Friday, December 1, 2017

√ Kompetisi Awal Kehidupan Sebagai Pemenang


Kompetisi atau persaingan ialah bab dari hidup kita √ Kompetisi Awal Kehidupan Sebagai Pemenang


Kompetisi atau persaingan ialah bab dari hidup kita. Hampir pada semua sisi kehidupan kompetisi itu terjadi dan kadang tidak bisa dihindari. Dalam dunia pendidikan, pekerjaan, usaha, termasuk pada pemanfaatan akomodasi atau layanan yang disediakan untuk kita. Kita seolah dituntut untuk memenangkan tiap kompetisi itu. Disadari atau tidak adanya kompetisi inilah yang pada kesudahannya melahirkan generasi ke generasi bermetamorfosis lebih baik. Kompetisi bukanlah hal gres yang harus kita alami dalam hidup. Bahkan kita terlahir dari sebuah kompetisi pada awal kehidupan. Saat kita masih berupa cikal bakal kehidupan, yaitu sperma.


Kita Menyisihkan Ratusan Juta Kompetitor  



Betapa jago peraingan yang terjadi pada detik-detik awal kehidupan kita, ketika kita masih berbentuk sperma. Bayangkan, hanya 1 sperma  dari ratusan juta sperma ayah yang membuahi 1 sel telur ibu.  Beberapa tumpuan menuliskan: Normalnya sekali 3j4kulasi pria menghasilkan sekitar 300 juta ekor sperma. Biasanya dikeluarkan tiap tiga hari. Dan masih dianggap normal kalau mempunyai di atas 60 juta sperma. Sperma yang keluar umumnya mempunyai sifat gerakan yang berbeda-beda. Ada yang gerakannya lurus dan cepat, ada yang lurus namun lambat, ada yang bergerak-gerak atau berputar-putar di tempat, dan ada pula yang tidak bergerak.



Perjalanan sperma mencari sel telur untuk dibuahi merupakan perjalanan panjang  dan penuh tantangan. Diantara tantanga itu ialah lingkungan asam pada v@gin@ yang menciptakan sperma tidak bisa hidup usang dan kesudahannya mati. Adanya lendir serviks, hanya sperma paling berpengaruh yang sanggup berenang menembus lendir serviks ini. Kemudan harus berenang sekitar 18 cm dari serviks menuju ke rahim, lalu ke tuba falopi untuk mencapai sel telur. Sperma bisa terjebak atau nyasar ke tuba falopi yang salah, atau bahkan bisa mati di tengah pencariannya.



Sperma yang bisa berenang sangat cepat bisa bertemu dengan sel telur. Perjalanan sperma belum selesai walaupun sudah bertemu dengan sel telur. Satu telur mungkin bisa didekati oleh ratusan sperma, namun hanya sperma terkuat yang sanggup menembus dinding luar sel telur. Untuk selanjutnya terjadi pembuahan, dan kesudahannya tumbuh menjadi individu baru. Itulah kita, kita yang berhasil melewati perjalan panjang dan banyak sekali rintangan. Puluhan juta sperma yang berkompetisi dengan kita ketika hendak mendekati sel telur telah berguguran. Hanya 1 yang berhasil hidup, yaitu anda pembaca, dan saya.


Mari kita simak kompetisi sperma mencapai sel telur, sebagai proses awal kehidupan kita.






Kita pemenang kompetisi pada awal kehidupan kita. Lahir dari sebuah persaingan, dan hidup dalam kompetisi. Akankah kita datang digaris finish kehidupan sebagai pemenang?  Atau bernasib sama dengan puluhan juta sperma yang kita kalahkan dahulu? Boleh jadi seperma-sperma itu menaruh impian pada kita.  Atas nama ayah yang sama, mereka berharap kita memenangkan setiap kompetisi sampai di garis finish kehidupan. Mereka berharap kita bisa mengukir nama baik, sebagai cerminan kebahagian hidup kita. Lalu menciptakan seorang ayah, daerah sperma berasal, dan Ibu penyedia sel telur, tersenyum bangga. 



____________



By Emris Abe



Seleksi Masuk Perguruan Tinggi Negeri 2019



Universutas Indonesia



Membangun Kecerdasan


Kompetisi atau persaingan ialah bab dari hidup kita √ Kompetisi Awal Kehidupan Sebagai Pemenang

Sumber https://idtesis.com