Saturday, September 9, 2017

√ Menerapkan Model Pembelajaran 'Memancing' Di Sd

Permainan ini mengakibatkan antusiame yang tinggi √ Menerapkan Model Pembelajaran 'Memancing' di SD
Permainan ini mengakibatkan antusiame yang tinggi, alasannya ialah siswa diajak bermain sekaligus belajar.
Pembelajaran Matematika di SD kebanyakan dilakukan secara konvensional yang monoton, yaitu memperlihatkan kertas soal. Akibatnya siswa bosan, malas dan pada jadinya mengerjakan kiprah dengan asal-asalan. Salah satu model pembelajaran matematika yang sanggup diterapkan guru ialah dengan permainan memancing. Model pembelajaran ini sangat gampang dilakukan dan mengakibatkan antusiame yang tinggi, alasannya ialah siswa diajak bermain sekaligus belajar. Soal matematika yang awalnya membosankan menjadi terasa menyenang.

Permainan memancing soal matematika dibentuk dengan cara sederhana dan bahan-bahan yang gampang didapat. Seperti magnet yang sanggup dibeli toko-toko permainan, kertas kosong yang telah dipotong kecil-kecil menjadi segi empat, segitiga, bulat atau bentuk apapun. Pada kertas tersebut ditulisi soal-soal matematika yang bervariasi modelnya, ibarat bentuk soal matematika contohnya 2×6:3 dan soal cerita.

Peralatan lain berupa peniti yang dipakai untuk mengkaitkan soal, benang yang ujungnya diikat dengan magnet, dan sapu lidi yang dipakai sebagai kail. Jumlah kail sanggup diadaptasi dengan jumlah siswa. Proses pembelajaran matematika dengan permainan memancing soal sangat gampang dilakukan oleh guru dan siswa, ibarat halnya memancing ikan di bak atau di laut. Berikut langkah-langkahnya ibarat yang ditulis oleh Sri Yuniati, S.Kom, Guru SD Muhammadiyah Gantiwarno, Klaten, Jawa Tengah.

Pertama, yang perlu dilakukan ialah guru membuat batas bak (bisa memakai tali rapia) lalu letakan soal-soal di tengah dengan cara disebar.

Kedua letakan kail di samping batas kolam.

Ketiga berikan pengarahan wacana peraturan yang harus ditaati pada dikala permainan memancing soal dimulai. Peraturannya ialah sebagai berikut:


  • Siswa tidak boleh masuk ke dalam pembatas kolam, siswa hanya diperbolehkan memancing di luar pembatas kolam.
  • Siswa mengambil kail di tepi kolam.
  • Siswa hanya boleh mengambil satu soal setiap kali memancing, bila terpancing lebih dari satu soal maka harus dikembalikan ke bak soal lagi lalu dipancing kembali.
  • Setelah mendapat satu soal, kail diletakan di tepi bak lalu siswa mengerjakan soal yang didapat.
  • Setelah soal selesai dikerjakan, soal tersebut dikembalikan lagi ke bak sebelum mengambil kail untuk memancing.
  • Apabila siswa mendapat soal yang sudah pernah dikerjakan maka dikembalikan lagi ke kolam, lalu memancing lagi untuk soal yang lain.
  • Begitu seterusnya hingga waktu yang telah ditentukan habis.
  • Semakin cepat siswa mengerjakan soal maka semakin sering siswa tersebut memancing soal.


Keempat ialah tahap evaluasi.


  • Guru mengumpulkan kembali siswa dan menanyakan jumlah soal yang sanggup dikerjakan.
  • Guru mengoreksi hasil menghitung siswa lalu diumumkan siapa yang paling banyak mengerjakan soal.
  • Siswa yang paling banyak mengerjakan soal dan benar diberikan hadiah contohnya bintang prestasi.

Model pembelajaran dengan cara permainan memancing soal memperlihatkan banyak manfaat. Siswa lebih antusias, terbukti dengan meningkatnya jumlah soal yang sanggup dikerjakan dalam waktu yang lebih singkat dibanding pada dikala pembelajaran konvensional. Selain siswa menjadi lebih ceria dan aktif, model pembelajaran ini juga sanggup membuat persaingan yang sehat antar siswa yang secara tidak eksklusif muncul dari permainan tersebut.
Sumber http://www.sekolahdasar.net