Racun mikroba yakni zat berbahaya yang diproduksi oleh mikroorganisme menyerupai basil dan jamur untuk meningkatkan patogenisitas dan proses penyebab penyakit. Racun mikroba biasanya menghancurkan jaringan inang dan memfasilitasi bisul dengan melumpuhkan sistem imun inang.
Penyakit yang dihasilkan dari toksin spesifik dilambangkan sebagai ‘Intoksikasi’. Toksin yakni zat yang mengubah metabolisme normal sel inang dengan imbas merusak. Istilah ‘Toxemia’ mengacu pada kondisi yang disebabkan oleh racun yang telah memasuki pemikiran darah inang. Racun yang dihasilkan oleh basil dikategorikan ke dalam dua kategori utama: (1) Endotoksin dan (2) Eksotoksin.
Pengertian Endotoksin
Endotoksin yakni lipopolisakarida ayang hadir pada membran luar dinding sel basil Gram-negatif yang, dalam keadaan tertentu, menjadi beracun bagi inang spesifik. Lipopolisakarida disebut Endotoksin lantaran mereka terikat pada basil dan mereka dilepaskan hanya dikala sel-sel basil melisiskan.
Pengertian Eksotoksin
Eksotoksin yakni zat umumnya labih terhadap panas, beracun berprotein yang dilepaskan oleh beberapa basil ke sekitarnya. Sebagian besar eksotoksin diproduksi oleh basil Gram-positif. Beberapa basil Gram-negatif juga sanggup menghasilkan eksotoksin. Eksotoksin yakni zat yang paling mematikan dan beracun yang diketahui; mereka beracun bahkan dalam konsentrasi nanogram per kilogram. Kondisi patogen yang mematikan menyerupai Botulisme, Difteri, Tetanus, Kolera, Anthrax, Pertusis dll. Disebabkan oleh basil eksotoksin.
tabel Perbedaan antara basil Endotoksin dan Eksotoksin
No. | Endotoksin | Eksotoksin |
1 | Endotoksin yakni lipopolisakarida (LPS) | Eksotoksin yakni protein |
2 | Endotoksin tidak disekresikan oleh bakteri, mereka tetap menempel pada sel bakteri | Eksotoksin secara aktif disekresi ke dalam media eksternal oleh sel-sel bakteri |
3 | Lisis sel diharapkan untuk pelepasan endotoksin | Lisis sel tidak diharapkan untuk pelepasan eksotoksin |
4 | Diproduksi oleh basil Gram-negatif | Diproduksi biasanya oleh basil Gram-positif. (beberapa oleh basil Gram-negatif) |
5 | Gen-gen untuk produksi endotoksin terletak pada kromosom bakteri | Gen-gen untuk produksi eksotoksin terletak pada plasmid genom bakteriofag |
6 | Endotoksin stabil terhadap panas | Eksotoksin yakni labil panas |
7 | Endotoksin tetap aktif bahkan pada suhu 100oC | Eksotoksin biasanya hancur melebihi 60oC |
8 | Endotoksin memediasi toksisitas pada inang melalui interleukin dan Tumor Necrosis Factor | Eksotoksin memediasi toksisitas dalam inang oleh sebagian besar prosedur menyerupai enzim. |
9 | Efek endotoksin tidak spesifik | Efek dari eksotoksin spesifik |
10 | Endotoksin tidak mempunyai afinitas terhadap jaringan tertentu. | Eksotoksin mengatakan afinitas terhadap jaringan spesifik inang |
11 | Biasanya tidak ada reseptor spesifik untuk entri endotoksin. | Eksotoksin biasanya memakai reseptor spesifik untuk masuk ke dalam sel inang |
12 | Endotoksin hanya mematikan dalam jumlah besar | Eksotoksin mematikan dalam jumlah yang sangat kecil (bahkan mematikan dalam ng / kg) |
13 | Endotoksin bersifat antigenik buruk | Eksotoksin sangat antigenik |
14 | Endotoksin tidak sanggup dinetralkan oleh antibodi | Eksotoksin sanggup dinetralkan oleh antibodi |
15 | Tidak ada vaksin efektif yang tersedia melawan endotoksin | Vaksin yang efektif tersedia untuk melawan eksotoksin |
16 | Endotoksin tidak dikonversi menjadi toksoid * | Eksotoksin dikonversi menjadi toksoid |
17 | Menghasilkan demam pada inang | Biasanya, jangan menghasilkan demam |
18 | Penyakit yang disebabkan oleh endotoksin: sepsis basil Gram-negatif, meningococcemia | Penyakit yang disebabkan oleh eksotoksin: Botulisme, Difteri, Tetanus, Kolera, Anthrax, Pertusis |
Sumber aciknadzirah.blogspot.com