Wednesday, December 11, 2019

√ Reaksi Fusi Pada Bintang

Fusi nuklir yaitu sumber kehidupan bintang, dan proses penting dalam memahami bagaimana alam semesta bekerja. Prosesnya yaitu kekuatan Matahari kita sendiri, dan karenanya merupakan sumber akar semua energi di Bumi.


Misalnya, kuliner kita didasarkan pada makan tumbuhan atau memakan sesuatu yang memakan tanaman, dan tumbuhan memakai sinar matahari untuk membuat makanan. Selanjutnya, hampir semua hal di badan kita terbuat dari unsur-unsur yang tidak akan ada tanpa fusi nuklir.


Bagaimana Reaksi fusi dimulai


Fusi yaitu tahap yang terjadi selama pembentukan bintang. Ini dimulai pada keruntuhan gravitasi awan molekuler raksasa. Awan ini sanggup melewati beberapa lusinan tahun cahaya ruang angkasa dan mengandung sejumlah besar materi. Saat gravitasi menghancurkan awan, benda itu pecah menjadi potongan-potongan yang lebih kecil, masing-masing berpusat di seputar konsentrasi materi. Seiring dengan meningkatnya konsentrasi massa ini, gravitasi yang sesuai dan dengan demikian seluruh proses berakselerasi, dengan keruntuhan itu sendiri membuat energi panas. Akhirnya, potongan-potongan ini mengembun di bawah panas dan tekanan ke bola gas yang disebut protostars. Jika protostar tidak cukup berkonsentrasi pada massa, ia tidak akan pernah mencapai tekanan dan panas yang diharapkan untuk fusi nuklir, dan menjadi bintang kecil coklat. Energi yang naik dari fusi yang terjadi di tengah mencapai keadaan keseimbangan dengan bobot materi bintang, yang mencegah keruntuhan lebih jauh bahkan pada bintang supermasif.


Reaksi fusi di matahari


Sebagian besar yang membentuk bintang yaitu gas hidrogen, bersama dengan beberapa helium dan adonan unsur jejak. Tekanan dan panas yang sangat besar di inti Matahari cukup untuk menimbulkan fusi hidrogen. Fusi hidrogen menjejalkan dua atom hidrogen bersama-sama, menghasilkan pembentukan satu atom helium, neutron bebas dan banyak energi. Inilah proses yang membuat semua energi yang dilepaskan oleh Matahari, termasuk semua panas, cahaya tampak dan sinar UV yang kesannya hingga ke Bumi. Hidrogen bukanlah satu-satunya unsur yang sanggup disatukan dengan cara ini, namun unsur yang lebih berat memerlukan jumlah tekanan dan panas yang lebih tinggi.


Kehabisan Hidrogen


Akhirnya bintang mulai kehabisan hidrogen yang menyediakan materi bakar dasar dan paling efisien untuk fusi nuklir. Ketika ini terjadi, bintang mulai kehabisan energi menimbulkan tahap gres runtuhnya bintang. Ketika keruntuhan menghasilkan tekanan yang cukup dan lebih besar pada inti, putaran gres fusi dimungkinkan, kali ini aben unsur helium yang lebih berat. Bintang dengan massa kurang dari separuh Matahari kita sendiri kekurangan sarana untuk memadukan helium, dan menjadi bitang kecil merah.


Fusi berkelanjutan: Bintang Menengah


Ketika sebuah bintang mulai menggabungkan helium pada intinya, output energi meningkat melebihi hidrogen. Output yang lebih besar ini mendorong lapisan luar bintang semakin jauh, meningkatkan ukurannya. Ironisnya, lapisan luar ini kini cukup jauh dari kawasan fusi berlangsung sedikit mendingin, mengubahnya dari kuning menjadi merah. Bintang-bintang ini menjadi raksasa merah. Fusi Helium relatif tidak stabil, dan fluktuasi suhu sanggup menimbulkan pulsasi. Ini membuat karbon dan oksigen sebagai produk sampingan. Pulsasi ini berpotensi meniup lapisan luar bintang dalam ledakan nova. Sebuah nova pada gilirannya sanggup membuat nebula planet. Inti bintang yang tersisa akan berangsur-angsur mendingin dan membentuk bintang putih. Ini yaitu simpulan yang mungkin untuk Matahari kita sendiri.


Fusi berkelanjutan: Bintang Besar


Bintang yang lebih besar mempunyai lebih banyak massa, yang berarti bahwa saat helium habis, mereka sanggup mengalami putaran keruntuhan gres dan menghasilkan tekanan untuk memulai babak gres perpaduan, membuat unsur yang lebih berat. Hal ini berpotensi terjadi hingga zat besi tercapai. Besi yaitu unsur yang membagi unsur yang sanggup menghasilkan energi dalam fusi dari energi yang menyerap fusi: zat besi menyerap sedikit energi dalam pembentukannya. Sekarang fusi menguras, daripada membuat energi, meski prosesnya tidak merata (fusi besi tidak akan berlanjut secara universal). Ketidakstabilan fusi yang sama pada bintang supermasif sanggup menimbulkan mereka mengeluarkan kulit luarnya dengan cara yang menyerupai dengan bintang biasa, dan hasilnya disebut supernova.


Debu bintang


Pertimbangan penting dalam mekanika bintang yaitu bahwa semua materi di alam semesta lebih berat daripada hidrogen yaitu hasil fusi nuklir. Unsur yang benar-benar berat, menyerupai emas, timbal atau uranium, hanya sanggup tercipta melalui ledakan supernova. Oleh sebab itu, semua zat yang kita kenal di Bumi yaitu senyawa yang dibangun dari puing-puing dari beberapa simpulan hidup bintang yang lalu.



Sumber aciknadzirah.blogspot.com