Indische Partij
Pada tahun 1912 ada permintaan kritik terhadap pemerintah kolonial Belanda. Sehingga pada waktu itu didirikanlah sebuah organisasi berjulukan Indische Partij. Organisasi tersebut didirikan oleh wartawan yang berketurunan Belanda yakni Douwes Dekker.
Dari awal berdirinya organisasi ini selalu menarik perhatian. Ditujukan dengan kritik terhadap bangsa Belanda untuk menghentikan pemerasan terhadap bangsa Indonesia. Indische Partij terus dengan massiv-nya menentang apa yang dilakukan oleh Belanda.
Tujuannya semoga dapat memutus penderitaan bangsa Hindia (Indonesia). Kemudian ditandai dengan lahirnya Comite Boemipoetra. Sebuah komite yang mengajukan permohonan semoga Ratu Belanda membentuk sebuah dewan legislatif Hindia serta diizinkannya berdirinya partai politik bagi pribumi.
Usaha yang Dilakukan antara Pribumi dan Keturunan Belanda
Begitu santernya pergerakan yang dilakukan oleh Indische Partij ini. Kerjasama kemudian terjalin dengan baik antara orang pribumi dengan golongan keturunan Belanda. Banyak perjuangan kemudian dilakukan dengan tuntutan kemerdekaan untuk Hindia. Beberapa perjuangan yang dilakukan diantaranya :

- Menghilangkan kesombongan secara sosial di dalam pemerintahan serta kemasyarakatan
- Menghapuskan segala hal yang akan menciptakan kebencian antar umat beragama
- Berusaha untuk memperjuangkan hak-hak masyarakat orisinil pribumi
- Berusaha untuk membela kepentingan ekonomi Hindia dan menciptakan yang ekonominya lemah menjadi kuat
- Mencari derma di pihak pemerintahan semoga lebih banyak yang pro terhadap Hindia (Indonesia)
Begitu bernafsu nya perjuangan yang dilakukan oleh Indische Partij menciptakan Belanda mulai merasa terancam. Bangsa kolonial kemudian takut jikalau rakyat Indonesia terpengaruh dan menjadi lebih kuat. Akhirnya pemerintah Belanda berusaha untuk melemahkan organisasi Indische Partij.
Akhirnya Belanda berhasil melemahkan Indische Partij. Karena ketakutan tersebut pemerintah Belanda kemudian menangkap dan membuang pimpinannya.
3 Tokoh yang Diasingkan Belanda
Ada 3 tokoh yang kemudian diasingkan ke Belanda. Diantaranya yaitu Douwes Dekker, Cipto Mangunkusumo dan Suwardi Suryaningrat. Ketiga tokoh yang dikenal dengan tiga serangkai itu dianggap berbahaya. Sampai alhasil pemerintah kolonial membuangnya ke Belanda.
Pada tahun 1913 ketiganya eksklusif dikirim ke Belanda. Hal itu didasarkan oleh Exorbintante Rechteb. Sebuah hak istimewa yang hanya dimiliki oleh gubernur dari Hindia Belanda. Semenjak itulah kemudian, organisasi Indische Partij menjadi lemah dan tidak lagi masif pengaruhnya.
Sumber aciknadzirah.blogspot.com