Showing posts with label Geo News. Show all posts
Showing posts with label Geo News. Show all posts

Friday, April 20, 2018

√ Cina Akan Menutup 4.300 Perusahaan Tambang Batubara

China sebagai konsumen batubara terbesar di dunia, ketika ini sedang berusaha untuk mengurangi kelebihan kapasitas batubaranya sebagai upaya untuk mengurangi emisi gas rumah kaca. Negara ini akan mengalokasikan dana sekitar $4,6 milyar (30 miliar yuan) untuk menutup operasi perusahaan kecil yang tidak efisien di seluruh negeri. Menurut kantor gosip negara Xinhua, dalam tiga tahun mendatang (setidaknya hingga 2019), Beijing berencana untuk menutup sekitar 4.300 perusahaan tambang batubara, menghapus kapasitas produksi usang dari 700 juta ton, dan merelokasi sekitar 1 juta pekerja selama tiga tahun ke depan.

 ketika ini sedang berusaha untuk mengurangi kelebihan kapasitas batubaranya sebagai upaya u √ Cina Akan Menutup 4.300 Perusahaan Tambang Batubara
Gambar ilustrasi pekerja tambang batubara China.

Mengutip Asosiasi Batubara Nasional China yang menyebutkan bahwa China telah memotong sekitar 560 juta ton kapasitas produksi kerikil bara dan menutup 7.250 tambang batubara selama 5 tahun terakhir. Namun, negara ini masih mempunyai sekitar 11.000 tambang batubara yang beroperasi pada simpulan 2015, dengan total kapasitas 5,7 miliar ton. sekitar 1.000 perusahaan diantaranya mempunyai kapasitas produksi tahunan diatas 1,2 juta ton.

Langkah-langkah drastis ini diambil untuk mengurangi kelebihan pasokan batubara dan mengurangi krisis polusi yang semakin memburuk. Departemen terkait china telah meminta saran sebelum secara resmi memperkenalkan langkah-langkah drastis ini dengan alasan mengurangi kelebihan kapasitas batubara dan menjaga lingkungan. Langkah-langkah ini juga termasuk jeda dalam proyek tambang batubara baru, menutup akomodasi produksi lama, mengarahkan perusahaan untuk menutup dan mempercepat integrasi batubara-listrik.

Berdasarkan laporan Asosiasi Batubara China, seruan batubara domestik China menyusut 2,9 persen pada 2014 dan telah turun 4 persen pada simpulan tahun 2015. Penurunan ini lebih banyak disebabkan lantaran kurangnya seruan akhir perlambatan ekonomi, restrukturisasi, dan derma lingkungan. (Sumber: shanghaidaily dotcom dan mining dotcom).

Sumber http://www.geologinesia.com

Friday, April 13, 2018

√ Ilmuwan Menemukan Bubuk Batubara Sangat Kaya Unsur Tanah Jarang (Ree)

Ilmuwan AS telah menemukan apa yang sanggup menjadi kunci bagi masa depan industri batubara dengan mendeteksi bahwa bubuk dari penambangan batubara, terutama di sekitar wilayah Appalachian, sangat kaya akan unsur tanah jarang.

Baca juga: Unsur/logam Tanah Jarang dan Kegunaannya

Para peneliti dari Duke University North Carolina berbasis analisis terhadap bubuk batubara dari pembangkit listrik tenaga batubara di seluruh Amerika Serikat, termasuk di daerah-daerah penghasil batubara terbesar: Pegunungan Appalachian; selatan dan barat Illinois; dan Basin Powder River di Wyoming dan Montana.

Salah satu kesimpulan utama tim ialah bahwa limbah batubara yang dihasilkan oleh operasi batubara Appalachian ialah sangat banyak mengandung unsur tanah jarang, yaitu mengandung 591 miligram REE per kilogram abu.

Ilmuwan AS telah menemukan apa yang sanggup menjadi kunci bagi masa depan industri batubara d √ Ilmuwan menemukan Abu Batubara sangat kaya Unsur Tanah Jarang (REE)
Skema ekstraksi unsur tanah jarang dari bubuk batubara.

"Ada nilai miliaran dolar dari unsur tanah jarang yang terkandung dalam bubuk batubara bangsa kita," kata para peneliti dalam sebuah pernyataan.

"Jika kita ingin maju, terang kita akan menentukan bubuk batubara untuk sanggup mengekstrak jumlah tertinggi dari unsur tanah jarang (REE), dan pekerjaan kami yang pertama ialah melaksanakan studi komprehensif untuk memulai sebuah pilihan lewat sebuah survei" kata mereka.

Baca juga: Macam-macam jenis dan Kualitas Batubara

Unsur tanah jarang sangat penting, tidak hanya untuk pembuatan perangkat berteknologi tinggi, tetapi juga untuk sistem komunikasi militer. Itulah mengapa Departemen Energi AS baru-baru ini menunjukkan $ 20 juta untuk perusahaan yang sanggup memecahkan teka-teki hemat dari unsur tanah jarang.

Setelah melaksanakan inovasi ini, para ilmuwan dikala ini memfokuskan penelitian pada metode yang sanggup menciptakan ekstraksi unsur tanah jarang dari limbah batubara layak secara finansial dan juga ramah terhadap lingkungan.

Sumber: Environmental Science & Technology

Sumber http://www.geologinesia.com

Monday, April 9, 2018

√ Penilaian Pertambangan Lithium Di Amerika Selatan

Permintaan yang meningkat untuk lithium dalam beberapa tahun ke depan menarik minat investor untuk melaksanakan investasi di Chile, Argentina, dan Bolivia, yang merupakan daerah-daerah dengan cadangan lithium terbesar di dunia. Bolivia mempunyai deposit terbesar dari lithium, tetapi infrastruktur dasar, peraturan lingkungan yang berbelit-belit, dan keraguan akan keamanan investasi akan terus mengakibatkan kendala bagi investor untuk memasuki negara ini.

 Permintaan yang meningkat untuk lithium dalam beberapa tahun ke depan menarik minat inves √ Evaluasi Pertambangan Lithium di Amerika Selatan
Tambang lithium di Atacama, Chile.
Industri lithium Chile yakni yang paling matang di Amerika Selatan, dengan cadangan lithium yang berkualitas lebih tinggi dari bolivia dan lebih gampang dieksploitasi. Namun peraturan konstitusional mineral sebagai aset strategis telah mempersulit proses investasi dan sanggup memperlambat investasi masa depan di negara tersebut. Sedangkan di Argentina, reformasi regulasi untuk mendorong investasi di sektor pertambangannya kemungkinan akan mempercepat pertumbuhan industri lithium. Negara tersebut diprediksi mempunyai tingkat pertumbuhan industri tercepat dari bolivia maupun chile. Tiga  negara ini sering dikenal dengan sebutan "segitiga lithium".

Pertanyaannya sejauh mana pasar lithium akan tumbuh ??. Tren pasar memperlihatkan bahwa lithium akan menjadi sektor yang menguntungkan dalam lima tahun ke depan. Permintaan akan lithium tumbuh tiap tahunnya rata-rata 11 persen (data tahun 2010 - 2015), dan terjadi kenaikan harga hampir 99 persen untuk lithium murni yang di ekspor ke China yang merupakan pasar lithium terbesar di dunia. Pertumbuhan undangan lithium diproyeksikan akan terus berlangsung, hal ini disebabkan terjadinya kekurangan pasokan dan meningkatnya undangan baterai lithium-ion untuk dipakai dalam kendaraan listrik seta penyimpanan energi berbasis baterai.


Joe Lowry, presiden perusahaan advisor "global Lithium", mengharapkan undangan global untuk lithium meningkat menjadi 280.000 - 285.000 ton pada tahun 2020 dari sebelumnya sekitar 163.000 ton pada tahun 2015. Bolivia, Chile, dan Argentina cenderung menjadi pemain kunci dalam industri lithium, dengan sebutan "segitiga lithium" (mulai dari Uyuni di Bolivia, Atacama di Chili, dan Hombre Muerto di Argentina). Dari ketiga kawasan tersebut, lebih dari 70 persen cadangan lithium berasal. Ketiga negara tersebut telah berkomitmen untuk berinvestasi dan menyebarkan deposit lithium mereka, serta memperlihatkan banyak sekali kerjasama dengan investor yang berasal dari luar.

Sumber http://www.geologinesia.com

Tuesday, April 3, 2018

√ Menteri Esdm Bubarkan Komite Eksplorasi Nasional

Geologinesia (06/09/2016): Plt Menteri ESDM Luhut Binsar Panjaitan telah membubarkan unit kerja Komite Eksplorasi Nasional (KEN), menurut Surat Keputusan Menteri ESDM Nomor 6752 K/70/MEM/2016 perihal Pembubaran Unit Organisasi Ad Hoc di Lingkungan Kementerian ESDM.


Sebagaimana yang kita ketahui bahwa KEN telah dibuat sejak tanggal 11 Juni 2015 yang beranggotakan 47 anggota dari kalangan industri dan pemerintahan (struktural Kementerian ESDM). Tugas utama Komite Eksplorasi Nasional ini ialah memasifkan kegiatan eksplorasi demi memperoleh cadangan migas baru. Selain itu, KEN juga bertugas untuk mengindentifikasi potensi-potensi batubara, geothermal, dan mineral yang ada di Indonesia.

Menyangkut pembubaran tersebut, KEN dalam keterangan tertulisnya sudah mengirimkan Laporan Penutupan Sementara (Interim Closing Report) kepada Menteri ESDM. Sebagai laporan awal yang bekerjasama dengan pelaksanaan kiprah Komite Eksplorasi Nasional. Laporan secara lengkap akan diselesaikan KEN paling paling lambat tanggal 19 September 2016.

Sebagai bentuk transparansi penggunaan anggaran negara, KEN juga telah memberikan bahwa realisasi anggaran Komite Eksplorasi Nasional tahun 2015 ialah sebesar Rp 824 Juta dan penggunaan anggaran di tahun 2016 sebesar Rp 405 juta.

Baca juga: Cara Melakukan Eksplorasi Pasir Besi

Selama ini Komite Eksplorasi Nasional sudah menawarkan rekomendasi dalam rangka meningkatkan eksplorasi migas, diantaranya adalah: melaksanakan riset dasar migas, revisi kontrak migas non-konvensional, Pencabutan PP 79/2010 dan Perubahan PSC term kontrak kerjasama, keterbukaan data migas dan Revisi UU Migas yang menguatkan eksplorasi, serta Tata-kelola perijinan migas.

 Plt Menteri ESDM Luhut Binsar Panjaitan telah membubarkan unit kerja Komite Eksplorasi Na √ Menteri ESDM Bubarkan Komite Eksplorasi Nasional
Ilustrasi eksplorasi migas.

Selain menawarkan rekomendasi, KEN juga telah menghasilkan terobosan-terobosan gres yang bekerjasama dengan kiprah utamanya, diantaranya yaitu:
  1. Mengangkat horizon gres potensi sumberdaya migas Indonesia yang sanggup dijadikan cadangan migas dalam 5-10 tahun kedepan
  2. Menginisiasi dan mengakibatkan aktivitas riset dasar eksplorasi migas (yang mencakup riset Migas Non-Konvensional, Sistem Petroleum Pra-Tersier, Gas Biogenik, dan Sistem Petroleum Gunung Api) di lembaga riset ESDM (Balitbang dan Badan Geologi) sebagai aktivitas riset tahun 2016 dan 2017
  3. Membuat prospect ranking dalam prioritas eksplorasi dari WKP (existing dan IPB), WKP yang akan dilelang, dan tempat terbuka untuk mengubah resource menjadi proven reserve,
  4. Meminta Pemerintah untuk membebaskan kewajiban fiskal dan perpajakan terhadap biaya kegiatan pemboran eksplorasi kecuali sumur eksplorasi tersebut telah berproduksi,
  5. Menghidupkan kembali Konsorsium Riset Migas Kelautan sebagai lembaga untuk men-sinergiskan dan meningkatkan kegiatan survei kelautan sebagai salah satu bagaian kegiatan eksplorasi migas

Sumber: Economy.Okezone dotcom

Sumber http://www.geologinesia.com