Showing posts with label Kreatifitas. Show all posts
Showing posts with label Kreatifitas. Show all posts

Saturday, March 31, 2018

√ Teknik Kreatif Pembelajaran Bahasa

Kemampuan berbahasa merupakan kemampuan yang sangat penting untuk dikuasai oleh setiap orang. Tanpa bahasa akan menciptakan kesulitan seseorang untuk sanggup menjalin hubungan dengan orang lain. Tanpa bahasa pula, seseorang menjadi lebih sulit untuk memahami pembelajaran. Kemampuan berbahasa yakni kemampuan berkomunikasi dengan orang lain. Dengan kata lain, kemampuan berbahasa dipakai bila ada lawan atau pihak lain. Terbentuknya komunikasi yang baik terjadi apabila seseorang dan yang lain bisa mengerti satu sama lain (komunikatif). Kemampuan berbahasa diharapkan tidak hanya didalam proses pembelajaran saja, namun pula diharapkan untuk kehidupan sehari-hari.
Kreatif dalam Bahasa
Belajar bahasa tidak hanya untuk pemahaman berkomunikasi dalam kehidupan sehari-hari, namun pula diharapkan untuk penyerapan dan penyampaian materi pelajaran dalam pembelajaran. Apabila kemampuan berbahasa berkembang dengan baik, akan sejalan dengan berkembangnya kemampuan penerimaan siswa pada materi pembelajaran lainnya.

Agar bisa memakai bahasa dengan baik, tentu memerlukan waktu dan proses. Selain itu juga perlu adanya latihan-latihan yang efektif dan efisien sehingga sanggup mencapai hasil yang diharapkan. Untuk lebih mendalam pembahasan mengenai pembelajaran bahasa, mari kita bagi kemampuan berbahasa itu menjadi 4 kemampuan.

Secara umum kemampuan berbahasa mencakup :

1. Kemampuan Mendengar (Listening)

Kemampuan mendengar merupakan kemampuan yang memusatkan pada peningkatan indra pendengaran yaitu telinga. Ketika kita masih belum dewasa yang gres dilahirkan, bab yang sering dipergunakan untuk menyebarkan kemampuan berbahasa yakni telinga. Sebelum kita bisa berbicara, kemampuan berbahasa kita dipengaruhi oleh suara-suara yang didengar melalui pendengaran kita. Sehingga jikalau kita berada dilingkungan yang banyak mempergunakan (menimbulkan) bahasa daerah, maka bahasa tersebut menjadi bahasa pertama kita sebelum kita berguru bahasa lain.

Untuk menyebarkan kemampuan mendengarkan, berikut ini merupakan latihan kreatif yang sanggup membantu memaksimalkan kemampuan mendengarkan :
  • Mendengarkan Perbedaan Abjad
  • Mendengarkan Orang Berbicara
  • Mendengarkan Musik dan Lagu
  • Menonton Film

2. Kemampuan Berbicara (Speaking)

Kemampuan berbahasa kedua yang terjadi secara alami yakni berbicara. Berbicara berarti mengeluarkan bunyi yang mempunyai makna. Di dalam berbicara seseorang memberikan maksud, pemikiran, keinginan dan impian kepada orang lain. Berbicara berbeda dengan mendengarkan, alasannya yakni merupakan kemampuan aktif. Maksudnya seseorang mencari, menyusun dan mengungkapkannya lewat suara yang mempunyai makna.

Untuk menyebarkan kemampuan berbicara, berikut ini merupakan latihan kreatif yang sanggup membantu memaksimalkan kemampuan berbicara :
  • Mengucapkan Perbedaan Vocal, Konsonan dan Diptong
  • Mengucapkan Perbedaan Kemiripan Kata
  • Meniru / Mengulang Pengucapan
  • Menanggapi Pembicaraan 
  • Berkomentar

3. Kemampuan Membaca (Reading)

Kemampuan berbahasa selanjutnya yakni membaca. Seseorang akan mendapat pengalaman membaca dari proses pendidikan. Membaca dalam pembahasan ini yakni mengucapkan kata atau kalimat dari sebuah sumber bacaan tertulis. Meindentifikasi simbol, karakter, karakter dan melafazkannya dengan bunyi sampai mempunyai makna merupakan kemampuan yang biasanya di sanggup dibangku pendidikan sekolah. Kemampuan membaca yakni pemaksimalan fungsi mata (penglihatan) dan verbal (pengucapan).

Untuk menyebarkan kemampuan membaca, berikut ini merupakan latihan kreatif yang sanggup membantu memaksimalkan kemampuan membaca :
  • Membaca Nyaring
  • Membaca Cepat
  • Membaca Makna

4. Kemampuan Menulis (Writing)

Setelah seseorang bisa menguasai sedikitnya kemampuan mendengarkan, berbicara dan membaca, maka gres lah kemampuan berbahasa berikutnya sanggup dikembangkan dengan baik yaitu kemampuan menulis. Menulis merupakan kemampuan yang berkaitan dengan membaca. Dengan bisa membaca (mengenal tanda, simbol, huruf), ia akan bisa menyebarkan kemampuan menulisnya.

Untuk menyebarkan kemampuan menulis, berikut ini merupakan latihan kreatif menulis yang sanggup membantu memaksimalkan kemampuan menulis :
  • Menghubungkan titik menjadi karakter / simbol
  • Mencontoh Tulisan / Plagiat
  • Menulis Indah
  • Menulis Cepat
Selain 4 kemampuan umum berbahasa diatas, kemampuan khusus lainnya berkaitan dengan :

1. Penggunaan Tata Bahasa (Grammar)

Ada kemampuan khusus dalam berbahasa yaitu kemampuan memakai tata bahasa. Setiap bahasa yang ada di seluruh dunia mempunyai tata bahasa. Tata bahasa berarti hukum dalam penggunaan bahasa, baik itu dalam kemampuan aktif berbicara maupun kemampuan aktif menulis. Berbagai jenis bahasa mempunyai hukum masing-masing yang mungkin saja ada yang seolah-olah ada pula yang berbeda.

Kebanyakan kemampuan bahasa kita terbentur dengan keterbatasan pengetahuan mengenai tata bahasa. Sebagian menganggap tata bahasa yakni urusan yang lebih sukar dalam berbahasa. Sehingga dalam kehidupan sehari-hari pada praktek berbahasa kita, kadang-kadang terbelit dengan tekanan dari keharusan penggunaan tata bahasa.

Untuk mempermudah kita menyebarkan kemampuan tata bahasa, ada beberapa latihan
  • Mengenal kategori kata dalam tata bahasa
  • Mengenal sifat dan ciri dalam tata bahasa

2. Penggunaan dan Pemilihan Kosa Kata (Vocabulary)

Kata merupakan bab terkecil yang mempunyai makna dalam bahasa. Bahasa terbentuk dari karakter - kata - kalimat - paragraf. Dalam penggunaan bahasa, seseorang memerlukan namanya kosa kata. Kosa kata merupakan perpustakaan / gudang kata yang dimiliki oleh seseorang yang dipergunakan ketika ia berkomunikasi dengan orang lain.

Untuk menyebarkan dan memperbanyak kosakata, kita perlu menyerap kata-kata baru. Namun untuk menghindari terpendamnya kosa kata lama, maka perlu adanya latihan-latihan efektif.
  • Memperhatikan tulisan-tulisan menarik pada kehidupan sehari-hari
  • Menghubungkan kata-kata gres dengan kata-kata lama
  • Mencari sumber materi rujukan dan perbandingan

Terima kasih sudah membaca, supaya bermanfaat.
Sumber http://menofschool.blogspot.com

Tuesday, February 27, 2018

√ Pelatihan Kreatifitas Siswa

Banyak hal yang bisa kita lakukan untuk pembinaan kreatifitas siswa di sekolah, terlepas dari apakah sekolah kita negeri atau bukan, reguler atau bukan, tingkat dasar atau lanjutan. Beberapa diantaranya akan kita bahas pada bab ini.
Banyak hal yang bisa kita lakukan untuk  √ Pembinaan Kreatifitas Siswa
Image Source : http://freedesignfile.com

Sebelum lebih lanjut kita membahas bentuk kegiatan-kegiatannya, tentu sebaiknya kita perlu mengetahui mengapa kreatifitas siswa kita mesti dikembangkan dan dibina? Jika kita bertanya alasannya, hal ini akan menyangkut mengenai tujuan dan maksud training kreatifitas siswa.

Tujuan Pembinaan Kreatifitas Siswa

Beberapa maksud dari training dan pengembangan kreatifitas siswa antara lain sebagai berikut :

1. Sebagai Wahana Apresiasi.

Siswa sangat potensial sekali dalam beberapa bidang dalam kehidupan. Potensi yang dimiliki siswa akan berkembang dengan pesat apabila ada kesempatan yang diberikan kepadanya untuk mengekspresikan atau mengapresiasikan sehingga menjadi mungkin sekali potensi-potensi yang bersifat positif akan teraplikasi dalam dunia nyata.

2. Sebagai Antipasi Potensi Negatif.

Potensi yang dimiliki siswa khususnya anak muda sangat besar sekali. Potensi tersebut terbagi menjadi 2 yaitu potensi positif dan potensi negatif. Kedua potensi yang dimiliki akan sama-sama bersaing untuk muncul pada diri siswa. Jika salah satu lebih menonjol, maka potensi yang menonjol akan menjadi peredam munculnya potensi lain.

Maka dari itu potensi positif lah yang mesti dimunculkan biar kejiwaan individu tersebut menjadi manfaat bagi dirinya dan orang lain. Jika salah pembinaan, potensi negatif bisa lebih gampang berkembang dan menghambat perkembangan potensi positif.

Bentuk Kegiatan Pembinaan dan Pengembangan Kreatifitas

Dari maksud perlunya dikembangkan kreatifitas siswa, maka perlu pula lah dibina dengan beberapa kegiatan pengembangan potensinya yang antara lain sebagai berikut :

Kegiatan Intra dan Ekstra

Di setiap sekolah mempunyai kegiatan-kegiatan yang berbeda antara satu sekolah dengan sekolah yang lain. Hal ini bisa dikarenakan kegiatan-kegiatan yang memungkinkan atau mempunyai minat yang banyak dari siswanya sehingga sekolah mengembangkannya, atau mungkin pula lantaran sekolah lain setingkat mempunyai kegiatan tersebut, sehingga sekolah mengadakannya.

Terlepas dari kebutuhan sekolah, kegiatan intra yang kita kenal sebagai kegiatan yang sebagian besar bersifat ilmiah. Biasanya di sekolah kita menemukan Organisasi Siswa Intern Sekolah (OSIS) yang dibina oleh wakil bidang kesiswaan. OSIS bisa diarahkan menuju cara berguru kelompok atau organisasi yang kemajuannya akan lebih efektif jika terjalin kerjasama antar satu siswa dengan yang lainnya.

Selain kegiatan bentuk intern sekolah, adapula yang berbentuk ekstra. Di sebagian banyaknya sekolah kita lebih bersahabat dengan istilah kegiatan ektrakurikuler. Dimana pada kegiatan-kegiatan ektra (tambahan) pada siswa bisa menentukan satu atau beberapa kegiatan yang diminatinya atau sesuai dengan bakatnya yang muncul.

Kegiatan ektra umumnya ialah kepramukaan, palang merah, paduan suara, musik dan band, olah-raga, drumband, menari, kepecintaalaman, drama dan sastra, ketrampilan, dan banyak lagi kegiatan yang pelaksanaannya bisa diubahsuaikan dengan kebutuhan penerima didik dan kemampuan sekolah kita.

Mading

Mading atau kepanjangannya Majalah Dinding dimana berbagai bentuk kreatifitas lembaran dan banyak sekali informasi dikembangkan disini. Apapun isi dari mading itu tergantung pengelola dan pengisinya. Mading yang elok merupakan dimana ada dinamisasi informasi dan kreatiftas di dalamnya. Artinya, isi dari mading tidak akan monoton atau tanpa isi dan tujuan yang jelas. Di dalam mading, kita bisa melihat potensi-potensi yang berkembang dari siswa-siswa. Apakah berkembang dari bentuk goresan pena (puisi, cerpen, laporan, berita, resensi, dll) atau dari bentuk kreatifitas seni rupa dan grafis (kaligrafi, lukisan, sketsa, gambar, dll).

Dinamisasi atau berkelanjutannya sebuah mading yang baik tidak lepas dari minat para siswa terhadap mading dan isinya itu sendiri yang dimotivasi dengan banyak sekali bentuk penghargan terhadap kemampuan yang dimiliki mereka. Tanpa motivasi dan minat siswa, mading tidak akan bertahan lama. Penghargaan merupakan bentuk motivasi yang menyenangkan bagi siswa yang mana tidak selalu harus dalam bentuk formal. Bisa saja mereka diberikan penghargaan dalam bentuk piagam "Konten Favorit", "Konten Terunik", "Konten Terbaik" atau lainnya.

Jika pun sekolah atau pengelola lebih bisa bisa saja diberikan penghargaan dalam bentuk barang yang mendukung minatnya. Misalnya, yang terbaik menciptakan puisi diberikan buku terkait puisi dan bahasa, yang terbaik menciptakan gambar atau lukisan diberikan alat lukis, pewarna dan sejenisnya.

Kunjungan Sekolah

Kunjungan sekolah merupakan salah satu kegiatan training budpekerti siswa. Dengan kata lain dengan kegiatan kunjungan sekolah, ia bisa refresing, mencicipi sekolah lain, silaturahmi dengan siswa sekolah lain. Secara umum, siswa akan mendapat pengalaman berbeda dari sekolah lain yang mungkin tidak ia alami di sekolahnya sendiri.

Kunjungan sekolah tentu perlu melibatkan unsur formal dari suatu sekolah dengan sekolah yang dituju. Oleh alasannya ialah itu kegiatan yang bersifat formal ini, perlu lah lebih banyak partisipasi dari guru atau pihak sekolah sebagai fasilitator kegiatan. Perlu dihindari kegiatan kunjungan sekolah tanpa didampingi oleh guru atau pihak sekolah. Hal ini untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diharapkan atau tidak perlu.

Kunjungan sekolah bisa kita sebut pula layaknya studi banding. Membandingkan disini bukan bermaksud membandingkan "sekolahku lebih baik", namun mendapatkan tumpuan dan ide pengembangan sekolah bagi para siswa dan guru yang mengunjungi. Kunjungann pun tidak harus ke sekolah yang maju dari segi kemudahan dan bangunan, bisa saja berkunjung ke sekolah yang terdekat, sekolah setingkat atau sekolah yang bersedia untuk dikunjungi. Bentuk kunjungan sekolah pun tidak mesti harus bersifat extra formal dengan program atau ritual penyambutan macam-macam. Kunjungan sekolah mungkin saja hanya dilakukan antar guru mata pelajaran terkait (sama) dengan kegiatan berguru bersama.

Kunjungan Tempat Bersejarah

Selain kunjungan antar sekolah, kegiatan pengembangan kreatifitas siswa bisa dalam bentuk kunjungan ke daerah bersejarah atau yang berkatan dengan sejarah ibarat ke makam pahlawan, bab jalur napak tilas perjuangan, museum dan daerah atau lokasi bersejarah lainnya.

Kunjungan ke lokasi bersejarah tentu saja memakan waktu dan biaya yang tidak sedikit, sehingga sekolah (guru) mestilah mempersiapkan rencana yang cukup matang untuk melaksanakannya. Walaupun agak banyak tantangannya untuk melakukan kunjungan bentuk ibarat ini, akan tetapi bukan berarti tidak bisa dilakukan.

Lewat kunjungan ke daerah bersejarah tersebut, para siswa akan bisa merubah perspektif (cara pandang) mereka mengenai berguru tidak harus text book semata, akan tetapi berguru bisa saja melalui pengamatan. Hal ini akan memicu kreatifitas berguru mereka bahwa selain buku diluar sana banyak sumber belajar.

Kunjungan Tempat Praktek Pembelajaran

Bentuk kegitan lainnya ialah kunjungan ke daerah praktek pembelajaran. Tempat praktek pembelajaran bisa ibarat pembuatan tahu-tempe, pembuatan batik-sasirangan, daerah digital printing dan percetakan, lahan perkebunan, lahan pertanian, tambak ikan, dan tempat-tempat yang memungkinkan untuk sekolah kunjungi dengan biaya yang cukup terjangkau.

Mungkin tidak semua memungkinkan tempat-tempat praktek pembelajaran untuk dikunjungi oleh sekolah kita. Guru yang menangani perlu lah kreatif dan selektif pula memilihkan kan potensi daerah yang bisa dikunjungi dalam rangka pembelajaran siswanya.

Rekreasi

Selain rekreasi menjadi suatu kegiatan yang mungkin dilakukan di setiap tamat tahun pelajaran sebagai bentuk refresing atau penyegaran sehabis sekian usang menjalani rutinitas berguru di ruangan, rekreasi bisa dipergunakan untuk tujuan training kreatifitas dalam bentuk kujungan daerah wisata.

Rekreasi ialah kegiatan yang menyenangkan bagi sebagian besar siswa dan guru yang ikut tentunya. Secara sepintas kegiatan ini merupakan hiburan, penyegaran, jalan-jalan. Walaupun demikian, kita bisa menanamkan pendidikan secara kreatif kepada para siswa sehingga mereka tidak merasa itu menjadi pelajaran yang terikat dengan nilai angka. Mereka bisa diberikan kiprah yang tidak terlalu ketat, namun memperlihatkan pembelajaran hidup yang berharga bagi mereka.

Kita bisa menanmkan rasa cinta tanah air, kepedulian lingkungan, kerja tim (team work) atau hal-hal yang tidak melepaskan rasa menyenangkan atau menciptakan kesenangan berlebihan. Sehingga dalam perjalanannya selama kegiatan rekreasi memperlihatkan makna dan kesan yang baik bagi mereka.

Mengikuti Perlombaan

Perlombaan merupakan kegiatan kompetitif sesama rekan atau se-tingkat diri siswa. Lomba bisa menumbuhkan motivasi atas minat dan bakat yang mereka miliki. Mereka bisa ambil bab untuk mengikuti biar mereka sanggup mengenal sebesar apa keinginan mereka bisa dicapai dalam kehidupan nyata.

Banyak sekali lomba-lomba yang diselenggarakan baik itu setingkat pendidikan atau umur maupun secara umum. Lomba yang diselenggarakan pun ada yang di luar sekolah, online atau di dalam sekolah itu sendiri.

Dari sekian banyak lomba-lomba yang diselenggarakan dengan banyak sekali bidang keahlian dan minat, tidak semua siswa kita mengerti akan lomba dan untuk apa lomba ibarat itu, mungkinkan mereka menang dan beberapa pemikiran yang muncul di diri penerima didik.

Disini perlu lah peranan guru sebagai motivator untuk mengenal dan memperkenalkan kepada penerima didik wacana manfaat lomba itu diikuti. Dukungan guru dan sekolah sangatlah diharapkan biar para siswa bisa menumbuhkan motivasi dalam diri mereka. Kita boleh sebut motivasi luar tersebut sebagai bentuk pancingan sampai siswa sanggup memotivasi dirinya sendiri untu maju dan berkembang.

Sebagai bentuk penghargaan biar para siswa termotivasi untuk menjadi kreatif, maka perlu kiranya guru memperlihatkan apresiasi kepada mereka ibarat yang saya kutip dari sebuah situs http://okeschool.com :
  1. Guru menghargai hasil-hasil pikiran kreatif siswa.
  2. Guru respek terhadap pertanyaan, ide dan solusi siswa yang tidak biasa (unusual)
  3. Guru memperlihatkan bahwa gagasan siswa ialah mempunyai nilai yang ditunjukkan dengan cara mendengarkan dan mempertimbangkan. Pada tataran ini, guru memberi kesempatan kepada siswa untuk menjelaskan kepada orang lain.
Terima kasih sudah membaca semoga bermanfaat. Salam!

Referensi :

  • http://artikel.okeschool.com/artikel/aktivitas-dan-hiburan/592/cara-meningkatkan-kreativitas-siswa.html

Sumber http://menofschool.blogspot.com

Tuesday, February 20, 2018

√ Aktivitas Inovatif Pengembangan Diri Siswa

Selain acara ekstrakurikuler sebagai acara pembinaan diri siswa, adapula kegiatan-kegiatan inovatif yang sanggup menjadi acara pengembangan potensi yang dimiliki siswa di sekolah kita.

Dengan melihat keterbatasan yang dimiliki oleh sekolah, kita perlu memandangnya tetap sebagai hal yang positif. Siswa yang merupakan bab dari element utama dalam pendidikan di sekolah yang sebetulnya mempunyai potensi-potensi luar biasa. Hanya saja potensi tersebut tidak nampak terlihat atau hanya terlihat kasat mata. Salah satu alasan mengapa potensi-potensi tersebut tidak berkembang di sekolah ialah sekolah tersebut belum atau tidak menawarkan kesempatan untuk mengembangkannya lewat kegiatan-kegiatan pengembangan potensi.

 Siswa yang merupakan bab dari element utama dalam pendidikan di sekolah yang sebenarny √ Kegiatan Inovatif Pengembangan Diri Siswa
Kreatif dan Inspiratif
Sumber Ilustrasi : https://www.innovationmanagement.se/author/anderssundelin/
Ada beberapa opini saya mengenai cara menyebarkan diri siswa selain acara ektrakurikuler yang disini saya akan bagikan kepada Ibu, Bapak Guru dan kawan-kawan pembaca.
  1. Memaksimalkan Organisasi Kelas.
    Organisasi kelas yang bina oleh wali kelas perlu untuk dimaksimalkan fungsi dan tugas-tugasnya. Memaksimalkan fungsi organisasi kelas antara tingkat SMP/MTs dengan tingkatan SMA/SMK/MA sangatlah berbeda baik dari kerumitan tugas, pengurusnya sampai cara pembinaannya terutama ketika kita menjadi wali kelas.

    Bagi pengurus kelas pada tingkatan SMP/MTs perlu diajarkan bagaimana mengelola organisasi kelas  dengan tugas-tugas yang sederhana dan gampang untuk dipahami pada tingkatan pemikiran mereka. Misalnya, pengelolaan tabungan tahap awal diberikan kepada bendahara kelas. Ia dibina oleh wali kelas untuk menerima, mencatat setiap uang tabungan dari teman sekelas dan melaporkannya kepada wali di setiap kali agenda menabung. s3ki kebersihan diberikan kiprah sederhana contohnya membagi agenda kebersihan kelas dengan dibantu oleh wali kelas. Mengajak anggota kelas untuk menjaga kebersihan dengan cara mengontrol jalannya pelaksanaan kebersihan kelas. Jika ia mempunyai inspirasi terkait tugasnya, sangat baik bagi wali kelas untuk mendengarkan atau mendukung penerapan dari idenya tersebut.
  2. Membuat Majalah Dinding.
    Majalah dinding mempunyai manfaat yang besar guna pengembangan diri siswa. Kreatifitas, inspirasi dan emosi mereka sanggup disalurkan dalam bentuk karya-karya lembaran yang bervariasi. Mereka sanggup menyalurkan talenta atau minat mereka dalam hal goresan pena menyerupai cerpen, artikel, puisi, gaya menulis, khat/kaligrafi, menggambar, melukis atau memberi pendapat terhadap sebuah karya orang lain.
  3. Membuat Diskusi Ringan.
    Salah satu acara mudah lainnya ialah diskusi pinggiran yang ringan. Tidak menyerupai diskusi kaum intelektual yang mempunyai wawasan luas terhadap apapun yang dibahas, para siswa cukup dimulai dengan diskusi tingkat dasar yang membahas permasalahan sederhana. Kita sanggup memanfaatkan waktu luang beberapa menit (10 - 15 menit) dikala istirahat contohnya sambil berkumpul dengan cara semi formal atau tidak formal. Para siswa sanggup sambil minum atau ngemil.

    Diskusi ringan sanggup kita laksanakan di daerah duduk bawah pohon, cafetaria, depan kelas atau tempat-tempat yang teduh. Diskusi ringan merupakan latihan bagi siswa untuk percaya diri menawarkan pendapatnya (opini) kepada orang lain dan juga merupakan tahap dasar kepada berguru kelompok atau klub belajar.
  4. Membuat Klub Belajar.
    Kelompok Belajar ialah salah satu cara yang sangat anggun untuk dibina kepada para siswa. Kelompok atau klub berguru merupakan wahana berguru bahu-membahu (saling bertukar fikiran, informasi, pengetahuan, wawasan) yang mana hal tersebut lebih mempercepat pemahaman mereka dibandingkan dengan berguru sendiri-sendiri.
  5.  Siswa yang merupakan bab dari element utama dalam pendidikan di sekolah yang sebenarny √ Kegiatan Inovatif Pengembangan Diri Siswa
    Belajar Bersama
    Sumber Ilustrasi : aciknadzirah.blogspot.com/search?q=pembinaan-kreatifitas-siswa" target="_blank">penyegaran dalam proses pembelajaran dan mengurangi kebosanan siswa ketika di ruang kelas.
    Terima kasih sudah membaca, supaya bermanfaat.
    Sumber http://menofschool.blogspot.com