Cara Mengukur Thermistor PTC dan NTC dengan Multimeter – Thermistor (NTC/PTC) merupakan jenis resistor yang nilai resistansinya sanggup dipengaruhi oleh suhu atau temperatur di sekitarnya. Untuk menguji atau mengukur apakah sebuah Thermistor NTC maupun PTC sanggup berfungsi dengan baik atau tidak, kita sanggup memakai Multimeter Digital ataupun Multimeter Analog dengan santunan alat pemanas menyerupai solder listrik (soldering iron), Pengering rambut (Hair dryer) atau jenis-jenis pemanas (Heater) lainnya. Selain sanggup mengukur atau menguji Thermistor, kita juga sanggup membedakan jenis Thermistor yang yang kita ukur/uji tersebut apakah merupakan jenis Thermistor PTC (Positive Temperature Coefficient) atau jenis Thermistor NTC (Negative Temperature Coefficient).
Berikut ini yaitu cara untuk mengukur Thermistor NTC dan PTC dengan memakai Multimeter :
Cara Mengukur Thermistor PTC
(Positive Temperature Coefficient)
- Atur Posisi Saklar Multimeter pada posisi Ohm (Ω)
- Hubungkan Probe pada Kaki Thermistor (Thermistor tidak mempunyai Polaritas)
- Dekatkan Mata Solder (Soldering Tip) yang panas ke Thermistor (pastikan jangan menyentuh Thermistor, alasannya akan merusak bungkusan Thermistor).
- Perhatikan Display Multimeter, nilai Resistansinya akan naik sebanding dengan suhu tinggi disekitarnya.
* Kita juga sanggup memakai Hair Dryer atau pemanas lainnya untuk menaikkan suhu disekitar Thermistor.
Cara Mengukur Thermistor NTC
(Negative Temperature Coefficient)
- Atur Posisi Saklar Multimeter pada posisi Ohm (Ω)
- Hubungkan Probe pada Kaki Thermistor (Thermistor tidak mempunyai Polaritas)
- Dekatkan Mata Solder (Soldering Tip) yang panas ke Thermistor (pastikan jangan menyentuh Thermistor, alasannya akan merusak bungkusan Thermistor).
- Perhatikan Display pada Multimeter, nilai Resistansi akan turun sebanding dengan suhu tinggi disekitarnya.
* Kita juga sanggup memakai Hair Dryer atau pemanas lainnya untuk menaikkan suhu disekitar Thermistor.
Thermistor dinyatakan Rusak atau tidak sanggup berfungsi sebagai mestinya apabila ketika pengukurannya terjadi kondisi menyerupai dibawah ini :
- Nilai pada Multimeter selalu berada di posisi “0” ketika diukur, hal ini artinya Thermistor tersebut “Short” atau terjadi “hubungan singkat”. Nilai pada Multimeter selalu berada di posisi “Tak terhingga / infinity” ketika diukur, hal ini artinya Thermistor tersebut “Open” atau “Putus”.
- Nilai pada Multimeter tidak stabil atau pertanda pada nilai tertentu tetapi tidak turun ataupun naik maka Thermistor tersebut juga dalam kondisi Rusak.
Jika kita ingin mengetahui apakah jenis Thermistor yang diukur tersebut yaitu jenis Thermistor PTC atau NTC, maka kita sanggup mengetahuinya dengan cara membaca nilai resistansi Thermistor yang bersangkutan pada ketika diukur. Jika nilai resistansinya naik pada suhu panas, maka Thermistor yang diukur tersebut yaitu Thermistor jenis PTC. Sedangkan kalau nilai resitansinya menurun ketika suhu disekitarnya tinggi (panas) maka jenis Thermistor tersebut yaitu NTC.
Untuk lebih sempurna dan terang mengetahui karakteristik dari Thermistor kita sanggup membaca data sheet yang disediakan oleh Produsennya dengan men-d0wnl0ad data sheet tersebut dari situs produsennya. Baca juga : Pengertian Thermistor (PTC/NTC) dan Karakteristiknya.
Sumber https://teknikelektronika.com/