Showing posts with label esai. Show all posts
Showing posts with label esai. Show all posts

Thursday, November 8, 2018

√ Teladan Esai Sastra Dalam Bahasa Indonesia

Esai merupakan salah satu diantara jenis-jenis karangan semi ilmiah dalam khazanah bahasa Indonesia. Selain itu, esai juga tergolong ke dalam salah satu di antara jenis-jenis prosa non fiksi dan juga jenis-jenis prosa baru. Pembahasan soal esai sendiri sudah dilakukan di beberapa artikel yang lalu, mulai dari jenis-jenis esai, struktur esai yang baik, sampai cara menciptakan esai yang benar.


Khusus untuk artikel kali ini, kita akan mengetahui menyerupai apa tumpuan dari esai itu sendiri. Contoh esai yang ditampilkan pada artikel kali ini yakni salah satu dari bentuk esai, yaitu: esai sastra. Seperti namanya, esai sastra merupakan esai yang berisi tema seputar sastra. Biasanya, esai ini ditulis oleh para pegiat sastra, entah itu akademisi sastra, kritikus sastra, atau sastrawan itu sendiri. Adapun tumpuan dari esai sastra tersebut yakni sebagai berikut ini!


Santri dan Sastra*

Karya: Bandung Mawardi


Gus Dur pernah menciptakan esai ringkas yang berjudul “Pesantren dalam Kesusasteraan Bahasa Indonesia”, dimuat di Kompas edisi 26 November 1973. Gus Dur kesulitan mengajukan teks-teks sastra modern di Indonesia yang bercerita ihwal kehidupan di pesantren. Ketokohan kiyai dan santri masih jarang digarap sebagai pengisahan apik oleh para pengarang. Gus Dur cuma bisa memastikan pengarang “bermazhab” pesantren yakni Djamil Suherman. Gus Dur sudah mengajukan nama, tapi tak memberi klarifikasi atau apresiasi atas teks-teks serta garapan Djamil Suherman. Di alinea awal, Gus Dur menulis: “Sebagai objek sastra, pesantren boleh dikata belum memperoleh perhatian dari para sastrawan kira, padahal aneka macam di antara mereka yang telah mengenyam kehidupan pesantren. Hanya Djamil Suherman yang pernah melaksanakan penggarapan di bidang ini, dalam serangkaian dongeng pendek di tahun-tahun lima puluhan dan enam puluhan.


Gus Dur tak berniat memajangkan goresan pena itu sesudah puluhan tahun berlalu. esai itu terkesan dibiarkan saja tanpa lanjutan. Kalimat-kalimat itu ditulis Gus Dur jauh sebelum kemunculan novel Perempuan Berkalung Sorban (2001), dan Geni Jora (2004) garapan Abidah el Khaleqy. Gus Dur juga tak perlu membahas novel Negeri 5 Menara (2009) garapan Ahmad Fuadi. Sebab, di halaman awal novel, Ahmad Fuadi telah memberi kesan ihwal kepesantrenan: “Novel ini terinsiprasi oleh pengalaman penulis menikmati pendidikan yang mencerahkan di Pondok Pesantren Fontor. Semua tokoh utama terinspirasi dari sosok asli, beberapa lagi yakni adonan dari beberapa huruf yang sebenarnya.” Novel itu laku di pasar. Para santri terpengaruhi untuk membaca dan melaksanakan proses semaian identitas bersama arus sastra pesantren. Zaman telah berubah. Kalimat-kalimat lawas dari Gus Dur bisa “disanggah” dengan menambahi keterangan atau pengajuan ide-ide lanjutan.


………………………………………………………………………………………………………………………………………………….


Demikianlah tumpuan esai sastra dalam bahasa Indonesia. Semoga bermanfaat dan bisa menambah wawasan bagi para pembaca sekalian, baik itu mengenai esai khususnya, maupun bahasa Indonesia pada umumnya. Mohon dimaafkan pula jikalau terdapat kekeliruan di dalam artikel kali ini.


Jika pembaca ingin menambah referensi soal karangan semi ilmiah dan prosa, maka pembaca bisa membuka beberapa artikel berikut, yaitu: contoh tajuk planning singkat, contoh resensi buku pelajaran, contoh resensi buku cerpen, contoh cerpen singkat beserta strukturnya, contoh novel terjemahan, contoh sinopsis film, serta contoh sinopsis buku kumpulan puisi.


Sekian dan juga terima kasih.


*Dikutip dari majalah sastra Horison edisi Desember 2015 (dengan sedikit perubahan). Contoh ini hanyalah separuh atau sebagian kecil dari teks aslinya.



Sumber https://dosenbahasa.com

Sunday, June 24, 2018

√ Tumpuan Esai Singkat Dalam Bahasa Indonesia

Yang dimaksud dengan esai berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia ialah sebuah karangan atau goresan pena dalam bentuk prosa yang tidak terlalu panjang yang membicarakan suatu pokok persoalan,  contohnya kebudayaan, filsafat, agama, kesastraan, dan sebagainya. Menurut Marsudi dkk (2009), cara menciptakan esai yang benar di antaranya ialah kita harus melihat pokok duduk kasus dan menyertakan pendapat kita sehingga pembaca esai sanggup hanyut oleh sikap, gagasan, maupun pandangan yang kita sampaikan. Sebelum menulis esai, ada baiknya kita menyusun terlebih dahulu sinopsis dan kemudian menulis esai yang dimaksud. Langkah-langkah penulisan esai sama dengan langkah-langkah penyusunan kritik.


Berikut ialah pola esai singkat.


Timbangan Buku Rindu Dendam*


Oleh : J.E Tatengkeng


Suara gres yang tiba mengalun, membumbung ke atas, hendak bersatu dengan Yang Mahakuasa. Demikianlah perasaan yang timbul dalam hatiku. Di sana-sini saya terhenti dan mengulangi membacanya, meresaplah hatiku. Alangkah indahnya lukisan dalam sajak pertama, terasa sunyi sepi, terlihatlah ia duduk seorang diri melihat-lihat ke awan dan sepasang pipit terbang dalam hati kecilnya iri, sedih, bangunlah bayangan masa lampau, bernyanyilah hatinya yang penuh rindu dendam itu. Dan di susunlah lagu hatinya dalam madah.


Dalam sajak J.E Tatengkeng ini, kita bertemu dengan kasih duniawi dalam madah di lereng gunung dan hati pujangga sanggup menggenggam kasih yang sedalam-dalamnya. Hidup ini penuh dengan keindahan, asal kasih yang tiba memberi kebebasan. Tetapi hatinya haus pada yang lebih kekal, ke sana, ke kawasan di mana insan berpaut, cinta yang kekal, yakni cinta pada Tuhan.


Segala yang dilihat dalam alam ini suatu lambang kebanggaan kepada-Nya. Dalam rindu dendam yang kecil ini banyak yang menyimpulkan bahwa sajak ini sangat mendalam maknanya.


Ternyata benar pendapatku perihal semboyan yang tertulis pada halaman pertama. “Seni yaitu gerakan sukma”. Simpulan yang sanggup diambil ialah bahwa buku Rindu Dendam ini telah menambah perbendaharaan madah Indonesia dengan sebuah sajak yang berisi perasaan yang memecah keluar.


Demikianlah ulasan singkat perihal pola esai singkat. Artikel lainnya yang sanggup dibaca dan berkaitan dengan esai dan pola karya sastra lainnya di antaranya ialah contoh esai sastrajenis-jenis esaistruktur esai yang baik, jenis-jenis karangan semi ilmiah, jenis-jenis prosa non fiksi, jenis-jenis prosa baru, contoh tajuk planning singkatcontoh resensi buku pelajarancontoh resensi buku cerpencontoh cerpen singkat beserta strukturnyacontoh novel terjemahancontoh sinopsis film, dan contoh sinopsis buku kumpulan puisi. supaya bermanfaat. Terima kasih.


*Dikutip dari buku Bahasa dan Sastra Indonesia 3 : Untuk Sekolah Menengah Atas dan Madrasah Aliyah Kelas XII Program Studi Bahasa – Departemen Pendidikan Nasional, 2009



Sumber https://dosenbahasa.com

Saturday, June 23, 2018

√ Pola Kritik Singkat Dalam Bahasa Indonesia

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, yang dimaksud dengan kritik yakni kecaman atau tanggapan, adakala disertasi uraian dan pertimbangan baik jelek terhadap suatu hasil karya, pendapat dan sebagainya. Menurut Marsudi dkk (2009), untuk mengkritisi sebuah karya sastra, hal-hal yang harus diperhatikan yakni :



  • Paham mengenai materi yang akan dikritik menyerupai tema, dilema yang hendak diutarakan, perasaan penyair waktu itu, dan sebagainya.

  • Membuat pandangan/pendapat seakurat mungkin, sehingga tidak ada hal-hal yang terlewatkan.

  • Menentukan kekuatan dan kelemahan yang terkandung dalam karya itu.

  • Ketika mengkritik prosa, maka kita harus mencermati unsur-unsur yang terkandung di dalamnya.


Berikut yakni pola kritik singkat yang menilai puisi-puisi karya Sutardji Calzum Bachri (“POT”) dengan memakai ukuran keindahan puisi menyerupai halnya puisi Chairil Anwar yang sebelumnya dianggap sebagai puisi yang hebat.


POT


pot apa pot itu pot kaukah pot aku


pot pot pot


yang jawab pot pot pot pot kaukah pot itu


yang jawab pot pot pot pot kaukah pot aku


pot pot pot


potapa potitu potkaukah potaku?


POT


Berdasarkan standar keindahan puisi-puisi Chairil Anwar, pemilihan kata dan ungkapan yang dipakai memiliki daya estetis serta mewujudkan suatu citraan yang hidup bagi pembacanya. Dengan ukuran evaluasi tersebut, sanggup jadi puisi POT menjadi tidak bernilai alasannya yakni diksi dan ungkapannya ambigu, tidak menjadikan citraan yang terperinci dan niscaya pada pembaca.


Demikianlah ulasan singkat ihwal pola kritik singkat. Artikel lainnya yang sanggup dibaca dan berkaitan dengan pola karya sastra di antaranya adalah   jenis-jenis puisi lamajenis-jenis novelcontoh novel singkatcontoh novel terjemahancontoh dongeng novel. contoh roman singkatcontoh pantun talibun, contoh kalimat kritik,  contoh pantun pendidikancontoh pantun singkatberikan pola pantun adat,  pantun berkait dan misalnya dalam bahasa Indonesiacontoh pantun karminaberikan pola pantun pujianberikan pola pantun jenaka, dan berikan pola pantun bawah umur bersukacita. Semoga bermanfaat. Terima kasih.


*Dikutip dari Modul 1 Kritik Sastra – Universitas Terbuka, 2015



Sumber https://dosenbahasa.com

Monday, May 21, 2018

√ Teladan Esai Ihwal Kesehatan

Esai merupakan karangan prosa yang membahas suatu duduk kasus secara sepintas kemudian dari sudut pandang penulisnya. Biasanya, esai dimuat di media massa cetak. Berikut ialah contoh-contoh esai perihal kesehatan.


1. Contoh 1


Berikut ialah teladan esai perihal kesehatan dalam bahasa Indonesia yang dimuat di Republika, 3 Februari 2007 dan dikutip dari Piawai Berbahasa Cakap Bersastra Indonesia 3: Untuk SMA/MA Kelas XII Program Studi IPA dan IPS, Departemen Pendidikan Nasional, 2009.


Diplomasi Flu Burung
Oleh : Yuny Erwanto – Dosen Fakultas Peternakan UGM


Pemberitaan flu burung yang bertubi-tubi secara nasional di banyak sekali media cetak telah memperlihatkan kesan betapa serta dan besarnya duduk kasus ini. Masyarakat secara luas diajak untuk khawatir dan takut dengan kasus flu burung ini. Akbatnya tidak hanya dirasakan masyarakat itu sendiri namun dunia peternakan yang dianggap sebagai pembawa wabah ini juga terbebani.


Kasus di Indonesia memperlihatkan flu burung justru menimpa banyak orang umum dan bukan pekerja kandang. Hal tersebut kalau kita identifikasi lebih lanjut menjadi sebuah pertanyaan besar. Begitu mudahkah virus H5N1 berpindah ke insan ataukah ada faktor-faktor lain dari kasus maut insan sedangkan flu burung hanya menjadi pendorong ke arah kematian?


Virus ini sebetulnya tidak mengakibatkan insan sebagai habitat untuk hidup. Artinya tumbuh optimalnya pada ayam, itik, dan unggas yang lain. Untuk sanggup berpindah ke insan ini masih menjadi tanda tanya besar apakah melalui mediator atau langsung. Perlu diketahui bahwa virus ini perlu media pelekatan sehingga beliau tidak bisa terbang melalui udara pribadi masuk ke jalan masuk pernapasan. Kaprikornus kekhawatiran yang berlebihan tidak diharapkan selama masyarakat membiasakan membersihkan badannya sesudah bekerjasama dengan unggas dengan detergen.


Mengapa besar?


Kasus flu burung di negara-negara lain tidak menjadi besar sebagaimana di Indonesia. Ini menarik untuk menjadi materi pengkajian dan perenungan apakah kebijakan pemerintah sudah benar dalam mengendalikan kasus flu burung atau sebaliknya. Dalam mengendalikan permasalahan ini sebetulnya ada dua permasalahan besar. Pertama ialah duduk kasus teknis penanggulangan dan kedua ialah diplomasi.


Pada kala sebelum SBY, walaupun sudah diketahui adanya kasus flu burung, pola penanganannya cenderung hanya dilakukan oleh departemen terkait. Keuntungan yang diperoleh ialah masalahnya tidak hingga muncul ke media secara meluas. Kerugiannya ialah dananya anagat terbatas, sehingga penyelesaiannya tidak tuntas.


Pada kala pemerintahan SBY, presiden ditarik untuk ikut menyelesaikannya. Dengan naiknya kasus flu burung kepada RI1 maka mau tidak mau pemberitaan kasus flu burung menjadi isu yang besar. Sehingga setiap sakit flu disertai demam dan sesak selalu dihubungkan dengan flu burung walaupun belum kasatmata terkena H5N1. Akibatnya masyarakat makin khawatir.


Padahal permasalahan di tempat tropis ibarat Indonesia penyakit bisul jalan masuk pernapasan menduduki peringkat yang tinggi. Akibatnya yang menadi pendiagnosis ialah masyarakat umum dan media massa dengan menanyakan ke sana kemari. Karena belum pasti, hasilnya diberitakan sebagai suspect flu burung. Tentu hal tersebut tidak menuntaskan duduk kasus namun justru merugikan dalam pola penanggulangan dan pengendalian flu burung secara nasional.


Di samping kerugian tentu ada keuntungan-keuntungan yang diperoleh misalkan kucuran dana dari dunia internasional sehingga menjadi pekerjaan besar dan proyek besar bagi instansi dan orang-orang tertentu. Dana yang besar juga bermanfaat untuk menanggulangi flu burung secara menyeluruh dan berkesinambungan. Sayang, hingga dikala ini duduk kasus flu burung belum ada tanda-tanda akan berakhir.


Diplomasi dan langkah teknis


Untuk itu ada dua pendekatan yang seharusnya sanggup segera dilakukan pemerintah, yaitu satu sisi dengan diplomasi flu burung dan sisi yang lain penanggulangan teknis oleh departemen terkait. Langkah diplomasi yang sanggup dilakukan oleh pemerintah dan harusnya SBY atau JK lantaran masalahnya sudah sedemikian membesar ialah segera memperlihatkan informasi bahwa flu burung bukanlah duduk kasus besar dan cara penularannya ke insan tidak mudah.


Kasus maut di dunia yang masih berkisar 150 masih sangat jauh disbanding maut insan lantaran HIV yang di Amerika saja mencapai 18.017 orang pada tahun 2003 dari 43.171 pasien HIV. SBY harus menyuarakan di lembaga internasional bahwa Indonesia bisa secara berdikari menanggulangi kasus flu burung. Indikasi yang terjadi dengan kasus flu burung diangkat ke dunia internasional semoga “dikasihani”, mengakibatkan kasus tersebut betul-betul menyeramkan dan mengkhawatirkan.
……



2. Contoh 2


Berikut ialah teladan esai perihal kesehatan dalam bahasa Indonesia yang dikutip dari laman nasional.sindonews.com tanggal 13 Februari 2019.


Dengvaxia dan Wabah Campak : Pelajaran dari Filipina 
Oleh : Pudji Lestari – Dosen dan Pemerhati Kesehatan Masyarakat


Akhir 2018 ditutup dengan laporan mengejutkan yang dirilis oleh Pemerintah Filipina dan WHO perihal merebaknya wabah campak di negara tersebut. Jumlah kasus mencapai 17.298 selama Januari-November 2018, yang merupakan kenaikan lebih dari 350% disbanding periode yang sama bulan sebelumnya. Awal tahun ini dilaporkan wabah meluas, meliputi tujuh wilayah di Filipina, termasuk Manila. Lima puluh tujuh maut dilaporkan dari Lazaro Hospital, rumah sakit milik pemerintah di Manila. Pada tahun 2014 kemudian Filipina sudah mengalami wabah campak meliputi 58.010 kasus dan 110 kematian.


Campak dan Bahayanya


Penyakit campak ialah bisul menular yang disebabkan oleh virus. Sebelum imunisasi campak digalakkan, campak ialah salah satu penyakit endemic yang mengakibatkan maut terbanyak setiap tahunnya. Penyakit ini pada umumnya menyerang anak-anak, meski bisa juga terjadi pada orang sampaumur yang belum pernah terkena di masa anak-anak. Penyakt ini disebabkan oleh virus dalam keluarga Paramyxovirus yang biasanya ditularkan melalui kontak pribadi dengan penderita atau lewat udara. Virus menginfeksi jalan masuk pernapasan dan kemudian menyebar ke seluruh tubuh.


Gejala spesifik dari penyakit ini ialah ruam kulit berwarna kemerahan yang muncul 7-14 hari sesudah paparan dan sanggup bertahan selama 4-10 hari. Pada anak-anak, penyakit ini bis mengakibatkan komplikasi serius yang mematikan kalau tidak ditangani dengan baik. Komplikasi tersering ialah muntaber. Yang mengkhawatirkan ialah komplikasi ke paru berupa radang paru-paru (pneumonia). Anak akan kesulitan bernapas dan sesak napas. Komplikasi fatal lainnya ensefalitis yaitu radang otak yang mengakibatkan anak mengalami kejang-kejang dan mengalami penurunan kesadaran. Anak-anak juga sanggup mengalami pendarahan dan trombositopenia, namun ini jarang terjadi.


Kembali ke bencana wabah di Filipina, mengapa hal ini justru terjadi ketika banyak negara lain sudah endeklarasikan diri bebas campak? Pihak oposisi dan beberapa pakar kesehatan masyarakat menuduh aktivitas vaksinasi dengue dengan Dengvaxia yang dilakukan pemerintah pada 2016. Program ini meliputi vaksinasi 800.000 siswa SD tanpa skrining sebelumnya. Beberapa kasus bisul dengue yang fatal dikaitkan dengan vaksinasi ini. Pada November 2017, pihak pembuat vaksin Sanofi mengumumkan bahwa bagi yang belum pernah terinfeksi dengue, pemberian vaksin bisa mengakibatkan keparahan penyakit. Program vaksinasi dengue hasilnya ditunda, dan terdapat tuntutan kepada pembuat kebijakan dan Sanofi. Para jago kesehatan masyarakat melihat ini sebagai preseden jelek yang menurunkan kepercayaan masyarakat terhadap vaksinasi.


Vaksinasi tanpa Skrining Justru Beresiko


Dengue mempunyai ciri menarik, yang dikenal sejaka lama, yaitu kasus-kasus bearat dengan pendarahan, hukanlah merupakan bisul primer, melainkan hasil reaksi silang dengan virus yang berbeda serotipenya. Yang dimaksud serotype ialah perbedaan reaksi virus dengan antibody insan dalam darah. Serotipe yang sudah dikenal meliputi empat macam, diebut DEN-1, DEN-2, DEN-3, dan DEN-4. Artinya, bila seorang anak gres pertama kali terinfeksi semisal dengan DEN-1, maka resiko untuk terjadinya perdarahan membesar. Dengvaxia dalam hal ini mengandung semua serotype dengue.


Pada orang yang sudah terinfeksi (seropositive), pemberian vaksin ini akan memperlihatkan perlindungan terjadinya bisul sekunder dengan tanda-tanda yang berat. Namun, pada orang yang belum pernah terinfeksi (serobegatif), kemungkinan bisa memperberat bisul sekundernya. Pada tempat endemis, di mana seropositive bisa lebih dari 90% ibarat Filipina, vaksin ini dalam perspektif populasi masih memperlihatkan keuntungan, menurunkan angka rawat inap dan kematian. Filipina mempunyai beberapa kasus fatal yang dicurigai terkait dengan pemberian vaksin ini pada anak seronegatif. WHO kini menganjurkan pemberian vaksin ini hanya pada subjek yang diketahui sudah pernah menderita bisul dengue sebelumnya (dengan skrining serologis).


Kasus Dengvaxia menurunkan kepercayaan masyarakat Filipina terhadap aktivitas vaksinasi. Studi yang dilakukan oleh Led dari the London School o Hygiene & Tropical Medicine (LSHTM), mencatat penurunan dari 93% pada 2015 ke 32% pada 2018, untuk persetujuan dilakukan vaksinasi. Adapun untuk persepsi perihal keamanan vaksin penurunan terjadi lebih drastic dari 82% pada 2015 menjadi hanya 22% pada 2018. Dengan demikian bisa dipahami bila cakupan vaksinasi dasar di Filipina secara nasioanl pada 2017 hanya 70%.


Relevansi Pencegahan di Indonesia


Sebagai negara yang mempunyai banyak kemiripan dengan Filipina, Indonesia perlu mencar ilmu banyak dari kasus di atas. Pertama, banyak wilayah Indonesia merupakan tempat endemis dengue, bahkan Jakarta dan beberapa kota besar hari-hari ini mengalami kenaikan kasus yang bermakna. Penggunaan vaksin untuk dengue memang belum diwacanakan, namun pengalaman Fililpina terkait dengan vaksin dengue ini merupakan pelajaran berherga. Jika dipertimbangkan untuk melaksanakan vaksinasi, maka skrining serologis harus menjadi prasyarat. Secara sopan santun kemanusiaan, bagaimanapun, sebuah aktivitas perlindungan dilarang menempatkan subyek (seronegatif) dalam resiko. Kehilangan pemberian kepercayaan masyarakat terhadap vaksinasi fatal untuk tercapainya herd immunity.   


Kedua, Indonesia sebagai negara berpenduduk lebih banyak didominasi muslim, sudah diguncang fatwa haram MUI perihal vaksin MR (untuk campak dan rubella), lantaran dianggap mengandung produk babi, pada 2018 lalu. Data memperlihatkan cakupan vaksin rubella di Jawa hingga November 2018 hanya 68%, bahkan di Aceh dilaporkan hanya 8%. Cakupan vaksin kondusif di angka 90-95%, cakupan vaksinasi sebesar ini diharapkan untuk membuat herd immunity yakni lingkungan atau komunitas yang resisten terhadap suatu jenis penyakit umumnya lantaran vaksin. Adapun provinsi dengan cakupan vaksinasi mencapai 90% kemungkinan hanya 15 provinsi dari total 34 provinsi di Indonesia. Wabah campak terakhir yang dilaporkan terjadi di Indonesia ada di Kabupaten Asmat, Papua, simpulan 2017 hingga 2018. Krisis tersebut melibatkan 71 anak meninggal dunia dan sedikitnya 800 orang dirawat di rumah sakit. Meskipun kondisi di Papua memang berbeda dengan keulitan geografis dan gizi buruk, dari perspektif kesehatan masyarakat, bila herd immunity tidak tercapai sesungguhnya kita sedang berada dalam resiko besar untuk terjadinya wabah.


Memenangkan kembali kepercayaan masyarakat ini menjadi hal yang urgen untuk dicapai. Kampanye perihal pentingnya vaksinasi atau tanggapan bila tidak divaksin, perlu dilakukan secara lebih kreatif. Isi kampanye dan kemasan penyampaian perlu dikonsultasikan kepada para jago komunikasi supaya sempurna target dan efektif. Mempertimbangkan para orang tua/subjek dalam usia milenial dan penetrasi internet di Indonesia sudah lebih dari 50%, maka pelibatan para influencer mungkin perlu dipikirkan. Media massa (radio, Koran, televisi) perlu diminta menyediakan ruang publik untuk kampanye ini. Para pemimpin tempat (bupati/walikota) harus diminta untuk mengambil tugas aktif melaksanakan koordinasi antardinas kesehatan, pendidikan, dan urusan agama untuk melaksanakan pendekatan kepada pimpinan sekolah, utamanya madrasah dan pesantren. Semoga semuanya belum terlambat.



Demikianlah ulasan singkat perihal teladan esai perihal kesehatan. Artikel lain yang sanggup dibaca di antaranya ialah contoh esai singkat, contoh esai sastrajenis-jenis esaistruktur esai yang baik, cara membuat esai yang benar, jenis-jenis karangan semi ilmiah, jenis-jenis prosa non fiksi, jenis-jenis prosa baru, contoh tajuk planning singkatcontoh resensi buku pelajarancontoh resensi buku cerpencontoh cerpen singkat beserta strukturnyacontoh novel terjemahancontoh sinopsis film, dan contoh sinopsis buku kumpulan puisi. Semoga bermanfaat. Terima kasih.






Sumber https://dosenbahasa.com

√ Pola Esai Wacana Lingkungan

Esai ialah karangan atau goresan pena berbentuk prosa yang mengulas wacana permasalahan tertentu. Pada kesempatan yang lalu, kita telah mengulas wacana jenis-jenis esaistruktur esai yang baik, cara menciptakan esai yang benar, contoh esai singkat, dan contoh esai sastra. Kali ini, kita akan mengulas wacana pola esai wacana lingkungan.


1. Contoh 1


Berikut ialah pola esai wacana lingkungan dalam bahasa Indonesia yang dimuat di Republika, 10 Februari 2007 dan dikutip dari Piawai Berbahasa Cakap Bersastra Indonesia 3: Untuk SMA/MA Kelas XII Program Studi IPA dan IPS, Departemen Pendidikan Nasional, 2009.


Solusi Banjir Secara Ekologis dan Humanis

Oleh : Mimin Dwi Hartono

Peneliti Komnas HAM


Dampak banjir yang menenggelamkan sebagian besar wilayah Jakarta kali ini, sungguh dahsyat. Tercatat lebih dari 40 orang tewas, sekitar 400 ribu orang, kaya dan miskin mengungsi. Infrastruktur publik rusak parah, roda transporsi terhenti dan kerugian ekonomi mencapai hampir Rp 4 triliun. Daya dukung ekologi yang semakin turun, ketidaktahuan masyarakat wacana antisipasi tragedi banjr, kapasitas pemerintah yang lemah, mengakibatkan dampak banjir menjadi sedemikian parah.


Banjir telah mengakibatkan hak-hak mendasar warga tercerabut, yaitu ha katas kesehatan, pangan, papan, pendidikan, air higienis dan lingkungan hidup yang berkelanjutan. Masyarakat yang miskin bertambah miskin, bahkan banyak yang kembali ke titik nol, lantaran semua propertinya hancur. Aset pembangunan yang dibangun dan di pelihara selama sekian tahun, rusak. Roda bisnis dan pemerintahan, terhenti untuk beberapa hari.


Persoalan banjir di Jakarta ialah insiden klasik yang terus berulang, namun selalu dipandang tidak serius dan ditangani secara parsial oleh pemerintah. Pemerintah masih gagap dan tidak memiliki pola pencegahan dan mitigasi tragedi banjir yang mumpuni. Padahal tragedi semakin sering terjadi di Tanah Air dan semestinya pemerintah pemerintah berguru dari pengalaman yang telah lalu. Terlebih banjir ialah kategori tragedi yang di dominasi oleh faktor kelalaian dan kesalahan manusia, sehingga semestinya sanggup diminimalkan dampaknya.


Lebih aneh lagi, banjir itu terjadi di ibukota negara, dimana presiden,wakil presiden, para mentri, anggota parlemen, pejabat negara dan pebisnis beraset ratusan miliar rupiah berkantor. Di sini pula sebagian besar sumber daya ekonomi, politik, serta alat pertahanan dan keamanan tersedia. Semestinya dengan sumber daya tersebut, pemerintah DKI Jakarta dan sentra tidak mengalami kesulitan dalam memobilisasinya untuk menangani banjir guna meminimalisasi dampak bagi manusia. Namun publik sanggup mengetahui bahwa korban banjir tidak tertangani dengan baik dan layak. Bahkan korban jiwa dan material tahun ini lebih besar dari banjir besar 2002.


Pendekatan ekologis


Persoalan banjir di Jakarta tidak sanggup ditangani secara sepihak dan parsial, namun harus dengan pendekatan sistem ekologis (ekosistem) dan humanis. Pendekatan itu sanggup teraplikasi dengan membangun kesepahaman dan kolaborasi antara masyarakat dan pemerintah daerah hulu (Bogor-Puncak-Cianjur/Bopuncur) dan hilir (Jakarta).


Pendekatan ekosistem berarti melihat alasannya ialah dan akhir banjir dalam satu kesatuan ruang ekologi dengan menghilangkan sekat administrasi, politik, sosial dan ekonomi. Ekosistem Jakarta ialah satu ruang dengan ekosistem Bopuncur sehingga saling bergantung dan memengaruhi. Penataan ruang di hilir tidak akan sanggup cukup menuntaskan dilema kalau tidak disertai dengan penataan ruang di daerah hulu.


Persoalan kerusakan lingkungan di hulu ialah akhir dari tuntutan ekonomi yang dilegitimasi oleh keputusan politik untuk menambah pundi-pundi pendapatan orisinil daerah. Laju konversi lahan hijau di daerah hulu menjadi daerah perumahan mencapai sekitar 10 ribu hectare setiap tahun. Era otonomi mendorong semua pemerintahan di daerah untuk berlomba-lomba menggenjot pendapatan setinggi mungkin dengan mengabaikan keseimbangan ekologi. Padahal daerah hulu memiliki fungsi ekologis yang sangat penting. Wacana untuk menerapkan kebijakan insentif-disinsentif dan kompensasi dari daerah hilir ke daerah hulu menjadi sangat relevan untuk segera diterapkan.


Kebijakan insentif bertujuan untuk merangsang pihak tertentu untuk melaksanakan sesuatu yang diinginkan dan disinsentif ialah kebalikannya, yaitu menjauhkan sikap yang tidak diinginkan. Insentif sanggup berupa reward untuk pihak yang menjalankan acara pelestarian lingkungan. Disinsentif sanggup berupa denda, sanksi, maupun eksekusi yang sanggup menjadikan pengaruh jera bagi perusak lingkungan, sedangkan kompensasi ialah besaran moneter maupun nonmoneter yang di berikan pada pihak yang telah melestarikan lingkungan sehingga menawarkan dampak positif bagi sebagian besar masyarakat.


Jika daerah hulu bersedia atau diharuskan untuk untuk mengalokasi sekian persen wilayahnya sebagai wilayah ekologis, yang berarti akan mengontrol secara ketat pembangunan ekonominya sehingga berdampak pada pendapatan, daerah hilir mesti menawarkan insentif dan kompensasi yang layak. Insentif dan kompensasi ini harus setara dengan pengorbanan ekonomi dan sosial yang telah dilakukan oleh daerah hulu dan cukup untuk memenuhi kebutuhan dasar minimum bagi masyarakatnya, sedangkan disinsentif diterapkan bagi daerah hulu maupun hilir yang tidak mengindahkan kebijakan untuk melestarikan lingkungan.


Pendekatan humanis


Pendekatan ekosistem harus parallel dengan pendekatan humanis. Kebijakan insentif dan kompensasi ialah juga salah satu manifestasi dari pendekatan yang humanis. Bahwa masyarakat yang hidup di daerah hulu memiliki hak yang sama untuk hidup secara sejahtera dan berkecukupan, menyerupai mereka yang hidup di hilir. Insentif dan kompensasi ialah upaya untuk menciptakan kesejahteraan masyarakat di hulu meningkat dengan tidak melihat upaya melestarikan lingkungan sebagai sebuah paksaan.


Isu lain, masyarakat yang tinggal di bantaran sungai dianggap sebagai salah satu penyebab meluapnya air lantaran terjadi penyempitan alur sungai. Mereka yang tinggal di bantaran bukanlah sebuah pilihan, namun lantaran kemiskinan. Relokasi mereka dari bantaran sungai harus diikuti dengan santunan alternatif permukiman yang permanen, murah dan sehat. Hal ini juga terkaitdengan informasi ketidakadilan, dimana mereka yang kaya sanggup dengan gampang menguasai tanah dan mengubah tata ruang, sedangkan yang miskin selalu disalahkan oleh pemerintah.


Pendekatan humanis juga akan mendorong partisipasi publik dalam kebijakan penanganan banjir tidak mengenal strata sosial, ekonomi,dan politik. Kejadian banjir kali ini menegaskan bahwa semua kalangan menjadikan banjir sebagai ancaman bersama dan melestarikan lingkungan ialah sebuah tuntutan yang tidak sanggup ditunda-tunda lagi.



2. Contoh 2


Berikut ialah pola esai wacana lingkungan yang dikutip dari buku Berbahasa Indonesia dengan Efektif Untuk Kelas XII SMA/MA Program Bahasa, Departemen Pendidikan Nasional, 2009


Mengatasi Polusi dengan Biaya Murah


Jangan membayangkan pendemaran itu hanya berasal dari limbah pabrik. Pencemaran sanggup terjadi di mana saja dan dari apa saja. Salah satu sumber pencemar yang hingga dikala ini masih sangat terabaikan ialah limbah pertanian dan peternakan. Kenyataan ini tidak hanya terjadi di negara berkembang, tetapi juga di negara yang sudah maju sistem pengelolaan limbahnya, menyerupai Amerika.


Di Indonesia, dampak pencemaran limbah pertanian dan peternakan terutama terasa di perairan sungai. Tidak banyak yang menyadari, limbah pertanian berupa pupuk dan pestisida yang terbawa air atau banyak sekali antibiotik, hormon, pakan yang terbuang, dan kotoran ternak dalam jumlah besar, sanggup sama bahayanya dengan limbah yang berasal dari industri.


Dampak terhadap lingkungan sekitar akan semakin berat kalau keluarga petani kecil yang berusaha di suatu tempat, kemudian digantikan oleh perusahaan lebih besar yang mengoperasikan lahan tanam berhektar-hektar atau ternak ratusan ekor.


Kenyataan memperlihatkan volume limbah yang makin usang makin menggunung tidak sanggup lagi diatasi secara alami oleh basil ataupun hewan pengurai di alam. Padahal, begitu kotoran ternak mencemari sumber air, basil maupun nutrisi sanggup membahayakan kesehatan manusia. Oleh lantaran itu, cacing tanah sebagai pengolah limbah sebetulnya sanggup menjadi jalan keluar yang gampang dan murah. Apalagi cacing tanah yang selama ini diabaikan hidup di banyak sekali daerah di Indonesia.


Di Amerika, penggunaan cacing tanah sudah menjadi bisnis tersendiri. Di internet, misalnya, sanggup ditemukan perusahaan yang khusus menjual cacing tanah untuk banyak sekali keperluan penyubur lahan pertanian hingga ke pengurai sampah organik dari pertanian maupun ternak.


Suatu perusahaan yang menyebut dirinya The Yelm Earthworm & Casting Farm, misalnya, bahkan sudah berdiri semenjak 1991. Perusahaan ini tidak hanya menjual cacing untuk penyubur tanah atau pengurai tanah, tetapi bermacam-macam informasi dan artikel gratis wacana manfaat ekologi maupun ekonomi penggunaan cacing tanah.


Hasil penelitian Trevor Piearce dari Departemen Sains Biologi di Universitas Lancaster, Inggris, makin memperluas pemanfaatan cacing meski dari jenis yang berbeda.


Cacing yang termasuk dalam keluarga Lumbricidae memang banyak jenisnya. Temuan Piearce berupa Lumbricus rubellus yang tampak sehat di tanah beracun di tanah-tanah sekitar Devon Great Consols, Inggris, tentulah sanggup dimanfaatkan untuk mengelola lingkungan daerah di Indonesia. Sudah bukan diam-diam lagi kalau masih banyak daerah pertambangan di Indonesia tidak dikelola dengan benar sehingga terkotori logam berat.


Belum lagi di kawasan-kawasan yang menjadi tempat pembuangan tamat (TPA). Cara pembuangan sampah di Indonesia yang tidak memisahkan jenis sampah-sampahnya mengandung logam atau tidak. Bakteri dan aki contohnya amat potensial mencemari TPA di tanah air.


Oleh lantaran itu, informasi cacing ini sanggup menjadi salah satu jalan untuk mengatasi pencemaran lingkungan di Indonesia. Masalahnya, apakah kita mau atau tidak?



Demikianlah ulasan singkat wacana pola esai wacana lingkungan. Artikel lain yang sanggup dibaca di antaranya ialah  jenis-jenis karangan semi ilmiah, jenis-jenis prosa non fiksi, jenis-jenis prosa baru, contoh tajuk planning singkatcontoh resensi buku pelajarancontoh resensi buku cerpencontoh cerpen singkat beserta strukturnyacontoh novel terjemahancontoh sinopsis film, dan contoh sinopsis buku kumpulan puisi. Semoga bermanfaat. Terima kasih.



Sumber https://dosenbahasa.com

Sunday, May 20, 2018

√ Pola Esai Wacana Pendidikan

Karangan prosa yang mengupas suatu dilema secara sepintas kemudian dari sudut pandang pribadi penulisnya disebut esai. Sebelumnya kita telah mengetahui dan memahami jenis-jenis esaistruktur esai yang baik, cara membuat esai yang benar, contoh esai singkat, dan contoh esai sastra. Berikut disajikan contoh-contoh esai wacana pendidikan.


1. Contoh 1


Berikut ialah referensi esai pendidikan berjudul Menengok Pudarnya Pesona Academic Honesty dengan perubahan seperlunya.


Menengok Pudarnya Pesona Academic Honesty

Oleh Usep Taryana

Juara 1 Lomba Esai LSP FKIP UNS dalam rangka Hari Pendidikan Nasional 2015


……….


Tak sanggup dipungkiri bahwa dalam pendidikan formal di Indonesia (sampai ketika ini), ukuran keberhasilan seseorang itu memang sangat tergantung pada tinggi rendahnya nilai yang mereka dapatkan, baik itu melalui kegiatan penilaian nilai yang ditentukan oleh pendidiknya, sekolah maupun oleh pemerintah pusat. Implikasi paradigma pendidikan yang berorientasi nilai ibarat itu mau tak mau membuat orang berfikir untuk mencari cara semoga sanggup dikatakan berhasil melalui pemenuhan nilai yang seoptimal mungkin, termasuk dengan melaksanakan praktek kecurangan. Padahal salah satu esensi pendidikan yang ideal ialah membuat insan yang berkualitas dan berintegritas melalui penerapan nilai-nilai agama, kejujuran, dan tanggung jawab.


Dalam dunia pendidikan, istilah kejujuran meluas dengan munculnya istilah baru, yakni kejujuran akademik atau academic honesty. Kejujuran akademik itu sendiri merupakan salah satu aspek dalam integritas akademik (academic integrity). Dr. Tracey Bretag, seorang peneliti dari University of South Australia, menjelaskan integritas akademik sebagai tindakan yang berdasarkan pada nilai kepercayaan, keadilan, menghargai, tanggung jawab, rendah hati, dan kejujuran itu sendiri. Dalam praktiknya, dilema kejujuran dinilai paling banyak mendapat sorotan dari para akademisi dunia. Hal ini didasari dengan banyaknya kasus yang mencerminkan rendahnya nilai-nilai kejujuran dalam diri seseorang, tanpa terkecuali pelajar dan pendidik.


Salah satu kasus penyimpangan terhadap kejujuran akademik ialah kecurangan akademik atau academic cheating. Kecurangan akademik itu sendiri, berdasarkan Deighton, merupakan upaya yang dilakukan seseorang untuk mendapat keberhasilan dengan cara-cara yang tidak jujur. Dengan kata lain, perbuatan ibarat menyontek, plagiarisme, mencuri dan/atau menggandakan sesuatu yang bekerjasama dengan akademik itu dengan tujuan untuk mendapat keberhasilan sanggup dikategorikan sebagai kecurangan akademik, dan/atau bentuk penyimpangan terhadap kejujuran akademik. Lantas, bagaimana dengan kondisi empiris kejujuran akademik di Indonesia?


Academic Honesty sebagai Modal Dasar Menuju Generasi Emas


Kejujuran bersahabat kaitannya dengan kebenaran dan moralitas. Bersikap jujur merupakan salah satu tanda kualitas moral seseorang. Dengan menjadi seorang probadi yang berkualitas, kita bisa membangun sebuah masyarakat ideal. Masyarakat yang ideal akan menghasilkan generasi yang ideal pula, yakni generasi emas. Istilah generasi emas sebetulnya merupakan istilah yang dipakai oleh mantan Menetri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), Muhammad Nuh, pada perayaan Hari Pendidikan Nasional pada tahun 2012 silam.


M. Nuh (sapaan) mengatakan, semenjak tahun 2010 hingga 2035 nanti, bangsa Indonesia akan dikaruniai potensi sumber daya insan (SDM) berupa populasi uisa produktif yang jumlahnya luar biasa, atau yang lebih dikenal dengan istilah bonus demografi. Apabila kesempatan tersebut sanggup kita manfaatkan dengan baik, hal itu tentu akan berdampak positif bagi kemjuan bangsa Indonesia dari segi sumber daya manusianya. Maka disinilah kiprah strategis pembangunan pendidikan untuk mewujudkan hal tersebut menjadi sangat penting.


Pendidikan sejatinya haruslah menjadi investasi sumber daya insan (human capital inveshment) yang sanggup membuat iklim kompetitif yang memungkinkan semua masyarakat ikut serta dalam penyelenggaraan dan pembangunan negara melalui SDM-nya yang mumpuni. Itulah inti generasi emas, yakni generasi yang bisa membawa perubahan dengan berdiri di kaki sendiri.


Generasi emas juga tidak melulu berbicara mengenai kecerdasan intelektual SDM-nya saja, melainkan huruf yang terbangun dalam SDM itu juga haruslah huruf emas. Hakekatnya, huruf emas itulah yang merupakan pondasi utama untuk membangun generasi emas. Salah satu indikator huruf emas yang harus dimiliki oleh kita semua ialah kejujuran, terutama dalam bidang pendidikan, yakni kejujuran akademik. Untuk itu, investasi SDM-nya juga harus merambah pada huruf manusianya, yakni insan yang jujur.


Menumbuhkan Academic Honesty melalui Character Education


Pendidikan Karakter atau Character Education merupakan suatu sistem penanaman nilai-nilai huruf insan yang ideal di lingkungan pendidikan. Pendidikan huruf ini sering juga disebut sebagai pendidikan budpekerti dan/atau pendidikan moral, yakni pendidikan yang mengajarkan nilai-nilai kebaikan dalam diri manusia. Salah satu nilai yang ditanamkan dalam pendidikan huruf ialah nilai kejujuran, terutama kejujuran akademik. Pendidikan huruf sanggup menumbuhkan kejujuran akademik dalam diri seseorang. Oleh karenanya, sangat diharapkan taktik yang efektif dari pelaksanaan pendidikan huruf tersebut.


Adapun taktik pelaksanaan pendidikan huruf untuk menumbuhkan kejujuran yang sanggup dilakukan di setiap sekolah/kampus itu sanggup melalui empat cara yang berkesinambungan, yakni : (1) Pembelajaran, artinya nilai-nilai kejujuran akademik itu harus di sampaikan oleh guru melalui proses pembelajaran, (2) Keteladanan, artinya kejujuran akademik itu harus diaplikasikan atau dimodelkan oleh para komponen pendidikan di sekolah/kampus. (3) Penguatan, sekolah/kampus sanggup membuat aktivitas khusus, ibarat pembuatan banner/spanduk yang menjelaskan pentingnya kejujuran akademik dengan tujuan untuk memperkuat nilai kejujuran tersebut. (4) Pembiasaan, sekolah harus sanggup membuat penyesuaian terhadap kejujuran akademik itu, ibarat contohnya melarang plagiarism, melarang mencontek, berlaku curang dan sebagainya. Keempat cara itu akan terealisasi dengan baik apabila semua komponen pendidikan bisa menerapkannya dengan baik pula.


Sebagai penutup, saya ingin mengutip kalimat yang sering diungkapkan oleh negarawan dunia, “Lebih baik jadi orang gagal yang jujur, daripada orang sukses tapi pembohong.” Hmm…. Manakah yang akan kita pilih??



2. Contoh 2


Contoh esai wacana pendidikan berikut ini berjudul Kemuliaan Guru yang Dirampas Zaman, dikutip dari nasional.sindonews.com, tanggal 25 Februari 2019, dengan penyesuaian.


Kemuliaan Guru yang Dirampas Zaman

Oleh : Yetri Erni Yenti

Mahasiswa Jurusan Ilmu Sejarah FIB Universitas Andalas


Guru seharusnya sosok panutan yang digugu dan ditiru. Ditangannyalah dititipkan kaum muda untuk dikembangkan menjadi insan yang menjunjung tinggi moralitas dan martabat kemanusiaan. Jangan tanyakan berapa honor yang diperoleh seorang guru alasannya itu tak sebanding dengan apa yang telah mereka lakukan. Dedikasi dan jasa guru pada upaya pencerdasan bangsa akan selalu terukir sekalipun napas sudah berpisah dari raga.


Namun cukup umur ini pandangan terhadap figur mulia guru mulai luntur. Hal ini tercermin dari banyaknya kasus yang menimpa guru. Guru seolah berada di persimpangan jalan. Dalam menjalankan tugasnya, guru kini sering dibayangi aneka macam bahaya mulai dari yang ringan hingga dengan jeruji besi.


Kondisi kini sangat berbeda dengan masa lalu. Di masa lalu, tindakan guru menegur murid merupakan bab dari bentuk perhatian guru. Tak heran, guru zaman dulu sangat berwibawa di mata siswa dan masyarakat. Bayangkan, kalau guru sudah menatap siswa dengan tatapan diam, maka siswa pun akan dengan segera menyadari kesalahannya. Tak ada yang melaporkan atau menuduh guru telah melaksanakan pelanggaran HAM alasannya sang guru menegur atau memperlihatkan hukuman atas kesalahan siswanya.


Tetapi apa boleh buat, zaman telah berubah. Dulu guru ialah teladan, sosok guru yang harus dihormati, kini justru terbalik. Guru di zaman kini dianggap sebagai “mesin” akademik saja, bukan sebagai sosok yang harus diteladani, disayangi, dan dihormati di dalam maupun di luar lingkungan sekolah. Tidak mengherankan, banyak kasus perlakuan murid yang tak layak kepada guru telah membawa akhir runtuhnya moralitas kaum muda.


Belum usang ini dunia pendidikan Indonesia digemparkan dengan aneka macam kasus kekerasan siswa terhadap gurunya. Dari aneka macam jenis latar belakang dan kronologi kasus menggambarkan ada yang salah dalam budpekerti dan moralitas siswa. Kenyataan ini semakin mempertegas wacana pentingnya pendidikan huruf bagi siswa. Pendidikan huruf tidak hanya terfokus pada penyampaian materi akademik saja, tetapi juga menyebarkan budpekerti serta sopan santun wacana bagaimana seharusnya siswa bersikap dan menghormati guru.


Kita patut mencar ilmu memuliakan guru dari negeri Jepang. Ketika bom atom dijatuhkan di Hiroshima dan Nagasaki pada tahun 1945, Kaisar Hirohito memerintahkan Menteri Pendidikan menghitung jumlah guru yang masih hidup. Para guru dikumpulkan dan diberikan kiprah berat untuk membangun Jepang menjadi bangsa yang unggul.


Mengembalikan kembali perspektif kemuliaan seorang guru ialah langkah faktual yang harus dilakukan semua komponen masyarakat. Tak hanya tanggung jawab lingkungan sekolah. Dimulai dari keluarga yang menanamkan nilai agama dan etika, lingkungan, dan media massa pun harus berhati-hati dalam memperlihatkan segala tontonan serta informasi. Karena baik eksklusif maupun tidak eksklusif hal-hal tersebut membentuk tabiat seorang siswa yang sedang proses pencarian jati diri. Selain itu, membangun komunikasi, baik antara siswa dan guru semoga tidak terjadi kesalahpahaman yang berujung baku hantam. Jangan hingga dunia pendidikan Indonesia tercoreng dengan ungkapan “guru sibuk mengajar, sedangkan siswa asyik menghajar.”



Demikianlah ulasan singkat wacana referensi eai wacana pendidikan. Artikel lain yang sanggup dibaca di antaranya ialah  jenis-jenis karangan semi ilmiah, jenis-jenis prosa non fiksi, jenis-jenis prosa baru, contoh tajuk planning singkatcontoh resensi buku pelajarancontoh resensi buku cerpencontoh cerpen singkat beserta strukturnyacontoh novel terjemahancontoh sinopsis film, dan contoh sinopsis buku kumpulan puisi. Semoga bermanfaat. Terima kasih.



Sumber https://dosenbahasa.com

√ Pola Esai Wacana Internet

Secara umum, esai merupakan goresan pena yang berisi pendapat penulis  perihal suatu permasalahan. Beberapa waktu yang lalu, kita telah mengetahui jenis-jenis esaistruktur esai yang baik, cara menciptakan esai yang benar, contoh esai singkat, dan contoh esai sastra. Pada kesempatan kali ini, kita akan mengulas perihal pola esai perihal internet.


1. Contoh 1


Berikut ialah pola esai perihal internet yang dikutip dari laman kartunet.com dengan judul Berkat Internet, Gelap Kaprikornus Terang, karya Ignatius Herjanjam, 1 Februari 2018.


Berkat Internet, Gelap Kaprikornus Terang

Oleh : Ignatius Herjanjam


Kehadiran internet bagi penyandang disabilitas mempunyai perab yang sungguh penting. Internet bisa memengaruhi kualitas hidup penyandang disabilitas, baik dari aspek sosial, ekonomi, pekerjaan, pendidikan, dan sebagainya. Selama itu, salah satu hambatan bagi para penyandang disabilitas ialah soal mobilitas. Ketika seseorang menjadi penyandang disabilitas, indera penglihatan, pendengaran, atau organ-organ badan lainnya tidak berfungsi dengan semestinya atau mengalami penurunan. Seketika itu pula, mobilitasnya bisa terhambat. Mobilitas berkaitan erat dengan produktivitas baik di bidang pekerjaan, pendidikan, ekonomi, sosial kemasyarakatan, dan sebagainya.


Cerita mengenai disabilitas yang terhambat mobilitasnya sekarang tinggal kenangan. Mengapa demikian? Ya, sejak internet booming di Indonesia, kemudian teknologi, aplikasi screen reader di smartphone menjadi kanal bagi disabilitas maka kemandirian disabilitas pun tumbuh. Internet tak ubahnya menyerupai listrik masuk desa. Sebelum listrik masuk desa, tidak banyak acara yang bisa dikerjakan oleh orang-orang desa. Sepulang meladang, orang-orang desa hanya bisa berdiam diri di rumah. Mereka kurang produktif. Informasi sulit diakses lantaran radio dan televisi tak bisa merambah sampai pelosok desa. Anak –anak pun terbatas dalam belajar. Alhasil, semakin malam suasana desa semakin sunyi senyap. Gelap, senyap, tak ada suara, taka da interaksi, taka da geliat, taka da produktivitas.


Kalau internet membuka mata tunanetra menjadi terang, bagi tunarungu internet mengubah kesenyapan jadi berbicara. Bagi tunadaksa internet terang memampukan mobilitas mereka dalam banyak hal. Beragam manfaat yang sanggup dihasilkan dari teknologi ini diantaranya, internet bisa mengakses sosial media sebagai alat pemasaran online, mencar ilmu dan berkarya dengan smartphone untuk interaksi sosial, pendidikan dan pekerjaan, mengoptimalkan fungsi blog untuk menyebarkan dan menghasilkan uang, manfaat aplikasi mobile untuk beraktivitas secara mandiri, dan masih banyak lagi manfaat lainnya.


Saya berpikir, internet bukan hanya menumbuhkan kemandirian bagi penyandang disabilitas. Lebih dari itu kemampuan penyandang disabilitas dalam memanfaatkan teknologi internet memampukannya untuk membantu orang lain termasuk non disabilitas. Sederhana saja, pernah seorang tunanetra membantu temannya yang non disabilitas untuk memesan kendaraan online. Dalam beberapa kasus, juga bisa ditemukan hal yang lebih besar, bagaimana melalui internet penyandang disabilitas sanggup membuka lapangan kerja dan memberi kesempatan bekerja bagi orang lain, termasuk orang-orang non disabilitas. Itu artinya, internet membuka celah bagi kekerabatan yang setara antara disabilitas dan non disabilitas, memberi pemenuhan martabat kemanusiaan yang sesuai bagi setiap orang apapun kondisi fisiknya.


Terakhir saya ingin mengutip pernyataan dari psikolog ternama Sartono Mukadis yang pernah saya temui di rumahnya lima belas tahun lalu. Saat itu Pak Sartono, demikian sapaan akrabnya mengatakan, “Suatu ketika akan datang masanya dimana para penyandang disabilitas akan terbantu kemandiriannya berkat teknologi yang terus berkembang. Akan datang masanya di Indonesia aplikasi –aplikasi yang memudahkan mobilitas penyandang disabilitas sehingga keterbatasannya bisa menembus batas. Teknologi itulah yang berjulukan internet”.


Kala itu lantaran penyakit diabetes yang di deritanya menyebabkan Sartono harus memakai dingklik roda. Sartono optimis internet bisa mempengaruhi kehidupan sosial dan ekonomi penyandang disabilitas. Tahun 2009 Sartono wafat. Ucapan Sartono Mukadis itupun sekarang terbukti. Teknologi internet sekarang terus berkembang. Smartphone yang memudahkan tunanetra untuk berinteraksi sudah menjamur. Keunggulan internet ini pun sejatinya harus bisa dioptimalkan oleh penyandang disabilitas.



2. Contoh 2


Berikut ialah pola esai perihal internet yang berjudul Internet Membuat Difabel Netra Mampu Memandang dan Dipandang Dunia, dikutip dari laman kartunet.com, tanggal 2 Februari 2019.


Internet Membuat Difabel Netra Mampu Memandang dan Dipandang Dunia

Oleh : Syarif Sulaeman


Internet menjadi sebuah kemajuan teknologi yang dikala ini telah sangat begitu bersahabat dengan kehidupan manusia. Teknologi yang awal perkembangannya hanya ditujukan untuk keperluan militer oleh US Department of Defense (Departemen Pertahanan Amerika Serikat) pada tahun 1969 ini sekarang seolah telah menjadi sebuah kebutuhan primer bagi semua orang.


Proyek yang pada mulanya berjulukan ARPANET (Advanced Researh Project Agency Network) yang dikala itu hanya menghubungkan empat situs yakni Stanford Research Institute, University of California, Santa Barbara, dan University of Utah, seiring dengan perkembangan zaman telah bisa menghubungkan jutaan insan di muka bumi.


Tak lagi sebatas pada sektor militer, pengembangan internet telah menjalar ke banyak sekali sektor kehidupan. Bidang pendidikan, kesehatan, hiburan, sampai dunia usahapun mulai memasuki abad digitalisasi. Kemajuan ini tentunya berdampak pada keseharian insan yang semakin mudah sehingga menciptakan dunia seolah berada dalam genggaman tangan yang sanggup dijelajahi dengan sentuhan ujung jari.


Sebagai bab dari masyarakat modern, penyandang difabel netra tentu ikut mencicipi kemajuan teknologi dunia virtual ini. Dengan dukungan perangkat yang telah terpasang acara pembaca layar, para difabel netra telah bisa memaksimalkan potensi internet dami kemandirian beraktifitas sehari-hari.


Berbagai layanan yang ditawarkan internet menyerupai mesin pencari, media sosial, multimedia, gaya hidup sampai jual beli online turut dirasakan dan dimanfaatkan oleh para difabel netra dalam keseharian mereka. Para pengembang layanan internet dan perangkat baik hardware maupun software juga turut bersaing menghadirkan fasilitas-fasilitas yang sanggup dimanfaatkan oleh para difabel untuk berselancar di dunia maya.


Memanfaatkan media umum menyerupai Facebook atau pesan instan menyerupai Whatsapp, Line, BBM dan lain-lain menciptakan para difabel netra sanggup dengan gampang berinterkasi dan saling banyak sekali warta bagi dalam bentuk teks, file atau audio. Tak hanya sekedar saling bertegur sapa, dengan media umum para difabel netra juga bisa mengoptimalkan media umum tersebut untuk menjalin jaringan baik antara sesame difabel netra maupun dengan non-difabel netra.


Mencari warta perihal banyak sekali hal dengan mesin pencari menyerupai Google, sekarang telah menjadi sesuatu yang gampang dilakukan. Berbagai fitur-fitur suplemen menyerupai Google Assistance pada Android, Siri pada perangkat IOS da Cortana pada perangkat yang memakai OS besutan Microsoft semakin mempermudah difabel netra mengeksplorasi banyak sekali hal di internet.


Difabel netra yang masih menjalani masa studi sangat terbantu ketika harus mencari rujukan mengenai materi-materi pembelajaran, mencari buku-buku elektronik dengan banyak sekali jenis juga begitu gampang dilakukan, sampai mempublikasikan sebuah karya tulis melalui media blog serta forum-forum online menciptakan difabel netra sanggup memperlihatkan bantuan pemikirannya terhadap dunia.


Menyuarakan hak-hak yan semestinya dipenuhi melalui situs-situs publik menyerupai change.org, menyebarkan semangat hidup dengan sesame melalui situs-situs di media sosial, membangun jaringan bisnis online dengan produk-produk yang menarik, sampai memperlihatkan kreasi melalui media publikasi menyerupai Youtube, Blogspot, dan sebagainya memperlihatkan bahwa difabel netra pun mempunyai kualitas yang patut dipertimbangkan.


Pengembangan aplikasi-aplikasi penunjang aktifitas menyerupai Go-Jek, Grab, Uber, dan sebagainya juga turut berperan menciptakan difabel netra sanggup beraktifitas dari sebuah lokasi ke lokasi tujuan dengan kondusif dan nyaman. Adanya Google Maps, Lazarillo, serta aplikasi lain yang sejenis juga sangat membantu difabel netra menelusuri rute-rute perjalanan yang hendak dituju secara mandiri.


Mendeteksi objek-objek di lingkungan sekitar memakai banyak sekali aplikasi-aplikasi berbasis online menyerupai Eye-D, Tap Tap See serta By My Eyes menciptakan keterbatasan pada indera penglihatan semakin tak terasa membatasi. Lahirnya perangkat serta software scanner menyerupai Open Book, Mas Jawa dan sebagainya menciptakan kegiatan membaca goresan pena yang dulunya membutuhkan derma dari orang lain, sekarang telah sanggup dilakukan sendiri oleh para difabel netra.


Memesan produk-produk dari banyak sekali toko online menyerupai Lazada, Tokopedia, Bukalapak dan sejenisnya untuk memenuhi kebutuhan dan gaya hidup sehari-hari, menjadi tugas konkret internet melatih kemnadirian diri para difabel netra. Selanjutnya bukti tugas konkret internet meningkatkan kemandirian difabel netra nampak pada kemampuan melaksanakan pembayaran melalui fitur internet banking yang memperlihatkan kemudahan bagi para difabel netra dalam bertransaksi baik transfer maupun pembayaran tagihan lainnya.


Berkat kemajuan dan pengembangan internet, difabel netra tak perlu lagi risau akan batasan-batasan yang berusaha dibentuk oleh pihak-pihak yang masih berpikiran tradisional, lantaran dengan adanya internet difabel netra bisa menjelajahi dan mengeksplorasi banyak sekali hal di dunia ini. Anggapan-anggapan sinis terhadap difabel netra harus bisa dipatahkan dengan memanfaatkan internet sebagai wadah pembuktian kompetensi, sehingga kemunculan portal-portal yang menyuarakan serta menampilkan potensi difabel netra menyerupai kartunet harus didukung secara konsisten.


Jika Stevland Hardway Morris aau lebih dikenal dengan Stevie Wonder talenta dan karya musiknya masih dikenang sampai dikala ini, difabel netra painpun bisa melaksanakan hal yang sama. Didukung oleh kemajuan teknologi khususnya internet, difabel netra sanggup mempublikasikan potensi dan karya yang ia miliki di banyak sekali situs-situs online menyerupai Youtube, Blogspot, Facebook, dan lain sebagainya.


Internet hanyalah sebuah media, efektif tidaknya media tersebut tergantung pada kemapuan pengguna memaksimalkan media tersebut. Ibarat pisau yang dipakai untuk memotong, ibatar senjata yang dipakai untuk menembak sasaran, semuanya tergantung pada sebaik apa orang yang memakai alat tersebut untuk mencapai tujuan.


Para pengembang teknologi telah berusaha menghadirkan internet sebagai dunia yang inklusif yang sanggup diterima bagi seluruh kalangan termasuk difabel netra. Pilihannya sekarang sepenuhnya berada di tangan difabel netra itu sendiri, mau membuka diri dan berpacu dengan kemajuan teknologi zaman now atau berdiam diri menikmati stigma-stigma yang meninabobokan dalam baying-bayang ketertinggalan.


Bersama internet, difabel netra bisa memandang kembali cakrawala dunia tanpa ada batas dan diskriminasi. Menjadi diri sendiri serta mengasah potensi untuk punya kualitas pada sebuah bidang kompetensi yang memperlihatkan bahwa difabel netra pun sanggup dan pantas berada di barisan insan-insan terbaik.


Mewujudkan angan serta mimpi menuju hidup yang lebih baik, yang mengantarkan menuju sebuah titik pencapaian daerah memandang dan dipandang oleh dunia. Dengan internet, difabel netra juga bisa mandiri.



Demikianlah ulasan singkat perihal pola esai perihal internet. Artikel lain yang sanggup dibaca di antaranya adalah jenis-jenis karangan semi ilmiah, jenis-jenis prosa non fiksi, jenis-jenis prosa baru, contoh tajuk planning singkatcontoh resensi buku pelajarancontoh resensi buku cerpencontoh cerpen singkat beserta strukturnyacontoh novel terjemahancontoh sinopsis film, dan contoh sinopsis buku kumpulan puisi. Semoga bermanfaat. Terima kasih.



Sumber https://dosenbahasa.com