Pernahkah kau mendengar istilah siklus akuntansi? Istilah ini tidaklah absurd alasannya yaitu sering diguankan dalam kehidupan sehari-hari. Lebih jelasnya, siklus akuntansi pada sebuah perusahaan merupakan suatu proses menciptakan laporan keuangan perusahaan dalam suatu periode tertentu. Biasanya siklus akuntansi berawal dari transaksi hingga pembuatan laporan keuangan perusahaan yang kemudian dilanjutkan dengan adanya saldo yang dtutup dengan closing entry (jurnal penutup) atau hingga jurnal pembalik. Lalu, adakah hubungannya dengan perusahaan dagang? Tahukah kau apa yang dimaksud dengan perusahaan dagang?
Perusahaan dagang merupakan perusahaan yang proses kerja (bisnisnya) yaitu membeli barang dari pemasok kemudian menjual lagi ke konsumen tanpa mengubah wujud barang dagangnya. Mudahnya, sanggup kau temukan dalam kehidupan sehari-hari, seperti toko kelontong, supermarket, minimarket dan yang lainnya. Jenis perjuangan tersebut membeli stok barang kebutuhan sehari hari dari supplier atau pemasok kemudian menjualkannya lagi ke konsumen.
Dalam menjalankan usahanya, sebuah perusahaan jasa, tentu memerlukan laporan keuangan yang bertujuan untuk melihat kondisi keuangan perusahaan. Oleh alasannya yaitu itu, siklus akuntansi sangat berkhasiat di dalam proses kerja perusahaan jasa ini. Sebenarnya, siklus akuntansi pada perusahaan dagang tidak jauh berbeda dengan siklus akuntansi pada perusahaan jasa. Namun, artikel ini tidak akan membahas keduanya, yang akan dibahas hanyalah siklus akuntansi dari perusahaan dagang. Untuk lebih jelasnya, yuk disimak penjelasannya di bawah ini!
Perusahaan Dagang dan Siklus Akuntansi
Baik perusahaan dagang maupun perusahaan jasa, seluruh transaksi yang dilakukan harus dicatat kedalam jurnal kemudian dibukukan atau dikelompokkan kedalam rekening akun di buku besar secara periodik. Lalu pada final periode akuntansi, seluruh saldo dari semua rekening akun dihitung dan dimasukkan ke dalam neraca lajur yang dipakai sebagai alat bantu menyusun laporan keuangan. Jurnal penyesuaian dan jurnal epilog juga dilakukan dalam perusahaan dagang, begitupun dengan pembuatan neraca saldo sehabis tutup buku perlu dilaksanakan sebagai tahap terakhir dalam siklus akuntansi.
Tahap Siklus Akuntansi pada Perusahaan Dagang beserta Contohnya
Pada dasarnya, tidak ada yang jauh berbeda dari siklus akuntansi perusahaan jasa maupun dagang. Kegiatannya sama mulai dari pencatatan semua transaksi kedalam jurnal kemudian di bukukan kedalam buku besar dengan kelompok akun yang sejenis. Pada final periode, setiap saldo dari semua rekening dihitung dan dicantumkan kedalam neraca lajur yang kemudian memudahkan proses pembuatan laporan keuangan.
1. Identifikasi Transaksi Jurnal Umum
Tahap siklus akuntansi yang pertama yaitu mengidentifikasi transaksi yang terjadi pada perusahaan yang melibatkan semua akun. Terdapat dua cara membuatnya, yakni metode periodik (fisik) dan perpetual (terus-menerus). Berikut ini akan ditampilkan pola jurnal umum dari kedua metode yang dipakai semoga kau semakin paham ihwal bagaimana menyusun jurnal umum.
Jurnal Umum Periodik
Metode Periodik atau Fisik biasanya dipakai pada perusahaan yang menjual barang dagangan dengan harga yang relatif murah, tetapi sering terjadi. Dalam metode Periodik atau Fisik, perpindahan barang dagangan baik yang masuk maupun keluar tidak akan dicatat. Selain itu, akun persediaan barang dagangan tidak sanggup dicatat didebit untuk transaksi pembelian barang dagangan dan tidak sanggup dicatat dikredit untuk transaksi penjualan barang dagangan.
Dalam metode Periodik atau Fisik, akun pembelian sanggup dicatat didebit untuk transaksi pembelian barang dagangan, sedangkan akun penjualan sanggup dicatat dikredit untuk transaksi penjualan barang dagangan. Pencatatan traksaksi dengan metode ini mengakibatkan persediaan barang tidak sanggup diketahui setiap ketika alasannya yaitu pencatatan dilakukan secara periodik (berkala) pada final periode. Berikut ini akan ditampilkan pola jurnal umum bentu periodik untuk memudahkanmu mengerti:
Jurnal Umum Perpetual
2. Jurnal Khusus
Bagi perusahaan yang memiliki transaksi yang sedikit mungkin sanggup saja hanya memakai jurnal umum untuk mencatat transaksinya. Namun pada masalah perusahaan dengan transaksi yang banyak, tentu sulit untuk mengkelompokkannya, jadi butuh jurnal khusus sebagai buku jurnal yang mewadahi transaksi-transaksi tertentu. Penggunaan jurnal khusus sanggup menciptakan efisiensi waktu tenaga dan biaya. Jenis-jenis jurnal khusus diantaranya :
Jurnal Penerimaan Kas
Jurnal penerimaan kas merupakan buku jurnal yang dipakai untuk mencatat seluruh transaksi yang bekerjasama dengan penerimaan uang secara tunai maupun non tunai. Penerimaan uang tunai berasal dari aneka macam sumber.
Di dalam jurnal penerimaan kas, juga terdapat beberapa transaksis khusus, yaitu:
- Penjualan tunai
- Penerimaan pelunasan piutang
- Pengembalian atau retur pembelian secara tunai, dan
- Penerimaan pendapatan.
Berikut ini akan ditampilkan pola jurnal jurnal penerimaan kas untuk memudahkanmu mengerti:
Jurnal Pengeluaran Kas
Jurnal khusus pengeluaran kas sanggup diartikan sebagai sebuah jurnal khusu yang dibentuk untuk mencatat semua transaksi yang bekerjasama dengan pengeluaran uang atau pembayaran uang tunai kepada suplayer.
Berikut ini beberapa transaksi yang tercatat pada jurnal khusus pengeluaran kas:
- Pembayaran atau pelunasan utang dagang
- Pembelian secara tunai
- Retur penjualan
- Pengambilan uang tunai untuk keperluan pribadi atau prive
- Pembayaran beban-beban
Sekarang, untuk memudahkanmu mengerti, akan disertakan pola dari jurnal pengeluaran kas, berikut ini:
Jurnal Pembelian
Jurnal khusus pembelian itu sendiri merupakan jurnal yang dipakai untuk mencatat semua jenis transaksi pembelian yang dilakukan secara kredit, baik pembelian barang maupun bukan barang dagang.
Pencatatanya meliputi:
- Pembelian barang dagang dengan kredit
- Pembelian perlengkapan, peralatan serta aktiva lain secara kredit
Lalu, misalnya menyerupai apa sih? Untuk menjawab rasa penasaranmu, akan kami tampilkan pola dari jurnal khusus pembelian ini:
Jurnal Penjualan
Merupakan bentuk buku jurnal yang dipakai khusus untuk mencatat semua transaksi yang berkaitan dengan penjualan barang dagan cara kerdit. Tidak ada akun khusus yang harus dimasukkan dalam jurnal ini yaitu hal yang membedakan antara jurnal penjualan dengan yang lainnya. Maka, untuk membuatmu semakin paham, berikut akan ditampilkan pola pencatatan dari jurnal khusus penjualan:
3. Buku Besar Pembantu
Setelah jurnal khusus yang dibentuk untuk mencatat transaksi tertentu, perusahaan dagang juga menciptakan buku besar khusus yang disebut dengan buku besar pembantu.
Buku besar pembantu yaitu bab dari buku besar umum yang dipakai untuk merinci lebih lanjut data dalam satu akun. Pencatatan beberapa akun tertentu (akun piutang dan akun hutang) untuk kemudian dijadikan dasar informasi untuk menyusun neraca saldo suatu perusahaan dagang.
Jenis buku besar pembantu (subsidiary ledger) yang dipakai perusahaan umumnya terdiri dari
Buku besar pembantu utang (account payable subsidiary ledger).
Buku besar pembantu utang ini berfungsi untuk mencatat rincian utang berdasarkan nama kreditor. Berikut akan dilampirkan contohnya, semoga kau lebih paham terkait buku besar pembantu utang ini
Buku besar pembantu piutang (account receivable subsidiary ledger).
Buku ini, berkebalikan dengan buku utang. Buku piutang ini berfungsi mencatat rincian piutang perusahaan berdasarkan nama langganan (debitor). Lebih mudahnya, kau sanggup melihat pola di bawah ini:
4. Posting ke Buku Besar
Tahap selanjutnya yaitu memindahkan data dari jurnal umum ke dalam buku besar. Selain jurnal umum, pada perusahaan dagang informasi data buku besar berasal dari jurnal khusus. Peristiwa ini disebut dengan posting buku besar.
Pemindahbukuan (posting) dilaksanakan sehabis semua transaksi dicatat ke dalam buku jurnal. Pemindahbukuan dari jurnal khusus ataupun jurnal umum ke buku besar dengan mekanisme berikut ini
- Jumlah nominal yang terdapat di jurnal khusus dipindah ke kolom saldo debit atau kredit dari rekening yang bersangkutan.
- Nomor halaman yang terdapat di jurnal khusus dipindah ke kolom ref buku besar sebagai tanda sumber pempostingan.
- Rekening-rekening yang terdapat di jurnal khusus sehabis diposting diberi nomor sebagai tanda jumlah nominalnya telah dipindahkan ke buku besar.
- Jumlah yang dipindahkan ke buku besar merupakan jumlah final sehingga tanggal ditulis per final periode. Khusus untuk kolom serba-serbi yang terdapat di jurnal penerimaan dan pengeluaran kas, posting dilakukan berdasarkan tanggal transaksi.
Untuk lebih mudahnya, perhatikan pola hasil posting ke buku besar umum berikut ini!
5. Laporan Harga Pokok Penjualan
Bila perusahaan dagang menerapkan metode pencatatan secara fisik, secara otomatis besarnya harga pokok barang yang terjual sanggup ditentukan saat terjadi penjualan sehingga ketika menciptakan jurnal penjualan sekaligus mencatat harga pokok penjualan.
Namun perhitungan HPP tetap dianggap sebagai komponen dari laporan keuntungan ruhi yang akan disajikan dalam laporan keuangan.
Perhitungan harga pokok penjualan disusun pada final periode akuntansi atau pada ketika pembuatan laporan keuangan, dan laporan HPP disajikan secara terpisah dari laporan keuntungan rugi. Agar kau lebih paham, berikut ini merupakan pola pencatatan laporan HPP:
6. Membuat Neraca Saldo
Informasi yang dipakai untuk menciptakan neraca saldo yaitu berasal dari buku besar yaitu setiap saldo final pada setiap akun-akun. Posisi debet dan kredit harus balance, jikalau tidak balance artinya ada kesalahan ketika mencatat dari buku besar. Contoh pencatatan neraca saldo untuk perusahaan dagang sanggup dilihat dari pola berikut ini:
7. Jurnal Penyesuaian
Pembuatan jurnal penyesuaian yaitu akhir dari terjadi transaksi yang besar lengan berkuasa kepada sejumlah akun perusahaan dan terkadang memunculkan kehadiran akun baru. Contoh transaksi yang terjadi pada perusahaan dagang biasanya yaitu sewa toko yang sudah jatuh tempo. Atau bentuknya sanggup dilihat pada pola berikut ini
8. Neraca Saldo Setelah Penyesuaian
Tahap selanjutnya yaitu penyesuaian neraca saldo dengan jurnal penyesuaian yang menghasilkan neraca saldo sehabis disesuaikan (adjusted trial balance). Contohnya sanggup kau lihat di bawah ini!
9. Menyiapkan Laporan Keuangan
Tahap berikutnya yaitu pembuatan laporan keuangan. laporan keuangan ini dibentuk dengan tujuan untuk memudahkan pencarian informasi mengenai posisi keuangan perusahaan menyerupai keadaan harta, utang dan modal perusahaan.
Informasi yang dipakai pada laporan keuangan berasal dari neraca saldo yang telah disesuaikan. Informasi tersebut sanggup didapatkan pada laporan keuangan yaitu laporan keuntungan rugi, laporan perubahan modal dan neraca. Contoh dari masing-masing laporan, sanggup kau lihat dari gambar-gambar yang akan disajikan di bawah ini ya!
10. Membuat Jurnal Penutup
Tahap berikutnya yaitu menciptakan jurnal epilog dari akun-akun yang terdapat di laporan keuntungan rugi yaitu akun pendapatan dan biaya. Berikut ini yaitu pola yang akan diberikan untuk jurnal penutup. Disimak baik-baik ya!
11. Neraca Saldo Setelah Penutupan
Tahap ini yaitu penyesuaian antara neraca saldo dengan jurnal penutup. Lho, kenapa harus diadaptasi ya? Akun-akun perlu disesuaikan, alasannya yaitu sanggup saja ada akun yang berubah dari awal pencatatan. Fungsinya untuk mencatat kembali akun-akun yang telah berubah baik saldo atau pun akunnya.
12. Jurnal Pembalik
Pada kondisi tertentu tidak perlu di buat jurnal pembalik alasannya yaitu jurnal pembalik dibentuk hanya untuk akun-akun tertentu saja. Misalnya, untuk transaksi pendapatan yang diterima di muka yang pada ketika penjurnalan dicatat dengan sebagai pendapatan atau untuk transaksi biaya yang dibayar dimuka (piutang). Kamu ingin contohnya? Tenang saja! Sudah kami sediakan pola dari pencatatan jurnal pembalik di bawah ini
Dengan menciptakan jurnal pembalik, selesailah siklus akuntansi yang harus dibentuk oleh perusahaan dagang. Terlihat cukup merepotkan, namun tanpa adanya pembuatan ini, perusahaanmu tidak akan mengetahui kondisi keuangan mereka dan akan sulit untuk membuatkan usahanya.
Bagaimana? Apakah dengan mengetahui keseluruhan step yang dimiliki dalam siklus akuntansi kau eksklusif tergerak untuk mencoba membuatnya? Siklus akuntansi ini akan sangat berkhasiat di dalam mengelola keuangan perusahaan. Nah untuk membantu menjalankan proses tersebut, perusahaan sanggup memakai aplikasi JojoExpense! Aplikasi ini akan membantumu mengelola pengeluaran perusahaan dan akan meningkatkan administrasi pengeluaran perusahaan hingga 76%! Jadi, tunggu apalagi? Ayo install aplikasi ini dan rasakan sendiri manfaatnya!
Sumber aciknadzirah.blogspot.com