Dalam menjalankan sebuah perusahaan, niscaya kegiatan kita ngga jauh-jauh dari uang. Kalau uang sendiri sih, mungkin kita masih sanggup kelola dengan mudah. Tapi, kalau udah uang perusahaan, niscaya akan jauh lebih besar jumlahnya, sehingga kita suka keteteran dalam mengelolanya. Di dikala ibarat itu, yang kita butuhkan yakni menciptakan laporan keuangan. Apa itu? Laporan keuangan itu yakni laporan kondisi finansial suatu perusahaan dalam periode tertentu—biasanya bulanan, tahunan atau per kuartal. Laporan keuangan itu sendiri juga dibagi menjadi 5 jenis yang mempunyai fungsi dan tujuan yang berbeda-beda. Yuk, kita kenali jenis-jenis laporan keuangan ini lebih lanjut!
Jenis Laporan Keuangan #1:
Laporan Laba Rugi
Seperti yang sanggup dilihat dari namanya, laporan keuntungan rugi berfungsi untuk melihat posisi finansial perusahaan. Apakah perusahaan sedang ada di posisi keuntungan atau rugi? Jenis laporan keuangan ini biasanya dipakai oleh pihak manajemen, investor, pemberi pemberian dan pemegang saham untuk menilai kinerja perusahaan tersebut, sekaligus memilih langkah selanjutnya yang akan diambil.
Ada dua cara untuk menciptakan laporan keuntungan rugi, yakni single step (cara langsung) dan multiple step (cara bertahap). Single step—cara yang lebih mudah—dibuat dengan menjumlahkan seluruh pendapatan menjadi satu kelompok—dari atas ke bawah. Jumlah ini kemudian dikurangi oleh total biaya dalam periode tersebut. Sementara itu, multiple step memisahkan pendapatan yang ada menjadi dua kategori, yaitu operasional (berasal dari kegiatan pokok) dan non-operasional (berasal dari luar kegiatan pokok). Dua kategori ini juga berlaku untuk pelaporan biaya atau beban.
Terdapat beberapa aspek penting yang perlu diingat dalam pembuatan laporan keuntungan rugi, yakni pendapatan, laba/rugi usaha, beban pinjaman, beban pajak, laba/rugi perusahaan, pos luar biasa dan hak minoritas. Laba/rugi perusahaan tersebut terdiri dari laba/rugi kegiatan normal perusahaan, laba/rugi perjuangan selama periode yang sedang berjalan, serta laba/rugi perusahaan afiliasi dan asosiasi menurut metode ekuitas.
Berikut yakni teladan dari laporan keuntungan rugi perusahaan.
Jenis Laporan Keuangan #2:
Laporan Arus Kas
Disebut juga sebagai laporan cashflow, laporan arus kas dipakai untuk memperlihatkan ajaran keluar-masuknya kas perusahaan pada periode yang sudah ditentukan. Selain itu, laporan keuangan ini juga berfungsi sebagai indikator jumlah arus kas di masa mendatang, menurut data dari arus kas terkini. Jenis laporan keuangan ini sanggup dibilang sebagai alat pertanggungjawaban arus kas masuk dan arus kas keluar perusahaan selama masa pelaporan.
Terdapat beberapa sumber arus kas masuk maupun arus kas keluar. Arus kas masuk sanggup berasal dari hasil kegiatan operasional, maupun kas yang diperoleh dari pendanaan atau pinjaman. Sementara itu, arus kas keluar berasal dari jumlah beban biaya yang dikeluarkan, baik untuk kegiatan operasional maupun investasi.
Di bawah ini yakni teladan dari laporan arus kas perusahaan.
Jenis Laporan Keuangan #3:
Laporan Perubahan Modal
Laporan perubahan modal berisi isu wacana jumlah modal yang dimiliki bisnis selama periode yang telah ditentukan. Melalui laporan keuangan ini, perusahaan sanggup mengumpulkan data mengenai seberapa besar perubahan modal sampai dikala ini, lengkap dengan penyebab perubahan tersebut.
Terdapat beberapa data khusus yang diharapkan untuk menciptakan laporan perubahan modal, antara lain modal pada awal periode, pengambilan dana pribadi oleh pemilik (di tahun yang bersangkutan), serta jumlah keuntungan higienis atau rugi higienis pada periode tertentu. Oleh lantaran itu, untuk menciptakan laporan perubahan modal, penting artinya untuk menyusun laporan keuntungan rugi terlebih dahulu.
Inilah teladan laporan perubahan modal perusahaan.
Jenis Laporan Keuangan #4:
Laporan Neraca
Laporan neraca, disebut juga balance sheet, mempunyai fungsi memperlihatkan kondisi, isu dan posisi keuangan bisnis pada tanggal yang ditentukan. Neraca ini juga berfungsi mengetahui data wacana jumlah aktiva (yaitu harta atau aset), kewajiban (yaitu utang) dan ekuitas atau modal perusahaan. Jenis laporan keuangan ini mempunyai tiga unsur utama, yakni aset, liabilitas dan ekuitas. Dalam akuntansi, aset merupakan jumlah dari liabilitas dan ekuitas.
Contoh laporan neraca sanggup dilihat di bawah ini.
Jenis Laporan Keuangan #5:
Laporan Atas Laporan Keuangan
Jenis laporan keuangan yang unik ini merupakan laporan yang pembuatannya berkaitan dengan laporan keuangan yang disajikan. Misalnya, dalam menyerahkan laporan keuntungan rugi, harus ada laporan lain yang menyertainya mengenai isi dari laporan keuntungan rugi tersebut. Tujuannya yakni untuk memperlihatkan klarifikasi lebih rinci mengenai hal-hal yang tertera pada laporan-laporan keuangan yang menyertainya, menyediakan alasannya yakni atau alasan terkait data keuangan yang disajikan, serta memahami laporan keuangan lainnya dengan lebih gampang dan efisien.
Apa kalian malah tambah pusing dengan adanya banyak sekali jenis laporan keuangan? Sekarang sih udah ngga jaman menciptakan laporan keuangan secara manual. Dengan aplikasi ibarat JojoExpense, perusahaan sanggup dengan lebih gampang dan efisien menciptakan laporan-laporan keuangan mereka sendiri—plus sanggup mengoptimalkan administrasi pengeluaran perusahaan sampai 76%. Jadi, apa kau masih mau menciptakan laporan keuangan secara manual?
Sumber aciknadzirah.blogspot.com