Monday, December 9, 2019

√ Transformator: Pengertian, Jenis, Komponen, Cara Kerja Dan Kegunaan

Trafo yaitu perangkat statis yang mentransfer energi listrik dari satu rangkaian ke sirkuit lain melalui proses induksi elektromagnetik. Transformator paling umum dipakai untuk menambah (‘naik’) atau menurunkan (‘turun’) level tegangan antar sirkuit.


Transformator sanggup ditemukan di mana arus bolak-balik digunakan. Ini termasuk pembangkit listrik besar dan kabel daya untuk komputer laptop Anda. Trafo yaitu perangkat listrik yang mengubah voltase dan arus pada rangkaian, meski tidak mensugesti daya listrik total.


Ini berarti diperlukan listrik bertegangan tinggi dengan arus kecil dan mengubahnya menjadi listrik bertegangan rendah dengan arus besar, atau sebaliknya. Satu hal yang perlu diketahui perihal Transformator yaitu bahwa mereka hanya bekerja untuk arus bolak-balik, menyerupai listrik yang masuk kerumah anda dari PLN.


Jenis-jenis Transformator


Karena trafo dipakai di hampir setiap bidang, trafo mempunyai banyak sekali jenis trafo tergantung pada beberapa faktor menyerupai konstruksi trafo, aplikasi, area daerah digunakannya, tujuan tamat trafo dll. Kita kini akan melihat ke masing-masing dari mereka dengan sangat rinci:


Klasifikasi transformator menurut Tingkat Tegangan


Ini mungkin merupakan bentuk pembagian terstruktur mengenai yang paling fundamental dalam hal transformator, yaitu transformator step up atau step down.


Transformator Step-Up


Seperti namanya transformator step up dipakai untuk menambah tegangan pada sisi sekunder transformator. Hal ini dicapai dengan mempunyai lebih banyak lilitan di sisi sekunder transformator dibandingkan dengan sisi primer transformator. Jenis transformator menyerupai itu umumnya dipakai di stasiun pembangkit di mana tegangan generator biasanya pada 23.5kV dinaikkan menjadi 132kV atau lebih.


transformator  Step-Down


Seperti namanya transformator step down dipakai untuk mengurangi tegangan pada sisi sekunder transformator. Ini dicapai dengan mempunyai jumlah belitan yang lebih sedikit di sisi sekunder transformator dibandingkan dengan sisi primer transformator. Jenis transformator menyerupai itu umumnya dipakai dalam jaringan distribusi di mana tegangan grid 11kV diturunkan menjadi 415V untuk penggunaan rumah tangga atau komersial.


Komponen Transformator dan fungsinya



  1. Inti Besi: Inti dari transformator terdiri dari materi ‘Feromagnetik’. Fungsi utamanya untuk mendukung lilitan dan untuk menyediakan jalur pemikiran fluks di rangkaian magnetik. Inti besi lunak yang dibentuk oleh laminasi strip logam tipis.

  2. Kumparan Trafo: Adalah beberapa lilitan kawat berisolasi yang membentuk suatu kumparan. Kumparan tersebut terdiri dari kumparan primer dan kumparan sekunder yang diisolasi baik, Kumparan tersebut sebagai alat transformasi tegangan dan arus.

  3. Minyak Trafo: Berfungsi sebagai materi isolasi dan media pendingin dari transformator.

  4. Bushing: Hubungan antara kumparan trafo ke jaringan luar melalui sebuah bushing yaitu sebuah konduktor yang diselubungi oleh isolator, yang sekaligus berfungsi sebagai penyekat antara konduktor tersebut dengan tangki trafo.

  5. Tangki Konservator: Berfungsi untuk menampung minyak cadangan dan uap/udara jawaban pemanasan trafo alasannya yaitu arus beban. dimana di situ dipasang silica gel, untuk menyerap kelembapan udara.


Bagaimana Transformator Bekerja


Transformator memakai dua gulungan kawat, masing-masing dengan ratusan atau ribuan lilitan, melilit inti logam. Satu koil untuk listrik masuk dan satu untuk listrik keluar. Arus bolak-balik dalam koil masuk membentuk medan magnet bolak-balik pada inti, yang kemudian menghasilkan arus bolak-balik pada koil keluar.


Kegunaan


Transformator “step-up” mengubah voltase rendah menjadi listrik tegangan tinggi dengan menurunkan arus. Karena arus tegangan tinggi ini sanggup membentuk busur, trafo step up disebut koil pengapian yang dipakai untuk menyalakan busi. Dinamo pada pembangkit listrik menghasilkan arus besar namun dengan tegangan rendah.  Listrik ini ditingkatkan ke tegangan tinggi untuk transmisi melalui kabel, alasannya yaitu arus listrik lebih efisien pada tegangan tinggi.


Transformasi “step-down” mengubah listrik 440 volt di susukan listrik ke listrik 220 volt yang Anda gunakan di rumah Anda. Kemudian, arus ini dipakai pada tingkat itu untuk perangkat menyerupai bola lampu, atau diubah menjadi DC memakai adaptor AC / DC (benda tebal di ujung kabel daya komputer Anda yang dihubungkan ke colokan), untuk perangkat menyerupai komputer atau laptop.



Sumber aciknadzirah.blogspot.com