Pengertian Tegangan Listrik (Electric Voltage) – Tegangan Listrik ialah jumlah energi yang diharapkan untuk memindahkan unit muatan listrik dari satu daerah ke daerah lainnya. Tegangan listrik yang dinyatakan dengan satuan Volt ini juga sering disebut dengan beda potensial listrik alasannya ialah intinya tegangan listrik ialah ukuran perbedaan potensial antara dua titik dalam rangkaian listrik. Suatu benda dikatakan mempunyai potensial listrik lebih tinggi daripada benda lain alasannya ialah benda tersebut mempunyai jumlah muatan positif yang lebih banyak bila dibandingkan dengan jumlah muatan positif pada benda lainnya. Sedangkan yang dimaksud dengan Potensial listrik itu sendiri ialah banyaknya muatan yang terdapat dalam suatu benda.
Tegangan listrik sanggup juga dianggap sebagai gaya yang mendorong perpindahan elektron melalui konduktor dan semakin tinggi tegangannya semakin besar pula kemampuannya untuk mendorong elektron melalui rangkaian yang diberikan. Muatan listrik sanggup kita analogikan sebagai air di dalam sebuah tangki air, sedangkan Tegangan listrik sanggup kita analogikan sebagai tekanan air pada sebuah tangki air, semakin tinggi tangki air di atas outlet semakin besar tekanan air alasannya ialah lebih banyak energi yang dilepaskan. Demikian juga dengan tegangan listrik, semakin tinggi tegangan listriknya maka semakin besar energi potensial yang dikarenakan semakin banyak elektron yang dilepaskan.
Apabila pada ketika dua distribusi muatan listrik yang dipisahkan oleh jarak tertentu, maka akan terjadi kekuatan listrik diantara keduanya. Jika distribusinya mempunyai muatan yang sama (kedua-duanya positif atau kedua-duanya negatif) maka saling berlawanan atau saling tolak menolak. Namun apabila dua distribusi muatan berbeda (satu positif dan satunya lagi negatif) maka akan mengakibatkan gaya yang saling tarik-menarik. Pada ketika kedua distribusi muatan tersebut disambungkan dengan rangkaian atau beban yang unit positifnya sedikit maka unit positif tersebut akan dipengaruhi oleh kedua distribusi muatan tersebut.
Sebuah sumber tegangan listrik yang konstan biasanya disebut dengan tegangan DC (tegangan searah) sedangkan sumber tegangan listrik yang bervariasi secara bersiklus dengan waktu disebut dengan tegangan AC (tegangan bolak balik). Tegangan listrik diukur dengan satuan Volt yang dilambangkan dengan simbol abjad “V”. 1 Volt (satu Volt) sanggup didefinisikan sebagai tekanan listrik yang diharapkan untuk menggerakan 1 Ampere arus listrik melalui konduktor yang beresistansi 1 Ohm. Istilah “VOLT” ini diambil dari nama fisikawan Italia yang menemukan baterai volta (Voltaic Pile) yaitu Alessandro Volta (1745-1827).
Baca juga : Pengertian Hukum Ohm dan Rumusnya.
Baterai dan pencatu daya (power supply) merupakan referensi sumber yang menghasilkan tegangan DC (tegangan searah) yang stabil ibarat menghasilkan tegangan DC 1,5V, 3V, 5V, 9V, 12V dan 24V. Sementara sumber tegangan AC (tegangan bolak-balik) tersedia untuk keperluan peralatan rumah tangga dan industri. Tegangan AC standar yang dipakai di Indonesia ialah 220V, sedangkan di negara lain ada yang memakai 100V, 110V ataupun 240V.
Simbol Tegangan Listrik DC dan Simbol Tegangan Listrik AC
Rangkaian-rangkaian Elektronik pada umumnya beroperasi dengan memakai tegangan DC yang rendah ibarat 1,5V sampai 24V DC. Simbol sumber tegangan DC pada rangkaian-rangkaian elektronik biasanya ialah simbol baterai dengan tanda positif (+) dan tanda negatif (-) yang menandakan arah polaritasnya. Sedangkan simbol tegangan AC pada rangkaian listrik atau rangkaian elektronik ialah sebuah lingkaran bundar dengan gelombang Sinus didalamnya.
Berikut dibawah ini ialah simbol tegangan DC dan simbol tegangan AC.
Sumber https://teknikelektronika.com/