Saturday, June 10, 2017

√ Pengertian Intellectual Capital, Karakteristik, Komponen, Pengukuran Dan Teorinya

Pengertian Intellectual Capital, Karakteristik, Komponen, Pengukuran dan Teorinya – Pada pembahasan kali ini kami akan menjelaskan wacana Intellectual Capital. Yang meliputi pengertian, karakteristik, komponen, pengukuran dan teori yang melandasi intellectual capital dengan pembahasan lengkap dan ringan dipahami.



Pengertian Intellectual Capital, Karakteristik, Komponen, Pengukuran dan Teorinya


Untuk lebih detailnya silakan simak ulasan dibawah ini dengan secama.


Pengertian Intellectual Capital


Intellectual Capital/adalah asset yang tidak memiliki wujud dalam bentuk sumber daya gosip dan juga pengetahuan yang fungsinya untuk peningkatan kemampuan bersaing serta bisa meningkatkan kinerja perusahaan.


International Federation of Accountan (IFAC) dalam Widyaningrum (2004) menyatakan ada beberapa istilah yang hampir seolah-olah dengan intellectual capital, diantaranya intellectual property, intelektual aset, knowledge asset yang itu semua memiliki maksud sebagai sahat atau modal yang basisnya pada pengetahuan yang ada para perusahaan.


Karakteristik Intellectual Capital


Sangkala dalam Agustina (2007) menyatakan intellectual capital memiliki karakteristik antara lain berikut ini.



  • Non Rivalrous. Berarti sumber daya tersebut bisa digunakan secara berkelanjutan oleh semua macam pengguna pada lokasi yang berbeda dan pada waktu yang bersamaan.

  • Increasing Return berarti sanggup menghasilkan peningkatan penghasilan margin perincremental unit dari masing-masing investasi yang dijalankan.

  • Not Additive berarti nilai yang tercipta sanggup secara terus-menerus meningkat tanpa menyusutkan unsur pokok dari sumber daya tersebut alasannya sumber daya in iadalah codependent dalam penciptaan nilai.


Komponen Intellectual Capital


Pulic mengelompokkan intellectual capital didalam nilai tambah (value added) yang diperoleh dari selisih pendapatan (input) perusahaan dengan seluruh biaya (output). Secara khusus intellectual capital dibagi menjadi capital employed (VACA), human capital (VAHU), dan structural capital (STVA)


Human Capital (VAHU)


Adalah kombinasi knowledge, skill, innovativeness, dan kemmapuan individu dalam suatu perusahaan. Baroroh (2013:174) human capital yang tinggi akan bisa mendorong kombinasi dari pengetahuan, keterampilan, inovasi, dan kemmpuan seseorang untuk melakukan tugasnya mengakibatkan sanggup membuat suatu nilai.


Structural Capital (STVA)


Menurur Baroroh (2013:174) menyatakan struktural capital yaitu kemampuan organisasi meliputi infrastruktur, sistem informasi, rutinitas, mekanisme dan budaya organisasi yang mendukung perjuangan karyawan untuk menghasilkan intelektual yang optimal.


Structural capital sebagai infrastruktur perusahaan yang membantu peningkatan produktivitas karyawan. Yang didalamnya juta yaitu database, organizational, charts, process manuals, strategies routines, dan semua hal yang membuat nilai perusahaan lebih besar dari materialnya.


Capital Employeed / Relational Capital


Adalah keterkaitan yang harmonis/association network yang ada pada perusahaan dengan para mitranya, baik yang asalnya dari para pemasok yang jago dan berkualitas, berasal dari pelanggan yang loyal dan merasa puas akan pelayanan perusahaan yang bersangkutan, asalnya dari hubungan perusahaan dengan pemerintah ataupun dengan masyarakat sekitar (Arifah dan Medyawati: 2012).


Pengukuran Intellectual Capital


Metode VAIC (Value Added Intellectual Coefficient) didesain untuk memperlihatkan gosip mengenai value creation efficiency dari aset berupa (tangible asset) dan aset tidak berwujud (intangible assets) yang ada pada perusahaan.


VAIC yaitu instrument untuk mengukur kinerja intellectual capital perusahaan. Metode ini untuk mengukur seberapa dan bagaimana efisiensi intellectual capital dan capital employeed dalam membuat nilai berdasarkan pada hubungan tiga komponen utama yakni Human Capital, Capital Employeed, dan Structural Capital.


Modal ini dimulai dari kemampuan perusahaan dalam membuat valua added (VA). Value added merupakan indikator yang paling objektif dalam evaluasi keberhasilan bisnis dan menggambarkan kemampuan perusahaan dalam membuat nilai (value creation). Value added dihitung seabgai selisih antara output dan input.


Output (OUT) memperlihatkan revenue dan meliputi semua produk dan jasa yang dijual di pasar, sedangkan input (IN) meliputi semua beban yang digunakan dalam mendapat revenue.


Hal penting pada model ini yaitu bahwa beban karyawan (labour expense) tidak termasuk dalam IN. Karena kiprah aktifnya dalam proses value creation, intellectual potential yang digambarkan dengan labour expense tidak dihitung sebagia biaya (cos) dan bukan termasuk komponen IN. Karena itu, aspek kunci dalam model Pulic ialah memperlakukan tenaga kerja sebagai entitas penciptaan nilai (value creating entity). Ulum, 2013:192.


Teori Yang Melandasi Intellectual Capital


Terdapat dua teori yang sangat berafiliasi dengan intellectual capital. Teori ini yaitu teori yang paling sempurna dalam mendasari intellectual capital dan membahas alasan pengungkapan sebuah gosip oleh perusahaan dalam membuat laporan keuangan. Kedua teori tersebut adalah


Stakeholder Theory


Meek dan Fray (1988) dalam Baroroh (2013:174) menyatakan bahwa konsensus yang berkembang pada konteks teori stakebolder merupakan bahwa keuntungan akuntansi hanya berupa ukuran yang lebih akurat yang dibentuk oleh stakeholders dan selanjutnya didistribusikan pada stakeholders yang sama.


Zuliyati dan Arya (2011:114) menyatakan teori stakeholder lebih mempertimbangkan posissi para stakeholder yang dianggap powerfull. Kelompok stakeholder tersebut yang merupakan pertimbangkan paling pertama untuk perusahaan saat mengungkapkan dan atau tidak mengungkapkan suatu gosip pada laporan keuangan.


 Pada pembahasan kali ini kami akan menjelaskan wacana Intellectual Capital √ Pengertian Intellectual Capital, Karakteristik, Komponen, Pengukuran dan Teorinya


Legitimacy Theory


Degan (2004) dalam Baroroh (2013:174) menyatakan bahwa secara berkelanjutan mencari dana untuk penjaminan operasi mereka dalam batas dan norma yang berlaku pada masyarakat.


Teori legitimasi bekaitan dengan teori stakeholder. Dalam perspektif teori legitimasi, sebuah perusahaan akan secara sukarela melaporkan kegiatannya apabila administrasi menganggap bahwa hal ini merupakan yang menjadi keinginan komunitas.


Demikianlah telah dijelaskan wacana Pengertian Intellectual Capital, Karakteristik, Komponen, Pengukuran dan Teorinya, supaya sanggup menambah wawasan dan pengetahuan kalian. Terimakasih telah berkunjung dan jangan lupa utuk membaca artikel lainnya.



Sumber http://www.seputarpengetahuan.co.id