Wednesday, December 4, 2019

√ 10 Pola Adonan Dalam Kimia

Anda mungkin pernah mendengar istilah adonan yang dipakai mengacu pada kimia atau memasak. Mari kita lihat apa pola campuran.


Bergabung Tanpa Bereaksi


Campuran yakni apa yang Anda dapatkan dikala menggabungkan dua zat sedemikian rupa sehingga tidak ada reaksi kimia yang terjadi di antara komponen dan Anda sanggup memisahkannya lagi.


Dalam campuran, masing-masing komponen mempertahankan identitas kimianya sendiri. Biasanya adonan mekanis menggabungkan komponen campuran, walaupun proses lainnya sanggup menghasilkan adonan (misalnya, difusi, osmosis).


Secara teknis, istilah “campuran” dipakai secara tidak benar dikala Anda meminta resep  mencampur, contohnya tepung dan telur. Reaksi kimia terjadi antara bahan-bahan kuliner tersebut. Anda tidak sanggup memisahkannya. Namun, mencampur materi kering, menyerupai tepung, garam dan gula, memang menghasilkan adonan yang sebenarnya.


Meskipun komponen adonan tidak berubah, adonan mungkin mempunyai sifat fisik yang berbeda dari pada komponennya. Misalnya, kalau Anda menggabungkan alkohol dan air, adonan tersebut mempunyai titik leleh dan titik didih yang berbeda dari pada kedua komponen penyusunnya.


Contoh Campuran


1. pasir dan air

2. garam dan air

3. gula dan garam

4. etanol dalam air

5. udara

6. soda

7. garam dan merica


Larutan, koloid, suspensi. Contoh Itu Bukan Campuran


8. baking soda dan cuka

9. boraks dan lem untuk menciptakan lumpur

10. menggabungkan asam hidroklorida (HCl) dan natrium hidroksida (NaOH)


Klasifikasi Campuran


Campuran sanggup dikategorikan homogen atau heterogen.


Campuran homogen mempunyai komposisi seragam yang tidak gampang terpisah. Setiap bab dari adonan homogen mempunyai sifat yang sama. Dalam adonan homogen, biasanya ada zat terlarut dan pelarut, dan zat yang dihasilkan terdiri dari satu fasa tunggal. Contoh adonan homogen mencakup larutan udara dan larutan garam.


Campuran homogen mungkin mengandung sejumlah komponen. Sementara larutan garam hanya garam (zat terlarut) yang dilarutkan dalam air (pelarut), udara mengandung banyak gas. Cairan di udara mencakup oksigen, karbon dioksida, dan uap air. Pelarut di udara yakni nitrogen. Biasanya, ukuran partikel zat terlarut dalam adonan homogen sangat kecil.


Campuran heterogen, sebaliknya, tidak menunjukkan sifat seragam. Seringkali memungkinkan untuk melihat partikel dalam adonan dan memisahkannya dari satu sama lain. Contoh adonan heterogen mencakup spons basah, pasir, kerikil, adonan jejak, dan kapur dalam air.


Sampai batas tertentu, apakah adonan diklasifikasikan sebagai homogen atau heterogen yakni duduk kasus skala. Misalnya, kabut mungkin tampak homogen bila dilihat dalam skala besar, namun kalau diperbesar, konsentrasi air tidak akan seragam dari satu area ke area lainnya (heterogen. Demikian pula, beberapa adonan yang tampak heterogen pada skala normal menjadi lebih banyak. homogen dalam skala besar Pasir itu heterogen kalau Anda memeriksanya di telapak tangan Anda, namun nampaknya homogen kalau Anda melihat keseluruhan pantai. Hampir semua campuran, dilihat pada skala molekuler, heterogen!


Untuk memilih apakah suatu adonan homogen atau heterogen, matematika diterapkan. Jika tidak ada variasi statistik antara sifat yang diamati, adonan harus diperlakukan sebagai homogen.



Sumber aciknadzirah.blogspot.com