Wednesday, June 14, 2017

Perbedaan Epirogenesa Dan Orogenesa Terlengkap

Di dalam ilmu geologi, ada istilah yang dinamakan dengan tektonisme. Jika dijelaskan secara terperinci, mempunyai hubungan yang dekat dengan pergerakan lempeng tektonik. Pergerakan lempeng tektonik biasanya akan mengakibatkan pergeseran lapisan bumi baik secara vertikal maupun horisontal. Pergerakan tersebut dikenal dengan sebutan tektonisme. Kenampakan yang dihasilkan dari pergeseran lempeng tersebut biasanya menghasilkan patahan maupun lipatan sehingga menjadikan perubahan bentuk muka bumi Gerakan tektonik sendiri dibedakan menjadi 2 macam, yaitu gerak epirogenesa dan gerak orogenesa. Nah untuk membedakan kedua gerakan tersebut, di bawah ini akan dijelaskan perbedaannya.


Gerak Epirogenesa


Gerak epirogenesa merupakan gerakan yang terjadi pada lapisan kulit bumi, dan biasanya gerakan tersebut dilakukan secara horisontal (mendatar) dan vertikal (tegak lurus). Gerakan ini diakibatkan oleh pengangkatan dan penurunan permukaan bumi yang berlangsung secara lama, bergerak dengan lambat dan juga berada di wilayah yang sangat luas. Epirogenesa sendiri terbagi menjadi 2 macam gerakan yaitu epirogenesa kasatmata dan epirogenesa negatif.


1. Epirogenesa positif


Adalah gerakan epirogenesa di mana terjadi gerakan turunnya sebuah daratan, sehingga terlihat seolah – oleh permukaan air menjadi naik. Peristiwa ini sanggup dengan gampang ditemukan di sungai ataupun di pantai. Contohnya yaitu:



  • Terjadi penurunan di beberapa pulau di Indonesia, menyerupai di Kepulauan Maluku sampai ke pulau Banda. Setiap tahunnya pulau – pulau tersebut turun sebanyak 1 cm.

  • Turunnya lembah yang terdapat di sungai Kongo, Afrika sampai mencapai 2.000 km di bawah permukaan laut.


2. Epirogenesa negatif


Merupakan gerakan epirogenesa di mana terjadi kenaikan suatu daratan, sehingga terlihat seolah – olah permukaan air menjadi turun. Contoh dari insiden ini yaitu:



  • Naiknya daratan tinggi atau plato di Colorado, Amerika Serikat. Mengalami pengangkatan sekitar 1.000 meter semenjak 5 juta tahun yang lalu.

  • Terjadi kenaikkan pulau Simeulue pada potongan utara, dikala terjadi gempa bumi di Aceh, Indonesia.

  • Pantai Stockholm yang mengalami kenaikan sekitar 1 meter setiap 100 tahun.


Ciri – ciri gerakan epirogenesa sanggup dilihat dari karakteristik yang ada, menyerupai garis pantai. Pada garis pantai menjadi salah satu tanda dari gerakan epirogenesa yang sanggup dengan gampang untuk dilihat. Dari garis pantai ini sanggup dilihat apakah terjadi penurunan ataupun kenaikan permukaan air laut, kalau iya maka telah terjadi pergerakan lempeng tektonik secara epirogenesa.


Gerak Orogenesa


Orogenesa sendiri berasal dari kata oros yang mempunyai arti pegunungan dan gennos yang berarti pembentuk. Sehingga gerakan orogenesa sanggup diartikan sebagai suatu gerakan yang membentuk pegunungan. Pengertian dari orogenesa yaitu sebuah gerakan yang terjadi pada permukaan bumi dan gerakan tersebut sanggup berupa gerakan vertikal maupun gerakan horizontal. Gerakan tersebut menjadikan terjadi pergerakan lempeng bumi sehingga permukaan bumi menjadi terangkat atau turun, gerakan ini juga berlangsung secara cepat dan terdapat di wilayah yang sempit. Pada gerakan orogenesa sanggup menjadikan lipatan dan juga patahan.


1. Lipatan


Lipatan ini merupakan hasil dari gerakan orogenesa yang dilakukan secara horizontal sehingga menjadikan bentuk permukaan bumi menjadi berkerut, terlipat dan alhasil membentuk permukaan bumi menjadi pegunungan. Pada potongan lipatan yang mengarah ke atas disebut dengan antiklin sedangkan potongan yang melipat ke arah bawah disebut lembah lipatan atau sinklin.


Macam – macam lipatan antara lain:



  • Lipatan tegak, adanya efek dari tenaga horizontal atau tenaga radial sama dengan tenaga tangensial.

  • Lipatan miring, adanya tenaga horizontal yang tidak sama.

  • Lipatan rebah, adanya arah horizontal pada satu arah.

  • Lipatan menutup, terdapat tenaga tangensial.

  • Sesar sungkup, terdapat pergerakan yang terjadi pada sepanjang kerak bumi.


2. Patahan


Patahan yaitu suatu gerakan horizontal ataupun vertikal sehingga permukaan bumi menjadi retak atau patah. Hak ini disebabkan adanya tekanan yang cukup berpengaruh melewati titik patah batuan dan terjadi sangat cepat.


Macam – macam patahan antara lain:



  • Tanah turun, dataran yang lebih rendah daripada dataran di sekelilingnya tanggapan patahan. Disebabkan oleh adanya tarikan dari dua arah sehingga kerak bumi menjadi turun.

  • Tanah naik, dataran yang lebih tinggi daripada dataran di sekelilingnya tanggapan dari patahan. Hal ini disebabkan oleh gerakan tektogenesa horizontal yang memusat (gerakan 2 arah atau lebih sehingga kerak bumi naik).

  • Sesar, patahan yang disebabkan oleh gerak horizontal yang tidak frontal dan sebagian saja yang bergeser. Sesar sendiri dibagi menjadi 2 macam yaitu Sinistral dan Dekstral.

  • Blok Mountain, kumpulan dari pegunungan yang tersusun atas beberapa patahan. Patahan ini terjadi tanggapan adanya tenaga endogen yang berbentuk retakan – retakan.


Sedangkan bentuk – bentuk dari hasil patahan sanggup berupa:



  1. Pegunungan


Merupakan  gabungan dari beberapa gunung sehingga membentuk permukaan bumi yang seolah bergelombang dan terdapat lembah serta lekukan di antara gunung. Terdapat 2 macam daratan pegunungan yaitu:



  • Sirkum Pasifik

  • Sirkum Mediterania: Busur dalam dan busur luar



  1. Dataran tinggi


Sebuah daratan yang datar yang berada pada ketinggian 700 meter di atas permukaan laut. Dataran tinggi ini awalnya sanggup berasal dari dataran rendah yang mengalami pengangkatan. Meskipun demikian, dataran tinggi sudah mengalami pengikisan dikala ini. Akan tetapi masih terdapat sisa – sisa dari pengikisan tersebut berupa puncak – puncak tinggi dengan ketinggian yang sama, menyerupai di dataran tinggi Bandung, Jawa Barat dan dataran tinggi Karo, Sumatera Utara.



  1. Plato


Salah satu bentuk muka bumi yang berupa dataran tinggi, pada potongan atasnya relatif rata dan sudah mengalami erosi. Seperti contoh, Plato Dieng yang berada di Jawa Tengah.



  1. Depresi


Bentuk muka bumi yang mengalami penurunan. Bentuk dari depresi yang memanjang dinamakan dengan Slenk sedangkan depresi yang membulat disebut dengan Basin. Contohnya menyerupai depresi Jawa Tengah.



  1. Palung Laut


Bentuk muka bumi ini berada di dalam bahari dengan kedalaman lebih dari 5.000 meter. Palung bahari berbentuk memanjang dan sempit, hal ini disebabkan oleh proses penenggelaman yang terjadi secara terus menerus. Contohnya yaitu Palung Laut Sibolga.



  1. Ambang laut


Merupakan pembatas yang terdapat di dasar bahari yang memisahkan dua bahari dalam. Contohnya berupa Selat Gilbatar dan Ambang Laut Sulu.


Demikian perbedaan antara epirogenesa dan orogenesa. Semoga sanggup menambah pengetahuan Anda.



Sumber aciknadzirah.blogspot.com