Wednesday, August 30, 2017

Hukum Superposisi : Pengertian – Tugas – Manfaat

Percaya atau tidak di dunia ini akan banyak sekali kita temukan hal- hal yang berbau ilmiah dan mempunyai sifat tertentu. Para ilmuwan melaksanakan kiprah mereka dengan sangat hati- hati sampai banyak dari ilmuwan yang menemukan teori atau aturan yang berlaku secara ilmiah di banyak sekali bidang. Seperti aturan yang berlaku di bidang fisika, ada Hukum Newton I dan II, di bidang ekonomi ada Hukum Gossen I dan II, ada pula di bidang lain, termasuk bidang geologi ada aturan Superposisi.


Hukum superposisi merupakan sebuah aturan yang membentuk salah satu dasar dari ilmu geologi (salah satu cabang ilmu geografi), arkeologi dan juga ilmu- ilmu lain yang sangat berkaitan dengan stratigrafi geologi. Hukum superposisi merupakan sebuah aturan yang berlaku di bidang ilmu geologi. Ilmu geologi sendiri merupakan ilmu yang mempelajari wacana planet Bumi dan struktur batuan yang menyusunnya. Nah aturan superposisi ini berkaitan dengan lapisan batuan Bumi.


Hukum superposisi ini dikemukakan oleh Nicolas Steno Pada tahun 1669 atau pada masa ke 17. Hukum superposisi menunjukan bahwa lapisan batuan yang letaknya paling bawah merupakan batuan yang umurnya paling tua. Nah, jadi aturan ini menjelaskan bahwa dalam suatu lapisan batuan, maka lapisan yang letaknya berada di paling bawah relatif mempunyai umur yang lebih renta daripada lapisan batuan yang ada di atasnya. Hal ini berlaku selama lapisan batuan masih dalam keadaan normal atau belum mengalami deformasi.


Hukum superposisi ini merupakan salah satu aturan yang berlaku di dalam stratigrafi Bumi. Dalam stratigrafi Bumi tidak hanya aturan superposisi saja yang berlaku, namun ada hukum- aturan yang lain. Hukum- aturan yang berlaku dalam stratigrafi Bumi antara lain sebagai berikut:



  • Hukum Superposisi (Steno, 1669)

  • Hukum Horizontalitas (Steno, 1669)

  • Original Continuity (Steno, 1669)

  • Uniformitarianism Hutton, 1785)

  • Faunal Succession (Abble Giraud Soulavie, 1778)

  • Strata Identified by Fossils (Smith, 1816)

  • Facies Sedimenter (Selley 1978)

  • Cross- Cutting Relationship

  • Law of Inclusion


Percaya atau tidak di dunia ini akan banyak sekali kita temukan hal Hukum Superposisi : Pengertian – Peran – Manfaat


Nah itulah beberapa aturan yang berlaku di dalam ilmu geologi dan stratigrafi. Dari urutan tersebut sanggup diketahui bahwa aturan superposisi ialah aturan yang paling dulu dirumuskan. Tentunya aturan superposisi ini mempunyai kiprah apa sih kiprah dan juga kegunaan dari aturan superposisi?


Apa Peran dan Kegunaan Hukum Superposisi?


Seperti isinya yang menjelaskan wacana lapisan batuan yang menyusun Bumi, kiprah dari aturan superposisi juga tidak jauh dari hal demikian. Adapun kiprah dari aturan superposisi yang paling besar ialah sebagai salah satu dasar dalam memilih umur batuan. Umur batuan yang bertumpuk- tumpuk sampai ke kerak Bumi merupakan jejak rekam sejarah Bumi dari zaman dahulu sampai sekarang. Apabila kita sanggup memilih umur batuan yang paling dasar, maka tidak akan terlalu sulit dalam memilih umur Bumi.


Selain itu aturan superposisi juga membantu memilih kronologi kejadian yang terjadi di masa lampau. Dalam arkeologi, aturan superposisi memegang peranan sangat penting yakni sebagai metode yang paling baik untuk memilih kerabat usia banyak sekali materi arkeologi dan artefak yang digali keluar dari Bumi.


Bagi yang ingin tau sekali dengan keadaan Bumi di masa lampau dan sangat tertatik untuk mengulasnya, maka aturan superposisi memperlihatkan sebuah petunjuk untuk sekedar “menyaksikan” kejadian di masa kemudian dan juga memilih kejadian kronologisnya melalui perlapisan batuan. Sebagai pola contohnya ditemukan lapisan tanah yang memperlihatkan sebuah bukti adanya kejadian banjir yang diendapkan di atas lapisan tanah lain yang memperlihatkan bukti adanya kejadian kelaparan, maka kita sanggup menetapkan dengan niscaya bahwa masa kelaparan diikuti oleh kejadian banjir. Atau lebih dulu terjadi kelaparan kemudian disusul dengan adanya banjir.


Dari uraian tersebut sanggup dikatakan bahwa aturan superposisi membantu dalam penanggalan relatif dari banyak sekali lapisan tanah yang sanggup dipakai untuk membangun kronologi terjadinya kejadian pada banyak sekali titik waktu yang berbeda.


Meskipun mempunyai kelebihan, aturan superposisi juga mempunyai keterbatasan. Keterbatasan yang dimiliki oleh aturan superposisi menyerupai yang telah diuraikan di atas, yaitu hanya berlaku pada lapisan tanah yang berada dalam kondisi normal atau tidak mengalami gangguan. Jadi, aturan ini tidak sanggup diterapkan pada lapisan tanah yang mengalami gangguan musibah menyerupai tanah longsor, pergolakan tanah ataupun penciptaan kesalahan dorong yang sanggup menjadikan strata renta menutupi strata muda. Bahkan kesalahan penggalian di masa lampau dan menjadikan struktur tanah berubah posisinya juga menjadi faktor yang menggugurkan penerapan aturan superposisi ini.


Nah itulah banyak sekali klarifikasi mengenai aturan superposisi yang merupakan sebuah aturan yang berlaku dalam ilmu geologi. Hukum superposisi sanggup menjadi ajaran dalam memilih umur suatu batuan atau lapisan tanah meskipun ada sisi keterbatasannya. Semoga uraian mengenai aturan superposisi diatas bermanfaat untuk kita semua.



Sumber aciknadzirah.blogspot.com