Sunday, December 29, 2019

√ Penggunaan Formaldehida Dalam Kehidupan

Formaldehida akhir-akhir ini sering diberitakan di aneka macam media baik elektronik maupun cetak, alasannya yaitu keberadaannya yang digunakan secara berlebih dalam pengawetan sejumlah produk makanan. Formaldehida merupakan senyawa kimia yang akan menyebabkan imbas jelek untuk badan jikalau senantiasa serta berlebihan mengkonsumsinya.


Dan untuk lebih jelasnya berkaitan dengan formaldehida berikut ini paparan singkat perihal penggunaan formaldehida dalam kehidupan agar bermanfaat!


Formaldehida yang juga dinamakan formalin atau metanal, yaitu aldehida yang mempunyai rumus kimia H2CO, yang berupa gas atau liquid yang disebut dengan formalin, atau padatan yang dinamakan sebagai paraformaldehyde (trioxane). Formaldehida mulanya dibentuk oleh jago kimia berkebangsaan Rusia yaitu Aleksandr Butlerov pada tahun 1895, namun diidentifikasi oleh Hoffman di tahun 1867.


Pada lazimnya, formaldehida terbentuk dari akhir reaksi oksidasi katalik dalam metanol. Maka dari itu, formaldehida sanggup didapatkan dari pembakaran materi yang mempunyai kandungan karbon serta terdapat didalam asap knalpot mobil, kebakaran hutan serta asap rokok. Di atmosfer bumi formaldehida didapatkan dari agresi sinar matahari dengan oksigen pada metana dan juga hidrokarbon lainnya yang tersedia dalam atmosfer. Formaldehida dalam dosis sangat kecil pun dihasilkan selaku metbolit sebagian besar organisme berikut manusia.


Kegunaan Formaldehida


Formaldehida sanggup digunakan untuk menumpas sebagian besar bakteri, sampai acapkali digunakan untuk disinfektan serta sering digunakan untuk materi pengawet. Selaku disinfektan, senyawa kimia ini disebut juga dengan sebutan formalin serta digunakan untuk pembersih lantai, gudang, pakaian serta kapal.


Formaldehida juga digunakan sebagai pengawet dalam vaksinasi. Dalam bidang medis, larutan formaldehida digunakan untuk mengeringkan kulit, contohnya mengangkat kutil. Larutan dari formaldehida sering digunakan dalam membalsem untuk mematikan basil serta untuk sementara mengawetkan bangkai.


Dalam industri, formaldehida kebanyakan digunakan dalam produksi polimer dan rupa-rupa materi kimia. Jika digabungkan dengan fenol, urea, atau melamina, formaldehida menghasilkan resin termoset yang keras. Resin ini digunakan untuk lem permanen, contohnya yang digunakan untuk kayulapis/tripleks atau karpet. Juga dalam bentuk busa-nya sebagai insulasi. Lebih dari 50% produksi formaldehida dihabiskan untuk produksi resin formaldehida.


Untuk mensintesis bahan-bahan kimia, formaldehida digunakan untuk produksi alkohol polifungsional menyerupai pentaeritritol, yang digunakan untuk menciptakan cat materi peledak. Turunan formaldehida yang lain yaitu metilena difenil diisosianat, komponen penting dalam cat dan busa poliuretana, serta heksametilena tetramina, yang digunakan dalam resin fenol-formaldehida untuk menciptakan RDX (bahan peledak).


Sebagai formalin, larutan senyawa kimia ini sering digunakan sebagai insektisida serta materi baku pabrik-pabrik resin plastik dan materi peledak.


Daftar kegunaan formalin



  • Pengawet mayat

  • Pembasmi lalat dan serangga pengganggu lainnya.

  • Bahan pembuatan sutra sintetis, zat pewarna, cermin, kaca

  • Pengeras lapisan gelatin dan kertas dalam dunia Fotografi.

  • Bahan pembuatan pupuk dalam bentuk urea.

  • Bahan untuk pembuatan produk parfum.

  • Bahan pengawet produk kosmetika dan pengeras kuku.

  • Pencegah korosi untuk sumur minyak


Dalam konsentrasi yang sangat kecil (kurang dari 1%), Formalin digunakan sebagai pengawet untuk aneka macam barang konsumen menyerupai pembersih barang rumah tangga, cairan pencuci piring, pelembut kulit, perawatan sepatu, shampoo mobil, lilin, pasta gigi, dan pembersih karpet.



Sumber aciknadzirah.blogspot.com