Sunday, June 18, 2017

√ Pengertian Penerimaan Diri, Komponen, Ciri-Ciri, Tahapan Dan Faktor Yang Mempengaruhinya

Pengertian Penerimaan Diri, Komponen, Ciri-Ciri, Tahapan dan Faktor Yang Mempengaruhinya – Pada pembahasan kali ini kami akan menjelaskan ihwal penerimaan diri. Yang mencakup pengertian penerimaan diri, komponen penerimaan diri, ciri-ciri penerimaan diri, tahapan penerimaan diri, dan faktor yang mensugesti penerimaan diri dengan pembahasan lengkap dan gampang dipahami. Untuk lebih detailnya silakan simak ulasan dibawah ini dengan secama.



Pengertian Penerimaan Diri, Komponen, Ciri-Ciri, Tahapan dan Faktor Yang Mempengaruhinya


Mari kita bahas pengertiannya terlebih dahulu dengan secama.


Pengertian Penerimaan Diri


Penerimaan diri atau disebut juga self acceptance yaitu suatu keadaan dan sikap positif seseorang dalam bentuk penghargaan terhadap diri sendiri, mendapatkan semua kelebihan dan kekurangan, tahu kemampuan dan kelemahan, tidak menyalahkan diri sendiri ataupun orang lain dan berupaya sebaik mungkin supaya bisa berkembang menjadi lebih baik dari sebelumnya.


Pengertian Penerimaan Diri Menurut Para Ahli


1. Chaplin (2011)


Pengertian penerimaan diri berdasarkan Chapling ialah sikap yang intinya merasa puas dengan diri sendiri, kualitas dan talenta yang dimiliki sendiri serta akreditasi atas kekurangan yang dimiliki oleh diri sendiri.


2. Cronbach (1953)


Pengertian penerimaan diri berdasarkan Cronbach ialah karakteristik yang lebih dalam untuk beberapa klarifikasi yang luas ihwal alasan seseorang melaksanakan sesuatu ibarat yang ia inginkan.


3. Wenkart (1955)


Pengertian penerimaan diri berdasarkan Wenkart ialah bahwa setiap anutan insan atau gagasan secara mendasar didasarkan pada penerimaan dan diarahkan pula pada penerimaan.


4. Supratiknya (1995)


Pengertian penerimaan diri berdasarkan Supratiknya ialah keadaan individu dengna penghargaan tertinggi terhadap diri sendiri, awau lawannya, tidak bersikap sinis terhadap diri sendiri reaksi diri terhadap orang lain.


5. Handayani, Ratnawati, dan Helmi


Pengertian penerimaan diri berdasarkan Handayani, Ratnawati dan Helmi ialah sejauh mana seseorang sanggup menyadari dan mengakui karakteristik pribadi dan menggunakannya dalam menjalani kelangsungan hidupnya.


6. Calhoun dan Acocella


Pengertian penerimaan diri berdasarkan Calhoun dan Acocella menjelaskan bahwa penerimaan diri bekerjasama dengan konsep diri yang positif, dimana dengan konsep diri yang positif, seseorang sanggup mendapatkan dan memahami fakta-fakta yang begitu berbeda dengan dirinya.


Komponen Penerimaan Diri


Bastaman (2007) menyatakan, ada beberapa komponen yang menjadi penentu keberhasilan seseorang dalam penerimaand diri yakni sebagai berikut:



  • Pemahaman Diri (Self Insight)

    Adalah peningkatan pada kesadaran atas buruknya kodisi diri ketika dikala ini dan keinginan berpengaruh untuk menjalankan perubahan pada arah kondisi yang lebih baik.

  • Makna Hidup (The Meaning Of Life)

    Adalah nilai-nilai penting yang berarti untuk kehidupan pribadi seseorang yang fungsinya sebagai tujuan hidup yang harus dipenuhi dan pemberi arah aktivitas-aktivitasnya.

  • Pengubahan Sikap (Changging Attitude)

    Merubah diri yang bersikap negatif menjadi positif dan lebih sempurna dalam menghadapi masalah.

  • Keikatan Diri (Self Commitment)

    Adalah kesepakatan individu terhadap arti hidup yang ditetapkan. Komitmen yang berpengaruh akan membaw diri pada hidup yang lebih berarti dan mendalam.

  • Kegiatan Terarah (Directed Activities)

    Suatu usaha-usaha yang dilakukan dengan sadar dan sengaja dalam bentuk pengembangan potensi pribadi yang positif dan juga pemanfaatan korelasi antar pribadi untuk mencapai tujuan hidup.

  • Dukungan Sosial (Social Support)

    Adalah hadirnya seseorang atau sejumlah orang yang akrab, bisa dipercaya dan selalu ada memberi pinjaman ketika saat-saat dibutuhkan.


Ciri-Ciri Penerimaan Diri


Johnson David menyatakan terdapat ciri-ciri penerimaan diri, antara lain:



  • Menerima Diri Sendiri Apa Adanya

    Pemahaman diri ditandai dengan perasaan tulus, aktual dan jujur dalam menilai diri sendiri. Kemampuan seseorang untuk memahami dirnya bergantung dari kapasitas intelektualnya dan kesempatan menemukan dirinya.

  • Seseorang bukan saja ihwal mengenal diri sendiri, tetapi juga menyadari kenyataan dirinya. Pemahaman diri dan penerimana diri itu berjalan secara beriringan, semakin paham seseorang ihwal dirinya, maka semakin besar juga seseorang mendapatkan dirinya.

  • Tidak Menolah Dirinya Sendiri, Jika Memiliki Kelemahan Dan Kekurangan

    Sikap atau respon dari lingkungan membentuk sikap kepada diri seseorang. Seseorang yang mendapatkan sikap yang sesuai dan menyenangkan dari lingkungannya, cenderung akan mendapatkan dirinya. Tidak menolak diri merupakan suatu sikap mendapatkan kenyataan diri sendiri, tidak meratapi diri sendiri, siapakah kita dulu ataupun sekarang, tidak membenci diri sendiri, dan jujur pada diri sendiri.

  • Memiliki Keyankinan Bahwa Untuk Mencintai Diri Sendiri, Maka Seseorang Tidak Harus Dicintai Oleh Orang Lain Dan Dihargai Orang Lain

    Adalah individu yang bisa mengidentifikasi dirinya sendiri maupun dengna orang lain dan juga mempunyai pembiasaan diri yang baik, maka cenderung bisa mendapatkan dirinya dan bisa melihat dirinya sama dengan apa yang dilihat orang lain terhadapnya. Individu tersebut cenderung memahami diri dan

    menerima dirinya.

  • Untuk Merasa Bahagia, Maka Seseorang Tidak Perlu Merasa Benar-Benar Sempurna

    Individu yang mempunyai konsep diri yang stabil akan melihat dirinya dari waktu kewaktu dengan konstan dan tidak gampang berubah. Konsep diri yang tidak stabil, ialah individu yang ketika waktu tertentu memandang dirinya dengan positif dan di waktu yang lain secara negatif akan gagal memperoleh citra yang terang mengenai dirinya yang seharusnya.


Tahapan Penerimaan Diri



  • Germer (2009) menyatakan proses penerimaan diri ialah suatu bentuk kondisi melawan ketidaknyamanan. Tahap awal yang terjadi ialah rasa kebencian, kemudian proses diawali dengan keingintahuan terhadap masalah. Jika hal ini berjalan dengna baik maka akan berarkhir dengan merangkul apapun yang terjadi dalam hidup seseorang. Pembahasan ihwal tahapan penerimaan diri ialah berikut ini:

  • Aversion (Kebencian/Keengganan, Menghindar, Resisten)

    Reaksi alami pada perasaan yang menjadikan tidak nyaman ialah kebencian atau keengganan. Kebencian/keengganan ini juga bisa membentuk terikatnya mental atau perenungna, mencoba mengetahui bagaimana cara untuk menghilangkan perasaan tersebut.

  • Curiosity (Melawan Rasa Tidak Nyaman Dengan Perhatian)

    Di tahapan ini seseorang mulai mempunyai pertanyaan-pertanyaan kepada hal-hal yang dianagap perlu untuk diperhatikan. Pertanyaan-pertanyaan yang seringkali muncul ialah “perasaan apa ini?, Apa artinya perasaan ini?, kapan perasaan in terjadi”.

  • Tolerance (Menanggung Derita Dengan Aman)

    Toleransi ialah menanggung rasa sakit emosional yang dirasakan, namun seseorang tetap melawannya dan berkeinginan perasaan tersebut akan segera hilang.

  • Allowing (Membiarkan Perasaan Datang Dan Pergi)

    Sesudah melewati proses bertahan akan perasaan tidak menyenangkan sudah seslesai, individu akan mulai membiarkan perasaan tersebut datanag dan pergi dengan begitu saja. Individu akan terbuka membiarkan perasaan itu mengalir dengan sendirinya.

  • Friendship (Merangkul, Melihat Nilai-Nilai Yang Tersembunyi)

    Individu melihat nilai-nilai yang ada pada waktu kondisi sulit menimpanya. Hai ini ialah tahapan terakhir dalam penerimaan diri.


 Tahapan dan Faktor Yang Mempengaruhinya √ Pengertian Penerimaan Diri, Komponen, Ciri-Ciri, Tahapan dan Faktor Yang Mempengaruhinya


Faktor Yang Mempengaruhi Penerimaan Diri


Hurlock (1996) menyatakan ada beberapa faktor yang mensugesti seseorang dalam penerimaan diri ialah sebagai berikut:



  • Pemahaman Diri

    Pemahaman diri ialah suatu persepsi terhadap diri sendiri yang ditandai oleh keaslian tidak berpura-pura, realistis bukan khayalan, kebenaran bukan kebohongan, keterus-terangan bukan berbelit-belit.

  • Harapan Yang Realistis

    Pada dikala pengharapan seseorang terhadap sukses yang ingin diraih merupakan pengharapan yang realistis, kesempatan untuk meraih sukses tersebut akan muncul, sehingga akan terbentuk kepuasan diri sendiri yang pada hasilnya membentuk sikap penerimaan terhadap diri sendiri.

  • Tidak Hadirnya Hambatan-Hambatan Dari Lingkungan

    Ketidakmampuan untuk meraih tujuan yang realistis bisa dikarenakan oleh ketidakmampuan seseorang untuk mengontrol terdapatnya hambatan-hambatan dari lingkungan ibarat diskriminasi, ras, gender dan kepercayaan.

  • Tidak Adanya Tekanan Emosi Yang Berat

    Tekanan yang berat dan terus menerus ibarat yang terjadi pada lingkungan kerja atau rumah, yang mana kondisi sedang tidak baik, bisa mengakibatkan gangguan yang berat, sehingga sikap orang itu dinilai menyimpang dan orang lain menjadi terlihat selalu mencela dan menolak orang tersebut.

  • Sukses Yang Sering Terjadi

    Kegagalan yang diterima menjadikan seseorang menolak terhadap diri sendiri, sebaliknya kesuksessan yang sering terjadi menumbuhkan penerimaan terhadap diri sendiri.

  • Konsep Diri Yang Stabil

    Konsep diri yang baik akan membuahkan penerimaan diri yang baik, tetapi sebaliknya jikalau konsep diri yang jelek secara alami akan memperoleh penolakan terhadap diri sendiri.


Demikianlah telah dijelaskan ihwal Pengertian Penerimaan Diri, Komponen, Ciri-Ciri, Tahapan dan Faktor Yang Mempengaruhinya, semoga sanggup menambah wawasan dan pengetahuan kalian. Terimakasih telah berkunjung dan jangan lupa untuk membaca artikel lainnya.



Sumber http://www.seputarpengetahuan.co.id