Pengertian garis bujur dan fungsinya - Bumi selalu menjadi obyek yang menarik untuk diteliti baik permukaan atau inti. Di ilmu geografi kita mengenal istilah garis lintang dan bujur. Keduanya merupakan garis imajiner yang digambarkan di permukaan bumi (lihat juga mengenai garis khatulistiwa). Masing-masing mempunyai fungsinya. Dalam pembahasan ini akan dijelaskan mengenai garis bujur lengkap mulai dari pengertian hingga fungsinya.
Garis bujur merupakan garis imajiner yang digambarkan mulai dari kutub utara menuju kutub selatan. Adanya garis ini membagi permukaan bumi menjadi 2 bab besar, yaitu belahan bumi barat dan bumi timur. Titik yang sempurna berada di tengah garis ialah Kota Greenwich. Sehingga pembagian wilayah yang berada di barat Kota Greenwich merupakan bujur barat dan wilayah yang berada di timur Kota Greenwich merupakan bujur timur. Patokan ini ditetapkan semenjak 1884 di Konferensi Meridian Internasional.
Garis bujur merupakan salah satu penentu letak astronomis sebuah wilayah yang ada di bumi. Tidak hanya itu, masih terdapat fungsi lain yang patut untuk kita ketahui. Berikut merupakan klarifikasi apa saja fungsi garis yang membujur di permukaan bumi.
1. Menentukan Suatu Lokasi
Penentuan titik lokasi tidak hanya memakai bujur, tetapi juga lintang. Dalam sistem koordinat, lintang merupakan sumbu x dan bujur merupakan sumbu y. Sebuah lokasi mempunyai kombinasi garis lintang dan bujur yang berbeda sehingga letak astronomis menjadi hal yang absolut. Anda sanggup memilih lokasi sebuah tempat, daerah, atau suatu obyek geografi yang ada di bumi memakai kombinasi garis lintang dan bujur.
Untuk mempermudah pembacaan, dipakai simbol sederhana untuk memilih suatu lokasi. Garis lintang disimbolkan dengan lintang utara (LU) dan lintang selatan (LS), sedangkan bujur disimbolkan dengan bujur barat (BB) dan bujur timur (BT).
2. Memperagakan Rotasi Bumi
Bumi berotasi hingga 360° dan terbagi menjadi 24 jam. Dari angka tersebut sanggup ditentukan pergerakan bumi hingga 15° membutuhkan waktu selama 1 jam. Pemeragaan rotasi bumi juga menjadi alat peraga siang dan malam. Lihat lebih lengkap mengenai Rotasi dan Revolusi Bumi.
Dengan garis bujur kita sanggup tahu wilayah mana saja yang sedang mengalami siang dan malam. Berdasarkan penelitian, garis bujur 180° terletak di Samudera Pasifik dan ditetapkan sebagai garis penanggalan internasional.
3. Pembagian Waktu
Pemeragaan rotasi bumi juga berdampak pada fungsi bujur yang lain yaitu pembagian waktu menurut wilayah. Inilah yang menjadi dasar adanya perbedaan waktu di setiap wilayah yang dibatasi dengan bujur. Kota Greenwich menjadi titik 0° dan menjadi patokan waktu bagi seluruh wilayah.
Indonesia sendiri terbagi menjadi 3 zona waktu, yaitu WIB, WITA dan WIT. Masing-masing mempunyai selisih waktu 1 jam. Berikut klarifikasi singkat dalam bentuk tabel wacana pembagian waktu di Indonesia menurut 3 zona waktu tersebut.
Zona Waktu | Titik Bujur | Wilayah Provinsi |
---|---|---|
WIB | 105° BT | Nangroe Aceh Darussalam, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Riau, Kepulauan Riau, Jambi, Sumatera Selatan, Lampung, Bangka Belitung, Bengkulu, DKI Jakarta, Jawa Barat, Banten, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah. |
WITA | 120° BT | Kalimantan Utara, Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan, Bali, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Sulawesi Barat, Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Utara, Gorontalo. |
WIT | 135° BT | Maluku, Maluku Utara, Papua, Papua Barat |
Itulah klarifikasi mengenai pengertian dan fungsi garis bujur yang perlu diketahui. Semoga gosip ini sanggup menambah pengetahuan Anda terkait fungsi dan semua hal terkait garis yang membentang dari utara hingga selatan bumi ini. Sumber http://www.geologinesia.com