Monday, October 23, 2017

√ Pengertian Relay Dan Fungsinya

Pengertian Relay dan Fungsinya – Relay yakni Saklar (Switch) yang dioperasikan secara listrik dan merupakan komponen Electromechanical (Elektromekanikal) yang terdiri dari 2 bab utama yakni Elektromagnet (Coil) dan Mekanikal (seperangkat Kontak Saklar/Switch). Relay memakai Prinsip Elektromagnetik untuk menggerakkan Kontak Saklar sehingga dengan arus listrik yang kecil (low power) sanggup menghantarkan listrik yang bertegangan lebih tinggi. Sebagai contoh, dengan Relay yang memakai Elektromagnet 5V dan 50 mA bisa menggerakan Armature Relay (yang berfungsi sebagai saklarnya) untuk menghantarkan listrik 220V 2A.


Gambar Bentuk dan Simbol Relay


Dibawah ini yakni gambar bentuk Relay dan Simbol Relay yang sering ditemukan di Rangkaian Elektronika.


 yang dioperasikan secara listrik dan merupakan komponen Electromechanical  √ Pengertian Relay dan Fungsinya


Prinsip Kerja Relay


Pada dasarnya, Relay terdiri dari 4 komponen dasar  yaitu :



  1. Electromagnet (Coil)

  2. Armature

  3. Switch Contact Point (Saklar)

  4. Spring


Berikut ini merupakan gambar dari bagian-bagian Relay : yang dioperasikan secara listrik dan merupakan komponen Electromechanical  √ Pengertian Relay dan Fungsinya


Kontak Poin (Contact Point) Relay terdiri dari 2 jenis yaitu :



  • Normally Close (NC) yaitu kondisi awal sebelum diaktifkan akan selalu berada di posisi CLOSE (tertutup)

  • Normally Open (NO) yaitu kondisi awal sebelum diaktifkan akan selalu berada di posisi OPEN (terbuka)


Berdasarkan gambar diatas, sebuah Besi (Iron Core) yang dililit oleh sebuah kumparan Coil yang berfungsi untuk mengendalikan Besi tersebut. Apabila Kumparan Coil diberikan arus listrik, maka akan timbul gaya Elektromagnet yang kemudian menarik Armature untuk berpindah dari Posisi sebelumnya (NC) ke posisi gres (NO) sehingga menjadi Saklar yang sanggup menghantarkan arus listrik di posisi barunya (NO). Posisi dimana Armature tersebut berada sebelumnya (NC) akan menjadi OPEN atau tidak terhubung. Pada dikala tidak dialiri arus listrik, Armature akan kembali lagi ke posisi Awal (NC). Coil yang digunakan oleh Relay untuk menarik Contact Poin ke Posisi Close pada umumnya hanya membutuhkan arus listrik yang relatif kecil.


Arti Pole dan Throw pada Relay


Karena Relay merupakan salah satu jenis dari Saklar, maka istilah Pole dan Throw yang digunakan dalam Saklar juga berlaku pada Relay. Berikut ini yakni klarifikasi singkat mengenai Istilah Pole and Throw :



  • Pole : Banyaknya Kontak (Contact) yang dimiliki oleh sebuah relay

  • Throw : Banyaknya kondisi yang dimiliki oleh sebuah Kontak (Contact)


Berdasarkan penggolongan jumlah Pole dan Throw-nya sebuah relay, maka relay sanggup digolongkan menjadi :



  • Single Pole Single Throw (SPST) : Relay golongan ini mempunyai 4 Terminal, 2 Terminal untuk Saklar dan 2 Terminalnya lagi untuk Coil.

  • Single Pole Double Throw (SPDT) : Relay golongan ini mempunyai 5 Terminal, 3 Terminal untuk Saklar dan 2 Terminalnya lagi untuk Coil.

  • Double Pole Single Throw (DPST) : Relay golongan ini mempunyai 6 Terminal, diantaranya 4 Terminal yang terdiri dari 2 Pasang Terminal Saklar sedangkan 2 Terminal lainnya untuk Coil. Relay DPST sanggup dijadikan 2 Saklar yang dikendalikan oleh 1 Coil.

  • Double Pole Double Throw (DPDT) : Relay golongan ini mempunyai Terminal sebanyak 8 Terminal, diantaranya 6 Terminal yang merupakan 2 pasang Relay SPDT yang dikendalikan oleh 1 (single) Coil. Sedangkan 2 Terminal lainnya untuk Coil.


Selain Golongan Relay diatas, terdapat juga Relay-relay yang Pole dan Throw-nya melebihi dari 2 (dua). Misalnya 3PDT (Triple Pole Double Throw) ataupun 4PDT (Four Pole Double Throw) dan lain sebagainya.


Untuk lebih terang mengenai Penggolongan Relay menurut Jumlah Pole dan Throw, silakan lihat gambar dibawah ini : yang dioperasikan secara listrik dan merupakan komponen Electromechanical  √ Pengertian Relay dan Fungsinya


Fungsi-fungsi dan Aplikasi Relay


Beberapa fungsi Relay yang telah umum diaplikasikan kedalam peralatan Elektronika diantaranya yakni :



  1. Relay digunakan untuk menjalankan Fungsi Logika (Logic Function)

  2. Relay digunakan untuk menawarkan Fungsi penundaan waktu (Time Delay Function)

  3. Relay digunakan untuk mengendalikan Sirkuit Tegangan tinggi dengan santunan dari Signal Tegangan rendah.

  4. Ada juga Relay yang berfungsi untuk melindungi Motor ataupun komponen lainnya dari kelebihan Tegangan ataupun hubung singkat (Short).


Baca juga : Cara Menguji Relay dengan Multimeter.



Sumber https://teknikelektronika.com/