Friday, October 6, 2017

√ Sop Intubasi Endotrakhea Tube (Ett)

Intubasi ETT

Pengertian

Intubasi endotrakhea yakni tindakan pemasangan pipa endotrakhea kedalam trakea untuk menjamin ventilasi, oksigenasi serta dukungan gas anestesi semoga pasien sanggup dilakukan pembedahan.


Tujuan

  1. minimalisasi komplikasi yang mungkin timbul jawaban dari intubasi 
  2. pemantauan dini komplikasi jawaban intubasi endotrakhea dan penatalaksanaan segera dari komplikasi yang timbul.

Prosedur
  1. dokter anestesi merupakan koordinator tindakan intubasi, dibantu perawat anestesi yang bertugas : memasukkan obat, dan memperlihatkan tekanan krikoid kalau dibutuhkan pada dikala intubasi dilakukan.
  2. perawat anestesi memastikan susukan intravena yang adekuat telah terpasang dengan baik
  3. perawat anestesi memastikan mesin anestesi berfungsi dengan baik
  4. perawat anestesi memastikan oksigen dan N2O dalam keadaan terisi dan siap pakai
  5. alat - alat yang dibutuhkan : set laringoskop yang bekerja dengan baik, oropharingeal airway, facemask yang sesuai, siapkan 2  ukuran pipa endotrakheal tube (1 untuk ukuran normal, i untuk ukuran yang lebih kecil ) pastikan ceffed pipa endotrakeal baik, forcep magil, suction unit yang bekerja dengan baik dengan kateter suction yang sesuai, plester, stetoskop
  6. perawat anestesi memasang monitor pada pasien ; saturasi oksigen, tekanan darah, EKG
  7. perawat anestesi menyiapkan obat - obatan yaitu : obat induksi, obat pelumpuh otot, sulfas atropin, obat golongan opioid, adrenalin dan obat - obatan resusitasi lainnya ( dibutuhkan dikala emergency pada pasien dikala intubasi)
  8. dokter anestesi / perawat anestesi melaksanakan intubasi dengan cara
  • oksigenasi dengan oksigen 100% + agent dan N2O selama 3 - 5 menit.
  • berikan obat - obatan induksi dan pelumpuh otot sesuai takaran / berat badan, dan kalau tidak terdapat kontra indikasi.
  • asisten (penata anestesi) memperlihatkan tekanan pada krikoid kalau diperlukan
  • visualisasi eksklusif pita bunyi dengan laringoskop dan intubasi trakea
  • pasien dengan dugaan trauma cervical dilakukan pada posisi netral dengan in line axial stabilization.
  • inflasi cuff ujung pipa endotrakhea melalui auskultasi dada kiri dan kanan, pada dikala ventilasi manual, dan kedalamannya pun sanggup dilihat dari nomor yang tertera pada pipa endotrakea 
  • perawat anestesi memfiksasi pipa endotrkhea dengan plester
  • dokter anestesi menghubungkan pipa dengan mesin anestesi 
  • dokter memastikan sedasi dan pelumpuhan otot adekuat
  • dokter anestesi mempertimbangkan pemasangan pipa nasogastrik kalau dibutuhkan
  • perawat anestesi mencatat pada rekam medis : ukuran ETT dan NGT yang dipakai, dan obat - obatan yang diberikan

Unit terkait
  1. Unit kamar operasi
  2. instalasi gawat darurat dan ruang intensif
  3. instalasi kebidanan
  4. ruang rawat inap

Sumber http://bangsalsehat.blogspot.com