Saturday, November 30, 2019

√ Mengenal Lebih Dalam Pembagian Terstruktur Mengenai Platyhelminthes

Platyhelminthes merupakan pecahan dari spesies cacing yang mempunyai bentuk badan pipih. Jenis cacing ini disebut sebagai aselomata sebab merupakan binatang yang tidak mempunyai rongga dalam tubuh.


Tubuh platyhelminthes terbagi menjadi tiga susunan lapisan atau triolablastik, ialah endoderm atau lapisan yang terletak di dalam, mesoderm atau lapisan yang terletak di tengah, dan ektoderm atau lapisan yang terletak di luar dengan ditutupi dinding epidermis dan sel berambut getar yang halus.


Cacing ini mempunyai bentuk kepala yang melengkung pada ujung tubuh, serta ekor yang terletak di pecahan ujung badan lainnya. Platyhelminthes mempunyai struktur sensorik yang membantunya untuk mengikuti keadaan dan memperlihatkan respon pada cahaya beserta materi kimia sehingga cacing ini sanggup menemukan materi makanan secara cepat.


Terdapat pula mulut, usus yang bercabang dalam tubuhnya, dan faring sebagai pecahan dari sistem untuk pencernaan bagi platyhelminthes. Namun, binatang yang satu ini tidak mempunyai anus untuk mengeluarkan sisa pencernaan sehingga dikeluarkan melalui struktur pecahan badan yang disebut sebagai ganglia otak yang terdapat di pecahan kepalanya.


Hewan yang mempunyai bermacam-macam panjang, dari yang berukuran kecil sebesar mikroskopis hingga pada yang berukuran panjang sekitar 160 sentimeter ini mempunyai dua macam kelamin dalam satu tubuh, ialah kelamin jantan dan betina sehingga dikenal sebagai binatang hemafrodit.


Akan tetapi, platyhelminthes tetap melangsungkan perkawinan secara secual dengan sesama organisme. Terjadinya pertemuan antara sperma dengan ovum dari dua jenis cacing pipih ini akan merupakan upaya reproduksi yang dilakukan untuk menghasilkan keturunan.


Namun perlu diketahui bahwa jenis cacing ini juga sanggup melaksanakan reproduksi secara asecual. Hal tersebut dilakukan dengan fragmentasi. Platyheminthes sanggup diklasifikasikan menjadi tiga kelas, yaitu:


1. Turbellaria


Cacing pipih dengan kelas turbellaria hidup di alam bebas, terutama di perairan. Cacing ini akan mempunyai ukuran 6 hingga 15 milimeter dan tidak sanggup terpapar sinar matahari secara langsung.


2. Trematoda


Cacing pipih dengan kelas trematoda merupakan cacing hisap yang hidup sebagai benalu pada makhluk lain. Cacing ini sanggup menjadikan nanah pada manusia.


3. Cestoda


Cacing pipih dengan kelas cestoda dikenal sebagai cacing pita hidup dengan menjadi benalu dalam makhluk bertulang belakang, terutama pada babi dan sapi.


Itu beliau karakteristik serta pembagian terstruktur mengenai dari cacing Platyhelminthes. Semoga bermanfaat.



Sumber aciknadzirah.blogspot.com