Friday, September 8, 2017

√ Cara Membaca Hasil Ekg

EKG yaitu rekaman potensial listrik yang timbul akhir acara jantung, yang sanggup direkam EKG yaitu potensial - potensial listrik yang tiimbul pada waktu otot - otot jantung berkontraksi. rekamanan EKG biasanya dibentuk pada kertas yang berjalan dengan kecepatan standar 25mm/detik dan deflekasi 10mm sesuai dengan potensial 1mV.

sebagai seorang tenaga kesehatan tentulah diharuskan untuk sanggup membaca hasil rekaman EKG. memang pada kenyataannya sangat sulit sekali untuk sanggup dengan sangat andal membaca hasil rekaman EKG. namun sebagai seorang tenaga kesehatan paling tidak sanggup membaca EKG dasar pun sudah cukup.

pada kesempatan kali ini kami ingin mencoba menshare cara membaca EKG dengan baik dan benar. bagi teman - teman kesehatan yang ingin tahu bagaimana cara nya membaca hasil rekaman EKG. ataupun mereview ulang ilmu ihwal membaca hasil EKG. silahkan dibaca artikel ini hingga habis.

Cara membaca hasil EKG

Membaca hasil EKG

Kotak kecil dan kotak besar.

didalam sebuah kertas hasil rekaman EKG kita mengenal kota besar dan kotak kecil dimana satu buah kotak besar berisikan 5 kotak kecil horizontal dan 5 kotak kecil vertikal. horizontal menggambarkan waktu sedangkan garis vertikal menggambarkan voltase. dimana satu kotak kecil horizontal bernilai 0.04 detik sehingga didapatkan dalam satu kotak besar horizontal (0.04 x 5)=0.2 detik. sedangkan garis vertikal menggambarkan voltase yang mana isinya sama yaitu satu kotak besar vertikal berisikan 5 kotak kecil yang mana satu kotak kecil bernilai 0.1mV sehingga dalam satu kotak besar (0.1mV x 5) = 0.5mV. untuk jelasnya sanggup dilihat pada gambar :

Cara membaca EKG

Interpretasi Elektrokardiogram

Terminologi

bila kita merekam EKG, maka pada awal rekaman harus kita buat kalibrasi, yaitu satu atau lebih deflekasi yang sesuai dengan 1 milivolt (mV). secara standar, deflekasi 10mm sesuai dengan 1mV. kecepatan kertas perekam secara standar yaitu 25mm/detik. garis rekaman mendatar tanpa ada potensial listrik disebut garis isoelektrik. deflekasi yang arahnya keatas disebut deflekasi positif dan yang arahnya kebawah disebut deflekasi negatif.


Interpretasi Elektrokardiogram 12 sandapan

Gelombang P
Gelombang P yaitu deflekasi pertama dari siklus, yang mengatakan depolarisasi atrium. acara sanggup berasal dari pacu jantung fisiologi (nodus SA) atau dari bab atrium lain, contohnya nodus AV. gelombang P sanggup positif, negatif atau bifasik atau bentuk lain yang khas. gelombang P yang mengatakan irama berasal dari nodus SA mempunyai deflekasi positif di sandapan II.

Gelombang QRS

kompleks ini mengatakan depolarisasi ventrikel dan terdiri dari :

  • gelombang Q : yaitu deflekasi negatif pertama
  • gelombang R : yaitu deflekasi positif pertama. deflekasi positif kedua disebut gelombang R
  • gelombang S : yaitu deflekasi negatif pertama sehabis R. suatu gelombang S kedua disebut S
QRS monofasik terdiri dari satu deflekasi saja yaitu R kalau deflekasi positif atau QS kalau deflekasi negatif. untuk deflekasi yang lebih dari 5mm digunakan abjad - abjad besar (Q,R dan S) sedangkan untuk deflekasi yang kurang dari 5mm digunakan abjad - abjad kecil (q,r dan s).

Gelombang T
gelombang ini mengatakan repolarisasi ventrikel. gelombang T sanggup positif, negatif ataiu bifasik

Gelombang U
gelombang U yaitu gelombang kecil yang mengikuti gelombang T. gelombang U biasanya tegak dan paling besar terdapat di V2 dan V3. sering gelombang U tidak terang alasannya yaitu bersatu dengan gelombang T.

bentuk dasar EKG dan interval


nilai normal interval

  • interval P       : < 0,12 detik
  • interval PR    : 0,12 - 0,20 detik
  • interval QRS : 0,07 - 0,10 detik

Interpretasi elektrokardiogram strip / pengenalan irama

bila kita menginterpretasikan suatu elektokardiogram strip atau gambar EKG pada monitor, maka yang harus kita perhatikan yaitu :
  1. ada atau tidaknya komplek QRS, kompleks QRS merupakan komponen paling penting dalam EKG yang harus dikenali, alasannya yaitu kompleks QRS yaitu citra yang mengatakan acara ventrikel yang pada jadinya memilih sesorang mempunyai sirkulasi atau tidak citra EKG yang tidak mempunyai kompleks QRS yaitu VF dan asistol.
  2. cepat atau lambatnya kompleks QRS, langkah berikutnya yaitu memilih kecepatan kompleks QRS. dikatakan cepat bila kecepatan QRS kompleks lebih dari 100 kali permenit (disebut takikardi) dan lambat bila dibawah 60 kali permenit (disebut bradikardi). cara menghitung kecepatan kompleks QRS tergantung dari modalitas EKG yang kita interpretasi.
  3. lebar atau sempitnya kompleks QRS, bila kompleks QRS lebarnya <0.12 detik, maka dikatakan kompleks ersebut sempit dan bila >0.12 detik disebut kompleks QRS lebar, kompleks QRS yang sempit berkonotasi bahwa irama jantung mempunyai asal dari atrium / supraventrikel, sedangkan bila lebar berasal dari ventrikel.
  4. regulitas irama, regulitas iram dilihat dengan mengukur jarak antara puncak kompleks QRS yang satu dengan puncak kompleks QRS yang lain. kalau jarak antar tiap puncak yang satu dengan puncak kompleks QRS yang lain. kalau jarak antar tiap puncak kompleks QRS tetap, maka irama tersebut berarti regular. beberapa irama jantung akan menghasilkan irama yang tidak teratur, contohnya fibrilasi atrium (atrium fibrilation, AF), multiatrial tachycardia (MAT), ventricular tachycardia (VT) polimrfik, dll.
  5. ada atau tidaknya gelombang P, perhatikan ada atau tidaknya gelombang P. gelombang P yang normal mempunyai deflekasi positif bila sandapan diambil dilead II. diperhatikan juga apakah gelombang P yang ada mempunyai bentuk yang sama.
  6. hubungan antara gelombang P dengan kompleks QRS, pada irama yang normal, setiap kompleks QRS didahului oleh gelombang P dengan PR interval tetap.
Sekian pembahasan kali ini ihwal "cara membaca hasil EKG" biar sanggup bermanfaat bagi teman - teman sekalian. terima kasih



Sumber http://bangsalsehat.blogspot.com