Kehidupan mahluk hidup di bumi ini meliputi, manusia, fauna dan tumbuhan tidak sanggup terlepas dari tugas air. Mulai dari kebutuhan untuk dikonsumsi menyerupai makan dan minuman, untuk kebutuhan rumah tangga, kebersihan badan, industri kecil hingga kebutuhan industri besar.
Air menjadi unsur paling menarik untuk ditelusuri, menyerupai yang kita ketahui air merupakan zat yang bersifat cair, tidak mempunyai rasa, tidak mempunyai bebauan dan tidak berwarna. Menurut banyak sekali penelitian hingga ketika ini air gres hanya ditemukan di planet Bumi, meskipun begitu peneliti antariksa sudah melaksanakan penelitian dan penjelajahan dengan banyak sekali alat dan robot ke objek antariksa dan planet-planet di sekitar Bumi.
Fakta Tentang Air dan Sejarahnya
Tahukah kalian jikalau bumi ini lebih banyak didominasi berisikan air sekitar 70% dari total keseluruhan elemen atau unsur yang ada di Bumi. Persentase tersebut mencakup segala air yang ada di banyak sekali segmentasi lapisan bumi menyerupai air tanah, sungai air laut, di danau, di dalam awan dan turun kembali menjadi hujan. Tapi apakah kita mengetahui, dari manakah air pertama kali berasal? Atau menyerupai apakah sejarah air di planet bumi, kenapa hanya ada di Bumi?
Air menurut reaksi kimia merupakan adonan dari hydrogen dan oksigen kemudian disebutlah sebagai H20. Menurut para peneliti, air yang ada di bumi dahulu berasal dari ledakan Big Bang sekitar 14 milyar tahun yang lalu. Kemudian dari peristiwa tersebut menghasilkan planet Bumi dengan proses yang rumit sehingga hingga kini masih menjadi perdebatan dikalangan ilmuan dan peneliti.
Seorang peneliti berjulukan Adam Sarafian dari Woods Hole Oceanographic Institution (WHOI) menemukan bahwa lautan telah ada jauh lebih usang daripada yang diperkirakan sebelumnya, pada masa ketika tata surya sedang terbentuk. Sehingga tidak heran jikalau planet Bumi mendapat julukan sebagai planet biru.
Ilmuwan menerka pada usia planet Bumi masih muda, keadaan planet Bumi kering dan tanpa air sama sekali. Namun, dikarenakan suatu energi dari sentra bumi, membuat permukaan bumi mencair. Akan tetapi ada pula yang percaya bahwa air muncul dan mengalir di permukaan bumi alasannya yaitu diakibatkan oleh ukiran Komet.
Sementara jago geologi memperlihatkan pernyataan bahwa molekul air sanggup ada di bumi alasannya yaitu proses penguapan atau tiupan angin dari ruang angkasa. Peneliti lainnya tidak hanya menganalisa elemen-elemen didalam bumi tapi juga di luar angkasa menyerupai efek meteorit dan asteroid. Salah satunya yaitu asteroid Vesta yang berusia sekitar 14 juta tahun, ternyata ditemukan bahwa asteroid Vesta mempunyai cadangan iar didalam objek ruang angkasa tersebut. peneliti menerka asteroid inilah yang menjadi cikal bakal air yang ada di Bumi. Setelah beberapa waktu berselang, peneliti menemukan pula bahwa bentuk batuan Bumi mempunyai kandungan yang serupa dengan asteroid Vesta.
Dampak Air Menghilang dari Bumi
Jika tadi kita membahas bagaimana air muncul atau terbentuk di Bumi maka bayangkan jikalau di Bumi ini akan habis? Ironisnya air yang kita pakai dan lihat selama ini akan berkurang seiring berkembangan zaman dan pertumbuhan penduduk dunia. Bagaimana tidak, penggunaannya yang tidak hanya individual tapi juga untuk industri.
Pernahkah kita berpikir jikalau air di muka Bumi ini yang mana terdapat 70% dibanding elemen bumi lainnya, menghilang atau lenyap dari Bumi dengan seketika? Apa yang akan terjadi dengan Bumi dan mahluk hidup yang ada di dalamnya? Beberapa dari kita mungkin cenderung meremehkan kehadiran air di Bumi ini, tanpa rasa bersalah menghambur-hamburkan air bersih, tidak menghematnya dan sebagainya. Seandainya air di Bumi lenyap dalam semalam, berikut dampak-dampaknya yang akan terjadi:
1. Musnahnya Semua Mahluk Hidup
Beberapa waktu yang kemudian terjadi longsor sedalam 100 kaki dalam 100 tahun terakhir di California yang diakibatkan oleh penurunan volum air tanah. Hal itu membuat lapisan kulit bumi semakin menipis. Fenomena itu turut berdampak pada pergerakan lempeng tektonik dan kesudahannya sanggup mengakibatkan gempa bumi.
Penelitian setiap tahunnya juga mengambarkan berkurangnya air tanah, dimana membuat ketinggian pegunungan Sierra Nevada, di Negara Spanyol bertambah beberapa millimeter. Menurut fakta yang dijabarkan oleh Central Intelligence Agency (CIA) Meski bumi 70% berisi air tapi hanya ada 3% persediaan air tawar dan kurang dari 1% yang tersedia secara bebas, sisanya masih berbentuk berupa es menyerupai di kutub utara & selatan, puncak pegunungan es, gletser dan pecahan salju yang akan turun.
Bahkan air yang sulit dicari di beberapa wilayah telah membuat peristiwa kemanusiaan menyerupai jutaan orang meninggal setiap tahunnya alasannya yaitu penyakit yang sanggup dicegah dengan meminum air yang bersih. Pepohohan tidak lagi sanggup melaksanakan fotosintesis alasannya yaitu sumber air sebagai salah satu materi utama prosesnya menghilang, dengan kata lain pohon akan segera mati, oksigen tidak akan ada lagi dan imbasnya insan tidak lagi sanggup bernapas. Bisa dibayangkan mahluk hidup akan mengalami peristiwa yang tidak sanggup dicegah, pengurangan mahluk hidup secara masif mau tidak mau akan terjadi.
2. Bumi Akan Berbeda
Lalu bagaimana bentuk planet bumi tanpa air? Bayangkan air maritim menghilang, maka dataran atau daratan daerah kita berpijak akan terasa sangat tinggi alasannya yaitu kita sanggup pribadi melihat dasar bawah maritim yang paling dalam dikarenakan airnya telah menghilang. Kedua kutub akan musnah dan hanya akan menyisakan bebatuan serta kontur daratannya yang kering dengan gunung-gunung bebatuan.
Tidak akan ada lagi awan yang akan menghiasi langit dan mengitari bumi lagi yang menimbulkan tidak turunnya hujan dan salju menyerupai sedia kalanya disetiap musimnya. Selain hujan dan salju bentuk cuaca yang tidak akan kita dapati ketika sudah tidak ada air di Bumi yaitu topan dan Guntur. Planet bumi dalam waktu singkat akan berubah dari planet biru menjadi planet coklat alasannya yaitu permukaan bumi yang menjelma padang pasir.
3. Dampak ke sosial dan ekonomi
Sebelum sumber air lainnya yang terdapat di banyak sekali tumbuhan terutama hutan hujan tropis habis, insan akan segera memburu persediaan air. Manusia akan saling berebut dan akan terjadi dampak pada ketahanan serta kedamaian di suatu negara. Satu sama lain akan saling menyakiti dan berebut buah serta tumbuhan yang terdapat kandungan air, singkatnya suatu Negara tidak akan ada lagi, atau sanggup saja sesama keluarga akan saling berebut dengan sumber air yang masih ada.
4. Temperature suhu Bumi
Dampak lainnya jikalau air menghilang dari planet bumi yaitu peningkatan pada suhu di Bumi. Lautan merupakan sumber terbaik dalam menyerap karbon. Saat masih ada air di Bumi, hal tersebut sanggup mencegah geothermal sehingga suhunya hanya mencapai 36 derajat celcius. Jika planet kelebihan karbondioksida dan tidak ada air. Maka pemanasan global pun tak sanggup dihindari, dengan kata lain suhu di bumi akan terasa memperabukan dan sanggup menyakiti kulit manusia.
Demikian klarifikasi jikalau bumi yang kita tempati ini kehilangan air. Semoga sanggup membantu kita semua untuk berusaha menjaga bumi dari kerusakan di masa mendatang.
Sumber aciknadzirah.blogspot.com