Fenomena alam yang terjadi di Bumi merupakan hal yang lumrah yang sanggup diberikan alasan secara ilmiah. Fenomena alam atau tanda-tanda alam yang ada di Bumi, sifatnya ada yang merugikan maupun tidak merugikan. Semua fenomena atau tanda-tanda alam tersebut sanggup kita temukan di sekitar kita. Adapun contoh- pola tanda-tanda alam yang tidak merugikan bagi insan antara lain yakni proses terjadinya hujan, proses terjadinya pelangi, terbentuknya embun dan aurora. Sementara itu tanda-tanda alam yang sifatnya merugikan lebih kita kenal dengan sebutah peristiwa alam.
Dari fenomena atau tanda-tanda alam yang terjadi, yang seringkali kita temukan yakni hujan. Hujan merupakan potongan dari siklus air yang ada di bumi. Siklus air sendiri merupakan proses perjalanan air di Bumi. Dan siklus air ini pula yang mengakibatkan suatu alasan bahwa air di Bumi ini tidak akan pernah habis meskipun digunakan terus menerus. Hujan yang sering kita lihat sebagai tetesan air hujan dari langit ternyata mempunyai banyak sekali jenis. Jenis- jenis hujan ini sanggup dilihat dari banyak sekali kategori.
Jenis- jenis Hujan
Hujan yang terjadi di bumi mempunyai banyak sekali jenis. Jenis- jenis hujan antara lain sebagai berikut:
- Hujan siklonal
- Hujan orografis
- Hujan frotal
- Hujan muson atau hujan musim
- Hujan zenithal atau hujan konveksi
- Hujan asam
- Hujan meteor
- Hujan buatan
Nah itulah beberapa jenis hujan. Jenis- jenis hujan tersebut mempunyai proses terbentuk yang mungkin sedikit lain antara satu dengan lainnya. Adapun kali ini kita akan membahas mengenai proses terbentuknya hujan frontal. Berikut ini yakni penjelasannya.
Proses Terjadinya Hujan Frontal
Hujan frontal merupakan jenis hujan yang terjadi alasannya yakni adanya pertemuan antara massa udara yang hirau taacuh dan suhu yang rendah dengan massa udara yang panas dan suhu yang tinggi. Hujan frontal biasa terjadi di kawasan yang berada pada letak astronomis lintang sedang atau pertengahan lintang utara dan lintang selatan. Dalam proses terbentuknya, hujan frontal melalu beberapa tahap. Tahap- tahap terjadinya hujan frontal antara lain sebagai berikut:
- Terdapat massa udara hirau taacuh dan suhu yang rendah
Awal terjadinya hujan frontal ditandai dengan adanya massa udara yang hirau taacuh dengan suhu udara yang rendah di suatu tempat atau daerah. Massa udara hirau taacuh dengan suhu yang rendah biasanya terjadi di daerah- kawasan pegunungan atau yang mempunyai tingkat ketinggian yang berlebih, ibarat dataran tinggi maupun perbukitan.
- Terdapat massa udara panas dan suhu udara yang tinggi
Selain itu juga terdapat massa udara panas dengan suhu yang tinggi. Kebalikan dari konsdisi yang awal, biasanya massa udara panas dengan suhu yang tinggi terdapat di daerah-daerah yang lebih rendah, ibarat pantai atau dataran rendah. Karena terdapat dua udara yang berbeda maka kawasan tempat terjadinya hujan frontal disebut sebagai kawasan front atau perbatasan.
- Pertemuan dua massa dan suhu udara yang berbeda
Kedua jenis udara tersebut bertemu. Ketika bertemu, suhu udara yang rendah dan massa udara yang hirau taacuh lebih berat daripada suhu udara yang tinggi dan massa udara yang panas.
- Uap air jatuh di permukaan bumi
Sifat yang lebih berat tersebut menimbulkan uap air yang dibawa massa udara hirau taacuh dan suhu yang rendah tersebut jatuh ke permukaan bumi dan terjadilah hujan frontal.
Nah itulah beberapa tahapan terjadinya hujan frontal. Ciri khas dari hujan ini yakni terjadi di kawasan front, dimana kawasan tersebut terdapat dua jenis udara yang sifatnya berlainan. Semoga apa yang kami sampaikan bermanfaat.
Sumber aciknadzirah.blogspot.com