Sunday, April 30, 2017

√ Jenis Metode Penelitian Dan Ciri- Cirinya Masing-Masing

Jenis Metode Penelitian dan Ciri- cirinya Masing-Masing - Dalam melaksanakan penelitian orang sanggup memakai banyak sekali macam metode, dan sejalan dengan rancangan penelitian yang digunakan juga bermacam-macam. Untuk menyusun suatu rancangan penelitian yang baik perlulah banyak sekali kasus dipertimbangkan.  Dalam melaksanakan penelitian orang sanggup memakai banyak sekali macam metode √ Jenis Metode Penelitian dan Ciri- Cirinya Masing-Masing

Pertanyaan-pertanyaan berikut ini ialah pertanyaan-pertanyaan pokok yang perlu dijawab dalam setiap usah untuk menyusun suatu rancangan penelitian. 

a. Cara pendekatan apa yang akan dipakai?
b. Metode apa yang akan dipakai?
c. Strategi apa yang kiranya paling efektif?

Keputusan mengenai rancangan apa yang akan digunakan yang akan tergantung kepada tujuan penelitian, sifat kasus yang akan digarap, dan banyak sekali alternative yang mungkin akan digunakan. Apabila tujuan penelitian telah disepesifikasikan, maka penelitian itu telah mempunyai ruang lingkup dan arah yang jelas, dan karenanya perhatian sanggup diarahkan kepada “target area” yang terbatas. Selanjutny sifat kasus akan memainkan peranan utama dalam memilih cara-cara pendekatan yang cocok, yang selanjutnya akan memilih  rancangan penelitian. Pada waktu ini majemuk rancangan penelitian telah dikembangkan orang, dan untuk mengikhtisarkan banyak sekali rancangan tersebut banyak sekali macam penggolongan telah pula diusulkan. Salah satu cara-cara penggolongan tersebut, yaitu penggolongan berdasarkan atas sifat-sifat kasus itu, banyak sekali macam rancangan penelitian itu, yaitu penggolongan berdasarkan atas sifat-sifat masalahnya itu, banyak sekali macam rancangan penelitian itu sanggup digolongkan menjad sembilan macam jenis metode penelitian, yaitu

#1. Penelitian Historis 
Penelitian ini merupakan penelitian yang bertujuan untuk menciptakan rekontruksi masa lampau secara sistematis dan obyektif, dengan cara mengumpulkan, mengevaluasi, memverivikasi, serta mensintesiskan bukti-bukti untuk menegakkan fakta dan memperoleh kesimpulan yang kuat. Sering kali penelitian-penelitian demikian itu berkaitan dengan hipotesis-hipotesis tertentu. Contoh: study mengenai praktek “bawon” didaerah pedesaan dijawa tengah, yang bermaksud memahami dasar-dasarnya di waktu yang lampau serta relevansinya untuk waktu ini; Study ini juga menguji hipotesis bahwa nilai-nilai social tertentu serta rasa solidaritas memainkan peranan penting dalam banyak sekali kegiatan ekonomi pedesaan. 

Terdapat beberapa ciri-ciri dalam penelitian historis. Pertama, penelitian historis lebih tergantung pada data yang diobservasi oleh orang lain dari pada data yang diobservasi oleh peneliti sendiri. Kedua, berlainan dengan anggapan yang popular, penelitian historis haruslah tertib ketat sistematis dan tuntas. Ketiga, “penelitian historis tergantung pada dua macam data, yaitu data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh dengan cara pribadi melaksanakan observasi atau menyaksikan kajian-kajian yang tertulis, sedangkan data skunder diperoleh dengan cara mengkaji literature, data, atau laporan yang sudah ada yang terkait dengan penelitian tersebut. Keempat, untuk memilih bobot data, biasa dilakukan dua macam kritik, yaitu kritik eksternal dan kritik internal. Kelima, walaupun peneliti historis seolah-olah dengan penelaahan kepustakaan yang mendahului lain-lain untuk rancangan penelitian, namun cara pendekatan historis ialah lebih tuntas, mencari indomasi dari sumber yang lebih luas.

#2. Penelitian Deskriptif
Tujuan penelitian deskriptif ialah untuk menciptakan pencandrasecara sistematis, factual dan akurat mengenai fakta-fakta sifat-sifat atau populasi atau kawasan tertentu. Beberapa tumpuan penelitian macam ini diantaranya: Pertama, survey mengenai pendapat umum untuk menilai perilaku para pedagang terhadap rencana perubahan pada produk-produk pertanian. Kedua, survei dalam suatu kawasan mengenai kebutuhan pupuk bersubsidi pemerintah.

Terdapat beberapa  ciri-ciri dalam penelitian deskriptif yaitu: Pertama, secara harfiah, penelitian deskriptif ialah penelitian yang bermaksud untuk menciptakan pencandraan (deskripsi) mengenai situasi-situasi atau kejadian kejadian. Kedual, tujuan dari penelitian survey ialah untuk mencari informasi faktual yang mendetail yang mencandra tanda-tanda yang ada, untuk mengidentifikasi kasus atau untuk mendapat justifikasi untuk menciptakan komparasi dan evaluasi, untuk mengetahui apa yang dikerjakan oleh orang lain.

#3. Penelitian Perkembangan (developmental Reasearch)
Penelitian Perkembangan ini bertujuan untuk memeriksa pola dan peraturan pertumbuhan dan atau perubahan sebagai fungsi waktu. Contoh dari penelitian perkembangan ini yaitu: Pertama, study longitudinal mengenai pertumbuhan yang secara pribadi mengukur sifat-sifat dan laju perubahan pada sampel sejumlah anak pada taraf perkembangan yang berbeda. Kedua study cross-sectional yang mengukur sifat dan perubahan laju pada jumlah sampel yang terdiri kelompok umur yang mewakili taraf perkembangan yang berbeda-beda.

Terdapat beberapa ciri-ciri dalam penelitian Perkembangan atau yang biasa disebut dengan developmental Reasearch ini. Yang pertama, penelitian perkembangan memusatkan perhatian pada studi mengenai variabel dan perkembangannya selama beberapa bulan atau beberapa tahun. Kedua, kasus sampling dalam study longitudinal ialah kompleks lantaran terbatasnya subyek yang sanggup diikuti dalam waktu yang lama, banyak sekali faktor yang mensugesti partisi dalam longitudinal. Ketiga, Studi-studi cross-sectional biasanya mencakup subyek yang lebih banyak, tetapi mencandra faktor pertumbuhan yang lebih sedikit dari pada studi longitudinal. Keempat kecenderungan mengandung kelemahan bahwa faktor-faktor yang tak sanggup diramalkan mungkin masuk dan modifikasi atau menciptakan kecenderungan yang didasarkan masa lampau menjadi tidak sah.

#4. Penelitian Kasus dan Penelitian Lapangan (case study and field reasearh)
Tujuan penelitian kasus dan lapangan ialah untuk mempelajari secara intensif ihwal latar belakang keadaan sekarang, dan interaksi lingkungan sutu unit sosial: individu, kelompok, lembaga, atau masyarakat. Terdapat beberapa tumpuan terkait dengan penelitian kasus dan penelitian lapangan diantaranya yaitu study yang dilakukan piaget mengenai perkembangan kognitif pada anak anak, study secara mendalam mengenai seorang anak  yang mengalami ketidak mampuan berguru yang dilakukan oleh spesialis psikologi.

Ciri-ciri dari penelitian kasus dan penelitian lapangan ialah pertama, penelitian kasus ialah penelitian mendalam mengenai unit sosial tertentu yang karenanya merupakan citra lengkap   dan terorganisasi mengenai unit tersebut. Kedua, dibanding dengan studi survey yang cenderung untuk meneliti sejumlah kecil variabel pada unit sampel yang besar, studi kasus cenderung untuk meneliti jumlah sampel yang kecil tetapi mengenai variabel dan kondisi yang besar jumlahnya. 

#5. Penelitian Korelasional (correlational reasearch)
Tujuan dari penelitian korelasional ialah untuk mendeteksi sejauh mana variasi-variasi pada suatu faktor yang berkaitan dengan variasi-variasi  pada suatu atau lebih faktor lain berdasarkan pada koefisien korelasi. Contoh dari penelitian korelasional antara lain: Satu, studi yang mempelajari saling berafiliasi antara skor pada test masuk pada perguruan tinggi tingan dengnan indeks prestasi. Kedua, studi analisis mengenai beberapa test kepribadian.

Ciri-ciri dari penelitian korelasional yaitu: Pertama, penelitian macam ini cocok dialakukan bila variabel-variable yang diteliti rumit dan atau tidak sanggup diteliti dengan metode experimental atau tak sanggup dimanipulasikan. Kedua studi macam ini memungkinkan pengukuran beberapa variabel yang saling berafiliasi yang hubungannya secara acak dan serentak dalam keadaan relistiknya. Ketiga, apa yang diperoleh ialah taraf atau tinggi rendahna saling hubungan dan  bukan ada atay tidak adanya saling hubungan tersebut. 

#6. Penelitian Kausal Komparatif
Tujuan penelitian kausal-komparatif ialah untuk memeriksa kemungkinan hubungan alasannya ialah akhir dengan cara: berdasarkan  atas pengamatan terhadap akhir yang ada mencari kembali faktor yang mungkin menjadi penyebab melalui data tertentu. Hal ini berlainan dengna metode eksperimental  yang mengumpulkan data pada waktu kini  dalam kondisi yang dikontrol. Contoh dalam penelitian kausal komparatif yaitu : Pertama, penelitian untuk memilih ciri-ciri guru yang efektif dengan memakai data-data dan beberapa catatan mengenai sejarah pekerjaan selengkap mungkin.

Ciri-ciri pokok penelitian kausal komparatif ialah penelitian bersifat ec post facto, artinya data yang dikumpulkan semua sesudah kejadian yang dipersoalkan pribadi (lewat). Peneliti mengambil satu atau lebih akhir (sebagai “dependent Variabels”) dan menguji data itu dengan menelusuri kembali ke masa lampau unntuk mencari sebab-sebab, saling berafiliasi dan maknanya.

#7. Penelitian Ekspermental Sungguhan (true-experimental research)
Tujuan penelitian eksperimental sungguhan ialah untuk memeriksa kemungkinan saling hubungan sebab-akibat dengan cara mengenalkan kepada suatu atau lebih kelompok ekspermental satu atau lebih kondisi perlakuan dan membandingkan karenanya satu atau lebih kondisi perlakuan dan memperbandingkan dengan satu atau lebih kelompok kontrol yang tidak dikenai kondisi perlakuan. Contoh dari penelitian ekspermental sungguhan ialah penelitian untuk memberi imbas dukungan pelengkap masakan disekolah kepada murid-murid SD disuatu kawasan dengan memperhatikan keadaan sosial ekonomi orang renta atau taraf intelegnsi.

Ciri-ciri penelitian eksperimental sungguhan ada tiga yaitu: Pertama, berdasarkan pengaturan variabel variabel dan kondisi-kondisi eksperimental secara tertib-ketat, baik dengan kontrol atau manipulasi pribadi maupun dengan rekomendasi. Kedua, secara khas memakai kelompok kontrol sebagai “garis dasar” untuk dibandingkan dengan kelompok (kelompok-kelompok) yang dikenai dengan perlakuan eksperimental. Ketiga, memusatkan perjuangan pada pengontrolan variansi. 

#8. Penelitian Eksperimental Semu (quasi-experimental reasearh)
Tujuan penelitian experimental semu ialah untuk memperoleh informasi yang merupakan asumsi bagi informasi yang sanggup diperoleh dengan experimen yang bahwasanya dalam keadaan yang tidak memungkinkan untuk tidak mengontrol dan atau/tidak memanipulasikan semua variabel yang relevan. Peneliti harus dengan terang mengerti kompromi-kompromi apa yang ada pada internal validiti dan eksternal validity rancanganny dan berbuat sesuai dengan keterbatasan-keterbatasan tersebut.

Ciri-ciri dari penelitian eksperimental semu adalah: Pertama, penelitian eksperimental semu secara khas mengenai keadaan praktis, yang didalamnya ialah mustahil mengontrol semua variabel tersebut. Kedua, perbedaan antara penelitian eksperimental sungguhan dan penelitian eksperimental semu ialah kecil, terutama jikalau yang dipergunakan sebagai subyek ialah masnusia, contohnya dalam psikologi. Ketiga, walaupun penelitian tindakan sanggup mempunyai status penelitian tindakan semu, namun sering kali penelitian tersebut sangat tidak formal, sehingga perlu diberi kategori tersendiri.

#9. Penelitian Tindakan
 Penelitian tindakan bertunjuan untuk membuatkan keterampilan-keterampilan gres atau cara pendekatan gres dan untuk memcahkan kasus dengan penerapan pribadi didunia kerja atau didunia yang lain. Contoh dalam penelitian tindakan ialah suatu kegiatan inservis pembinaan untuk melatih para konselor bekerja dengan anak putus sekolah untuk menyusun progam penjajagan dalam pencegahan kecelakaan pada pendidikan pengemudi, untuk memcahkan kasus apatisme dalam penggunaan teknologi modern atau metode menanam padi yang inovatif.

Ciri-ciri dalam penelitian tidakan ini yaitu: Pertama, simpel dan pribadi relevan untuk situasi konkret dalam dunia kerja. Kedua, menyediakan angka kerja yang teratur untuk pemecahan kasus dan perkembangan-perkembangan baru, dan lebih baik dari cara pendekatan impersionistik dan fragmentaris. Ketiga, fleksibel dan adapti, membolehkan perubahan-perubahan selama masa penelitiaanya dan mengorbankan kontrol untuk kepentingan on the spot experimentation dan inovasi. Keempat, walaupun berusaha sistematis, namun penelitian tindakan kekurangan ketertiban ilmiah, karenanya validitas internal dan eksternalnya ialah lemah. 

Nah gaes, itulah ulasan terkait dengan Jenis Metode Penelitian dan Ciri- cirinya Masing-Masing yang kami rangkum dalam buku panduan praktikum metodologi penelitian fakultas pertanian universitas jember. Terkait dengan pembahasan atikel diatas apakah ada yang ditanyakan gaes ?

Sumber http://www.galinesia.com