Nah sesudah kita berguru menciptakan teladan mukena sederhana pada artikel sebelumnya, it's time to make it happen now :p . Kali ini kita eksklusif praktek menciptakan mukenanya donk. Yuk eksklusif aja simak cara gampang menciptakan mukena berikut ini. Mesin jahit kau sudah siap kan? :)
Kain yang akan saya pakai kali ini yaitu kain rayon motif (bahan mukena bali) dengan lebar kain 120cm. Aku menentukan kain rayon yang tidak full motif, jadi hanya ada motif di salah satu sisinya saja, sedangkan sebagian besar lainnya tidak bermotif (polos). Biasanya teladan mukena sederhana ini juga memang dipakai untuk menciptakan mukena bali. Karena intinya mukena bali sudah menggunakan kain bermotif (bercorak), sehingga tidak perlu terlalu menambahkan beberapa aksen tambahanpun juga sudah terlihat cantik.
Lihat juga di sini, cara memotong teladan untuk menciptakan mukena bali.
Siapkan kain yang sudah dipotong mirip pada teladan mukena yang sebelumnya sudah saya bahas di sini. Pola mukena tersebut yaitu teladan mukena sederhana, tanpa ada embel-embel pelapis di bab kepala dan juga tanpa rempel (ruffle). Sehingga membuatnya pun gampang dan tidak terlalu rumit, serta cocok dipakai untuk kita yang masih pemula dalam dunia jahit-menjahit.
Bagian Dagu
Awal mulanya, siapkan bab dagu yang telah dipotong sesuai pola. Lalu lipat bab yang lebih panjang menjadi dua sehingga panjangnya menjadi 6cm. Pastikan posisi kain bab baik saling berhadapan.
Nah untuk bab dagunya, saya ambil dari bab kain yang bermotif. Makara sanggup sekaligus bermanfaat sebagai variasi. Oh iya, jangan lupa ya untuk merapikan tiras kain yang ada di bab yang tidak terjahit dengan cara memasukkannya ke dalam di bab yang tidak terjahit.
Tali kepala
Lipat lebar materi menjadi dua dengan posisi kain bab baik saling berhadapan. Gabungkan pinggiran kain (buat kampuh) dan jahit selebar 1cm. Lalu balik kain dengan dukungan bolpoin atau sumpit, sehingga bab baik kain berada di luar dan lebar tali kepala yaitu 1,5cm.
Siapkan karet lentur lebar 1cm dengan panjang ± 25cm. Masukkan ke dalam tali kepala dengan dukungan peniti sampai posisi ujung karet lentur berada ± 1cm dari ujung tali kepala. Tahan dengan dukungan jarum pentul mirip pada gambar di atas. Kemudian tindas dengan jahitan pada jarak ±1,5cm dari masing-masing ujung tali kepala. Lalu rapikan ujung tali kepala dengan memasukkan tiras kain ke dalam lubang selebar 0,5cm.
Atasan mukena
Siapkan materi atasan mukena yang sudah dipotong mirip seperempat bundar sesuai dengan teladan yang sudah saya bahas sebelumnya. Langkah pertama yaitu menjahit kampuh (menggabungkan dua sisi pinggiran kain) mengikuti garis putus-putus berwarna biru mirip gambar di bawah ini. Jahit kampuh di sepanjang Z-B dengan lebar kampuh ± 1cm dari tepi kain. Sisakan A-Z untuk lubang kepala. Saat menjahit kampuh, posisikan kain bab baik saling berhadapan (kain bab jelek menghadap ke luar).
Selanjutnya buat kelim untuk merapikan tiras kain mukena dengan lebar ± 1cm. Karena nggak punya mesin obras, biasanya saya pakai kelim tindas (double). Caranya tekuk kain ke arah bab yang jelek ± ½ cm, kemudian lipat lagi selebar 1 cm kemudian jahit tindas. Lakukan di sekeliling tepi bawah pada atasan mukena, yaitu dari B ke C kemudian lanjutkan sampai ke B lagi. Lakukan juga untuk tepi bawah pada rok mukena, yaitu dari H ke G dan lanjutkan sampai ke H lagi. Dan hasilnya terlihat mirip ini.
Sematkan jarum pentul pada ujung-ujung elastik ke kain. Lalu jahit, beri jarak ± ½ cm dari masing-masing ujung karet elastik (perhatikan gambar kiri bawah). Lalu jahit tepi ruang kepala dengan lebar kelim 1cm, mulai dari titik Z ke A kemudian lanjutkan ke Z lagi. Jahit pelan-pelan dan teliti dikala melewati bab yang terdapat karet elastik. Karena akan sedikit susah dan mengganggu proses menjahit, alasannya panjang karet elastik lebih pendek dari panjang kain supaya menghasilkan kerutan. Pastikan karet elastik tetap melekat di ujung tekukan kain supaya tidak ikut terjahit dikala menciptakan kelim. Tarik karet elastik sesekali ke arah kita, sehingga bab kelim (yang terisi karet elastik) yang sudah terjahit akan membentuk kerutan, mirip pada gambar kanan bawah.
Selanjutnya yaitu memasang segitiga bab dagu yang telah dibentuk sebelumnya. Letakkan bab dagu dengan posisi titik K (bagian dagu) berada di bab Z (bagian atasan mukena). Beri jarak 1cm dari tepi bahan. Tahan dengan jarum pentul mirip gambar di bawah ini.
Agar rapi, saya memasangnya dengan cara mirip gambar di atas ini. Makara bab dagunya dipasang dari bab dalam mukena, kemudian sematkan dengan beberapa jarum pentul. Kemudian balik atasan mukenanya sehingga sekarang kita sedang melihat bab luar (baik) mukena. Lalu sisipkan lagi jarum pentul dari bab luar mukena mirip gambar di atas (gambar bab bawah), dan lepas jarum pentul yang ada di bab dalam mukena. Setelah itu, jahit tindas tepi bab dagu (dari bab luar mukena) dengan lebar 1-2mm. Dan hasilnya akan terlihat mirip ini.
Nah, langkah terakhir untuk menciptakan atasan mukena yaitu memasang tali mukena yang sudah dipersiapkan sebelumnya. Caranya, tinggal tempelkan masing-masing ujung tali mukena di bab bawah masing-masing ujung tali elastik (kerutan) pada bab dahi. Kemudian jahit tindas. Dan hasilnya akan terlihat mirip ini.
![]() |
detail atasan mukena |
Rok mukena
Untuk menciptakan bawahan mukena atau rok mukena, caranya cukup gampang dan nggak begitu ribet mirip menciptakan atasan mukena. Langkah awal yang harus dilakukan, sama mirip langkah awal dikala menciptakan atasan mukena, yaitu menyambung kedua tepi kain (membuat kampuh). Untuk bawahan mukena, lantaran tepi kain F-H (lihat gambar di bawah) bertiras maka tepi kain pada bab kampuhnya sanggup diobras. Karena nggak punya mesin obras, maka saya menggunakan teknik kampuh perancis. Aku menciptakan kampuh dengan lebar 1cm, sehingga membutuhkan kelebihan kain ± 1,5cm untuk masing-masing tepi kain, ½cm untuk lipatan awal dan 1cm untuk lipatan kedua.
Setelah kampuh F-H selesai dijahit, maka rapikan tiras kain di bab bawah rok mukena dengan menciptakan kelim tindas selebar 1cm di sekeliling H ke G dan lanjut ke H lagi. Caranya sama mirip dikala menciptakan keliman atasan mukena. Dan hasilnya akan tampak mirip ini.
Langkah terakhir untuk menciptakan bawahan mukena yaitu menciptakan ban pingang. Gunakan karet elastik dengan lebar 1,5-2cm. Caranya untuk menciptakan ban pinggang elastik sanggup dilihat di sini. Hasil akhirnya bakalan mirip ini nih.
Dan voila, mukenanya jadi deh. Seneng juga ya jikalau sanggup bikin mukena sendiri. Meskipun dengan bentuk yang sederhana, tapi masih keliatan kece kan kayak yang jahit :p . Buat yang kebetulan mukena lamanya udah kucel, bulukan atau bahkan bolong-bolong *parah ya :p*, buruan dah capcus jahit sendiri aja. Biar makin pede sewaktu tarawih di masjid pas bulan ramadhan nanti. Eh siapa tau juga tetiba ada yang order minta dibikinin mukena gegara lihat mukena keceh buatan kamu. Hahaha, tidak mengecewakan buat tambah-tambah ongkos lebaran lah ya. :D
![]() |
mukena bali tampak depan |
![]() |
mukena bali tampak belakang |
Gimana, sudah sanggup kan menciptakan mukena sendiri. Emang sih, pada awalnya kelihatan ribet juga ngejahitnya. Seperti waktu dulu awal saya menciptakan mukena kelihatannya emang mudah, tapi namanya pemula niscaya masih tetep kerasa ribetnya. Tapi percayalah, ini beneran nggak sesulit yang dibayangkan kok. Selamat mencoba yah. ;)
Happy sewing evribadehh... ^^
Sumber http://jemariayumna.blogspot.com