Tuesday, December 31, 2019

√ Pengertian Alel, Heterozigot Dan Homozigot

Dalam organisme diploid ibarat manusia, seorang individu mewarisi dua salinan dari setiap kromosom – satu salinan dari setiap orangtua. Akibatnya, individu mempunyai dua salinan dari setiap gen, dengan pengecualian dari gen pada kromosom sec – laki-laki, misalnya, mungkin hanya mempunyai satu salinan gen pada kromosom x alasannya ialah dia hanya mempunyai satu x. Para andal genetika memakai beberapa istilah yang berbeda untuk menggambarkan salinan gen.


Alel


versi yang berbeda dari gen disebut alel. Bayangkan, misalnya, gen tertentu memilih warna bunga dalam spesies tumbuhan berbunga. Satu alel mungkin menjadikan bunga berwarna ungu sementara alel yang lain menghasilkan warna padai bunga menjadi putih dan yang ketiga menghasilkan bunga merah. Pada kenyataannya, tentu saja, banyak sifat yang sanggup ditentukan oleh kombinasi gen (bukan oleh gen tunggal), jadi ini semacam logika sederhana tidak selalu berlaku. Meskipun demikian, jikalau lebih dari satu versi gen yang ada dalam suatu populasi, genetika mengacu pada versi-versi yang berbeda dikenal sebagai alel.


Heterozigot dan Homozigot


Jika seseorang mewarisi dua alel yang sama, mereka homozigot untuk gen itu. Jika mereka mewarisi dua alel yang berbeda dari gen – satu dari ayah mereka dan yang lain dari ibu mereka – mereka ialah heterozigot untuk gen itu. Jika mereka mewarisi hanya satu alel dari gen, sebaliknya, mereka hemizygous. Pada jantan dari banyak spesies, pria mewarisi kromosom y dan kesannya hemizygous untuk semua gen pada kromosom x. Dalam beberapa kasus, bagaimanapun, salinan lain dari gen telah dihapus oleh mutasi.


Terminologi lain


Kedua alel yang berbeda diwarisi oleh seorang individu adakala disebut alel ibu dan ayah atau salinan ibu dan ayah, alasannya ialah salah satu tiba dari ayah dan yang lain dari ibu. Beberapa gen bekerjsama dinyatakan secara berbeda, tergantung pada apakah mereka diturunkan dari ibu atau ayah, fenomena yang disebut genom imprinting. Gen yang mempengaruhi berat lahir pada manusia, gen IGF2, misalnya, secara aktif dinyatakan dalam janin dan plasenta jikalau itu diwarisi dari ayah tapi tertutup jikalau itu berasal dari pihak ibu.


Pengecualian


Beberapa spesies tidak selalu diploid – dengan kata lain, mereka mungkin mempunyai kurang dari dua salinan dari setiap kromosom. Beberapa spesies tanaman, misalnya, polyploid dan mempunyai tiga hingga enam salinan dari setiap kromosom. Beberapa serangga ibarat lebah yang haplodiploid – jenis kelamin seorang individu ditentukan oleh jumlah salinan yang mereka miliki masing-masing kromosom. Spesies ini jantan berkembang dari telur yang tidak dibuahi, sehingga mereka mempunyai satu salinan dari setiap kromosom sementara betina mempunyai dua. Dalam kasus-kasus ibarat itu istilah-istilah ini ibarat homozigot atau heterozigot kurang berlaku alasannya ialah seorang individu mungkin hanya mempunyai satu salinan dari setiap gen – atau, dalam tumbuhan polyploid, mungkin mempunyai beberapa salinan.



Sumber aciknadzirah.blogspot.com