Friday, November 10, 2017

9 Komponen Siklus Hidrologi Dan Penjelasannya

Air ialah komponen dari alam yang jumlahnya ada banyak sekali. Bahkan jumlah air di planet Bumi lebih banyak daripada jumlah ekosistem darat di Bumi. Maka dari itulah air merupakan komponen yang sangat penting dan sangat diharapkan oleh masyarakat, sehingga Bumi menjadi planet yang sangat cocok untuk ditinggali oleh makhluk hidup, menyerupai manusia, hewan dan tumbuh- tumbuhan. Air mempunyai banyak fungsi dan juga kegunaan. Manusia saja memerlukan air untuk keperluan yang sangat banyak, menyerupai untuk minum, untuk mandi, mencuci, masak, berproduksi, dan lain sebagainya. Sementara itu hewan dan tumbuh- flora memerlukan air untuk bertahan hidup, yaitu memenuhi kebutuhan cairan tubuh. Selain itu masih banyak lagi segudang fungsi air.


Setiap orang, bahkan makhluk hidup setiap hari niscaya mengonsumsi air. Apabila setiap orang setiap hari mengonsumsi 5 liter air untuk minum, mandi, dan keperluan lainnya, sanggup kita bayangkan berapa liter air yang dikonsumsi setiap harinya? Lalu, mengapa air di Bumi ini tidak habis, bahkan sesudah digunakan setiap hari? Jawabannya tentu ialah alasannya ialah adanya siklus hidrologi. Siklus hidrologi merupakan siklus yang menggambarkan perputaran air yang ada di Bumi. Air di Bumi mengalami sebuah siklus sehingga ketersediaannya tidak sanggup habis meskipun digunakan sehari- hari dalam jumlah yang banyak. Siklus hidrologi yang ada di Bumi akan kita pelajari di bawah ini.


Siklus Hidrologi


Siklus air ialah kejadian perputaran air dari sumbernya, kemudian menjadi hujan dan turun menjadi air tanah lagi dan sebagian mengalir kembali ke laut. Beberapa tahapan dari siklus hidrologi antara lain sebagai berikut:



  • Evaporasi


Evaporasi merupakan kejadian yang mengawali terjadinya siklus hidrologi. Evaporasi berupa penguapan yang terjadi pada sumber- sumber air di Bumi menyerupai macam- macam laut, macam- macam danau , sungai, waduk, rawa, dan lain sebagainya. Seperti sifat air yang apabila dipanaskan maka akan menguap, menyerupai inilah evaporasi itu terjadi. Namun yang mengalami penguapan ternyata bukanlah evaporasi saja, namun juga lainnya menyerupai flora yang mana penguapannya disebut dengan transpirasi dan juga dari insan yang dikenal dengan respirasi.



  • Terbentuknya awan


Setelah terjadinya penguapan yang telah disebutkan di atas, selanjutnya ialah terbentuknya awan. Uap air yang dihasilkan dari penguapan akan naik ke atas alasannya ialah dibawa oleh angin atau udara. Di atas, uap iair ini berkumpul menjadi satu dan terbentuklah awan yang mengandung banyak uap air atau yang biasa kita kenal dengan mendung. Awan yang terbentuk jumlahnya ada yang banyak dan ada pula yang sedikit, tergantung tingkat penguapan.



  • Kondensasi


Setelah proses terbentuknya awan, kemudian awan- awan tersebut semakin naik ke atas. Ketika di atas, awan- awan tersebut mencapai suatu kejenuhan atau titik jenuh yang menjadikan uap air yang terkandung di dalamnya menjelma titik- titik air hujan. Peristiwa inilah yang disebut dengan kondensasi.



  • Presipitasi


Ketika titik- titik air dari awan mendung semakin besar, maka ketika itulah tahap presipitasi yaitu tahap hujan turun. Hujan yang turun sanggup lebat, sangat lebat, sedang atau gerimis. Hal ini tergantung pada kondisi awan sebelumnya.



  • Infiltrasi


Air hujan yang turun dari awan mendung tersebut jatuh ke permukaan Bumi. sesudah hingga di permukaan Bumi, ada dua hal yang akan terjadi. Pertama, air tersebut akan mengalir ke permukaan sebagai air permukaan, dan kedua, air tersebut akan terserap masuk ke dalam tanah melalui pori- pori tanah. Air permukaan maupun yang terserap ke dalam tanah ini pada kesudahannya sebagian akan mengalir ke maritim dan sebagian lagi akan kembali menguap hingga terjadilah siklus selanjutnya.


Nah itulah beberapa tahapan dari siklus hidrologi. Tahap- tahap ini terjadi dengan sangat teratur hingga kesudahannya seluruh cadangan air di Bumi selalu cukup untuk memenuhi kebutuhan manusia. Dari keterangan tersebut, maka kita sanggup menemukan bahwa ada komponen- komponen dari siklus hidrologi. Komponen- komponen tersebut akan kita bahas di bawah ini.


Komponen- komponen Siklus Hidrologi


Siklus hidrologi ialah suatu perputaran air di Bumi sehingga ketersediaannya selalu ada untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia. Dalam siklus hidrologi, kita menemukan beberapa komponen yang akan kita bahas bersama. Beberapa komponen dari siklus hidrologi antara lain ialah sebagai berikut:



  1. Evaporasi


Komponen pertama dari siklus hidrologi ialah evaporasi atau penguapan yang berasal dari air yang berada di permukaan Bumi. Evaporasi, menyerupai yang telah dijelaskan sebelumnya bahwa evaporasi merupakan penguapan yang berasal dari sumber air yang ada di permukaan Bumi. Sumber air yang ada di maritim dan juga darat mengalami penguapan alasannya ialah sinar matahari, yang kemudian menjelma uap air yang tidak terlihat di atmosfer. Uap air inilah yang kemudian menjadi cikal bakal terbentuknya hujan dan mengawali siklus hidrologi.



  1. Transpirasi


Penguapan selain berasal dari sumber air, baik itu air maritim maupun yang ada di daratan, juga berasal dari tumbuh- tumbuhan. Penguapan yang berasal dari tumbuh- flora dinamakan dengan trabspirasi. Penguapan dari flora ini perupakan pelepasan uap air yang berasal dari tumbuhan, terutama dari stomata atau verbal daun. Penguapan dari flora ini juga tidak terlihat di atmosfer.



  1. Evapotranspirasi


Komponen siklus hidrologi selanjutnya ialah evapotranspirasi, yaitu adonan dari penguapan air dengan penguapan yang berasal dari tumbuh- tumbuhan.



  1. Kondensasi


Komponen selanjutnya ialah kondensasi, atau kejadian terbentuknya titik- titik air, embun, salju atau es. Peristiwa ini terjadi alasannya ialah uap air yang naik ke lapisan atmosfer yang lebih tinggi akan mengalami pendinginan sehingga uap air akan mengalami perubahan wujud dari bentuk gas menjadi ke bentuk padat maupun cair. Embun, titik- titik air, salju maupun es ini merupakan bahan- materi pembentuk kabut dan awan.



  1. Presipitasi


Komponen selanjutnya ialah presipitasi atau terjadinya hujan. Titik- titik embun, salju atau es ini kemudian semakin membesar dan semakin deras sehingga kita sanggup merasakannya sebagai hujan. Hujan sanggup berupa hujan air, hujan salju, hujan es dan lain sebagainya sesuai dengan kondensasi yang sudah terjadi sebelumnya. Presipitasi atau pembentukan hujan ini berasal dari awan. Kumpulan awan- awan tersebut bergerak keliling dunia yang diatur menurut pedoman udara hingga jatuh ke suatu tempat.



  1. Adveksi


Adveksi merupakan proses pengangkutan air dengan gerakan horizontal, menyerupai perjalanan panas maupun uap air yang berasal dari satu lokasi ke lokasi yang lainnya yang digerakkan oleh gerakan udara mendatar. Adveksi merupakan salah stu komponen dari siklus hidrologi.



  1. Infiltrasi (perlokasi)


Air hujan yang telah jatuh ke permukaan Bumi, khususnya di daratan kemudian akan meresap ke dalam tanah dengan cara mengalir secara infiltrasi melewati celah atau pori- pori tanah dan juga batuan, sehingga akan mencapai muka air tanah dan akan menjadi air bawah tanah.



  1. Surface run off


Air sanggup bergerak akhir agresi dari kapiler atau air juga sanggup bergerak secara vertikal maupun horizontal di bawah permukaan air tanah, hingga air tersebut akan memasuki kembali sistem air permukaan. Air permukaan ada yang tergenang menyerupai danau, waduk, rawa, dan lainnya dan ada pula yang mengalir kemudian kembali lagi ke laut.



  1. Intersepsi


Hujan yang jatuh di area hutan terkadang tidak eksklusif hingga ke tanah alasannya ialah tertahan oleh daun- daun maupun oleh batang pohon. Hal ini akhir dari intersepsi.


Itulah beberapa komponen dari siklus hidrologi. Komponen- komponen ini menyerupai halnya tahapan yang terjadi dalam siklus hidrologi. Semoga bermanfaat untuk kita semua.



Sumber aciknadzirah.blogspot.com