Saturday, December 9, 2017

√ Intrusi Dan Ekstrusi Magma Gunung Api

Gunung Api merupakan salah bentuk relief permukaan bumi yang terbentuk secara alami. Di Indonesia sendiri, Anda akan sangat gampang menemukan gunung berapi ini. Bahkan dengan keberadaan gunung tersebut, Indonesia dikenal sebagai Negara dengan jumlah gunung api aktif terbanyak. Gunung api sendiri mempunyai sejumlah acara vulkanik yang tentunya mempunyai imbas bagi lingkungan sekitarnya. Salah satu acara gunung api yang terjadinya letusan yang mengakibatkan keluarnya Magma dari dalam gunung. Magma sendiri diyakini sanggup mengakibatkan retakan dan pergeseran lempeng bumi. Aktivitas magma ini terdiri atas dua jenis yaitu Intrusi dan Ekstrusi. Lalu apa sesungguhnya Intrusi dan Ekstrusi Magma itu?

A. Definisi Intrusi dan Ekstrusi Magma

Pada umumnya gunung berapi mempunyai suatu cairan sangat panas yang disebut dengan istilah Magma. Cairan ini suatu waktu akan bisa tersembur ke luar ke permukaan bumi seiring dengan terjadi letusan dari gunung berapi tersebut. Meskipun demikian, tidak semua magma yang ada di dalam gunung api dikeluarkan semua. Hanya sebagian besar saja magma yang akan dikeluarkan dan mengalir ke melalui ekspresi kawah gunung. Peristiwa keluarnya magma ke permukaan bumi inilah yang dikenal dengan istilah Ektruksi Magma.

Sedangkan Intrusi Magma yaitu insiden mengalirnya magma melalui celah-celah lapisan bumi, namun tidak hingga ke permukaan atas. Magma sendiri diketahui merupakan materi silikat pijar yang terdiri atas bebatuan, cairan, dan gas yang terakumulasi dalam perut bumi. Gas-gas yang terkandung di dalam magma sanggup berupa Uap air, Belerang, H2C02, Nitrogren, dan Asam sulfat.

Akibat dari mengalirnya magma ke permukaan bumi, sanggup menimbulkan suatu contoh fatwa besar di permukaan tersebut. Kadang kala contoh tersebut sanggup menjadi fatwa sungai yang baru. Sehingga akan menimbulkan sumber mata air dan sekaligus habitat gres bagi sejumlah organisme. Biasanya juga, magma akan keluar dari gunung dan mengalir pada contoh fatwa yang sama.

B. Bentuk-Bentuk Magma

Sebagaimana dikatakan semula, bahwa acara magma sanggup digolongkan menjadi dua jenis yaitu Intrusi dan Ekstrusi magma. Kedua jenis acara ini juga menghasilkan magma yang berbeda dari sisi bentuknya. Magma yang berasal dari acara Intrusi sanggup mempunyai beberapa bentuk menyerupai Batolit, Lakolit, Karok, Keping Intrusi, dan Apofisa. Sementara magma yang berasal dari acara Ekstrusi, cenderung mempunyai bentuk yang beragam. Berdasarkan tempat keluarnya, maka magma dibedakan menjadi Erupsi Sentral, Erupsi Linear, dan Erupsi Areal.

Erupsi sentral merupakan contoh keluar magma keluar secara memusat pada titik tertentu. Misalnya pada kawah yang terdapat di gunung api itu sendiri. Kemudian Erupsi linear yaitu magma yang keluar melalui jalur patahan permukaan tanah yang memanjang, sehingga fatwa magma terlihat menyerupai garis panjang. Sedangkan Erupsi areal merupakan magma yang keluar di suatu daerah tertentu, dikarenakan  dapur magma yang  dangkal.

Selanjutnya menurut materi yang ikut terbawa dikala magma keluar, maka Ekstrusi magma dibedakan menjadi Erupsi Eksplosif, Erupsi Epusif, dan Erupsi Campuran. Erupsi Eksplosif ialah magma yang keluar dengan cara terlempar dan mengandung materi yang relatif padat. Kemudian Erupsi Epusif yaitu magma keluar dalam  cairan yang meleleh. Sedangkan Erupsi Campuran merupakan magma yang keluar dengan dalam bentuk materi padat dan materi cair. Kedua bentuk materi tersebut akan keluar secara bergantian satu sama lainnya selama proses ekstrusi berlangsung.

C. Dampak dari Aktivitas Magma

Sebagaimana dikatakan di awal, bahwa magma merupakan penggalan dari acara vulkanik Gunung Api. Aktivitas vulkanik ini sanggup menawarkan sejumlah imbas bagi lingkungan yang ada di sekitarnya. Sehingga hal itu juga turut serta mensugesti kehidupan organisme yang ada di daerah tersebut. Secara umum imbas acara vulkanik sanggup dibedakan menjadi dua jenis yaitu imbas aktual dan imbas negatif.

Dampak aktual dari acara gunung api ini salah satu diantaranya yaitu sanggup menyuburkan tanah. Sehingga tidak heran kalau dilihat daerah sekitar pergunungan sanggup ditumbuhi banyak sekali jenis tanaman. Selain itu, adanya bongkahan-bongkahan materi yang terbawa dikala terjadinya Ekstrusi magma, mengakibatkan timbulnya potensi daerah pertambangan. Kemudian imbas negatif dari acara gunung api diantaranya yaitu keluarnya gas beracun yang membahayakan keselamatan jiwa. Bahkan imbas terparahnya yaitu rusaknya sejumlah bangunan jawaban dari gempa yang berasal dari acara vulkanik tersebut.

Barangkali itulah tadi beberapa gosip terkait Intrusi dan Ekstrusi magma. Masing-masing dari acara magma tersebut mempunyai bentuk yang beragam. Selain itu, magma yang merupakan penggalan dari acara vulkanologi sanggup menawarkan sejumlah imbas bagi lingkungan. Sehingga tidak heran kalau telah terdapat tanda akan terjadinya erupsi, maka daerah sekitar gunung akan segera disterilkan. Masyarakat yang bermukim di sekitarnya akan dievakuasi ke sejumlah tempat yang dinilai lebih aman. Demikianlah, agar beberapa informasi  di atas sanggup menambah wawasan Anda seputar acara gunung api.
Sumber http://www.geologinesia.com