama diberi 990 mg per hari, kelompok dua 520 mg, dan yang terakhir hanya 45 miligram. Hasil penelitian tersebut menyatakan bahwa kelompok pertama dan kedua mempunyai kemajuan yang signifikan pada kemampuan daya ingat mereka. Mereka memecahkan tes kognitif yang lebih baik, memori operasional dan mulut menjadi juga lebih baik. Selain meningkatkan daya ingat, ternyata coklat juga bisa menurunkan tekanan darah dan ketergantungan pada insulin.
Mencegah Dimensia atau pikun
Penelitisan di Italia
Peneliti menganalisis, apa yang terjadi pada otak setelah memakan coklat dan apa yang terjadi setelah makan cokelat dalam jangka waktu lama. Hasil menunjukkan, memori kerja otak meningkat dan informasi visual yang diproses menjadi lebih baik. Minum cokelat pada malam hari juga bisa memperbaiki kualitas tidur. Tidur menjadi lebih nyenyak. Efek mengonsumsi cokelat jangka panjang pada lansia, selama lima hari hingga tiga bulan. Hasilnya membuktikan daya ingat otak makin meningkat ketika lansia makan cokelat tiap hari. Ini artinya, penurunan daya ingat (dimensiaatau pikun) seiring penuaan sanggup dicegah. Asupan cokelat secara teratur bisa menawarkan imbas menguntungkan pada fungsi ingatan otak dari waktu ke waktu. Penelitian ini di Italia dan dipublikasikan pada Frontiers in Nutrition
Penelitian di AS
Penelitian yang berlangsung selama lebih dari 30 tahun di Amerika Serikat dengan melibatkan sekitar seribu relawan. Para peneliti memakai sebuah tes untuk mengukur kinerja otak penerima yang mengonsumsi coklat secara rutin. Tes tersebut mencakup evaluasi terhadap ingatan verbal, ingatan visual dan spasial, pengorganisasian, daypikir abstrak, scanning dan tracking, termasuk tes daya ingat secara umum.
Penelitian menemukan, penerima yang makan coklat minimal 1 kali setiap pekan, mempunyai nilai tes yang lebih tinggi dibandingkan dengan partisipan yang tidak mengkonsumsinya. Penelitian lain juga menemukan bahwa konsumsi cokelat secara rutin sanggup memperbaiki fungsi kognitif pada pasien dengan gangguan kognitif ringan (mild cognitive impairment), yang seringnya merupakan kondisi yang sanggup menjelma dimensia atau pikun.
Penelitian Universitas Roma dan L’Aquila
Ilmuwan dari Universitas Roma dan L'Aquila, menganalisis penelitian dari 10 studi yang berbeda. Studi tersebut menilai kinerja responden pada tes kognitif, sebelum dan sehabis makan cokelat. Hasilnya cukup jelas, sembilan dari 10 penelitian membuktikan ada peningkatan yang faktual setelah subjek memakan cokelat tersebut. Para ilmuwan menemukan perbaikan dalam kognisi umum, perhatian, kecepatan pemrosesan, dan memori kerja otak.
Pada perempuan yang merasa kurang tidur, flavanols membantu menangkal imbas negatif kurang tidur. Peneliti menemukan bahwa mengonsumsi coklat setiap hari (mulai dari lima hari hingga tiga bulan) menghasilkan perbaikan jangka panjang yang faktual dalam kognisi otak. Pada orang bau tanah yang ingatannya sudah menurun, konsumsi cokelat dipercaya mengurangi imbas pikun.
Mengatasi Setres
Satu studi di Swiss menemukan bahwa coklat sanggup membantu menekan produksi hormon stres dari kelenjar adrenal. Ini berarti dalam situasi cemas, gelisah, atau pun rasa khawatir yang berlebihan mengkonsumsi cokelat merupakan pilihan tepat.
Sejarah Coklat
Suku Maya ialah yang pertama menemukan belakang layar cokelat (250 M). Tahun 900M biji cokelat menjadi komoditas utama penduduk Meso-Amerika. Tahun 1521 M, cokelat mulai merambah spanyol. Dalam waktu 100 tahun, “mewabah” di seluruh Eropa. Masuknya ke Indonesia melalui Bangsa Spanyol dibawa ke Sulawesi (Minahasa, 1560).
Kandungan dan Manfaat Cokelat/span>
Coklat mempunyai beberapa kandungan dan manfaat sebagai berikut (Brotodjojo, 2008:8):
Phenethylamine, menawarkan dampak dopamine atau munculnya perasaan bahagia dan perbaikan suasana hati.
Asam Oleat, imbas positif bagi kesehatan jantung.
Katekin, sebagai antioksidan, mencegah penuaan dini yang bisa terjadi lantaran polusi ataupun radiasi.
Theobromine, membantu membangun perasaan damai dan meringankan sakit tenggorokan.
Kafein, menawarkan imbas terjaga atau segar bagi yang mengkonsumsinya
DLL
Cokelat Pekat (dark chocolate)
Cokelat pekat ditentukan dengan tingginya kandungan cokelat. Amerika Serikat menetapkan minimal 35% kandungan cokelat untuk dark chocolate sedangkan Eropa menetapkan minimal 43%. Cokelat pekat yang berkualitas tinggi mempunyai kandungan gula yang sangat rendah dibandingkan jenis cokelat lainnya dan oleh alasannya ialah itu rasanya lebih pahit.
——————————————
By Emris Abe
Topik Lainnya:
Seleksi Masuk Perguruan Tinggi Negeri 2019