Thursday, December 28, 2017

Geodinamika : Tujuan Dan Konsep Pembelajaran

Dilihat dari makna kataya, geodinamika berasal dari kata “geo” yang bermakna bumi dan “dinamics” yaitu dinamika. Dalam bidang geofisika, geodinamika merupakan salah satu cabang ilmunya yang merupakan penggabungan dari ilmu matematika, fisika, dan kimia dalam dalam menjelaskan dinamika atau pergerakan aktif dari struktur bumi. Menurut beberapa ahli, geodinamika yakni ilmu yang menjelaskan proses kedinamikaan yang mengatur sebagian besar struktur lapisan bumi.


Seiring perkembangan ilmu pengetahuan, geodinamika remaja ini dikaitkan dengan bidang ilmu tektonik alasannya yakni adanya kekerabatan dengan pembentukan patahan dan lempengan bumi. Secara umum, geodinamika yakni suatu ilmu yang memelajari perpindahan material yang ada di bumi terjadi alasannya yakni adanya proses deformasi batuan yang bersifat plastis, elastis, dan brittle.


Tujuan Geodinamika


Geodinamika berperan dalam menjelaskan sejarah pembentukan bumi, perubahan dan penciptaan kembali dari suatu benua dan lautan, pembentukan geologis suatu wilayah, deretan pegunungan dan lembah sungai, dan penelitian wacana cadangan hidrokarbon dan semua mineral yang terkandung di dalam bumi. Serta, geodinamika juga bertujuan menjelaskan secara konseptual wacana proses pembentukan tektonik, kombinasi klarifikasi panas dan mekanis bumi.


Sehingga, tujuan dari geodinamika sanggup dibedakan menjadi tujuan energi, kinetis, dan dinamika dari bumi. Pada tujuan energi, hal ini meliputi distribusi atau persebaran energi panas yang terkait dengan suhu bumi. Kinetis meliputi penggunaan parameter velositas dan tegangan. Sedangkan dinamika membahas mengenai bantuan dari beberapa aplikasi pada proses geodinamika pada lapisan terluar dan kerak bumi.


Secara umum, dari tujuan adanya geodinamika ini, manfaat yang dapat diambil adalah dapat mengetahui deformasi geologi, memprediksikan pola benua, dan mengetahui dan memahami mekanisme pergerakan tektonik lempeng bumi yang berfungsi dalam menjelaskan kegempaan yang terjadi di bumi.


Konsep Pembelajaran Geodinamika


Pada dasarnya, ilmu geodinamika merupakan penggabungan dari ilmu fisika, kimia, dan matematika. Namun, dalam penerapannya, ilmu matematika hanya dipakai pada ketika menjelaskan persamaan yang ada dalam ilmu fisika. Jadi, ilmu matematika yang dipakai dalam geodinamika bukanlah ilmu matematika murni. Selain itu, geodinamika juga meliputi ilmu geologi dan geografi alasannya yakni untuk menjelaskan proses tektonik lempengan guna mengukur seisme, atau kegempaan, dan berfungsi dalam memilih wilayah beserta komponen batuan yang tekandung didalamnya guna menjelaskan suatu insiden pergeseran lapisan atas atau kerak bumi.


Lebih lanjut, dalam mempelajari geodinamika, ada beberapa hal yang merupakan konsep dasar dalam memahami geodinamika itu sendiri, yaitu pemahaman mengenai :



  • Properti fisik dari suatu materi yang mempunyai sifat rekatan yang solid

  • Koefisien persebaran panas, suatu jenis panas yang khusus dan perembesan dan perpindahan panas

  • Perilaku cairan menurut aturan Newton dan non-Newton

  • Pembelokkan lempengan yang elastis, sikap mekanis dari faults

  • Penafsiran atas gaya gravitasi yang anomali

  • Pemahaman yang rinci mengenai aturan Hooke mengenai elastisitas, aturan Fourier mengenai konduksi panas, dan aturan Darey mengenai aliran pada media berpori.


Dalam memelajari ilmu geodinamika tentunya ada beberapa kajian yang harus dipahami terlebih dulu sebelum masuk lebih dalam inti dari pembelajaran geodinamika. Kajian yang seharusnya diketahui terlebih dahulu adalah, sebagai berikut ini:



  1. Teori lempengan tektonik, kajian ini mempunyai kegunaan untuk menawarkan ulasan secara fisika, kimiawi, dan teknik mengenai latar belakang geologis dan geofisika yang sanggup dipakai sebagai contoh atau pijakan berpikir dalam proses pengamatan yang terkait dengan ilmu geologi, seismologi, dan paleomagnetis.

  2. Konsep wacana tegangan dan regangan, kajian ini guna memilih dan mengukur kerak bumi.

  3. Teori elastisitas searah, kajian yang menjelaskan wacana pembelokkan lempengan yang lentur dan pembelokkan dari lapisan litosfer dari bumi.

  4. Teori konduksi panas, kajian ini dipakai untuk memilih suhu pada kerak benua dan lapisan litosfer lautan dan benua. Selain itu, perpindahan panas oleh konveksi, pengukuran aliran panas di permukaan, dan sumber aliran panas di permukaan bumi serta pemadatan magma dan aliran ekstrusi magma juga merupakan bab yang perlu dipelajari.

  5. Kajian mengenai dasar-dasar penafsiran pengukuran gravitasi.

  6. Teori mekanika cairan, kajian ini meliputi konveksi lapisan penyelimut bumi dan paska-glasier.

  7. Kajian mengenai cara deformasi atau aliran batuan saat adanya tekanan.

  8. Kajian mengenai sikap mekanika faults.

  9. Prinsip-prinsip dalam aliran cairan pada media berpori, memelajari tentang peredaran hidrothermal pada kerak lautan dan wilayah panas bumi di benua.


Disamping itu, pada proses geodinamika, juga meminjam studi atau kajian dalam bidang seismis yang meliputi distribusi radial dari tingkat kepadatan di bumi, lokasi mengenai batas lempengan dan lokasi lempengan yang menurun pada palung lautan, dan rincian mengenai struktur dari kerak benua. Serta, pemahaman mengenai medan magnet bumi merupakan cakupan yang dipelajari dalam proses geodinamika.


Maka, geodinamika ini sangat mempunyai kegunaan sekali dalam memahami pergerakan bumi beserta kandungan yang ada di dalamnya. Bagaimana suatu proses fenomena alam, menyerupai gempa bumi, terjadinya tsunami, pembentukan palung bahari dan formasi kegunung berapian sanggup dipelajari dan diamati dengan memakai pemberian dari ilmu geodinamika. Selain itu, geodinamika juga tidak hanya diaplikasikan di bumi saja akan tetapi ilmu ini sanggup dipakai untuk mengamati dan menjelaskan pembentukan suatu planet lain di luar angkasa, menyerupai Planet Mars yang dikatakan mempunyai formasi pembentukan batuan dan kawah menyerupai halnya di Planet Bumi.



Sumber aciknadzirah.blogspot.com