Monday, December 9, 2019

√ Pola Buffer Dalam Biologi

Dalam sel dan organisme hidup, cairan yang mengelilingi dan di dalam sel dijaga pada pH konstan. PH dalam sistem ini sering kali penting untuk reaksi biokimia yang terjadi di dalam organisme. Untuk mempelajari proses biologis di laboratorium, ilmuwan memakai buffer untuk mempertahankan pH yang benar selama percobaan berlangsung.


Banyak buffer biologis awalnya digambarkan oleh Good dan rekannya pada tahun 1966 dan masih dipakai di laboratorium ketika ini.


Cara kerja Buffer


Penyangga atau buffer hanyalah larutan yang mengandung asam lemah dan basa konjugasinya. Bila suatu asam ditambahkan ke dalam buffer, ia bereaksi dengan basa konjugat yang menghasilkan asam lemah dan hampir tidak menghipnotis pH larutan.


Persyaratan Buffer


Sejumlah karakteristik akan menciptakan penyangga biologis efektif. Mereka harus larut dalam air, tapi tidak larut atau minimal larut dalam pelarut organik. Penyangga seharusnya tidak sanggup melewati membran sel, alasannya hal ini sanggup menghipnotis sikap sel. Buffer harus tidak beracun, sebaiknya tidak menyerap radiasi UV dan harus tetap inert dan stabil sepanjang proses percobaan. Komposisi suhu dan ion sebaiknya tidak mengubah pH atau kapasitas penyangga.


Memilih Buffer yang sesuai


Penyangga yang dipilih harus mempunyai pKa dalam kisaran optimum untuk proses yang diteliti. Penyangga dengan pKa lebih tinggi sesuai kalau ada kemungkinan terjadi kenaikan pH selama percobaan, dan sebaliknya kalau pH diperkirakan akan turun. Konsentrasi penyangga harus dioptimalkan, alasannya konsentrasi yang lebih tinggi dari 25mM mungkin mempunyai kapasitas penyangga yang lebih baik namun sanggup menghambat kegiatan seluler menyerupai enzim. Metode ini juga memilih buffer mana yang akan digunakan; misalnya, dalam elektroforesis, penyangga dengan kekuatan ion rendah sesuai untuk mencegah semoga matriks gel tidak memanas.


Bagaimana Mengubah pH Buffer


Karena pH sanggup berubah dengan perubahan suhu, ilmuwan harus menguji pH buffer pada suhu di mana mereka akan melaksanakan percobaan. Tris yaitu penyangga yang sangat rentan terhadap perubahan pH dengan suhu. Semua meter pH harus dikalibrasi pada suhu kerja. Aditif juga sanggup mengubah pH, ​​membuat pengujian ulang perlu dilakukan. Untuk mengubah pH suatu asam, biasanya asam klorida, atau basa, biasanya natrium atau kalium hidroksida, ditambahkan; Hal ini harus dilakukan secara perlahan untuk mencegah inaktivasi atau perubahan kimia dalam buffer.


Contoh Buffer Biologis


Penyangga TE, yaitu 10 mM Tris · HCl dan 1 mM EDTA, sesuai pada sejumlah nilai pH untuk penyimpanan asam nukleat. Elektroforesis yaitu metode umum untuk mempelajari protein atau asam nukleat; Proses ini memakai sejumlah buffer, termasuk buffer Tris-acetate-EDTA, Tris-glycine dan Tris-borate-EDTA. Penyangga ini mencegah pemanasan matriks gel dan sanggup mengandung zat aditif menyerupai urea dan SDS, tergantung pada penyelidikan.



Sumber aciknadzirah.blogspot.com