Wednesday, February 15, 2017

√ Pejelasan Wacana Tautan Gen Beserta Contohnya

Proses persilangan terjadi maka gen-gen pada tetua akan diturunkan pada induknya. Namun tidak semua gen-gen tersebut seluruhnya terdapat pada induknya. ada beberapa gen yang bahkan dimiliki oleh tetuanya namun tidak dimiliki oleh induknya.

ilustrasi gambar oleh hellosehat.com

Jumlah gen dalam suatu organisme jauh melebihi pasangan kromosom. Artinya dalam suatu individu mempunyai besar kemungkinan mempunyai jumlah kromosom yang sama namun jumlah gen yang berbeda. dimana tiap-tiap rumus mengandung banyak gen yang beberapa diantaranya tidak sanggup memisah dengan bebas.

Gen tersebut secara fisik sanggup saling bertautan dengan kromosom namun kombinasi sanggup terjadi dengan adanya pindah silang pada kromosom yang melahirkan sifat-sifat baru. Adanya pindah silang tersebut diakibatkan oleh pertukaran materi DNA antara kromatid yang bukan berasal dari satu kromosom.

Kombinasi ulang antara gen yang bertautan merupakan sumber utama keragaman sifat di dalam satu spesies. kombinasi sifat atau gen gres dan juga kombinasi kromosom sanggup berasal dari gen-gen orang tuanya yang belum muncul sifatnya atau tertutup dengan sifat lain.

Untuk mempelajari keragaman genetik tersebut maka seorang pemulia flora juga harus mempelajari kombinasi gen untuk membuatkan kultivar atau varietas varietas baru. Dengan mempelajari kombinasi gen menjadi dasar untuk memilih gen-gen mana yang terdapat pada kromosom yang sama serta urutan letak gen pada kromosom tertentu dan jarak jarak antar gen tersebut termasuk pemetaan kromosom.

Pentingnya mempelajari tautan gen sanggup dipakai untuk asumsi nisbah fenotip yang gampang berubah dan perubahan genotip dalam persilangan persilangan yang berbeda. Selain itu pengetahuan mengenai jarak serta urutan gen ini bertujuan untuk mempelajari sifat kromosom kerusakan yang terjadi pada kromosom serta perkembangan organisme dan biokimia nya. Berikut akan kita bahas mengenai tautan gen pindah silang serta pemetaan kromosom.

Tautan Gen

Gen-gen yang terdapat pada kromosom ini sanggup berasal dari ayah, ibu, atau keduanya. Berdasarkan asalnya Pada  tautan gen ini gen yang terdapat pada kromosom dibagi menjadi 3 yaitu :
1. pola pewarisan yang identik dari gen dan kromosom sesudah terjadi proses mitosis dan meiosis.
2. Perwujutan organisme yang tidak normal alasannya kehilangan satu kromosom.
3. Sifat gen yang dikendalikan oleh sec

Sutton 1903 menyampaikan bahwa gen gen dan kromosom secara fisik bekerjasama dengan lebih dari satu gen pada tiap kromosom. pernyataan tersebut diperkuat oleh percobaan Morgan 1910 wacana gen yang dikendalikan atau bertaut sec pada lalat drosophila. Morgan melaksanakan persilangan pada lalat drosophila dan melihat penampakan sifat-sifat yang berada pada hasil persilangan drosophila.

Penyimpangan dari Teori Pemisahan dan Pengelompokan Bebas
Contoh kapri dengan sifat warna bunga dan bentuk benang sari (persilangan 1)

Persilangan ini dikerjakan oleh Bateson dan Punette pada tahun 1905 dengan persilangan dihibrida pada flora kapri dengan memakai varietas berjumlah 2. gimana sifat dari suatu varietas mempunyai warna bunga ungu dan bentuk tepung Sari panjang sedangkan bunga yang satunya mempunyai warna merah dengan bentuk tepung Sari bulat. kesannya mereka mendapat sifat bunga kapri dengan secara umum dikuasai warna ungu terhadap warna merah dan tepung Sari yang panjang secara umum dikuasai terhadap tepung Sari bulat. sedangkan pada monohibrid mempunyai masing-masing sifat yang menghasilkan nisbah 3 : 1 pada F2. Sedangkan pada dihibrida terdapat penyimpangan dari nisbah 9 : 3 : 3 : 1.

Batasan dan tunai memakai persilangan yang sanggup digambarkan sebagai berikut ini :



Dengan analisis chi kuadrat ternyata data tidak sesuai dengan nisbah yang diharapkan 9 banding 3 banding 3 banding 1 di mana tiap sifat yang apabila dianalisis secara terpisah menghasilkan sebagai berikut :
315 ungu : 112 merah
323 panjang : 104 bulat

Jika dilihat maka hasil tersebut sesuai dengan nisbah 3 banding 1 hasil tersebut memperlihatkan adanya pemisahan sekaligus pemisahan secara bebas  antara alel dari pasangan gen.

Dugaan Bateson dan Punette gen secara umum dikuasai pada bunga ungu dan tepung Sari panjang condong untuk tetap bersama sama pada gen resesif nya juga demikian yang disebut dengan istilah partial genetik coupling.

Untuk memastikan hipotesis tersebut maka dilakukan persilangan yang kedua.


Setelah dilakukan persilangan, hasil berupa data yang di gambarkan tidak sama dengan nisbah 9 : 3 : 3 : 1, menurut aturan pemisahan serta pengelompokan bebas. penelitian lanjutan yang dilakukan oleh bateson dan punnett yaitu mereka melaksanakan uji silang untuk memilih nisbah gamet yang dihasilkan oleh F1 yang bersifat heterozigot. Berikut yaitu hasil nisbahnya,


menurut data diatas maka tidak berlaku aturan Mendel 2 secara umum alasannya gen-gen tersebut tidak memisah secara bebas.

Coupling dan Repulsion

Setelah melaksanakan uji coba dengan persilangan dan punnett membuat istilah gres yaitu coupling dan repulsion. teori tersebut menjelaskan mengenai lokasi alel pada kromosom serta menjelaskan wacana percobaan yang pernah mereka lakukan.  pada kopling dan revolution mempunyai perbedaan berikut yaitu penjelasannya :

1. Coupling

bencana ini terjadi apabila salah satu renta memperlihatkan kedua gen secara umum dikuasai sedangkan ketua yang lain memperlihatkan kedua gen resesif.
Pada hasil tersebut susunan sanggup dinyatakan sis

2. Repulsion

bencana ini terjadi apabila kedua tetua saling memperlihatkan satu saja gen secara umum dikuasai dan satu gen resesif.
Hasil dari persilangan tersebut mempunyai susunan yang disebut trans.

Note :
kedua istilah tersebut sanggup dipakai namun teori bateson dan punnet wacana parsial genetik kopling sudah tidak berlaku. temuan tersebut merupakan temuan tautan gen atau lingke tetapi tidak mengetahui tautan tersebut. Pernyataan tersebut sanggup disatukan dengan pernyataan sutton bahwa terdapat lebih dari satu gen pada tiap kromosom. klarifikasi tautan gen tersebut dilakukan oleh percobaan Morgan dengan memakai lalat drosophila.

Susunan Gen-gen yang Bertaut

warna bunga dan bentuk tepung sari pada flora kapri mempunyai gen gen yang bertaut pada lokasi tertentu sehingga batasan dan punnet akan menjelaskan lokasi dari gen-gen yang tertaut pada suatu kromosom. susunan antara siswa dan trans pada flora kapri diploid sanggup dijelaskan dengan gambar berikut ini :

Pada pola diatas kombinasi untuk memperlihatkan tautan tidak sanggup ditulis alasannya gen terpaut pada kromosom yang homolog. namun kombinasi tersebut sanggup digambarkan dengan memakai 1/2 bila jikalau memakai dua garis atau 2 kromosom jikalau di rasa bingung.
berikut yaitu persilangan dari coupling dan repulsion :


Uji Silang dari Individu Heterozigot

Bagan berikut ini merupakan hasil dari uji silang dari flora kapri F1 yang heterozigot dengan susunan kopling. Jika tidak terdapat pindah silang di antara gen yang saling bertautan maka diperoleh nisbah menyerupai yang terjadi pada monohibrid.

Sedangkan jikalau terjadi pindah silang maka akan diperoleh tipe yang sama dengan tetua serta tipe rekombinan. berikut ini yaitu gambar jikalau terjadi pindah silang di mana kawasan pindah silang tersebut disebut kiasma atau jikalau lebih dari satu disebut kias mata.

Hasil dari pindah silang yaitu 4 macam gamet PL, Pl, pL, pl. Hasil dari persilangan 4 macam gamet yaitu sebagai berikut :
Keturunan : perbandingan gamet yang diperoleh oleh Bateson dan Punnet 7:1:1:7

Untuk memilih presentase rekombinan maka diharapkan frekuensi gamet yang dihasilkan dan jarak peta serta asumsi nisbah pada F2.


Sumber http://www.galinesia.com