Showing posts with label makna kata. Show all posts
Showing posts with label makna kata. Show all posts

Sunday, June 23, 2019

√ 26 Pola Kata Hipernim Dalam Kalimat Bahasa Indonesia

Hubungan antara suatu makna kata dengan makna kata yang lain sanggup dibedakan atas kata sinonim, homonim, antonim, polisemi, hipernim dan hiponim. Kata hipernim yakni kata yang mempunyai makna luas meliputi makna kata lain yaitu hiponim. Hipernim menduduki posisi sebagai superordinalnya sedangkan hiponim sebagai subordinalnya.


Contoh kata hipernim sanggup dibentuk dalam jenis-jenis kalimat menyerupai berikut ini :



  1. Ibu membeli pakaian seragam pramuka di toko busana kemarin. (Kata pakaian merupakan hipernim dari baju renang, celana panjang, kebaya dan lainnya).

  2. Indonesia merupakan negara yang mempunyai banyak pulau. (Kata pulau merupakan hipernim dari kalimantan, sulawesi, jawa dan lainnya).

  3. Perubahan cuaca sering mengakibatkan banyak ikan mati. (Kata ikan merupakan hipernim dari gurame, nila, koi, lele dan lainnya).

  4. “Siapa yang tahu, planet apa yang paling besar?”, tanya bu guru. (Kata planet merupakan hipernim dari jupiter, mars, venus dan lainnya).

  5. “Biasanya jumlah kendaraan akan meningkat menjelang libur panjang nanti”, jawab seorang pedagang jagung bakar. (Kata kendaraan merupakan hipernim dari mobil, motor, bus, truk dan lainnya).

  6. Harimau termasuk binatang pemakan daging. (Kata binatang merupakan hipernim dari harimau, kuda, kucing, ular dan lainnya).

  7. Harga sayur masih stabil walaupun permintaa meningkat. (Kata sayur merupakan hipernim dari kangkung, wortel, kol, kentang dan lainnya).

  8. Untuk pemilihan warna, saya serahkan pada Tri. (Kata warna merupakan hipernim dari merah, kuning, hijau, biru dan lainnya).

  9. Adik mengambil bola yang berada di akrab meja. (Kata bola merupakan hipernim dari bola sepak, basket, voli dan lainnya).

  10. Agar jantung kita sehat, kita harus sering olahraga. (Kata olahraga merupakan hipernim dari renang, sepak bola, lari dan lainnya).

  11. Jumlah benua di dunia yakni tujuh, dan yang paling besar yakni benua Asia. (Kata benua merupakan hipernim dari benua Amerika, Asia, Eropa, Afrika dan lainnya).

  12. “Mengapa terdapat banyak gunung di Indonesia yang aktif?”. (Kata gunung merupakan hipernim dari gunung Merapi, Semeru, Bromo, Galunggung dan lainnya).

  13. Saya temukan beberapa kalimat yang sama dengan karya orang lain dalam artikel ini. (Kata kalimat merupakan hipernim dari kalimat luas, kalimat aktif dan kalimat aktif, kalimat sederhana, kalimat inti dan lainnya).

  14. Siang tadi Rian membeli sepatu bersama ayah ke Bandung. (Kata sepatu merupakan hipernim dari sepatu boot, olahraga, kerja dan lainnya)

  15. Mona mengantar temannya ke perpustakaan untuk mencari buku sumber sewaktu saya pergi ke kantin. (Kata buku merupakan hipernim dari novel, buku tulis, pelajaran dan lainnya).

  16. Mamalia yakni istilah dalam biologi untuk binatang yang menyusui. (Kata mamalia merupakan hipernim dari sapi, kuda, singa dan lainnya).

  17. Truk milik Jaka menabrak sebuah pohon dipinggir jalan akrab toko makanan ringan bagus Selamat. (Kata pohon merupakan hipernim dari rambutan, jati, bambu, jambu dan lainnya).

  18. Diana menunggu paman di terminal semenjak pagi tadi. (Kata terminal merupakan hipernim dari terminal Rambutan, Leuwi Panjang, Bungur Asih dan lainnya).

  19. Kami harus datang di stasiun pukul 07.00 pagi supaya tidak terlambat menumpang kereta. (Kata stasiun merupakan hipernim dari kereta, stasiun pengisian materi bakar dan lainnya).

  20. Dia jarang terjangkit penyakit, mungkin alasannya daya tahan tubuhnya baik. (Kata penyakit merupakan hipernim dari difteri, malaria, DBD, kurap dan lainnya).

  21. Nida sedang menciptakan kue di dapur ditemani bibi. (Kata makanan ringan bagus merupakan hipernim dari bolu, makanan ringan bagus kering, makanan ringan bagus berair dan lainnya).

  22. Di kota ini pertama kali Yana bertemu dengan seorang perempuan yang kini menjadi istrinya itu. (Kata kota merupakan hipernim dari Jakarta, Surabaya, Bandung, Denpasar dan lainnya).

  23. Ibu meminta tolong kepada mang Tardi untuk menggunting rumput di halaman. (Kata rumput merupakan hipernim dari rumput jepang, gajah, teki dan lainnya).

  24. Setiap pagi kakek membaca koran ditemani secangkir kopi pahit. (Kata koran merupakan hipernim dari Republika, Kompas, Pikiran Rakyat dan lainnya).

  25. Wati menemani Bibi ke pasar untuk membeli ikan dan sayuran. (Kata pasar merupakan hipernim dari pasar rebo, pasar tradisional, pasar kaget dan lainnya).

  26. Hani membawa 8 helai kertas dari laci meja belajarnya. (Kata kertas merupakan hipernim dari buram, HVS, warna dan lainya).


Agar menambah perbendaharaan teladan kata hipernim dalam kalimat dan hubungannya dengan hiponim anda sanggup melihatnya pada contoh kalimat hiponim dan hipernim. Semoga bermanfaat.



Sumber https://dosenbahasa.com

Tuesday, May 21, 2019

√ 30 Teladan Makna Lokusi Dalam Bahasa Indonesia

Contoh-contoh dari makna kata sudah pernah ditampilkan di beberapa artikel sebelumnya. Adapun beberapa artikel tersebut antara lain makna denotasi dan contohnya, makna idiomatik dan contohnya, makna kontekstual dan contohnya, makna gramatikal dan contohnya, makna leksikal dan contohnya, serta makna konotasi dan contohnya. Artikel kali ini juga akan menampilkan beberapa pola makna kata, di mana makna kata yang akan ditampilkan misalnya ialah makna lokusi. Dalam artikel makna lokusi, ilokusi, dan perlokusi, makna lokusi ialah suatu makna yang menjelaskan makna suatu hal secara lugas tanpa ada maksud lain di balik itu.


Adapun pola dari makna kata lokusi sendiri ialah sebagai berikut ini!



  1. Jakarta merupakan ibukota dari negara Republik Indonesia.

  2. Bambang Pamungkas merupakan salah satu pemain senior di tim sepakbola Persija Jakarta.

  3. Rumah Pak Sasmita ada di Jl. Kenanga no. 19.

  4. Saat ini, para mahasiswa Universitas Harapan Bangsa sedang menjalani pekan Ujian Tengah Semester (UTS).

  5. Bani merupakan anak kedua dari empat bersaudara.

  6. Fahrani merupakan saudara kembar dari Fahrana.

  7. Arifin melanjutkan pendidikan S2-nya di universitas terkemuka di Australia.

  8. Pak Gatot bekerja sebagai administrator di sebuah perusahaan swasta yang ada di tempat Jl. Mampang.

  9. Bandung merupakan ibukota dari provinsi Jawa Barat.

  10. Cicak merupakan binatang yang sanggup melepaskan ekornya sendiri.

  11. Ikan merupakan binatang yang bernafas dengan memakai insang.

  12. Chairil Anwar merupakan salah satu penyair yang tergolong ke dalam angkatan ’45 selain Asrul Sani dan juga Rivai Apin.

  13. Rani merupakan anak tunggal dari pasangan Tri Sutrisno dan Nuri Setianingsih.

  14. Pada hari Rabu kemarin, siswa kelas XI Sekolah Menengan Atas Krida melaksanakan karya wisata ke Candi Muaro Jambi.

  15. Nagita merupakan juara umum lomba pidato Bahasa Inggris yang diselenggarakan pada bulan Mei lalu.

  16. Pricil merupakan mahasiswi semester 3 jurusan teknik arsitektur Universitas Harapan Bangsa.

  17. Menurut Andini, April tidak sanggup bersekolah hari ini alasannya April tengah menemani Ibunya yang terbaring lemah di Rumah Sakit Kartini.

  18. Nathan menerima nilai 100 pada ulangan mata pelajaran bahasa Indonesia.

  19. Pak Joko merupakan guru bahasa Indonesia yang mengajar di SDN Pelita Andalas semenjak tahun 1989.

  20. Ulfa merupakan lulusan terbaik Universitas Ananta Jaya angkatan 2013.

  21. Bimo dan Arimbi merupakan sepasang suami istri yang telah membina rumah tangga selama 27 tahun.

  22. Acara wisuda tahun ini dihadiri oleh sekitar 400 orang wisudawan dari aneka macam jurusan dan jenjang pendidikan.

  23. Cilok goreng merupakan varian cilok yang diolah dengan cara digoreng dan diberi sejumlah bumbu khas menyerupai bumbu kacang, bubuk pedas, dan lain sebagainya.

  24. Wiro Sableng merupakan serial novel yang ditulis oleh Bastian Tito dan sempat disesuaikan ke dalam bentuk sinetron serta film.

  25. Bastian Tito merupakan seorang penulis novel terkenal dan juga merupakan ayah dari pemeran Vino G Bastian.

  26. “Aku Ingin” merupakan salah satu puisi Sapardi Djoko Damono yang terkenal di masyarakat.

  27. PT. Makmur Sentosa merupakan sebuah perusahaan yang bergerak di bidang jasa distribusi kiriman paket.

  28. Profesor Dedi Mulyana merupakan seorang Guru Besar di bidang Ilmu Komunikasi.

  29. Harrold Lasswel merupakan seorang pakar komunikasi yang memperkenalkan Teori Lasswel.

  30. 5W+1H merupakan metode penulisan di bidang jurnalistik, khususnya untuk penulisan informasi pribadi atau straight news.


Demikianlah beberapa pola makna lokusi dalam bahasa Indonesia. Semoga bermanfaat dan bisa menambah wawasan bagi para pembaca sekalian. Terima kasih.



Sumber https://dosenbahasa.com

√ 11 Teladan Makna Ilokusi Beserta Artinya

Makna ilokusi merupakan makna kias yang terkandung dalam suatu pernyataan atau suatu kalimat. Makna yang terkandung dalam pernyataan tersebut berisi makna khusus yang bergotong-royong tidak terlalu bekerjasama dengan kalimat atau pernyataan yang hendak disampaikan. Untuk mengetahui ibarat apa bentuk makna ini, maka di artikel ini akan disajikan beberapa pola dari salah satu diantara jenis-jenis makna kata tersebut. Adapun beberapa pola makna ilokusi beserta maknanya tersebut yakni sebagai berikut ini!



  1. Awas, ada orang gila!

    • Pernyataan ini bermakna supaya orang-orang waspada terhadap kehadiran orang abnormal yang ada di sekitar mereka.



  2. Awas, ada anjing galak!

    • Pernyataan di atas bermakna supaya orang-orang berhati-hati akan kehadiran anjing galak yang ada di sekitar mereka.



  3. Wah, kusut sekali rambutmu itu!

    • Makna yang terkandung dalam pernyataan di atas yakni bahwa orang yang rambutnya kusut itu mesti memperbaiki rambut kusutnya tersebut.



  4. Mau hingga kapan kamu hidup ibarat itu?

    • Kalimat di atas memiliki makna sindiran atau motivasi supaya orang yang mendapatkan kalimat tersebut bisa memperbaiki kehidupannya supaya hidupnya tidak begitu-begitu saja.



  5. Pudar sekali warna cat rumahmu.

    • Kalimat di atas bermakna sindiran terhadap warna cat dari rumah tersebut sekaligus perintah untuk mengecat kembali rumah tersebut supaya warna catnya bisa kembali terlihat cerah.



  6. Apa kamu tidak malu berpakaian ibarat itu?

    • Makna kalimat di atas yakni perintah atau suruhan kepada orang yang mendapatkan kalimat ini untuk mengganti pakaiannya dengan pakaian yang lebih pantas. Sebab, pakaian yang ia pakai dikala ini tidaklah pantas untuk dikenakan olehnya.



  7. Aku rasa sebaiknya sampah itu tidak ditaruh di jalanan.

    • Makna pernyataan di atas yakni bahwa sampah yang ada di jalanan tersebut semestinya ditaruh atau dibuang ke daerah sampah, bukan ditaruh atau dibuang di sembarang tempat, apalagi di jalan.



  8. Apakah dengan merengek, segala permasalahanmu bisa terselesaikan?

    • Kalimat di atas bermakna bahwa permasalahan seseorang tidak sanggup final dengan cara merengeki persoalan tersebut, melainkan dengan cara mencari solusi atau cara untuk menuntaskan permasalahan tersebut.



  9. Sampai kapankah kamu akan menjalani hidupmu dengan cara ibarat itu?

    • Kalimat di atas bermakna bahwa seseorang yang mendapatkan kalimat di atas harus merubah cara hidupnya supaya lebih baik lagi. Sebab, cara hidup yang diambilnya dikala ini merupakan cara hidup yang tidak baik.



  10. Mengapa engkau memurungkan wajahmu, sedangkan langit hari ini begitu cerah?

    • Makna kalimat di atas yakni bahwa seseorang yang mendapatkan kalimat ini jangan terus larut dalam kesedihan. Sebab, kebahagiaan niscaya akan tiba menggantikan kesedihan laiknya langit yang bersinar begitu cerah di hari ini.



  11. Kalau hidupmu hanya sekadar makan, monyet pun juga bisa melakukannya.

    • Makna kalimat atau pernyataan di atas yakni bahwa kita hidup tidak hanya sekadar makan. Melainkan, kita juga mesti berkarya dan bermanfaat untuk orang lain.




Demikianlah beberapa pola makna ilokusi dalam bahasa Indonesia. Jika pembaca ingin mengetahui beberapa contoh makna kata lainnya, maka pembaca bisa membuka artikel contoh makna lokusi, makna denotasi dan contohnya, makna idiomatik dan contohnya, makna leksikal dan contohnya, serta makna konotasi dan contohnya. Semoga bermanfaat dan bisa menambah wawasan bagi para pembaca sekalian, baik itu mengenai makna kata khususnya, maupun mengenai bahasa Indonesia pada umumnya. Sekian dan juga terima kasih.



Sumber https://dosenbahasa.com

Monday, May 20, 2019

√ 12 Teladan Makna Perlokusi Dalam Bahasa Indonesia

Beberapa contoh makna kata sudah pernah ditampilkan pada artikel-artikel sebelumnya. Adapun beberapa artikel tersebut antara lain contoh makna lokusi, contoh makna ilokusi, makna denotasi dan contohnya, makna konotasi dan contohnya, makna idiomatik dan contohnya, serta makna leksikal dan contohnya. Artikel kali ini pun juga akan menampilkan beberapa teladan dari salah satu jenis makna kata, di mana makna kata yang dimaksud yaitu makna perlokusi. Makna ini sendiri merupakan makna yang muncul dari sebuah perilaku atau reaksi seseorang terhadap suatu kalimat ataupun pernyataan.


Untuk mengetahui menyerupai apa bentuk makna kata ini, berikut ditampilkan beberapa teladan diantaranya yang ditampilkan di bawah ini!



  1. Jalan ini sedang diperbaiki.

    • Bila orang melihat atau membaca kalimat di atas, maka orang tersebut tidak akan melewati jalan yang sedang diperbaiki tersebut.



  2. Maaf, jalan ini bukanlah daerah sampah.

    • Bila orang melihat atau membaca goresan pena di atas, maka orang tersebut akan mengurungkan niatnya untuk membuang sampah ke jalan yang dimaksud.



  3. Zona ini diperuntukkan khusus untuk balita dan anak-anak.

    • Bila orang remaja melihat atau membaca goresan pena di atas, maka mereka akan mengurungkan niatnya untuk memasuki zona tersebut. Jika orang remaja tersebut membawa balita atau anak-anak, maka balita atau belum dewasa tersebut akan mereka masukkan ke dalam zona tersebut.



  4. Mohon maaf, jalan ini sedang diperbaiki.

    • Saat orang membaca goresan pena di atas, maka orang tersebut akan mengurungkan niatnya untuk melewati jalan tersebut dan akan menentukan berbelok ke jalan yang lain.



  5. Dilarang membawa binatang peliharaan.

    • Saat orang-orang yang membawa binatang peliharaan membaca goresan pena di atas, maka orang-orang tersebut akan mengurungkan niatnya untuk memasuki daerah yang mengandung goresan pena di atas.



  6. Untuk warta lebih lanjut, Anda bisa menghubungi nomor di bawah ini.

    • Saat orang-orang membaca atau mendengar kalimat di atas, maka orang-orang tersebut akan menghubungi nomor yang disebutkan ketika mereka hendak membutuhkan sebuah informasi.



  7. Dimohon untuk tidak ribut di ruang perpustakaan ini.

    • Saat orang-orang mendengar atau membaca kalimat di atas, maka mereka akan menahan diri mereka untuk tidak menciptakan keributan selama di ruang perpustakaan yang dimaksud pada kalimat di atas.



  8. Jika ada yang ingin kalian tanyakan, maka kalian bisa mengangkat tangan kalian.

    • Saat seseorang yang hendak bertanya mendengar kalimat di atas, maka orang tersebut akan pribadi mengangkat tangannya dan lalu mengajukan pertanyaan yang hendak ia tanyakan.



  9. Tatanan rambutmu awut-awutan sekali.

    • Saat orang mendengar kalimat di atas, maka orang tersebut lantas akan pribadi merapikan tatanan rambutnya yang awut-awutan itu.



  10. Awas, di sana ada orang gila!

    • Saat orang mendengar kalimat di atas, maka orang tersebut lantas pribadi berbalik arah dan pergi dari daerah atau jalan yang terdapat orang ajaib tersebut.



  11. Rumah makan ini sudah pindah ke Jl. Tarumanegara no. 115.

    • Saat orang-orang yang hendak ke restiran yang dimaksud membaca kalimat di atas, maka mereka akan pribadi menuju ke alamat yang yang disebutkan pada kalimat di atas.



  12. Tempat pemesanan tiket.

    • Saat orang-orang membaca kalimat di atas, maka orang-orang yang hendak memesan tiket akan pribadi menghampiri dan memesan tiket di daerah yang terdapat goresan pena di atas.




Demikianlah beberapa teladan makna perlokusi dalam bahasa Indonesia. Semoga bermanfaat dan bisa menambah wawasan bagi para pembaca sekalian. Terima kasih.



Sumber https://dosenbahasa.com

Thursday, May 16, 2019

√ Makna Tematik Dan Misalnya Dalam Kalimat

Makna tematik merupakan salah satu diantara jenis-jenis makna kata selain makna denotasi dan contohnya, makna konotasi dan contohnya, makna idiomatik dan contohnya, makna leksikal dan contohnya, serta makna metaforis dan contohnya. Menurut laman id.wikipedia.org, makna tematik atau makna tematis merupakan makna kata yang muncul diakibatkan oleh adanya pemfokusan atau fokus pembicaraan dalam suatu kalimat ataupun pernyataan.


Supaya pembaca lebih paham, berikut ditampilkan beberapa contoh makna kata tematik yang disertai dengan penjelasannnya di bawah ini!



  • Acara seminar itu membahas tentang pemberdayaan kaum perempuan.

    • Bagian kalimat yang dicetak miring di atas merupakan pemfokusan kalimat tersebut sekaligus menjadi makna tematik bagi kalimat tersebut.



  • Aku di sini hanya untuk menanyakan soal desas-desus yang beredar akhir-akhir ini.

    • Bagian kalimat yang dicetak miring pada kalimat di atas yaitu pemfokusan sekaligus makna tematik kalimat tersebut. Dengan demikian, kalimat bermakna bahwa si saya ingin menanyakan secara khusus soal desas-desus yang tengah beredar akhir-akhir ini.



  • Sekali lagi kami ingatkan, bahwa registrasi peserta seminar akan ditutup sore nanti.

    • Penekanan dan makna tematik pada kalimat di atas terletak pada bab kalimat yang dicetak miring. Adapun makna kalimat di atas yaitu registrasi seminar akan segera ditutup pada waktu sore nanti.



  • Benarkah kau yang mencuri guci mahal itu?

    • Kata yang dicetak miring pada kalimat di atas merupakan pemfokusan sekaligus makna tematik kalimat tersebut. Kata tersebut sengaja ditekankan semoga akseptor kalimat itu mengakui atau menampik pertanyaan yang diajukan oleh kalimat tersebut.



  • Sekali lagi saya tekankan kepada kalian semua bahwa proyek ini harus diselesaikan secepat mungkin.

    • Bagian yang dicetak miring pada kalimat di atas merupakan pemfokusan sekaligus makna tematik pada kalimat di atas. Adanya bab atau kata tersebut menciptakan kalimat di atas menjadi suatu kalimat yang memiliki pemfokusan yang cukup tegas.



  • Area bermain ini hanya diperuntukkan bagi belum dewasa berusia di bawah 5 tahun.

    • Bagian yang dicetak miring pada kalimat di atas yaitu pemfokusan kalimat tersebut yang memberi makna tematik pada kalimat tersebut. Adapun makna tematik pada kalimat di atas yaitu bahwa area bermain yang disebutkan pada kalimat di atas hanya bisa dimasuki oleh belum dewasa yang usianya masih di bawah 5 tahun. Dengan demikian, belum dewasa yang berusia di atas itu tidak boleh bermain dan memasuki area bermain yang dimaksud.



  • Hanya karyawan toko saja yang boleh masuk ke ruangan ini.

    • Penekanan pada kalimat di atas terletak pada bab yang dicetak miring. Bagian tersebut memperlihatkan pemfokusan sekaligus menyiratkan makna tematik kalimat tersebut, yang di mana makna tematik dibalik kalimat tersebut yaitu bahwa ruangan yang ada di toko itu hanya boleh dimasuki oleh karyawan toko saja, sehingga orang-orang yang bukan karyawan toko tersebut dihentikan masuk ke dalam ruangan toko itu.



  • Kegiatan karya wisata ke Yogyakarta tahun ini wajib diikuti oleh setiap siswa-siswi SMAN 71.

    • Kata wajib pada kalimat di atas yaitu pemfokusan sekaligus makna tematik kalimat tersebut, yang mana makna tematik kalimat tersebut yaitu sebenarnya acara karya wisata ke Yogyakarta yang dihelat oleh pihak SMAN 71 mesti diikuti oleh semua siswa dan siswi Sekolah Menengan Atas tersebut.




Demikianlah klarifikasi mengenai makna tematik beserta misalnya dalam kalimat. Semoga bermanfaat dan bisa menambah wawasan bagi para pembaca sekalian.



Sumber https://dosenbahasa.com

Sunday, April 14, 2019

√ 26 Pola Makna Denotasi Dan Konotasi Dalam Kalimat Bahasa Indonesia

Makna denotasi dan konotasi ialah dua diantara jenis-jenis makna kata ada yang ada. Makna denotasi merupakan makna bekerjsama dari suatu kata, sedangkan makna konotasi ialah makna kiaas atau tidak bekerjsama yang terkandung dalam suatu kata. Agar kita lebih memahami kedua makna kata itu, berikut ditampilkan beberapa pola keduanya yang ditampilkan dalam format kalimat sebagaimana yang tertera di bawah ini!


1. Makna Denotasi



  • Kambing Pak Hadi yang akan disembelih adalah kambing hitam yang memiliki kualitas yang baik.

  • Tadi siang, aku memakan hati ayam di rumah makan itu.

  • Kemarin, saya melihatnya menggunakan kemeja tangan panjang.

  • Saat bermain bulu tangkis, tangan kanan Andri tiba-tiba terkilir.

  • Peternakan itu merupakan peternakan sapi perah yang pernah ada.

  • Bau kencur dari kuliner itu begitu pekat tercium hidung.

  • Cuci tanganlah dahulu sebelum menyantap makanan.

  • Ibu membeli benang merah dari toko itu.

  • Setelah tamat bersantap siang bersama di pinggir danau, kami pun lantas menggulung tikar yang kami bawa itu.

  • Ibu guru berujar bahwa kami harus mengangkat tangan kami kalau ada hal yang hendak ditanyakan soal mata pelajaran tersebut.

  • Entah semenjak kapan tulang punggungku terasa begitu sakit.

  • Wahana paralayang itu sungguh menakjubkan ketika diterbangkan ke angkasa, sehingga saya pun menjadi lupa daratan karenanya.

  • Meja hijau itu merupakan meja berguru Faris yang diberi cat berwarna hijau.


2. Makna Konotasi



  • Pria itu dituduh sebagai kambing hitam pada perkara tersebut. (kambing hitam: orang yang dianggap bersalah)

  • Sikapnya kepadaku menciptakan aku makan hati karenanya. (makan hati: dongkol, kecewa)

  • Si tangan panjang itu berhasil ditangkap dan dibawa eksklusif ke kantor polisi. (tangan panjang: pencuri)

  • Pria itu merupakan tangan kanan dari pak direktur. (tangan kanan: orang kepercayaan)

  • Para buruh merasa bahwa perusahaan kawasan mereka bekerja hanya mengakibatkan mereka sebagai ssapi perah belaka. (sapi perah: orang yang dimanfaatkan oleh orang lain demi sebuah keuntungan)

  • Di perusahaan itu, saya hanyalah anak anyir kencur belaka. (anak anyir kencur: anak baru, orang yang belum berpengalaman)

  • Terkait problem tersebut, pihak perusahaan justru malah bersikap cuci tangan. (cuci tangan: tidak mau peduli dan bertanggung jawab atas suatu permasalahan)

  • Film itu terasa kurang menarik karena benang merah antara satu adegan ke lain adegannya sangatlah tidak padu. (benang merah: hubungan)

  • Karena problem ekonomi, perusahaan itu pun harus rela gulung tikar. (gulung tikar: bangkrut)

  • Aku tidak akan angkat tangan sebelum cita-citaku itu menjadi kenyataan. (cuci tangan: menyerah)

  • Sejak suaminya meningal, Bu Ningsih otomatis menjadi tulang punggung bagi ketiga anaknya. (tulang punggung: tumpuan bagi orang lain)

  • Kesuksesan instan yang ia peroleh menciptakan dirinya menjadi lupa daratan. (lupa daratan: sombong; lupa diri)

  • Kasus sengketa tanah itu telah dibawa ke meja hijau. (meja hijau: pengadilan)


Itulah beberapa pola makna denotasi dan konotasi dalam kalimat bahasa Indonesia. Jika ingin menambah rujukan soal makna kata, pembaca bisa membuka beberapa artikel berikut, yaitu: makna tematik dan contohnya, contoh makna lokusi, contoh makna ilokusi, contoh makna perlokusi, makna idiomatik dan contohnya, serta makna kontekstual dan contohnya. Semoga bermanfaat dan bisa menambah wawasan bagi para pembaca sekalian, baik itu mengenai makna kata khususnya, mau pun bahasa Indonesia pada umumnya. Sekian dan juga terima kasih banyak.



Sumber https://dosenbahasa.com

Saturday, April 13, 2019

√ 8 Pola Makna Sinestesia Dan Asosiasi Dalam Kalimat Bahasa Indonesia

Makna sinestesia dan asosiasi merupakan dua diantra jenis-jenis makna kata serta jenis-jenis pergeseran makna. Menurut laman id.wikipedia.org, makna sinestesia merupakan metafora atau perumpamaan suatu pancaindera yang dikenakan ke pancaindera lain yang tidak ada hubungannya dengan ungkapan tersebut. Sementara itu, makna asosiasi yaitu suatu kata yang dikiaskan kepada kata lain alasannya yaitu kata terebut bisa menjadi perumpamaan bagi kata lain tersebut.


Untuk lebih jelasnya, bisa dilihat pada beberapa pola makna sinestesia dan asosiasi dalam bentuk kalimat yang ada di bawah ini!


1. Contoh Makna Sinestesia



  • Gadis itu terlihat manis sekali.

    • kata manis pada kalimat ini semestinya yaitu suatu hal yang sanggup dikecap oleh indra pengecap. Namun, pada kalimat tersebut, kata manis justru menjadi sesuatu yang sanggup dilihat oleh indera penglihatan.



  • Perkatannya begitu pedas di telingaku.

    • Pedas merupakan suatu hal yang hanya sanggup dikecap oleh lidah. Namun, pada kalimat di atas kata pedas justru dikiaskan sebagai sesuatu yang sanggup didengar telinga)



  • Kenangan pahit ini terus terasa di hati ini.

    • Pahit yaitu suatu rasa yang hanya sanggup dikecap oleh lidah. Namun, kalimat di atas membuat pahit dapat dirasakan oleh indera perasaan.



  • Hatiku tertampar oleh ucapannya itu.

    • Tertampar merupakan suatu hal yang hanya bisa dirasakan oleh kulit. Namun, kalimat di atas menciptakan rasa tertampar dapat dirasakan pula oleh perasaan atau hati.




2. Contoh Makna Asosiasi



  • Pejabat itu ditangkap alasannya yaitu kedapatan menerima amplop dari pejabat lain.

    • Pada kalimat di atas, kata amplop diasosiasikan sebagai uang sogokan. Asosiasi tersebut terjadi karena amplop merupakan salah satu benda daerah menyimpan uang (terlepas uang itu halal ataupun sogokan)



  • Aku tetapkan pergi dari lingkungan tersebut, alasannya yaitu saya enggan menjadi benalu diantara mereka.

    • Pada kalimat di atas, kata benalu diasosiasikan sebagai pengganggu. Asosiasi ini terjadi karena benalu identik dengan flora yang merusak dan mengganggu pertumbuhan pohon inang yang dihinggapinya, sehingga kata tersebut bisa diasosiasikan untuk orang yang dianggap suka mengganggu.



  • Ponsel cendekia di neger ini kian menjamur.

    • Kata menjamur merupakan asosiasi dari kata ada di mana-mana. Adapun penyebab diasosiasikannya kata menjamur dengan di mana-mana karena jamur sendiri bisa tumbuh di mana-mana laiknya ponsel cendekia di negeri ini, sehingga kata tersebut pantas untuk menjadi asosiasi bagi ada di mana-mana.



  • Dia populer sebagai komedian yang lawakannya selalu dapat mengocok perut penonton.

    • Kata mengocok pada kalimat diatas merupakan asosiasi dari kata menciptakan tawa terpingkal-pingkal. Asosiasi ini terjadi alasannya yaitu saat orang tertawa terpingkal-pingkal, maka perut penonton pun akan merasa ibarat terkocok-kocok. Oleh alasannya yaitu itu, kata mengocok pun menjadi asosiasi bagi kata membuat penonton terpingkal-pingkal.




Demikianlah beberapa pola makna sinestesia dan asosiasi dalam kalimat bahasa Indonesia. Jika pembaca ingin menambah rujukan soal pola makna kata, pembaca bisa membuka beberapa artikel berikut ini, yaitu contoh makna denotasi dan konotasi, makna idiomatik dan contohnya, makna metaforis dan contohnya, makna kontekstual dan contohnya, serta artikel makna tematik dan contohnya.


Semoga artikel kali ini bermanfaat dan bisa memberi wawasan tersendiri bagi pembaca sekalian, entah itu mengenai makna kata pada khususnya, maupun bahasa Indonesia pada umumnya. Mohon maafkan pula jikalau ada kesalahan penulisan dan pemaparan pada artikel kali ini. Sekian dan juga terima kasih sebesar-besarnya.



Sumber https://dosenbahasa.com