Tuesday, September 19, 2017

√ Cara Efektif Mendisiplinkan Siswa Tanpa Kekerasan

Ini yang sanggup dilakukan guru untuk menghindari eksekusi dengan kekerasan √ Cara Efektif Mendisiplinkan Siswa Tanpa Kekerasan
Tips yang sanggup dilakukan guru untuk mendisiplikan siswa tanpa eksekusi dengan kekerasan
Hukuman fisik ke siswa dianggap oleh beberapa guru sebagai cara efektif dalam mengatur kelas. Namun, itu bukanlah cara yang sempurna untuk mendisiplinkan siswa, dan tak jarang hal tersebut menciptakan guru harus berurusan dengan penegak hukum. Praktis saja menciptakan siswa merasa tertarik dalam kelas tanpa perlu menghukum. Kuncinya hanyalah isi kegiatan kelas dengan hal yang menyenangkan.

Berikut beberapa hal yang sanggup dilakukan guru untuk menghindari eksekusi dengan kekerasan.

Tunjukkan cinta

Diberikan imbalan bukan berarti sangat disayang, diberikan eksekusi juga bukan berarti dibenci. Tunjukkan bahwa Anda sebagai guru menyayangi mereka tak ada beda, namun setiap apa yang dilakukan ada konsekuensinya.

Dekati secara personal

Meski jumlah siswa tak sedikit, mengenal kepribadian mereka satu persatu merupakan kewajiban. Sehingga, Anda akan mengenali aksara masing-masing dan tahu apa yang harus dilakukan kalau ada yang bermasalah.

Tunjukkan jawaban dari perilakunya

Guru sanggup meminta siswa untuk menulis sebuah pernyataan yang menggambarkan imbas negatif dari sikap mereka, baik bagi dirinya sendiri maupun bagi orang lain. Tanamkan pula kebiasaan meminta maaf atas kesalahannya.

Buat aturan bersama

Sebaiknya saat menciptakan aturan di dalam kelas, ajaklah siswa untuk bersama memilih eksekusi apa yang sempurna dan tidak terlalu memberatkannya. Selain itu, berilah reward bagi yang disiplin meskipun hanya berupa pujian.

Baca juga: Jangan Mendisiplinkan Siswa dengan Kekerasan

Saat ini dalam mendidik, guru lebih baik menyebarkan konsep disiplin positif yakni dengan pendekatan yang menumbuhkan tanggung jawab, kesadaran dan komitmen. Disiplin positif menekankan pada penciptaan lingkungan positif melalui contoh komunikasi yang bersifat membangun dan menguatkan. Pada dasarnya setiap anak mempunyai potensi untuk menjadi baik dan sanggup dikembangkan dengan banyak sekali pendekatan.
Sumber http://www.sekolahdasar.net