Monday, September 4, 2017

√ Siklus Hidrologi : Pengertian, Proses Dan Gambar Siklus Air

Siklus Hidrologi atau Siklus Air – Air ternyata mempunyai siklus yang sering disebut dengan siklus hidrologi atau siklus air. Informasi mengenai siklus air ini sendiri sebetulnya sudah pernah diberikan kepada hampir setiap orang yang sudah pernah mengenyam dingklik pendidikan setidaknya di tingkat SD atau Sekolah Menengah Pertama di mana siklus air ini sendiri selalu menjadi bahan pelajaran yang cukup umum dan mungkin sudah banyak yang tahu mengenai siklus ini.


Namun banyak juga mungkin masih belum mendapat citra secara lebih mendetail mengenai bagaimana siklus hidrologi tersebut terjadi atau bagaimana proses keseluruhan dari proses tersebut. Untuk itu berikut ini yaitu klarifikasi yang akan dijelaskan secara sederhana mengenai siklus hidrologi tersebut.




Pengertian Siklus Hidrologi


Air ternyata mempunyai siklus yang sering disebut dengan siklus hidrologi atau siklus air √ SIKLUS HIDROLOGI : Pengertian, Proses dan Gambar Siklus Air
pixabay.com

Pengertian siklus hidrologi yaitu sebuah proses sirkulasi air yang mana proses tersebut tidak pernah berhenti. Siklus ini dimulai dari atmosfer ke bumi dan kembali lagi ke atmosfer melalui proses tahap-tahap yang dikenal sebagai kondensasi, presipitasi, evaporasi, dan juga transpirasi.


Dalam proses ini sendiri ada beberapa proses yang harus Anda ketahui. Untuk membentuk suatu siklus hidrologi tersebut terdapat beberapa komponen yang harus menjadi penggalan dari siklus yang tidak pernah berhenti. Untuk lebih jelasnya menyerupai yang sudah disebutkan, ada juga beberapa proses lainnya yang termasuk dalam siklus hidrologi menyerupai yang akan dijelaskan berikut ini.



Komponen Siklus Hidrologi


Air ternyata mempunyai siklus yang sering disebut dengan siklus hidrologi atau siklus air √ SIKLUS HIDROLOGI : Pengertian, Proses dan Gambar Siklus Air
researchgate.net

Dalam siklus hidrologi sendiri terdapat beberapa proses yang menjadi penggalan dari keseluruhan siklus hidrologi yang menjadi satu kesatuan yang tak terpisahkan. Beberapa komponen tersebut prestisipasi, evaporasi, transpirasi, evatranspirasi, intersepsi, infiltrasi dan juga perkolasi.


Untuk masing-masing komponen tersebut berbeda antara satu dengan yang lainnya di mana kita harus memahami bahwa siklus tersebut cukup bermacam-macam dan tidak banyak yang tahu mengenai hal tersebut bahkan pengertian dari masing-masing komponen tersebut yang dijelaskan secara rinci.


Berikut ini yaitu klarifikasi lebih lanjut untuk masing-masing komponen tersebut yang akan menjelaskan setiap proses yang ada pada sebuah siklus hidrologi.


1. Prestisipasi


Untuk proses ini sendiri sebetulnya sanggup dikatakan sebagai salah satu proses yang berada di tengah-tengah siklus hidrologi. Kita mungkin akan lebih familiar dengan istilah hujan. Proses inilah yang terjadi dikala awan yang juga dikenal sebagai bentuk uap dari air yang biasa kita lihat di langit.


Proses ini terjadi dikala uap air yang terkandung dalam awan tersebut terkena suhu yang tinggi sehingga uang air berada pada keadaan jenuh yang karenanya menjelma titik-titik air yang jatuh ke bumi.


2. Evaporasi


Pada proses ini sendiri sebetulnya terjadi lantaran adanya penguapan air yang berasal dari permukaan bumi. Air-air tersebut sanggup berasal dari laut, danau, sungai, sawah, sungai dan banyak sekali tempat yang terdapat air.


Air yang menguap lantaran panas matahari tersebut akan naik dan nantinya akan menjadi awan. Pada dasarnya, semakin tinggi suhu matahari terutama pada ekspresi dominan kemarau maka semakin banyak juga air yang menjadi uap.


3. Intersepsi


Pada proses ini memang jarang disebutkan dalam sebuah siklus hidrologi lantaran pada prosesnya proses intersepsi ini terjadi lantaran adanya tugas tanaman yang menjadikan proses presipitasi tidak eksklusif menciptakan air jatuh ke tanah, namun terlebih dahulu jatuh atau diintersepsi oleh tanaman yang pada karenanya menciptakan air hujan dari proses presipitasi tidak eksklusif jatuh ke tanah.


4. Infiltrasi/Perkolasi


Selain itu ada juga proses yang disebut dengan istilah infiltrasi di mana pada proses ini sendiri air hujan atau siklus air sesudah presipitasi tidak kembali lagi ke permukaan tanah atau bahari atau permukaan di bumi lainnya yang sanggup eksklusif kembali ikut dalam siklus hidrologi yaitu evaporasi.


Sebagian kecil air juga masuk meresap ke pori-pori tanah dan akan menjadi air tanah sebelum karenanya kembali lagi ke bahari untuk kembali mengalami siklus hidrologi yaitu evaporasi.


Hal ini juga sebetulnya cukup serupa dengan proses perkolasi namun dengan klarifikasi yang cukup berbeda di mana perkolasi sendiri merupakan suatu proses di mana air mengalir ke bawah yang disebabkan oleh gravitasi yang bergerak semakin ke bawah lapisan demi lapisan hingga ke titik jenuh dimana air berkumpul di bawah tanah.



Macam-Macam Siklus Hidrologi


Air ternyata mempunyai siklus yang sering disebut dengan siklus hidrologi atau siklus air √ SIKLUS HIDROLOGI : Pengertian, Proses dan Gambar Siklus Air
physicalgeography.com

Berikut ini yaitu macam macam siklus hidrologi, diantaranya:


1. Siklus Hidrologi Pendek


Dalam siklus hidrologi terdapat beberapa jenis siklus yang berbeda yang dibedakan menurut panjangnya siklus hidrologi yaitu siklus pendek, sedang dan juga panjang.


Untuk siklus pendek dimulai dari air bahari yang menguap menjadi gas yang disebabkan oleh panas matahari. Selanjutnya gas tersebut mengalami kondensasi dan membentuk awan. Untuk siklus pendek ini diakhiri dengan terjadinya hujan ke atas permukaan laut.


2. Siklus Hidrologi Sedang


Untuk siklus sedang terjadi dikala air bahari mulai menguap dan menjadi gas yang disebabkan oleh panas matahari. Selanjutnya uap tersebut mengalami proses evaporasi di mana uap lantaran proses ini tertiup oleh angin ke atas daratan dan karenanya membentuk awan. Selanjutnya dari awan tersebut turunlah hujan ke permukaan daratan di mana air ini nantinya mengalir ke laut.


3. Siklus Hidrologi Panjang


Hampir sama dengan siklus sedang, untuk siklus panjang ini juga diawali dengan proses penguapan air bahari menjadi gas yang disebabkan oleh matahari. Selanjutnya uap tersebut mengalami proses sublimasi. Dari proses tersebut, terbentuklah awan yang di dalamnya mengandung kristal es.


Selanjutnya awan tersebut akan bergerak ke darat lantaran tiupan angin. Proses yang terjadi selanjutnya yaitu awan tersebut akan mengalami presipitasi dan awan tersebut akan turun sebagai salju. Untuk selanjutnya salju tersebut menjadi gletser lantaran akumulasi yang pada selesai gletser itu nantinya akan mencari dan menjadi aliran sungai yang akan mengalir kembali ke laut.



Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Siklus Hidrologi


Selain beberapa hal di atas, ada juga beberapa faktor yang akan mensugesti siklus hidrologi. Terkadang mungkin sebuah area atau lokasi terlihat tidak mengalami siklus hidrologi yang sempurna.


Hal ini dipengaruhi oleh beberapa hal menyerupai salah satunya yaitu jarak dari sumber air yang juga akan mensugesti bagaimana di sebuah tempat mungkin tidak turun hujan untuk waktu yang lama.


Hal ini contohnya dipengaruhi oleh jarak dari sumber air. Misalnya jarak daratan menyerupai di Afrika cukup jauh dari bahari yang menjadikan tempat tersebut sering mengalami kekeringan lantaran selama perjalanan awan yang tertiup angin tersebut, air akan menguap dan tidak tersisa untuk terjadinya presipitasi.


Faktor lainnya juga disebabkan oleh adanya deretan pegunungan menjadikan awan tidak sanggup melewati tempat tersebut lantaran harus terus naik semoga sanggup melewati pegunungan tersebut. Hal ini sangat penting untuk diketahui dan juga sanggup menjelaskan mengapa di beberapa tempat siklus hidrologi sepertinya tidak terjadi dengan sempurna.


Ternyata ada beberapa faktor yang mensugesti dan memungkinkan tidak terjadinya siklus hidrologi menyerupai yang sudah kita ketahui sebelumnya.



Sumber https://salamadian.com