Wednesday, June 7, 2017

√ Pengertian Koordinasi, Syarat, Tujuan, Manfaat, Jenis, Ruang Lingkup, Prinsip, Dampak

Pengertian Koordinasi, Syarat, Tujuan, Manfaat, Jenis, Ruang Lingkup, Prinsip, Dampak – Pada pembahasan kali ini kami akan menjelaskan wacana Koordinasi. Yang mencakup pengertian, syarat, tujuan, manfaat, jenis-jenis, ruang lingkup, prinsip, dampak kurangnya koordinasi dengan pembahasan lengkap dan gampang dipahami. Untuk lebih detailnya silakan simak ulasan dibawah ini dengan secama.



Pengertian Koordinasi, Syarat, Tujuan, Manfaat, Jenis, Ruang Lingkup, Prinsip, Dampak


Mari kita bahas pengertian koordinasi terlebih dahulu dengan secama.


Pengertian Koordinasi


Koordinasi merupkan sebuah proses sinergi dan keseimbangan semua kegiatan dalam pekerjaan antara satu pihak dengan pihak lain semoga tercapai tujuan setiap pihak dan tujuan bersama. Secara singkat, koordinasi ialah suatu proses saling mengerti antara dua orang atau lebih untuk menjalankan suatu hal.


Pengertian Koordinasi Menurut Para Ahli


Selain pengertian koordinasi diatas secara umum, berikut ini ialah pengertian koordinasi yang dikemukakan oleh para ahli.


1. Handoko (2003:195)


Pengertian Koordinasi berdasarkan Handoko ialah proses pengintegrasian tujuan-tujuan dan kegiatan-kegiatan pada satuan-satuan yang terpisah (departemen atau bidang-bidang fungsional) suatu organisasi untuk mencapai tujuan organisasi secara efisien.


2. James A.F Stoner dan Charles Wankel


Pengertian Koordinasi berdasarkan James A.F Stoner dan Charles Wankel ialah proses untuk mengintegrasikan banyak sekali tujuan dan acara dalam satuan yang berbeda (departemen maupun divisi fungsional) pada organisasi guna meraih tujuan organisasi seefisien mungkin.


3. Ateng Syafrudin, S.H


Pengertian Koordinasi berdasarkan Ateng Syafrudin, S.H ialah proses rangkaian acara menghubungi yang mempunyai tujuan menyelaraskan setiap tindakan dan acara organisasi supaya mencapai gerak cepat dalam rangka peraihan tujuan yang telah ditentukan.


4. Terry


Pengertian Koordinasi berdasarkan Terry dibagi menjadi tiga, meliputi:



  • Jumlah usah abaik secara kuantitatif, maupun secara kualitatif.

  • Waktu yang tepat dari usaha-usaha tersebut

  • Directing atau penentuan arah perjuangan tersebut


5. Sondang P. Siagian, M.P.A Ph.D


Pengertian Koordinasi berdasarkan Sondang P. Siagian, M.P.A Ph.D ialah pengaturan keterkaitan pada perjuangan bersama dalam rangka mencapai keseragaman tindakan untuk meraih tujuan bersama.


6. Mc. Farland


Pengertian Koordinasi berdasarkan Mc. Farland ialah suatu proses dimana pimpinan mengembangkan contoh perjuangan kelompok secara teratur di antara bawahannya dan menjamin kesatuan tindakan di dalam mencapai tujuan bersama.


7. E. F. L Brech


Pengertian Koordinasi berdasarkan E.F.L Brech ialah mengimbangi dna menggerakkan tim dengna memperlihatkan lokasi kegiatan pekerjaan yang cocok dengan masing-masing dan menjaga semoga kegiatan itu, dilaksanakan dengan keselarasan yang semstinya di antara para anggota itu sendiri.


8. G. R. Terry


Pengertian Koordinasi berdasarkan G.R. Terry ialah suatu perjuangan yang sinkron dan teratur untuk menyediakan jumlah dan waktu yang tepat, dan mengarahkan pelaksanaan untuk menghasilkan suatu tindakan yang seragam dan serasi pada sasaran yang telah ditentukan.


Syarat Koordinasi


Terry mengemukakna, syarat dalam koodinasi yakni:



  • Sense of Cooperation, yakni perasaan semoga saling bekerja sama yang dilihat per bagian

  • Rivalry, pada perusahaan besar biasa terjadi persaingan antar bagian, supaya saling berlomba dalam kemajuan.

  • Team Spirit, satu sama lainnya per potongan harus saling menghargai

  • Esprit de Corps, yakni potongan yang saling menghargai akan makin bersemangat.


Tujuan Koordinasi


Siagian (1993:110), tujuan dari koordinasi yakni:



  • Sebagai pencegah konflik dan kotradiksi

  • Sebagai pencegah persaingan yang tidak sehat

  • Sebagai pencegah pemborosan

  • Sebagai pencegah kekosongan ruang dan waktu

  • Sebagai pencegah adanya perbedaan pendekatan dan pelaksanaan


Dari hal diatas, terdapat juga tujuan dilakukannya koordinasi, yakni:



  • Meraih dan menjaga keefektifitasan organisasi seoptimal mungkin dengan sinkronasi, kebersamaa, keselarasan serta keseimbangan antara acara yang saling berhubungan.

  • Menjalankan pencegahan pada munculnya konflik dan membuat efisiensi yang optimal pada banyak sekali kegiatan yang interdependen dengan janji yang mengakomodir semua elemen yang berhubungan.

  • Koordinasi berupaya untuk membuat dan menjaga supaya suasana dan sikap yang ada saling merespon dan mengantisipasi pada setiap unit kerja baik yang berafiliasi atau tidak. Hal ini semoga kesuksesan masing-masing unit tidak mengganggu atau diganggu oleh unit lainya. Untuk itu diharapkan koordinasi dengan jaringan komunikasi dan info yang efektif.


Manfaat Koordinasi


Manfaat dari koordinasi antara lain:



  • Tercapainya KISS (Koordinasi, Integrasi, Sinkronisasi, dan Simplifikasi) supaya pencapaian tujuan organisasi dirah seefektif dan seefisien mungkin.

  • Menjadi problem solver di setiap persoalan dan konflik semua pihak.

  • Membantu pimpinan dalam melaksanakan sinergi dan integrasi berjalannya tugas-tugas yang ada dengan pihak yang berkaitan. Ketika keterkaitan dengan banyak sekali unit/divisi semakin besar maka semakin tinggi kebutuhan akan koordinasi.

  • Mendukung pimpinan untuk mensinergikan dan mengatur perkembangan antara satu unit dengan unit lainnya.

  • Supaya pimpinan sanggup melaksanakan sinkronisasi kegiatan fungsional dengan banyak sekali tujuan masing-masing unit yang berbeda demi tercapai tujuan bersama seefektif dan seefisien mungkin dengan keterbatasan sumber daya yang ada.

  • Membagi pekerjaan di masing-masing unit supaya tidak terjadi overlaping. Semakin besar skala pekerjaan yang didapatkan maka semakin tinggi kebutuhan akan koordinasi. Hal ini mempunyai tujuan supaya tidak ada pekerjaa yang sama yang dijalankan divisi yang berbeda lantaran akan membuat suatu pemborosan anggaran.

  • Terjadi pengembangan dan terjagany keharmonisan antar kegiatan yang dijalankan baik secara fisik ataupun non fisik dan dengan stakeholders.

  • Melakukan pencegahan semoga tidak timbul konflik internal dan eksternal

  • Melakukan pencegahan adanya pekerjaan yang koson di setiap unit

  • Menghindari persaingan yang buruk


Jenis-Jenis Koordinasi


Jenis-Jenis dari koordinasi atau macam-macam koordinasi, antara lain:


1. Koordinasi Intern


Koordinasi intern dibedakan menjadi beberapa kategori, yakni:



  • Koordinasi vertikal, yang mana antara yang mengkoordinasi dengan yang dikoordinasi secara struktural ada kekerabatan hierarki lantaran satu dengan yang lainnya berada pada satu garis komando.

  • Koordinasi horizontal, yakni koordinasi fungsional yang mana yang mengkoordinasi mempunyai tingkat eselon yang sama.

  • Koordinasi diagonal, yakni koordinasi fungsional yang mana yang mengkoordinasi mempunyai kedudukan yang lebih tinggi tingkat eselonnya daripada yang dikoordinasikan, tetapi satu dengan yang lainnya tidak berada pada satu garis komando.


2. Koordinasi Eksternal



  • Koordinasi vertikal, merupakan koordinasi yang dijalankan oleh seorang kepala wilayah yang melaksanakan acara pembangunan antar dinas ataupun antar pimpinan dinas lain, menyerupai rapat, staf, rapat kerja dan rapat pimpinan.

  • Koordinasi horizontal, yang mana seorang kepala atau pimpinan selalu berafiliasi dengan dinas lain yang diannggap ada hubungannya atau keterkaitan dengan persoalan pembangunan yang dijalankan dalam wilatah kerjanya.


Ruang Lingkup Koordinasi


George R. Terry mengemukakan dalam bukunya “Principles of Management (1964), ruang lingkup koordinasi antara lain:


1. Koordinasi Dalam Individu


Apabila dilihat dari sisi administrasi organisasi, koordinasi individu sanggup saja masuk dalam urusan setiap individu dan tidak berafiliasi eksklusif dengan administrasi organisasi atau perusahaan. Tetapi keahlian setiap individu dalam mengatur dan menyelesaikan tanggung jawah dari organisasi akan mempunyai dampak terhadap berhasilnya dalam mencapai tujuan pribadi.


2. Koordinasi Antara Individu Dari Suatu Kelompok


Ini sanggup dilihat dari kolaborasi tim dalam suatu organisasi atau dalam permainan olah raga. Tanpa adanya koodinasi yang baik akan sangat tidak mungkin suatu tim meraih tujuannya.


Koordinasi antar individu di suatu kelompok diterapkan dengan suatu pembagian kiprah dan saling melaksanakan komunikasi untuk membentuk sinergitas. Melalui koordinasi maka tidak akan terjadi missleading dalam mencapai tujuan.


3. Koordinasi Antara Kelompok Pada Suatu Perusahaan


Dalam suatu organisasi atau perusahaan sering terjadi koordinasi antara kelompok yang dimaksudkan sebagai divisi/unit/departemen. Antar divisi saling menjalan koordinasi supaya tidak terjadi tumpang tindih acara atau jadwal yang akan dijalankan. Koordinasi antar unit juga dilakukan sebagai penyelarasan langkah dalam mencapai tujuan.


4. Koordinasi Antara Perusahaan Dan Berbagai Macam Peristiwa Dunia


Koordinasi dengan pihak luar (eksternal) diharapkan dalam melaksanakan administrasi perusahaan. Kegiatan yang dijalankan organisasi secara menyeluruh diusahakan harus sesuai dengan lingkungan eksternal. Lingkungan eksternal yang dimaksud ialah menyerupai perusahaan lain yang didalamnya juga termasuk pesaing, peraturan legal pemerintah, kondisi ekonomi dan politik, dan juga banyak sekali bencana yang terjadi di dunia.


 Pada pembahasan kali ini kami akan menjelaskan wacana Koordinasi √ Pengertian Koordinasi, Syarat, Tujuan, Manfaat, Jenis, Ruang Lingkup, Prinsip, Dampak


Prinsip Koordinasi


Terdapat prinsip koordinasi, yakni:



  1. Kesatuan arah dan tujuan

  2. Kesepakatan terkait kegiatan yang seharusnya dilakukan masing-masing pihak

  3. Taat dan loyal

  4. Saling membuatkan info terkait dengan kegiatan, persoalan yang dihadapi dan hasil yang sudah diraih

  5. Saling menghormati, membantu dan saling percaya satu dengan yang lainnya

  6. Profesionalitas

  7. Tepat guna (alat koordinasi)

  8. Efisiensi

  9. Adanya koordinasi dalam melaksanakan dan mengawasi seluruh kegiatan kerjasama dalam organisasi dan juga memahami setiap persoalan dan menuntaskan permasalahan tersebut.


Dampak Kurangnya Koordinasi


Kurangnya koordinasi dalam organisai sanggup berdampak sebagai berikut:



  1. Petugas atau pejabat setiap satuan organisasi berselisih pada suatu wewenang atau bidang kerja yang masing-masing beranggapan sebagai termasuk dalam yuridiksinya.

  2. Terdapat saling pelemparan tanggung jawah, disebabkan masing-masing merasa bahwa suatu wewenang atau bidang kerja tidak masuk dalam lingkupannya.

  3. Terdapat keputusan yang ternyata dibentuk dengan kurang tepat lantaran tidak adanya keterangan lengkap di satuan organisasi yang berkaitan (dari tingkat bawahannya).

  4. Akhirnya, gejalan yang sanggup dilihat juga yakni timbul banyak tubuh khusus atau satuan organisasi

  5. Nonstruktural, seperti: panitia, komisi, tim, satgas, dan sebagainya yang masing-masing berdiri sendiri untuk menuntaskan suatu kiprah yang pada nyatanya sudah sanggup dicakup atau dimasukkan ke dalam susunan organisasi yang sudah ada.


Demikianlah telah dijelaskan wacana Pengertian Koordinasi, Syarat, Tujuan, Manfaat, Jenis, Ruang Lingkup, Prinsip, Dampak, semoga sanggup menambah wawasan dan pengetahuan kalian. Terimakasih telah berkunjung dan jangan lupa untuk membaca artikel lainnya.



Sumber http://www.seputarpengetahuan.co.id